Anda di halaman 1dari 3

Regionalisme Asia Timur

Latar Belakang

Regionalisme merupakan salah satu bentuk kerjasama dari negara di suatu kawasan yang
bertujuan untuk mengatasi isu-isu yang terjadi di kawasan tersebut. Regionalisme cenderung
menyatukan negara-negara dengan kesamaan geografis yang meliputi kesamaan identitas,
budaya dan kesamaan cara pandangan tentang isu di suatu kawasan. Regionalisme mengacu pada
proses politik di mana negara mendorong diadakannya kerja sama kelompok regional karena hal
tersebut dapat menjadi salah satu potensi negara untuk berkembang (Wheeler, 2002; Beeson,
2005).

Perkembangan regionalisme terbagi menjadi 2 bentuk yaitu regionalisme lama (old Regionalism)
dan regionalisme baru (new regionalisme). Regionalisme baru terbentuk melalui proses ekonomi
yang dilakukan oleh negara dengan variasi level yang berbeda dan memiliki orientasi keluar atau
outward looking. Sedangkan regionalisme lama ditandai dengan adanya aktivitas kerjasama
regional yang dilakukan oleh negara-negara dengan level yang sama dan berorientasi kedalam
atau inward looking dan terbentuk melalui proses politik (Wheeler, 2002).

Secara geografis kawasan Asia Timur atau East Asia merupakan kawasan yang sangat
luas, yang didalamnya terdiri dari Cina, Jepang, dan Korea. Korea sendiri terbagi menjadi dua
bagian yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Terjadinya pemisahan wilayah tersebut juga tidak
terlepas dari pengaruh konflik ideologi dalam Perang Dingin pada saat itu. Situasi di dalam
kawasan Asia Timur yang bersifat konfliktual, hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh
persepsi yang dimiliki oleh masing-masing negara yang berada di kawasan, yang mana antara
negara satu dengan yang lainnya saling melihat keberadaan akan negara lain sebagai sebuah
ancaman. Berdasarkan data dari World Bank pada tahun 2016, jumlah populasi China tercatat
sebesar 1,379 miliar jiwa, sedangkan populasi Jepang sebesar 126,994 juta jiwa, populasi Korea
Selatan tercatat sebesar 51,246 juta jiwa, dan Korea Utara memiliki populasi sebesar 25,369 juta
jiwa (Bank, 2017a; Bank, 2017b; Bank, 2017c; Bank, 2017d).

Negara-negara di kawasan Asia Timur telah membetuk kerjasama dalam bentuk


trilateral cooperation, kerjasama ini dibentuk oleh tiga negara di kawasan Asia Timur yaitu
Jepang, China, dan Korea Selatan. Kerjasama tersebut terbentuk tidak lepas dari peran ASEAN
di kawasan Asia Timur yang ingin memperluas cakupannya dan membuka kerjasama non
anggota ASEAN. Kerjasama ini terbentuk pada forum ASEAN+3 yang dilaksanakan pada tahun
1997 yang diharapkan dapat menguntungkan ASEAN dan dapat mengurangi rasa
ketidakpercayaan atau mutual distrust diantara negara-negara Asia Timur. Hal tersebut tidak
langsung dapat mendorong terbentuknya regionalisme di kawasan Asia Timur, karena dalam
kerjasama tersebut hanya ada tiga negara yaitu Jepang, China, dan Korea Selatan sedangkan
Korea Utara yang berada di kawasan tersebut tidak dilibatkan dalam kerjasama tersebut sehingga
menyebabkan tambah besarnya rasa ketidakpercayaan satu sama lain diantara negara-negara di
kawasan Asia Timur, padahal tujuan dari dibentuk regionalisme kawasan adalah untuk mencegah
terjadinya konflik dan menciptakan kerjasama di suatu kawasan (Hastiadi, 2011; Miková, 2018).

Rumusan Masalah

Regional terdiri atas Negara-negara kawasan yang berbeda ideology. Bagaimana caranya Asia
Timur dapat bekerja sama dengan baik atas ideology yang berbeda

Kerangka Teori/Konseptual

Tinjauan Pustaka

Pembahasan Studi Kasus

Kesimpulan
Daftar Pustaka

Bank, T. W. (2017a). The World Bank, Data: Countries and Economies, China. Retrieved from
https://data.worldbank.org/country/china?view=chart

Bank, T. W. (2017b). The World Bank, Data: Countries and Economies, Democratic People’s
Republic of Korea. Retrieved from https://data.worldbank.org/country/korea-rep?
view=chart

Bank, T. W. (2017c). The World Bank, Data: Countries and Economies, Japan. Retrieved from
https://data.worldbank.org/country/japan?view=chart

Bank, T. W. (2017d). The World Bank, Data: Countries and Economies, Republic of Korea.
Retrieved from https://data.worldbank.org/country/korea-dem-peoples-rep?view=chart

Beeson, M. (2005). Rethinking regionalism: Europe and East Asia in comparative historical
perspective. Journal of European Public Policy, 12(6), 969–985.
https://doi.org/10.1080/13501760500270620

Hastiadi, F. F. (2011). Regionalism in East Asia: The Role of North East Asian Nations.
American Journal of Economics and Business Administration, 3(2), 247–258.
https://doi.org/10.3844/ajebasp.2011.242.253

Miková, I. (2018). East Asian Economic Regionalism. Central European Journal of


International and Security Studies, 12(1), 142–169.

Wheeler, S. M. (2002). The New Regionalism: Key Characteristics of an Emerging Movement.


Journal of the American Planning Association, 68(3), 267–278.
https://doi.org/10.1080/01944360208976272

Anda mungkin juga menyukai