BINUS University
Faculty / Dept. : CBDC / Character Building Development Deadline Day / Date : Friday/April 30th, 2021
Center Time : 13.00 WIB
Code - Course : CHAR6015 – Character Building: Agama Class : All parallel class
Lecturer : Team Exam Type : Online
) Strikethrough the unnecessary items
The penalty for CHEATING is DROP OUT!!!
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 1 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
Jawaban:
Memiliki Kepercayaan Agama
Kepercayaan atau iman merupakan hal yangmendasar dalam sebuah agama. Yang
dimaksud kepercayaan adalah iman atau keyakinan yang dimiliki seseorang dimana
ia tak akan tergoyahkan. Kepercayaan ini tumbuh di dalam diri seseorang yang
menghayati atau menghidupi agamanya. Contohnya dalam agama Kristen adalah
percaya bahwa hanya satu Tuhan (monoteisme) dan adanya keselamatan di akhir
akhirat.
Memiliki Simbol Agama
Simbol disini adalah sesuatu yang dianggap suci dan sakral bagi umat yang
menganut suatu agama. Biasanya simbol ini digunakan sebagai sebuah sarana untuk
menjalankan praktek ibadah. Contohnya dalam agama Kristen yaitu adalah simbol
Salib yang digunakan untuk berdoa.
Memiliki Praktik Agama
Praktik agama biasanya dilakukan perorangan maupun secara berkelompok. Praktik
ini biasanya dilakukan sebagai bentuk ungkapan pemeluk agama yang mempunyai
iman. Contohnya dalam agama Kristen yaitu melakukan doa dengan cara yang
religius secara konsisten.
Memilik umat atau penganut agama
Penganut agama biasanya memiliki sekelompok orang atau komunitas terntentu.
Contohnya dalam agama Kristen adalah sekelompok jemaat atau lingkungan yang
biasa disebut dalam umat Kristen.
Memiliki Pengalaman Keagamaan.
Contohnya dalam agama Kristen, pengalaman agama bisa terjadi ketika seseorang
mengalami sebuah pengalaman kemudian ia merasa terpanggil lalu menjadi seorang
pendeta.
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 2 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
2. Jelaskan konsep Tuhan menurut agama Anda dengan menyertakan bukti dari ayat-ayat
kitab suci anda! Panjang jawaban = 50-150 kata (bobot 10%) (LO 1)
Jawaban:
Dalam agama Kristen, mengakui eksistensi Tuhan sebagai Pencipta Yang Esa,
menciptakan segalanya yang terdapat di alam semesta ini yang termasuk manusia.
Bukti ini dapat kita temukan di Kitab Suci Ulangan Bab 6 ayat 4 yang menyatakan:
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa”. Pada Injil Markus
Bab 12 ayat 32 dinyatakan “Dia (Allah) itu Esa dan bahwa tidak ada yang lain kecuali
Dia”. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan umat Kristen terhadap Tuhan itu
bersifat monoteistik. Konsep Tuhan dalam agama Kristen adalah sebagai pribadi
Tritunggal atau Allah Tritunggal yang artinya Bapa yang ada di surga menjelma
menjadi Tuhan (Yesus Kristus) yang diutus untuk membebaskan dosa manusia. Tuhan
memiliki 3 pribadi yaitu Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus
Jawaban:
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 3 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
4. Sebagai seorang pribadi religius bagaimana Anda memandang dan memperlakukan diri
Anda sendiri dengan dimensi-dimensi dasarnya (tubuh dan jiwa)?
Panjang jawaban = 100-200 kata (bobot 10%) (LO 1)
Jawaban:
Tubuh dan jiwa berhubungan satu sama lain, hal ini berarti apabila tubuh kita
mengalami penurunan maka ekspresi jiwa kita dapat terhambat. Maksudnya adalah
sebagai seseorang yang religius maka kita seharusnya bersyukur dan berterima kasih
dengan cara menjaga setiap hal yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa termasuk
menjaga tubuh dan jiwa kita. Saya sebagai pribadi yang religius berarti harus menjaga
tubuh saya dengan sehat serta jiwa saya dengan memancarkan kebahagiaan sebagai
tanda syukur dan rasa terima kasih yang bisa saya berikan ke Tuhan. Contoh menjaga
tubuh saya bisa dimulai dari menjaga berat badan yang artinya pola makan harus kita
jaga, kemudian tidak merokok yang bisa menyebabkan penyakit, Dari sisi jiwa, apabila
kita sehat maka kita bisa lebih leluasa untuk memancarkan ekspresi kebahagiaan kita,
kemudian saling memaafkan, tidak ada rasa dendam, dan memunculkan rasa
kepeduliaan dan saling tolong-menolong.
Diusir dari desa karena agama, bagaimana mencegah intoleransi di tingkat warga?
Kesepakatan diskriminatif Dusun Karet, Bantul, digugat seorang penganut Katolik bernama
Slamet Jurniarto, yang tak diizinkan warga menetap di dusun itu. Beragam kasus intoleransi
berbasis agama di masyarakat disebut oleh lembaga yang bergerak dalam penegakkan hak asasi
manusia, Setara Institute, marak karena pemerintah tidak sigap menanggulangi potensi konflik.
Kesepakatan komunal menolak seseorang tinggal di daerah tertentu atas dasar agama, seperti
yang terjadi terhadap seorang non-Muslim di Yogyakarta, dinilai bisa dicegah jika pemerintah
konsisten mewujudkan asas kebhinekaan.
Di sisi lain, pemerintah mengklaim memiliki prosedur pengawasan konflik sektarian, walau tak
ada sanksi untuk pejabat yang lalai memelihara persatuan masyarakat.
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 4 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
"Ada aturan untuk memastikan kehidupan bernegara berjalan baik. Kan ada juga forum
kerukunan umat beragama," kata Syarmadani, Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya
Kementerian Dalam Negeri.
"Tidak boleh ada pelarangan sepihak seperti di Bantul," kata Syarmadani.
"Tapi sementara ini kami hanya bisa mengingatkan. Pendekatan kami tidak dalam konsep
reward and punishment (penghargaan dan sanksi)," tuturnya saat dihubungi.
(sumber: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47801818 diakses 26 Maret 2021, pukul
10:13)
Pertanyaan :
5. Berdasarkan kasus dalam artikel di atas jawablah pertanyaan berikut:
a. Apa peran yang seharusnya diambil tokoh-tokoh agama setempat untuk
menyelesaikan kasus tersebut? Panjang jawaban = 100-200 kata (15%) (LO 2)
Jawaban:
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 5 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
b. Jelaskanlah model dialog yang seharusnya terjadi dalam masyarakat sehingga kasus
serupa tidak berulang! Panjang jawaban = 100-200 kata (15%) (LO 2)
Jawaban:
Jawaban:
Menurut saya hal mengenai sikap intoleransi dapat saja terjadi dalam masyarakat
yang tampak religius karena mereka beberapa penyebab. Salah satunya karena
menerima ajaran nya tidak secara utuh namun secara sepotong-sepotong serta mereka
tampak religius karena dari penampilannya yang sesuai aturan agama serta
menjalankan kewajiban utama agamanya. Namun, mereka lupa untuk mendengarkan
dan menerima ajaran dari agamanya secara utuh karena bagaimana pun tidak ada
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 6 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
satupun agama yang mengajarkan umatnya untuk melakukan hal yang demikian.
Mereka yang tampak religius ini hanya mau ambil jalan instan agar mereka bisa
merasa bahwa mereka telah merasa cukup religius sehingga mereka bisa mendapatkan
surga apabila telah mengikuti kewajiban agamanya. Selain itu penyebabnya adalah
kurangnya pemahamam yang diakibatkan penerimaan ataupun pemberian informasi
tidak secara utuh inilah yang menjadi kendala serta orang yang menyampaikan
informasi secara sepotong juga memiliki peranan penting dalam mempengaruhi
masyarakat seperti itu ditambah lagi factor pendidikan juga mempengaruhi hal ini.
Oleh karena itu orang yang tampak religius namun pemikirannya masih terkotak-
kotakan akan gampang terkena pengaruh intoleransi.
b. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi pemicu sikap masyarakat yang secara
komunal melakukan penolakan terhadap warga yang berbeda keyakinan!
Panjang jawaban = 100-200 kata (15%) (LO 2)
Jawaban:
Penyebab-penyabab yang menjadi pemicu sikap masyarakat untuk melakukan
penolakan terhadap warga yang berbeda keyakinan bisa dimulai dari bentuk proteksi
atau perlindungan yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya mereka takut bila
daerah yang mereka tinggali pada awalnya semua penduduknya sama aliran atau
agama ketika didatangi atau ditinggali oleh orang yang berbeda keyakinan bisa
mempengaruhi warga untuk pindah keyakinan dan bisa mengganggu kehidupan
mereka dan melahirkan paham-paham ajaran lain di daerahnya. Kemudian penyebab
lainnya adalah ilmu agama yang masyarakat yang tidak secara utuh maksudnya adalah
mereka hanya menjalankan kegiatan agama yang bersikap wajib seperti sembahyang
dan baca kitab suci, tapi mereka lupa tentang ajaran lainnya yang mereka tidak dapat
ataupun yang mereka belum bisa lakukan seperti sikap toleransi antar umat
beragama. Mereka tidak terbiasa dengan kemunculan orang baru yang tidak sepaham
dari mereka dan tindakan bertahan mereka yaitu dengan langsung mengusir orang
tersebut, padahal ada cara yang lebih baik dan mengutamakan toleransi agar
kerukunan selalu tercipta diantara warga masyarakat.
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 7 of 8
FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R0
Referensi:
E-Book Binus “Character Building: Agama”
Verified by,
[Antonius Atosökhi Gea] (D1240) and sent to Department/Program on March 29th, 2021
Page 8 of 8