0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas proses penyelesaian audit dan penyusunan laporan auditor. Terdiri dari beberapa tahapan seperti melakukan pengujian tambahan, mereview kewajiban kontijensi dan peristiwa kemudian, mengumpulkan bukti akhir, mengevaluasi hasil audit, menerbitkan laporan audit, dan mengomunikasikan hasilnya. Dokumen juga membahas jenis-jenis opini dalam laporan auditor seperti opini standar, opini dengan par
Dokumen tersebut membahas proses penyelesaian audit dan penyusunan laporan auditor. Terdiri dari beberapa tahapan seperti melakukan pengujian tambahan, mereview kewajiban kontijensi dan peristiwa kemudian, mengumpulkan bukti akhir, mengevaluasi hasil audit, menerbitkan laporan audit, dan mengomunikasikan hasilnya. Dokumen juga membahas jenis-jenis opini dalam laporan auditor seperti opini standar, opini dengan par
Dokumen tersebut membahas proses penyelesaian audit dan penyusunan laporan auditor. Terdiri dari beberapa tahapan seperti melakukan pengujian tambahan, mereview kewajiban kontijensi dan peristiwa kemudian, mengumpulkan bukti akhir, mengevaluasi hasil audit, menerbitkan laporan audit, dan mengomunikasikan hasilnya. Dokumen juga membahas jenis-jenis opini dalam laporan auditor seperti opini standar, opini dengan par
A. Melakukan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan Pengungkapan
auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti berkaitan dengan tujuan audit penyajian dan pengungkapan, sejalan dengan bagaimana mereka melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit terkait dengan transaksi saldo, yaitu : Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko, Melakukan uji pengendalian terkait pengungkapan ketika penilaian awal dari risiko pengendalian berada di bawah maksimum, Melaksanakan prosedur substantive untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan B. Mereview Kewajiban Bersyarat dan Komitmen Kewajiban kontijensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan. Tiga kondisi yang dibutuhkan atas munculnya kewajiban, yaitu : Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang, Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang, Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang. Tujuan verifikasi kewajiban kontijensi adalah : evaluasi perlakuan akuntansi atas kontijensi yang diketahui dan mengklasifikasikan dengan benar, identifikasi praktek kontijensi yang belum di identifikasi manajemen. C. Mereview Peristiwa Kemudian Auditor harus memeriksa transaksi dan peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca untuk memastikan apakah terdapat hal yang muncul yang mungkin akan mempengaruhi penyajian dan pengungkapan wajar dari laporan existing, hal ini dinamakan review peristiwa kemudian. Kategori peristiwa kemudian adalah : peristiwa yang memiliki dampak langsung dan perlu penyesuaian, peristiwa tidak miliki dampak langsung namun perlu pengungkapan. D. Pengumpulan Bukti Akhir Lima jenis pengumpulan bukti akhir yaitu : melaksanakan prosedur analitis akhir, evaluasi asumsi going concern, memperoleh surat representasi dari manajemen, mempertimbangkan informasi pendukung laporan keuangan, membaca info lain dalam laporan tahunan. E. Mengevaluasi Hasil Audit Aspek penting dalam evaluasi hasil adalah bukti tepat yang mencukupi, bukti yang mendukung pendapat auditor, pengungkapan laporan keuangan, review dokumentasi audit, review indpenden.ikhtisar evaluasi bukti. F. Menerbitkan Laporan Audit Laporan audit biasanya mempunyai template elektronik untuk laporan ini dan hanya mengubah nama klien, judul laporan keuangan, dan tanggal. Sebagian besar kantor akuntan publik memiliki petunjuk manual pelaporan audit yang komprehensif untuk memilih kata-kata yang tepat dalam laporan yang akan diterbitkan. G. Mengkomunikasikan Hasil Audit dengan Komite Audit dan Manajemen Ada empat tujuan utama dalam segmen ini yaitu : Untuk mengkomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan, Untuk menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit, Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang diperoleh selama audit, Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola. H. Temuan Fakta Kemudian Apabila ditemukan fakta lebih lanjut, auditor memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa semua pengguna laporan keuangan diberi tahu mengenai salah saji tersebut. Dan auditor meminta klien untuk membuat revisi atas laporan keuangan tersebut dan penjelasan terkait alasan perubahannya. CHAPTER 24 - LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
A. Standar Opini Unmodifikasi untuk Entitas Nonpublik
Laporan ini berisi delapan hal, yaitu : judul laporan, alamat laporan audit, paragraf pendahuluan, tanggung jawab manajemen, tanggung jawab auditor, paragraf pendapat, nama dan alamat kap, tanggal laporan audit. B. Kondisi untuk menerbitkan Laporan Audit Standar Unmodifikasi Kondisi yang dapat dijadikan dasar adalah : Semua laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham dan laporan arus kas sudah termasuk ke dalam laporan keuangan, Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul dan auditor telah melaksanakan penugasan audit dengan cara yang memungkinkan untuk menyimpulkan audit telah terlaksana, laporan keuangan telah tersaji sesuai dengan prinsip akuntansi, tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau memodifikasi kata. C. Laporan Audit Standar dan Laporan atas Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan Dalam segmen ini, kategori laporan audit adalah wajar tanpa pengecualian , wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan, wajar dengan pengecualian, tidak wajar atau menolak memberikan pendapat. D. Laporan Audit Unmodifikasi dengan Penekanan Paragrap Penjelasan atau Laporan Dengan Bahasa Nonstandar Pada segmen ini berlaku penjelasan atau modifikasi kata pada laporan wajar tanpa pengecualian yaitu : tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip akuntansai berterima umum, keraguan yang subtansial mengenai going concern, auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi, laporan yang melibatkan auditor lain. Contoh hal yang mempengaruhi konsistensi dan butuh pargraf penjelasan jika hal tersebut material : perubahan prinsip akuntansi, perubahan entitas pelaporan, koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip akuntansi. Sedangkan perubahan yang mempengaruhi komprabilitas namun tidak mempengaruhi konsistensi yaitu : perubahan estimasi, variasi format pelaporan keuangan, dll. E. Opini Modifikasi dalam Laporan Audit Segmen ini berlaku apabila : ruang lingkup audit dibatasi, laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, auditor tidak independen. Jika kondiis diatas terpenuhi eksis dan material maka ada perubahan opini auditor menjadi : pendapat wajar dengan pengecualian, tidak wajar, menolak memberi pendapat. F. Materialitas Adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu. Tingkat materialitas : jumlah tidak material, jumlah material namun tidak memperburuk laporan keuangan, jumlah sangat material sehingga kewajaran laporan keuangan diragukan. G. Kondisi Penyebab Opini Modifikasi Hal yang dapat mempengaruhinya adalah : ruang lingkup audit dibatasi, laporan tidak sesuai dengan GAAP, Auditor tidak independen. H. Proses Keputusan Auditor untuk Laporan Auditor Meliputi : Menentukan apakah kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan wajar tanpa pengecualian standar, memutuskan materialitas untuk setiap kondisi, memutuskan jenis laporan audit yang tepat berdasar materialitas, menuliskan laporan audit.