Anda di halaman 1dari 2

KRITIK INTERPRETATIF

ANANDA ROPSUTRI - I0219013

Membangkitan rasa dan emosi bahwa


PERSPEKTIF/ASPEK arsitektur bangunan masjid al irsyad

merupakan bangunan yang elegan dan

futuristik sekaligus memiliki nilai religius.

SINOPSIS
Masjid Al - Irsyad merupakan masjid

yang terletak di Bandung.

Kepopuleran masjid ini tidak lepas

dari kehebatan sang arsitek Ridwan

Kamil. Nilai seni dan filosofi tinggi

dimiliki oleh masjid ini begitu juga

desain yang unik tampil elegan dan

terkesan futuristik. Bentuk

sederhana pada masjid Al Irsyad

memiliki makna yang sangat religius

dan Islami.
Dinding Masjid Al Irsyad merupakan

susunan concrete block dengan batu

bata yang membentuk kaligrafi besar

bertulis dua kalimat syahadat.

Sehingga kaligrafi tersebut

menciptakan celah - celah yang

berfungsi sebagai ventilasi udara.

Plafon Interior Masjid Al Irsyad Ridwan

Kamil berbentuk datar dengan

ornamen berbentuk balok yang

berjumlah 99 sebagai tempat lampu

yang memiliki simbol berukir asmaul

husna jika dinyalakan, cahaya akan

berbentuk siluet nama - nama ALLAH

SWT.

Maka dari itu disini masjid al irsyad

menampilkan bangunan yang elegan,

futuristik, sekaligus bernilai religius.

METODE
Dalam Kritik Arsitektur ini menggunakan metode Kritik Interpretaif

Evokatif. Kritik Evokatif (Evocative), yaitu kritik yang membangkitkan

rasa. Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung

pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek

itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan

akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan)

dan fotografis (gambar).

Anda mungkin juga menyukai