Anda di halaman 1dari 8

Laporan

ETOLOGI

Tingkah Laku Kucing (Felis silvestris catus)

OLEH :

ELLY QIREY MINAMI PRATIWI

A221 18 043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hewan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Di mana ada manusia, pasti di
sekitarnya ada hewan. Tak terkecuali kucing. Kucing merupakan hewan yang mudah ditemui
dalam lingkungan manusia. Di pedesaan banyak ditemukan kucing biasa, atau biasa disebut
kucing kampung. Sedangkan di perkotaan, banyak ditemukan kucing peliharaan, yang
sengaja dipelihara oleh manusia dengan tujuan yang bermacam-macam. Ada yang memang
menggemari kucing peliharaan, ada yang karena ingin dikembangbiakkan lalu dijual lagi, dan
sebagainya.
Kebanyakan, kucing peliharaan adalah keturunan kucing liar yang dijinakkan
di Mesir 4000 tahun silam (Redaksi Ensiklopedia Indonesia, 2003). Oleh karena dijinakkan,
tentu perilakunya akan berubah sesuai dengan apa yang diajarkan dan dipelajari oleh kucing
itu dari sang majikan. Perubahan ini menyebabkan perbedaan-perbedaan yang kadang sangat
signifikan dibandingkan kucing yang masih liar. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan di
antaranya cara berburu, cara melindungi diri, dan sebagainya.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengamati aktivitas kucing (Felis silvestris catus)
2. Mengamati perilaku mangsa kucing (Felis silvestris catus)

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Perilaku (behavior) individual adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh otot atau
kelenjar dan dikendalikan oleh sistem saraf sebagai respons terhadap suatu rangsangan
(Campbell, 2012:295). Perilaku Hewan adalah serangkaian aktivitas yang mengorientasikan
hewan terhadap lingkungan eksternalnya. Meskipun perilaku sering diasumsikan sebagai
pergerakan yang bisa diamati tetapi perilaku juga bisa diartikan sebagai respon-respon
internal yang adaptif. Pola-pola perilaku biasanya berpusat ada pencarian makanan, pencarian
pasangan kawin, perawatan anak, penjagaan terhadap bahaya, dan tugas-tugas lain yang
penting dalam kehidupan suatu individu. Sistem-sistem yang berperan dalam suatu perilaku
adalah sistem-sistem otot, saraf, rangka, dan endokrin (George, 2005).
Etologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku, mengkaji perbandingan perilaku dari
perspektif evolusioner, sering berhubungan dengan dorongan-dorongan dalam mencari
makan, seks, perawatan anak dan sebagainya. Dorongan-dorongan itu muncul karena
berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Dorongan itu dinamakan insting (George,
2005).
Menurut Agus Dharmawan, dkk (2004 : 83), reaksi dari suatu hewan ditentukan oleh
kemampuan potensial indra. Potensi alat indra itu menyangkut beberapa aspek : 1 kepekaan,
2) diskriminasi, dan 3) lokalisasi. Kepekaan adalah kekuatan untuk menangkap rangsangan,
misalnya pendengaran kucing sangat peka, terutama pada suara hewan pengerat seperti tikus.
Penciuman kucing juga sangat peka, dari kejauhan sudah bisa mencium bau ikan, dan
sebagainya. Diskriminasi adalah kemampuan untuk membedakan rangsang, baik kekuatan
maupun macamnya. Kemampuan untuk membedakan kekuatan rangsang penting untuk
menentukan perlu atau tidaknya respons dan tinggi rendanya respons. Lokalisasi adalah
kemampuan untuk menempatkan atau menentukan sumber rangsang dalam ruang. Lokalisasi
meliputi aspek jarak dan arah.

BAB 3
METODE KERJA

A. Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Mangsa (tikus, burung, dan ikan)
2. Kandang untuk tikus
3. Sangkar burung
4. Ember/Baskom/toples untuk ikan
5. Kamera

B. cara kerja
1. Siapkan mangsa kucing (tikus, burung, dan ikan)
2. Letakkan mangsa sedemikian rupa agar terlihat jelas oleh kucing
3. Pastikan kucing dalam keadaan belum makan/lapar, oleh karena itu lakukan pada pagi
hari, siang hari dan sore hari dengan mangsa yang berbeda-beda.
4. Rekam menggunakan kamera dan catat aktivitas dan pola-pola tingkah laku kucing
yang akan memangsa

BAB 4
PEMBAHASAN
A. hasil pengamatan
TABEL PERCOBAAN MANGSA IKAN

PERILAKU KUCING
PERILAKU DILAKUKAN KET
+ Kucing ini berada didamping ikan
Mengamati dan memperhatikan ikan yang ada
didalam toples
+ Kucing mengendus air yang ada
Mengendus bau
didalam toples
Mengejar - -
+ Kucing ini berusaha menjilas air
Berusaha menangkap dan memasukkan kepala kedalam
air
EKSPRESI KUCING
+ Telinga kucing bergerak-gerak
Telinga
ketika melihat ikan didalam toples
+ Hidungnya digunakan untuk
Hidung
mengendus air didalam toples
+ Kumis kucing ini bergerak
Kumis
mengikuti raut wajah kucing
+ Mata kucing melirik-lirik ikan
Mata
yang ada didalam toples

Keterangan:

(+) bila objek melakukan hal yang ditulisan dalam tabel


(-) bila objek tidak melakukan hal yang si tuliskan dalam tabel.

Link video pengamatan perilaku kucing :


https://drive.google.com/file/d/1k4pFj8SNgCGsYft2mhvVUMoQTXDxfl-0-
view?usp=drivesdk

B. pembahasan
Sebuah stimulus yang tiba-tiba karena lingkungan yang baru akan memicu respon
spontan secara otomatis pada tingkah laku hewan dialam sekitar. Respon primer (pertama)
adalah reaksi terkejut, yaitu ketika hewan mambeku untuk sementara karena situasi yang
tidak diketahuinya. Respon sekunder (kedua) adalah reaksi eksploratif dimana perhatian
sensorik diaktifkan terhadap stimulus dalam rangka meraba arah maknanya. Stimulus dapat
berupa sesuatu yang menarik atau menggoda sehingga menjadikan hewan ingin tahu lebih
dekat, atau dapat bersifat menolak atau menakutkan yang mengarah pada tingkah laku
melarikan diri. Reaksi eksploratif yaitu hewan harus mencari tahu jawaban tingkah laku yang
paling cocok dengan situasi yang ada. Sedangkan ketakutan dan kecemasan adalah dual hal
yang saling bertolak belakang dengan tingkah laku eksploratif ini, namun rasa ingin tahu juga
dapat berperan sampai batas tertentu dalam situasi ini. Sama halnya dengan respon kucing
terhadap ikan. Respon awal yang diberikan kucing pertama ketika melihat ikan adalah kucing
tersebut kaget melihat gerak-gerik ikan. Respon kedua, kucing tersebut mulai melihat dan
mengamati gerak-gerik kucing. Respon ketiga, kucing terbiasa dengan pergerakan ikan dan
mengambil tindakan dengan membiarkan atau mengacuhkan ikan tersebut tanpa memberikan
respon untuk mencengkram atau memakannya.
BAB 5
KESIMPULAN
1. Respon awal yang diberikan kucing pertama ketika melihat ikan adalah kucing tersebut
kaget melihat gerak-gerik ikan. Respon kedua, kucing tersebut mulai melihat dan
mengamati gerak-gerik kucing. Respon ketiga, kucing terbiasa dengan pergerakan ikan
dan mengambil tindakan dengan membiarkan atau mengacuhkan ikan tersebut tanpa
memberikan respon untuk mencengkram atau memakannya.
2. Mangsa (ikan) yang diletakkan didalam toples bergerak memutar-mutar didalam toples.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A., et al. 2012. Biologi. (Terjemahan Damaring Tyas Wulandari).
Jakarta:Erlangga. (Buku asli diterbitkan tahun 2008)

Fried, George H. & George J. Hademenos. 2005. Teori dan Soal-Soal Biologi Edisi Kedua.
(Terjemahan Damaring Tyas). Jakarta:Erlangga

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai