KEPERAWATAN PROFESSIONAL
Di Susun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-nya penulis
telah berhasil menyusun makalah tentang standar praktek keperawatan profesional. Makalah
ini di buat untuk menunjang proses pembelajaran keperawatan. Sesuai dengan kurikulum
terbaru program DIII keperawatan, yaitu pembelajaran berbasis kompetensi. Maka makalah
ini sudah mengarahkan mahasiswa untuk belajar dengann kurikulum terbaru sehingga lebih
memudahkan mahasiswa untuk mempelajari makalah ini.
Pada penulisan makalah ini kami menggunakan bahasa sederhana dan mudah
dimengerti sehingga dapat dengan mudah dicerna dan di ambil intisari dari materi
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Makalah ini juga di harapkan dapat digunakan oleh mahasiswa DIII keperawatan
karena kami telah berusaha melengkapi materi makalah sesuai dengan kebutuhan materi
pembelajaran yang di sempurnakan.
Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai
suatu kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang keperawatan profesional.
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
Keperawatan. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap
sesuai dengan standart profesi keperawatan.
2. Nilai-nilai pribadi dan praktek profesional
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek keperawatan
dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara nilai-
nilai pribadi yang memiliki perawat dengan pelaksana praktek yang dilakukan sehari-hari
selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari perawat untuk melaksanakan tugas
pelayanan keperawatan tertentu, dilain pihak perawat mempunyai hak untuk menerima atau
menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
bahwa standar asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang apa yang
dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-sumber atau kondisi yang
harus tersedia untuk menfasilitasi pemberian asuhan.
Uraian tugas mencerminkan kompetensi, pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan bagi
semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai perawat. Sedangkan standar kinerja
diturunkan dari uraian tugas dan menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku
perawat yang didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan pencapaian aktifitas kemajuan
profesional.
2. Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana asuhan (care plans).
Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan pasien yang aman dan memastikan
hasil yang berasal dari pasien ini. Prosedur adalah urain tahap pertahap tentang bagaimana
melakukan keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas. Protokol meliputi lima
kategori utama: manajemen pasien dengan peralatan invasi, manajemen pasien dengan
peralatan non invatif; manajemen status fisiologis dan psikologis; dan diagnosa keperawatan
tertentu. Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan bagi
semua pasien diamanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan biasanya mempunyai
hubungan dengan diagnosa medis pasien dan diagnosa keperawatan pasien.
Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan
bekerja sama dengan baik.
atau undang-undang tidak mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin
keselamatan pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal.
Undang-Undang kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3 menyebutkan:
Ayat 2:
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau
perawatan.
Ayat 3:
Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan.
Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat diperlukan oleh perawat
profesional dalam melakukan kegiatan praktik secara brtanggung jawab. Pengertian lisensi
adalah kegiatan administrasi yang dilakukan oleh profesi atau departemen kesehatan berupa
penerbitan surat ijin praktek bagi perawat profesional diberbagai tatanan layanan kesehatan.
Lisensi diberikan bagi perawat sesuai keputusan menteri kesehatan RI
No.647/Menkes/SK/IV/2000 tentang registrsi dan praktik perawat.
Whasington State Nursing Practice Act(The State Nurses Association) menyatakan bahwa
orang yang terdaftar secara langsung bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
individu untuk memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. American nurse
Association(ANA) membuat pernyataan yang sama dalam undang-undang lisensi
institusional menjadi lisensi individual, keperawatan secara konsisten dapat
mempertahankan:
1) Asuhan keperawatan yang berkualitas, baik sesuai tanggung jawab maupun tanggung
gugat perawat yang merupakan bagian dari lisensi profesi.
2) Bila perawat meyakini bahwa profesi serta kontribusinya terhadap asuhan kesehatan
adalah penting, maka mereka akan tampil dengan percaya diri dan penuh tanggung jawab.
UU Praktek Keperawatan
Setiap negara bagian dan provinsi mendefinisikan sendiri cakupan praktek keperawatan,
tetapi sebagian besar memiliki aturan yang serupa. Definisi tentang praktek keperawatan
dipublikasikan oleh ANA pada tahun 1955 mencakup beberapa definisi yang mewakili
cakupan praktek keperawatan sebagaimana didefinisikan dalam sebagian besar negara bagian
dan provinsi. Namun demikian pada dekade terakhir beberapa negara bagian merevisi UU
praktek keperawatan mereka untuk menggambarkan pertumbuhan otonomi dan meluasnya
peran keperawatan dalam praktek keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab
PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin
tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam
pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan
kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang
bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan
pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar
praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses
keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan
sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makalah ini
sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya lebih giat dalam
belajar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2009). Fundamental of Nursing. Seven Edition. (Terj. Andrina
Ferderika). Jakarta: Salemba Medika.
Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,
https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan
Mindya Rina, Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan, 12 May 2011,
http://regional.kompasiana.com/2011/05/12/standar-profesional-dalam-praktik-keperawatan/
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) 2012, http://www.inna-ppni.or.id
Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di – indonesia, 2011
http://wahyubraddasouljah.blogspot.com/2011/11/standar-praktek-keperawatan-
profesional.html
Dewi elizadiani suza, standard untuk praktek, 2003
KEPERAWATANhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3584/1/keperawatan-
dewi.pdf