Anda di halaman 1dari 8

Sistem Tenaga Listrik (STL)

Di Indonesia STL (Sistem Tenaga Listrik) memiliki beberapa rangkaian instalasi listrik yang
terbagi menjagi 4 bagian yaitu ?

1. Pembangkit
2. Transmisi / Penyaluran
3. Distribusi
4. Konsumen

Bagian-bagian Sistem Tenaga Listrik.

1. Pembangkit
Pembangkit adalah proses dimana listrik dibangkitkan,

karena Listrik adalah suatu energi yang dihasilkan dari perubahan energi, bisa dari energi
apapun. Contohnya :

 PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)


 PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel).
Didalam Pembangkit memiliki mesin berupa generator untuk membangkitkan listrik
dan dilengkapi dengan Gardu Induk untuk menaikan tegangan dari tegangan rendah
yang dihasilkan generator dinaikan menjadi tegangan tertentu dengan transformator
Step up sebagai penaik tegangan.
2. Transmisi / Penyaluran
Merupakan saluran penyalur energi listrik, berupa : Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari
gardu induk pusat pembangkit ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

3. Saluran Distribusi
Saluran Distribusi berfungsi menyalurkan dan mendistribusi tenaga listrik dari gardu induk
ke kelompok beban berupa gardu distribusi dan konsumen.
Berikut adalah Tabel  Perdedaan Jaringan Distribusi dan Jaringan Transmisi

4.Konsumen
Konsumen adalah pemakain jasa tenaga listrik,

Konsumen terbagi menjadi beberapa bagian tergantung tegangan yang dipakai oleh konsumen
tersebut.

 Konsumen biasa yaitu rumah tinggal, atau perkantoran menggunakan tegangan


rendah (TR) = 380/220 Volt,
 Konsumen menangah yaitu Mall, Hotel maupun Industri menggunakan tegangan
menengah (TM) = 1000 Volt.
Berikut adalah gambaran pembagian sistem penyaluran tenaga listrik dari Pembangkit sampai
ke rumah kita.

Sistem pendistribusian listrik PLN dari


sumber awal sampai penggunaan akhir
Sistem pendistribusian listrik PLN dari sumber awal sampai penggunaan akhir

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, manusia


pasti menginginkan kehidupan yang nyaman. Bagi masyarakat modern era ini, energi
listrik merupakan kebutuhan utama atau bisa juga disebut kebutuhan primer. 

Kenapa?

Itu bisa dilhat dari kehidupan sehari-hari, energi listrik bermanfaat untuk kebutuhan
rumah tangga, antara lain penerangan, penggerak, pendingin dan pemanas, kompor,
setrika, dan lain-lain menggunakan energi listrik. 

Begitupun dengan bangunan, hapir setiap bangunan membutuhkan energi listrik seperti
sekolah, kampus, kantor, rumah biasa, rumah sakit, restoran, hotel, terminal,
supermarket, dan sebagainya. 

Semua kegiatan akan terganggu bila tidak dibantu dengan adanya energi listrik.
Misalnya saja sobat sedang berjalan-jalan dimalam hari. Jika tidak ada penerangan
pasti terganggu. Sobat sedang main game lewat Hp, ketika listrik padam dan lobet,
pasti kerepotan, apalagi pabrik-pabrik besar yang sangat membutuhkan energi listrik
untuk menjalankan mesin-mesin raksasa didalamnya. 

Maka tidaklah salah jika menyebutkan energi listrik sebagai energi primer atau
pokok.

Maka dari itu, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui, bagaimana proses dari
bagaimana listrik dibentuk (dihasilkan), hingga mulai digunakan...
Maka dari itu mari kita pelajari bersama sistem pendistribusian listrik PLN dari sumber
awal sampai penggunaan akhir ini samapi tuntas.

Di Indonesia, penyedia listrik dikelola pengusaha ketenaga listrikan (PT.PLN) dan


pelaksana Instalasinya dikerjalakn oleh kelompok Instalatir.

Energi listrik dari mulai pembangkit sampai kepada pemakai atau konsumen lsitrik
disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang bisa disebut Instalasi penyedia
listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur (APP) sampai pada beban
disebut Instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

Gambar diatas adalah contoh bentuk saluran energi listrik dari pembangkit ke pemakai
Keterangan gambar :

G             : Generator

GI           : gardu Induk

GH         : Gardu Hubung

GD          : Gardu Distribusi

TT           : jaringan tegangan tinggi

TM         : jaringan tegangan menengah

TR           : jaringan tegangan rendah

APP        : Alat pembatas dan pengukur

Di pusat pembangkit tenaga listrik, Listrik dihasilkan oleh sebuah alat yang dinamakan
Generator. Generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi lain yang nantinya
dikompersikan sebagai energi untuk memutarkan generator secara stabil. Energi
tersebut bisa berupa Air di Pembangkit listrik tenaga Air (PLTA), Gas di PLTG, uap di
PLTU, Diesel di PLTD, Panas bumi di PLTP, dan Nuklir di PLTN.

Apa itu generator? Baca : Pembahasan lengkap generator listrik

Setelah listrik dibangkitkan menggunakan Generator, energi listrik didistribusikan pada


konsumen-konsumen pemakai listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.
Dengan demikian, dapat dikategorikan fungsi distribusi tenaga listrik sebagai berikut :

1)pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat


2)merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan,
karena catu 
daya pada pusat beban dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Sistem pendistribusian
Berdasarkan tegangan pengenalnya, sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :

A sistem jaringan tegangan primer atau jaringan tegangan menengah (JTM). Yaitu


berupa saluran kabel tegangan menengah dan saluran udara tegangan menengah
(SUTM). Jaringan primer menghubung ke sisi sekunder trafo daya di gardu induk
menunu ke gardu distribusi. Besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV hingga
20 kV (kilo Volt)

B jaringan tegangan distribusi sekunder atau jaringan tegangan rendah (JTR),


salurannya bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan gardu distribusi sis
sekunder trafo distribusi ke konsumen. Di Indonesia Tegangan sistem yang digunakan
adalah 1 fasa 220 volt dan 3 fasa 380 Volt.

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
listrik besar dengan tegangan 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu
Induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV (kilo Volt, 154 kV, 220 kV,
hingga 500 kV. 

Selanjutnya diteruskan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikan tegangan adalah


uintuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini
kerugian daya sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan
daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar maka arus yang mengalir semakin
kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan menjadi 20 kV dengan tranformator


penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan
tersebut penyaluran energi listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari distribusi
primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya
dengan trafo distribusi menjadi rendah yaitu 220 atau 380 Volt tergantung sistem 1 atau
3 fasa yang diambil. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke
konsumen.

Konsumen itu kamu...

Energi listrik yang digunakan konsumen

Pada gambar dijelaskan bahwa energi lsitrik dari sumber (poembangkit listrik)
didstribusikan meneju konsumen. Pemakaian listrik bisa berupa :

Sumber energi penerangan yang biasa diaplikasikan oleh lampu


Sumber energi pemanas yang biasa diaplikasikan oleh dispenser, rice cooker dan lain-
lain
Sumber energi gerak yang biasanya diaplikasikan oleh motor listrik berupa pompa air
atau mesin cuci
Sumber energi suara yang biasanya diaplikasikan oleh ampliplier, microphone dan lain-
lain
Sumber energi data yang biasanya diaplikasikan oleh CD, komputer, dan pengolahan
data lain

Kenapa energi dingin tidak ada?


Karena energi dingin misalnya yang dihasilkan oleh AC atau kulkas tidak langsung
dihasikan oleh energi listrik. Melainkan karena kerakan motor listrik didalam kompresor.
Jadi energi listrik pada AC atau kulkas itu diaplikasikan pada gerak.

Pemakai listrik di Indonesia dengan sumber listrik dari Pembangkit Listrik Negara (PLN)
dapat dibedakan sebagai berikut :

Konsumen rumah tangga

Kebutuhan daya listrik untuk rumah tangga antara 450VA sampai 4.400VA secara
umum menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V sampai 380V dan
jumlahnya sangat banyak

Penerangan jalan umum (PJU)

Di kota-kota besar umumnya, penerangan jalan umum sangat diperlukan oleh karena
bebanya berupa lampu dengan masing-masing daya tiap lampu tiang antara 50VA
sampai 250VA tergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka dari itu, sistem yang
digunakan adalah sistem 1 fasa dengan tegngan rendah 220V sampai 380V

Konsumen pabrik

Memang secara jumlah kalah banyak dengan konsumen rumah tangga. Namun,
masing-masing pabrik dayanya dalam hitungan kVA (Kilo Volt Ampere).
Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa tegangan
rendah yaitu 220V sampai 380V. Sementara itu, untuk pabrik-pabrik yang lebih besar
dan menggunakan sistem 3 fasa dan menggunakan sistem saluran masuk bertegangan
20kV

Konsumen komersial

Stasiun, terminal, KRL, hotek berbintang, rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga
hypermarket, mall dan apartemen merupakan contoh konsumen komersial. Biasanya
konsumen komersial menggunakan sistem 3 fasa untuk yang berkapasitas kecil dengan
tegangan rendah, sedangkan 

kapasitas besar menggunakan tegangan menengah.

Anda mungkin juga menyukai