Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rangga Dhia Majduddin – 471960

CHAPTER 23 - PENYELESAIAN AUDIT

A. Melakukan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan Pengungkapan


auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti berkaitan dengan tujuan audit
penyajian dan pengungkapan, sejalan dengan bagaimana mereka melakukan pendekatan untuk
memperoleh bukti untuk tujuan audit terkait dengan transaksi saldo, yaitu : Melaksanakan prosedur
untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai
bagian dari prosedur penilaian risiko, Melakukan uji pengendalian terkait pengungkapan ketika penilaian
awal dari risiko pengendalian berada di bawah maksimum, Melaksanakan prosedur substantive untuk
memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan
B. Mereview Kewajiban Bersyarat dan Komitmen
Kewajiban kontijensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah yang belum
dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan. Tiga kondisi yang dibutuhkan atas
munculnya kewajiban, yaitu : Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau
penurunan nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang, Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran
atau penurunan nilai di masa mendatang, Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.
Tujuan verifikasi kewajiban kontijensi adalah : evaluasi perlakuan akuntansi atas kontijensi yang diketahui
dan mengklasifikasikan dengan benar, identifikasi praktek kontijensi yang belum di identifikasi
manajemen.
C. Mereview Peristiwa Kemudian
Auditor harus memeriksa transaksi dan peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca untuk
memastikan apakah terdapat hal yang muncul yang mungkin akan mempengaruhi penyajian dan
pengungkapan wajar dari laporan existing, hal ini dinamakan review peristiwa kemudian. Kategori
peristiwa kemudian adalah : peristiwa yang memiliki dampak langsung dan perlu penyesuaian,
peristiwa tidak miliki dampak langsung namun perlu pengungkapan.
D. Pengumpulan Bukti Akhir
Lima jenis pengumpulan bukti akhir yaitu : melaksanakan prosedur analitis akhir, evaluasi asumsi
going concern, memperoleh surat representasi dari manajemen, mempertimbangkan informasi
pendukung laporan keuangan, membaca info lain dalam laporan tahunan.
E. Mengevaluasi Hasil Audit
Aspek penting dalam evaluasi hasil adalah bukti tepat yang mencukupi, bukti yang mendukung
pendapat auditor, pengungkapan laporan keuangan, review dokumentasi audit, review
indpenden.ikhtisar evaluasi bukti.
F. Menerbitkan Laporan Audit
Laporan audit biasanya mempunyai template elektronik untuk laporan ini dan hanya mengubah
nama klien, judul laporan keuangan, dan tanggal. Sebagian besar kantor akuntan publik memiliki
petunjuk manual pelaporan audit yang komprehensif untuk memilih kata-kata yang tepat dalam
laporan yang akan diterbitkan.
G. Mengkomunikasikan Hasil Audit dengan Komite Audit dan Manajemen
Ada empat tujuan utama dalam segmen ini yaitu : Untuk mengkomunikasikan tanggung jawab
auditor dalam audit atas laporan keuangan, Untuk menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan
penetapan waktu audit, Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang
diperoleh selama audit, Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak
yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola.
H. Temuan Fakta Kemudian
Apabila ditemukan fakta lebih lanjut, auditor memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa semua
pengguna laporan keuangan diberi tahu mengenai salah saji tersebut. Dan auditor meminta klien
untuk membuat revisi atas laporan keuangan tersebut dan penjelasan terkait alasan perubahannya.
CHAPTER 24 - LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

A. Standar Opini Unmodifikasi untuk Entitas Nonpublik


Laporan ini berisi delapan hal, yaitu : judul laporan, alamat laporan audit, paragraf pendahuluan,
tanggung jawab manajemen, tanggung jawab auditor, paragraf pendapat, nama dan alamat kap,
tanggal laporan audit.
B. Kondisi untuk menerbitkan Laporan Audit Standar Unmodifikasi
Kondisi yang dapat dijadikan dasar adalah : Semua laporan neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas pemegang saham dan laporan arus kas sudah termasuk ke dalam laporan
keuangan, Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul dan auditor telah melaksanakan
penugasan audit dengan cara yang memungkinkan untuk menyimpulkan audit telah terlaksana,
laporan keuangan telah tersaji sesuai dengan prinsip akuntansi, tidak terdapat situasi yang membuat
auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau memodifikasi kata.
C. Laporan Audit Standar dan Laporan atas Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan
Dalam segmen ini, kategori laporan audit adalah wajar tanpa pengecualian , wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelasan, wajar dengan pengecualian, tidak wajar atau menolak memberikan
pendapat.
D. Laporan Audit Unmodifikasi dengan Penekanan Paragrap Penjelasan atau Laporan Dengan Bahasa
Nonstandar
Pada segmen ini berlaku penjelasan atau modifikasi kata pada laporan wajar tanpa pengecualian yaitu
: tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip akuntansai berterima umum, keraguan yang
subtansial mengenai going concern, auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi,
laporan yang melibatkan auditor lain.
Contoh hal yang mempengaruhi konsistensi dan butuh pargraf penjelasan jika hal tersebut material :
perubahan prinsip akuntansi, perubahan entitas pelaporan, koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip
akuntansi. Sedangkan perubahan yang mempengaruhi komprabilitas namun tidak mempengaruhi
konsistensi yaitu : perubahan estimasi, variasi format pelaporan keuangan, dll.
E. Opini Modifikasi dalam Laporan Audit
Segmen ini berlaku apabila : ruang lingkup audit dibatasi, laporan keuangan tidak sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum, auditor tidak independen.
Jika kondiis diatas terpenuhi eksis dan material maka ada perubahan opini auditor menjadi : pendapat
wajar dengan pengecualian, tidak wajar, menolak memberi pendapat.
F. Materialitas
Adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan
dalam situasi tertentu. Tingkat materialitas : jumlah tidak material, jumlah material namun tidak
memperburuk laporan keuangan, jumlah sangat material sehingga kewajaran laporan keuangan
diragukan.
G. Kondisi Penyebab Opini Modifikasi
Hal yang dapat mempengaruhinya adalah : ruang lingkup audit dibatasi, laporan tidak sesuai dengan
GAAP, Auditor tidak independen.
H. Proses Keputusan Auditor untuk Laporan Auditor
Meliputi : Menentukan apakah kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan wajar tanpa
pengecualian standar, memutuskan materialitas untuk setiap kondisi, memutuskan jenis laporan
audit yang tepat berdasar materialitas, menuliskan laporan audit.

Anda mungkin juga menyukai