Anda di halaman 1dari 103

x

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Mata Kuliah : Etika Kristen


Semester : Genap
Jumlah SKS : 2 SKS
Nama Dosen : Darius M.Pauang, S.Th, M.Pd.K
Pekerjaan : Guru SMAN 3 Makale mulai tahun 2004 -2013 Dosen AKBID Sinar
Kasih Toraja mulai tahun 2006 - 2013
Alamat : Jln.Bayangkara no. 12A Makale
Contack Person
Home : 0423-22411
HP : 085 398 730 066
x
KONTRAK PERKULIAHAN

PERSENTASE PERKULIAHAN: NILAI AKHIR:


1. Kehadiran : 15% 1. 80 – 100 = A
2. Keaktipan : 10% 2. 65 – 79,9 = B
3. Tugas : 25% 3. 55 – 64,9 = C
4. Mid : 20% 4. 45 – 54,9 = D
5. Final : 30% 5. 45< =E

Catatan :
1. Mahasiswa yang terlambat 15 menit setelah perkuliahan di mulai tidak diperbolehkan masuk ruangan kuliah.
2. HP dinonaktifkan selama perkuliahan berlangsung.
3. Mahasiswa tidak diperbolehkan memakai :
 Baju kaos omblong/tanpa kerah
 Sandal
 Rok di atas lutut
4. Menjaga ketenangan selama perkuliahan berlangsung
x
JADWAL PERKULIAHAN ETIKA UKI TORAJA
TAHUN 2017/2018 SEMESTER GENAP
NO HARI WAKTU JURUSAN KELAS LANTAI RUANG
1 KAMIS 12.00-13.30 EKONOMI E 2 04
2 JUMAT 13.00-14.30 EKONOMI K 2 07
3 JUMAT 14.30-16.00 EKONOMI D 2 04
4 SABTU 08.00-11.00 EKONOMI L 2 05
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 01
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI : D,E,K,L.
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui pengertian Etika mahasiswa dapat mengenal sesama manusia
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa hendaknya kita mengasihi Allah.
B. Pokok Bahasan : Pengatar ke dalam Etika Kristen
C. Sub Pokok Bahasan : Nama Etika dan pengertian etika
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :2
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan Etika?


2. Sebutkanlah ciri-cirinya orang yang baik moralnya
dan tidak baik moralnya.
x
1. Nama Etika
Kata Etika berasal dari kata Yunani yaitu “ethos” atau “ ta ethika”. Kata ethos
artinya kebiasaan, adat. Juga bisa diartikan sebagai kesusilaan, perasaan batin, atau
kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Dalam bahasa Latin istilah ethos dan etikhos dapat di sebutkan dengan kata mos
dan “moralitas”. Oleh sebab itu kata Etika sering pula diterangkan dengan kata
”moral”.
Apa yang dimaksud dengan Etika dinyatakan dalam bahasa Indonesia dengan
tepat oleh kata kesusilaan. Kata ” sila”, yang terdapat dalam bahasa Sangsekerta dan
kesusasteraan. Kata kesusilaan mempunyai dua arti pertama”sila berarti: norma
( kaidah ), peraturan hidup, perintah. Kedua, kata itu menyatakan pula keadaan batin
terhadap peraturan hidup, hingga dapat berarti juga : sikap, keadaban, siasat batin,
perikelakuan, sopan-santun dsb.
x
2. Pengertian Etika
Etika bergerak pada lapangan kesusilaan, artinya: ia bertalian dengan
norma-norma yang seharusnya berlaku di situ dan dengan ketaatan batianiah
kepada norma-norma itu. Jadi Etika itu termasuk golongan ilmu pengetahuan
normatif.
Karena itu Etika bukanlah ilmu pengethuan alam, dan bukan pula ilmu
pengetahuan yang bersifat deskriptif, yang hanya menerangkan dan
menguraikan tindakan dan kelaukan manusia. Tetapi Etika adalah suatu ilmu
pengetahuan yang normatif. Ia memajukan masalah yang baik itu. Apakah
yang baik itu ? Di pandang dari sudut kepercayaan kepada hukum Taurat dan
Injil Allah, maka jawabanya harusnya : Segala yang dikehendaki Allah, itulah
yang teramat baik.
x
Karena itulah Etika theologis, menurut asas-asasnya, termasuk
dogmatika. Ia merupakan sebagaian dari dogmatika, hubungan tak
dapat diputuskan. Tetapi karena alasan-alasan yang praktis,dogmatika
dan etika itu kita beda-bedakan, walaupun pada asasnya kedua mata
palajaran itu satu. Dalam 1 Yohanes 4:19 tertulis: ” Kita mengasihi,
karena Allah lebuh dahulu mengasihi kita ”. Sehingga dapat
disimpulkan dalam dua pokok yaitu:
 Pokok dogmatika ialah : Allah lebih dahulu mengasihi kita ( Yoh
3:16 ).
 Pokok etika ialah : Kita mengasihi Allah karena Ia telah mangasihi
kita.
x
Prof. Dr. W . Banning dalam bukunya ” Typen van zedeleer ”
telah menjelaskan dengan terang macam-macam etika filsafi ini.
Ia dapat membagi Etika filsafi dalam empat bahagian yakni : 1.
Etika metafisika, 2. Etika yang dasar pada individu, 3. etika yang
di dasarkan pada masyarakat, 4. etika nilai – nilai. Juga dapat kita
kenal melalui dua macam etika yakni ”Etika Individuil ” dan ”
Etika Sosial ”. Melalui kedua hal ini manusia selalu hidup
menurut cara yang tertentu dalam suatu ” hubungan segitiga”,
di mana terdapat ” koeksistensi” antara Allah, manusia dan
sesama manusia.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 01
1. Apa perluhnya orang mempelajari Etika ? Jelaskan
pendapat anda.
2. Tuliskanlah masing-masing 5 macam Etika manusia yang
mengarah kepada hal-hal yang negatif dan positif.
3. Kemukakanlah alasannya mengapa Allah lebih dahulu
mangasihi manusia, dan sesudah itu manusia harus
mengasihi Allah.
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 02
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI : D,E,K,L.
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui pengertian Dasar-dasar atau titik pangkal Etika Kristen mahasiswa mengenal Allah sebagai
pemelihara dan juruslamat
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa hendaknya kita mengasihi Allah.
B. Pokok Bahasan : Dasar-dasar atau titik pangkal Etika Kristen
C. Sub Pokok Bahasan : Manusia mengenal Allah Bapa di dalam diri Yesus Kristus
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :3
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Kemukakanlah siapa dasar atau titk pangakal Etika


Kristen yang di sembah oleh orang kristen ?
2. Jelaskanlah tugas Allah Bapa sebagai pencipta,
Allah Anak sebagai penyelamat, Allah Roh Kudus
sebagai penghibur dan penolong
x
Etika Kristen berpangkalkan kepercayaan kepada Allah, yang
menyatakan diri di dalam Yesus Kristus. Oleh Dialah kita dapat
mengenal Allah sebagaimana adaNya, di dalam kedaulatan dan
kemuliaanya, dan kehadiranNya di segala tempat, di dalam
kesucian dan kebenaraNya, di dalam kasih dan hikmatNya.
Allah Bapa menyatakan diri di dalam Yesus Kristus sebagai
pencipta langit dan bumi, yang menciptakan dunia dan segala yang
ada didalam, yang menciptakan manusia menurut gambar
rupaNya, yang melaksanakan rencanaNya mengenai dunia dan
manusia melalui tanganNya sendiri.
x
Allah Bapa, Pencipta itu adalah pemilik dunia dan manusia.
Kita bukan milik kita sendiri. Kita adalah kepunyaan Dia. Karena
anugerahNya yang besar, Allah juga menyatakan dirinya di dalam
Yesus Kristus, Anaknya, sebagai Pendamai. Di dalam diri Yesus
Kristus, Ia sudah menjadi saudara kita. Yesus Kristus dengan
sungguh-sungguh memenuhi rencana Allah tentang hidup kita.
Di dalam Yesus Kristus kita pun mengenal Allah sebagai
pembebas. Allah Bapa, Pencipta, yang mendamaikan kita dengan
Dia di dalam Yesus Kristus . Kegiatan Allah Bapa, Anak dan Roh
Kudus inilah titik – pangkal Etika Kristen.
x
Di dalam Kitab kejadian 1 terdapat kalimat-kalimat yang terkenal
mengenai kejadian manusia ” Maka Allah menciptaka manusia itu
menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakanNya mereka ” ( ayat 27 ).
Etika Kristen tidak boleh menganggap se-akan-akan manusia hanya
mempunyai jiwa saja. Etika Kristen harus pula memperhatikan keperluan-
keperluan jasmani manusia. Etika Kristen tidak boleh melupakan bahwa
Allah memberikan kepada manusia suatu tubuh, lagipula di dalam langit
baru dan bumi baru, manusia akan mempunyai badan baru. Allah
memberikan hidup ( nafas kehidupan ) kepada manusia.
x
Di dalam pandangan Alkitab tentang hakekat dosa ini adalah penting untuk
diperhatikan, bahwa dosa itu menurut Alkitab tidak dimulai dari kejasmanian, tetapi
justru pada inti manusia, di dalam hatinya, di dalam hubungannya dengan Allah. Jika
hubungan di situ di serang oleh kesombongan, maka jasmani pun diperalat oleh dosa.
Dosa berarti putusnya hubungan antara Allah dan manusia. Dosa kita bedakan
dalam beberapa bagian, yakni :
1.Dosa perorangan dan dosa kolektif ( Bersama )
2.Dosa terhadap Allah dan sesama manusia
3.Dosa di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
4.Dosa karena perbuatan dan dosa karena kelalaian
5.Dosa turunan atau dosa pusaka
6.Dosa menghujat Roh Kudus ( Markus 3:29; Luk 12:10 )
x
DISKUSI KELOMPOK NO 02
1. Tunjukkanlah salah satu contoh Allah Bapa sebagai pencipta.
2. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan kata segambar dan serupa
dengan Allah
3. Kemukakanlah maksud dosa perorang dan dosa kolektif/bersama.
4. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan
“ Menghujat Roh Kududs ”
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 03
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui kebesaran dan kesengsaraan manusia mahasiswa mengenal Allah sebagai pencipta dan pemelihara.
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa hendaknya kita mengasihi Allah.
B. Pokok Bahasan : Manusia di dalam kebesaran dan Kesengsaraannya
C. Sub Pokok Bahasan : Manusia mengenal Allah Bapa di dalam diri Yesus Kristus
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :4
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Sebutkanlah masing-masing 4 hal penting yang


membuat manusia bahagia dan sengsara.
2. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan hati
nurani atau suara hati.
x
Di dalam hidup manusia ada dua macam gejala yang ada di bawah
kekuasaan dosa yang paling jelas menggambarkan kebesaran dan kesengsaraan
manusia. Kedua gejala itu ialah : rasa malu dan perasaan hati ( yang kedua ini
kadang-kadang juga di sebut : keinsafan batin, kata hati, suara hati, suara batin,
gerak hati, setau hati, dsb. Karena pentingnya kedua gejala itu bagi Etika. Maka
disini akan kami berikan beberapa catatan tentang kedua hal itu antara lain:
1. Rasa malu kepada Adam dan Hawa ketika ia jatuh ke dalam dosa maka
mulailah timbul rasa malu dalam hatinya kepada Tuhan ( Kej 3 : 7 ) Apabila Tuhan
melihat manusia di dalam rasa malunya, sebagaimana Ia memandang Adam dan
Hawa di taman Firdaus, maka kesimpulanNya ialah : ” Rasa malumu itu menunjuk
kepadaku, bahwa engkau telah mengkhianati Aku.
x
2. Suara hati, istilah yang kita pakai dalam perjanjian baru untuk
suara hati ialah ” suneidesis” ( Roma 2 : 15 ). Dalam bahasa latin
”conscietia”, dan inipun menjadi kata asal dari kata suara hati dalam
bahasa Inggris dan perancis. Suneidesis ( conscientia ) artinya :
setahu. Sama pula halnya istilah yang di pakai dalam perjanjian lama
untuk kata suara hati, yakni ” Leb ”, artinya hati. Istilah hati dapat
mempunyai arti yang lebih luas daripada istilah suara hati. Istilah-
istilah lain yang lazim dipakai dalam bahasa Indonesia ialah bisikan
hati, kata hati, rasa hati, suara batin, keinsafan batin atau hati kecil.
x
Adakah suara hati itu suara Allah ? Bukan, itu bukan tetapi suara
hati itu takkan ada, bila Allah tidak ada. Dan suara hati itu tidak akan
berbicara bila Allah tidak berfirman. Suara hati itu membangkitkan kita,
agar kita menyembuhkan penyakit kegelisahan batin kita dengan obat-
obat yang kita pilih sendiri. Oleh karena itu manusia takkan hidup
daripada suara hati semata-mata dan oleh karena itu pula Etika Kristen
tak dapat mencari bahan dari pertimbangan suara hati.
Maka sungguhlah jiwa manusia itu menjadi rumah setan yang
menakutkan jikalau kegelapan itu menguasai hidup manusia. Tetapi
jikalu terang dan Hukum Allah senantiasa menguasai hidup manusia
dan Injil haruslah bersinar terus menerus.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 03
1. Jelaskanlah apa sebabnya Adam dan Hawa malu
bertemu dengan Tuhan Allah di Taman Eden
sesudah berdosa ?
2. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan hati
nurani atau suara hati ?
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 04
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI :
Semeste : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui pengetahuan Norma-norma susila mahasiswa mengenal adat istiadat dan budaya sebagai bagian
dari masyrakat.
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa hendaknya kita beradaptasi dengan budaya di mana kita berada.
B. Pokok Bahasan : Di manakah sumber pengetahuan tentang Norma-norma susila ?
C. Sub Pokok Bahasan : Manusia mengenal adat istiadat melalui norma-norma dan susila
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :4
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan Norma.


2. Apa penting kita harus belajar norma dan susila ?
Kemukakanlah pendapat saudara
x
Jika kita selaku bangsa Indonesia ini mengajuhkan pertanyaan-
pertanyaan tentang norma-norma hidup, maka diantara orang-orang
muda dan orang-orang tua akan banyak yang menjawab dengan : ”
Yang disebut baik ialah apa yang disuruhkan oleh adat-istiadat kita ”
Kata adat berasal dari kata Arab : ” ada ”, artinya kebiasaan, cara
yang lazim, kelakuan yang telah biasa, aturan-aturan yang lazim. Yang
disebut adat-istiadat ialah kumpulan peraturan dan norma-norma
hidup yang berlaku dalam persekutuan suku tertentu. Latarbelakang
kepercayaan kepada adat-istiadat itu terletak pada perasaan hidup
yang naturalistis-panteistis.
x
Pada masing-masing persekutuan suku, adat-istiadat itu berlainan
bentuknya. Tetapi corak-dasarnya di manapun sama saja. Dapatkah
adat- istiadat itu menjadi sumber pengetahuan, pengetahuan yang
sesungguhnya tentang yang baik dan yang jahat ? Dipandang dari sudut
iman kristen, maka jawabannya itu ialah : tidak ! Apa sebabnya ?
Pertama, karena di dalam kompleks adat-istiadat kuno itu tidak tampak
batas-batas antara Tuhan dan kosmos. Segala agama suku adalah
naturalistis. Di dalam agama-agama itu yang dikenal dan dimuliakan
bukanlah Tuhan yang hidup, tetapi makhluklah yang dimuliakan : alam,
bapa suku, kepala-kepala suku, tradisi suku, roh orang-orang
mendirikan kampung itu, dsb.
x
Di sini yang terdengar menggema bukanlah suara Allah
yang hidup, tetapi suara darah, suara alam, suara nenek moyang
dll. Oleh sebab itu dosa tidak pandang sebagai ketaksetian
terhadap Allah yang hidup, tetapi sebagai pelanggaran tata-
tertib kosmos, pelanggaran kehormatan nenek moyang dan
dewa-dewa suku. Hukuman atas dosa di sini tidak dipandang
sebagai reaksi yang adil dari kesucian Tuhan, tetapi sebagai
takdir yang tidak berpribadi, sebagai laknak atau tulah yang
bekerja dengan sendirinya dan yang memburu manusia. Di sini
tak ada tempat bagi kasih setia-setia dan pengampunan.
x
Kedua, adat istiadat itu tidak dapat menjadi sumber pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat, karena adat-istiadat itu penuh takhyul
dan guna-guna. Penyembahan kepada dewa dan berhala senantiasa
disertai guna-guna, ilmu nujum dan takhyul. Oleh sebab itu adat-istiadat
adalah suatu yang keruh, dan dari sumber itu tidak dapat tahu apa yang
baik dan apa yang jahat itu.
Berdasarkan kedua hal di atas tadi, maka dapat kita menyimpulkan
dalam tiga hal penting, yakni pertama, harus kita akui dengan bersyukur,
bahwa dalam adat-istiadat bangsa-bangsa itu terdapat unsur-unsur yang
mengingatkan kita akan kehendak Tuhan yang suci. Hal itu telah di uraikan
oleh Paulus dalam surat Roma 2 : 14-16 demikian bunyinya :
x
“ Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh
dorongan diri sendiri melakukan apa yang di tuntut Taurat, maka,
walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat bagi diri mereka
sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi ( Pekerjaan,
kegiatan ) hukum Taurat ada tertulis dalam hati mereka dan suara hati
mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling
membelah. Kedua, hendaklah kita perhatikan bahwa ada beberapa
persekutuan yang beradat-istiadat, dimana pengaruh Hukum Taurat
dan Injil telah nampak sekali. Ketiga dan yang terakhir, hendaklah kita
perhatikan, bahwa pengaruh adat-istiadat di dalam persekutuan suku
kuno itu makin lama makin berkurang.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 03
1. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan adat-
istiadat.
2. Kemukakanlah pendapat saudara mengapa adat-
istiadat itu tidak bisa menjadi sumber
pengetahuan yang baik dan jahat itu ?
3. Apa fungsi dan peranan hukum Taurat bagi orang
Kristen ?
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 05
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui Kedudukan dan fungsi hukum Taurat di dalam penyataan Allah mahasiswa mengenal norma
dalam beragama.
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa hendaknya kita beradaptasi dengan norma dan budaya di mana kita
berada.
B. Pokok Bahasan : Kedudukan dan fungsi hukum Taurat di dalam penyataan Allah.
C. Sub Pokok Bahasan : Hubungan antara Hukum Taurat dan Injil
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :5
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )
1. Jelaskanlah pemahaman saudara apa yang di maksud
dengan baik dan jahat.
2. Setujuhkah saudara kalau orang jahat itu sebaiknya
dimusnakan/dibunuh saja ?. Kemukakanlah alasan
saudara berdasarkan dengan Undang-undang yang
berlaku di negara kita dan Juga apa kata Firman Tuhan ?
x
Telah kita ketahui, bagaimana di benua timur beribu-ribu orang berusaha mencari
sumber pengetahuan tentang yang baik dan jahat di dalam adat-istiadat. Di benua barat
pun orang sering berusaha mencari sumber tersebut di dalam kosmos sendiri untuk
mendapat pengetahuan tentang norma kesusilaan. Usaha ini lazim disebut ajaran tentang
hukum-kodrat dan hukum-susila kodrati. Ajaran ini terdapat dalam berbagai bentuk,
antara lain :
a. Ajaran tentang hukum-kodrat bentuk Yunani
Di negeri Barat, paham ” hukum-kodrat ( jus naturale ) dan ” hukum-susila kodrati ”
( ethica naturalis ) mula-mula terdapat di dalam filfat Yunani, khususnya dalam apa yang
disebut filsafat Stoa. Tokoh-tokoh terpenting di dalam filsafat ini ialah Seneca, Epiktetus
dan Marcus Aurelius yang hidup pada permulaan tahun masehi.
b. Hukum-kodrat dan hukum-susila kodrati pada Thomas Aquino dan di dalam Neo-
Thomisme.
x
Filsafat Thomas aquino ini membedakan di dalam manusia suatu ” kodrat ” (“alam” dan ”
kodrat-atas ” ( ”alam-atas ”). Oleh sebab itu dosa, maka manusia telah kehilangan ”Kodrat-atas
” itu. Hanya dengan sakramen-sakramen gerejani se-mata-mata manusia dapat menerima
kembali ”kodrat-atas ” itu.
c. Hukum-kodrat dengan bentuk-bentuknya yang sekuler dan humanistis. Yang sangat
menarik perhatian kita di dalam segala usaha untuk menyusun suatu hukum-kodrat atau
hukum-susila kodrati ini ialah, bahwa di dalam semua sistem ini segala penerangan Firman
Tuhan menjadi padam dan bahwa manusia berusaha memberi jawab atas pertanyaan ”
apakah yang baik dan apakah yang jahat ” dengan mempergunakan pedoman alam, akal-budi,
perasaan, manfaat sosial dsb. Barangsiapa mencari sumber pengetahuan tentang norma-
norma di luar pernyataan Allah, yaitu di dalam alam, akal-budi, sesuatu hal, manfaat,
kepentingan bangsa dll. Maka boleh dikatakan bahwa ”menggali kolam bagi dirinya sendiri
yakni kolam yang bocor ”. Dan air di dalam kolam itu akan mengalir habis.
x
Di samping usaha-usaha untuk mendapat pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat dari semacam hukum-kodrat. Di dalam
berbagai bentuk, perluh kiranya kita pahami di sini bahwa usaha untuk
mencapai pengetahuan itu dari ajaran (Ilmu) tata-tertib dunia-ciptaan.
Ada perbedaan antara ilmu hukum-kodrat dan ilmu tata-tertib dunia
ciptaan. Ilmu hukum-kodrat berpangkal pada tabiat manusia. Sedang
Ilmu tata-tertib dunia-ciptaan berpangkal pada ciptaan, segala yang
diciptakan oleh Tuhan. Untuk mengetahui apa yang dimaksudkan Dia, ”
yang tinggal di antara kita” (Yoh 1:14). Etika tidak dapat dibangun atas
dasar ”ilmu tata-tertib dunia ciptaan”. Untuk itu memerlukan Firman
yang telah menjadi ”daging” itu.
x
Mencari ” yang baik ” berarti mencari Tuhan. Hanya Tuhanlah
yang baik. Dan hanya Tuhanlah yang tahu apa yang baik itu.
Pertanyaan yang dapat kita berikan ialah apakah yang baik itu, hanya
dapat di jawab oleh Tuhan sendiri. Tuhan telah memberi jawaban
atas pertanyaan apakah yang baik itu. ” Hai manusia, telah
diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut
Tuhan daripadamu.” (Mika 6:8). Dan jawaban atas pertanyaan apakah
yang baik itu, hanya dapat diterima oleh manusia, apabila ia
mendengarkan Firman Tuhan.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 05
1. Kemukakanlah ajaran tentang hukum-kodrat
bentuk Yunani.
2. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan Hukum-
kodrat dan hukum-susila kodrati menurut
Thomas Aquino dan di dalam Neo-Thomisme.
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 06
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui hukum Taurat Injil harus di beritakan
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa semua isi hukum taurat adalah penyataan Allah
B. Pokok Bahasan : Hukum Taurat di dalam bentuk-bentuk historis
C. Sub Pokok Bahasan : Hubungan antara Hukum Taurat dan Injil
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :6
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Kemukakanlah fungsi dan peran 10 hukum Tuhan


bagi orang Kristen.
2. Jelaskanlah perbedaan hukum Taurat dan Injil.
3. Tuliskanlah hubungan hukum Taurat dan Injil.
x
Firman Allah, yang datang kepada kita di dalam Perjanjian Lama dan Baru, harus dibagi dalam
Hukum Taurat dan Injil ( Law and Gospel). Di dalam Alkitab tidak pernah Injil diberitakan tanpa
Hukum Taurat. Di dalam Alkitabpun tidak pernah Hukum Taurat diberitakan Tanpa Injil.
Injil adalah berita tentang Anugerah Allah. Hukum Taurat adalah pemberitaan Suruhan
(Perintah, Titah) Allah.
Injil adalah pemberitaan tentang janji Allah dan juga kenyataan janji Allah di dalam Kristus.
Hukum Taurat adalah pengumuman tuntutan Allah.
Injil mengatakan kepada kita, siapa Allah itu bagi kita. Hukum Taurat mengatakan kepada kita,
apa yang dikehendaki Allah dari kita.
Di dalam Injil, Allah bertindak terhadap kita sebagai Allah yang memberi. Di dalam Hukum
Taurat , Allah bertindak terhadap kita sebagai Allah yang memerintah.
Seluruh pernyataan Allah adalah selalu rangkap dua. Di dalam Perjanjian Lama dan Baru, Tuhan
selalu berfirman dengan dua perkataan, yakni Hukum Taurat dan Injil, Injil dan Hukum Taurat,
anugerah dan perintah, keselamatan dan suruhan, memberi dan menugaskan.
x
Sebagaimana di dalam Perjanjian Lama Injil itu
ada, demikian pula di dalam Perjanjian Baru untuk
membimbing kita dengan rendah hati kepada
Kristus dan di situpun dua-duanya tercantum
sebagai norma kehidupan bagi mereka yang hidup
dari anugerah ( bandingkan ” Khotbah di bukit ”
dalam Matius 5:7 ).
x

DISKUSI KELOMPOK NO 06
1. Tuliskanlah ringkasan hukum Taurat yang terdapat
dalam Matius 22:37-40.
2. Kemukakanlah 10 contoh hukum Taurat yang
tidak boleh di langgar oleh bangsa Israel.
3. Tuliskanlah nama-nama Injil yang termasuk Injil
syinoptis.
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 07
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui Alkitab kuasa Allah harus di beritakan
2. TIK : Agar mahasiswa memahami bahwa semua isi Alkitab adalah penyataan Allah
B. Pokok Bahasan : Jalan yang ditunjukan oleh Alkitab
C. Sub Pokok Bahasan : Pimpinan Roh Kudus
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :7
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Tuliskanlah inti sentral Perjanjian Lama.


2. Kemukakanlah pokok inti klimaks Perjanjian Baru.
3. Jelaskanlah peranan Roh Kudus bagi kehidupan
manusia.
x
Alkitab sama sekali tidak menunjuk kepada sesuatu
kewibawaan insani seperti Imam, Pendeta, Uskup, Kepala adat
ataupun synode, tetapi bagi kita ia menunjuk kepada Roh
Hudus. Namun Roh Kudus itupun mengikuti kita di dalam
pelaksanaan perintah-perintah Tuhan. Roh Kudus tidak bekerja
secara ilmu sihir atau ilmu nujum atau ilmu tenung. Iapun tidak
bekerja secara mesin atau secara gaib. Di dalam mencari
Kehendak Tuhan misalnya, kita bukan se-olah-olah menerimah
telegram dari sorga. Roh Kudus bekerja sedemikian rupa, hingga
roh kita, pikiran kita diikutkan bekerja pula.
x
Di dalam mencari kehendak Tuhan, orang
Kristenpun dipanggil untuk saling membantu,
saling menolong di dalam mencari pandangan
yang jelas tentang Kehendak Tuhan. Itulah antara
lain arti percakapan pastoral ( percakapan di
dalam pekerjaan pemeliharaan rohani ) di dalam
masaalah-masaalah Etika. Janganlah anggota
jemaat mengharap-harapkan dari pendetanya
x
bahwa pendeta senantiasa dapat memecahkan tiap-tiap soal.
Dalam mencari kehendak Tuhan, orang kristen dipanggil
untuk saling membantu,saling menolong. Janganlah anggota
jemaat mengharapkan, bahwa pendeta seolah – olah memegang
kitab Kasuistik dan selalu menunjukkan pasal dan pemecahan
mana yang diperlukan. Namun telah menjadi panggilan seorang
pendeta, untuk mencari dan meraba – raba, apakah kehendak
Tuhan itu, bersama – sama anggota jemaat tadi, dengan
memanjatkan doa yang penuh kepercayaan.
x
Hal yang sama berlaku pula bagi pernyataan – pernyataan (ucapan –
ucapan ) gereja dalam masalah – masalah etika. kadang – kadang gereja
terpanggil untuk merenungkan dan menyadarkan diri tentang masalah –
masalah Etika tertentu yang paling hangat (aktuil). Maka adalah baik dan
bermanfaat juga apabila gereja meneruskan (memberitakan) hasil renungan
– bersama itu sebagai nasihat kesusilaan kepada anggota – anggota jemaat,
untuk membantu mereka di dalam usaha mereka mencapai sikap hidup
yang bertanggung jawab. Kesadaran gereja ini hendaknya jangan hanya
terbatas pada gereja – gereja di dalam hubungan senegara saja, sebab ada
juga masalah kesulitan yang perlu direnungkan dan disadari oleh segenap
gereja di seluruh dunia (ingatlah misalnya perang atom)
x
Sebuah contoh yang sunggu menarik perhatian
dari nasihat – nasihat gerejani itu terdapat dalam
Kitab Kisah Para Rasul pasal 15, yakni mengenai
hasil – hasil rapat rasul – rasul di Yerusalem.
Apabila berdasarkan Alkitab, kita terima bahwa
Roh Kudus mengtikut – sertakan kita di dalam
mencari Kehendak Tuhan , maka soal “collisio
officiarum” memanglah sungguh – sungguh suatu
x
masalah hidup dalam keadaan tertentu.
Tuhan dapat dan mau memberkati perbuatan
kita yang telah kita putuskan di dalam kegelisahan
dan kebimbangan yang hebat itu. Akibat – akibat
perbuatan semacam itu pun berada di bawah
kasihNya yang penuh pengampunan dan di bawah
tanganNya yang selalu memelihara kita sebagai
umat ketebusannya.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 07
1. Jelaskanlah mengapa Allah sangat kejam dalam
Perjanjian Lama.
2. Kemukakanlah contoh perbuatan Allah yang
sangat maha kasih dalam perjanjian baru.
3. Sebutkanlah alasan saudara mengapa kita di
haruskan untuk memberitakan Injil ?
x

Mata Kuliah : Etika Kristen


Jurusan/Kelas : Ekonomi :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalui Alkitab kita mendapatkan pengudusan dan pembenaran
2. TIK : Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui bahwa orang ada di dalam Kristus ia adalah Ciptaan Baru
B. Pokok Bahasan : Hidup Baru
C. Sub Pokok Bahasan : Sumber-sumber hidup baru
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :8
x
PENDAHULUAN DAN SERING
( 10 MENIT )

1. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan hidup


baru.
2. Kemukakanlah ciri-ciri orang hidup baru.
x
Alkitab melukiskan pembenaran ini sebagai sumber yang
menerbitkan hidup baru. Singkatnya , berita tentang pembenran oleh
Iman ialah, bahwa manusia tak dapat dibenarkan dengan melakukan
tuntutan Taurat.
Tetapi inilah rahasia pembenaran itu. Tuhan membebaskan kita dari
” utang ” (dosa ) dan hukum berdasarkan kebenaran Kristus, karena
kasih-setiaNya. Itulah berita kesukaan yang termuat dalam Injil. Itulah
pembebasan yang mengherankan yang diberikan oleh Sang Penolong.
Tiap-tiap hari kita memerlukan pembebasan itu. Tiap-tiap hari kita
bersalah lagi terhadap Tuhan. Tiap-tiap hari kita memerlukan
pembebasan oleh Iman.
x
Tetapi benar juga bahwa pembenaran itu mengubah hidup
kita. Hal itu dijelaskan pula oleh Rasul Paulus dalam surat Roma. Di
situpun ia tidak hanya menekankan, bahwa kita memerlukan
pembebasan oleh Tuhan, dan bahwa kita tiap-tiap hari memerlukan
pembenaran, tetapi ditegaskannya pula bahwa kita boleh hidup dari
pembenaran itu dan bahwa hidup itu adalah hidup baru, bukan lagi
hidup seorang budak dosa. Hidup baru hanya terbit dari sumber
anugerah, sumber kasih-setia. Namun pasti juga terbitnya dari
sumber itu.
x
Di dalam Alkitab, pengudusan tak dapat dipisahkan dari
pembenaran. Pembenaran dan pengudusan itu sama-sama artinya
yaitu Pembenaran dan Pengudusan itu adalah perbuatan Allah
sendiri. Di dalam Pembenaran, Tuhan mengubah kedudukan hukum
kita, sedangkan Pengudusan adalah Tuhan mengubah dan
memperbaharui keadaan hidup kita.
Bertalian dengan Pengudusan itu, timbullah suatu pertanyaan
yang penting, apa bila kita membaca Alkitab. Kerap kali dikatakan di
dalam Alkitab, bahwa di dalam Kristus kita sudah kudus.
x
Kristus telah di berikan kepada kita dan
menjadi pengudusan kita. Demikian pula halnya
yang di katakan oleh Tuhan Yesus dalam Injil
Yohanes 15 : 3 ” Kamu memang adalah sudah
bersih karena firman yang telah kukatakan
kepadamu ”
x

DISKUSI KELOMPOK NO 08
1. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan
pengudusan
2. Kemukakanlah arti kata pembenaran
3. Sebutkanlah perbedaan pengudusan dan
pembenaran
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 09
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : EKONOMI:
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalaui pertobatan kita di selamatkan kembali
2. TIK : Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui bahwa orang yang bertobat itu ia adalah Ciptaan Baru
B. Pokok Bahasan : Tentang Tobat
C. Sub Pokok Bahasan : Tobat menururt beberapa agama
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan :9
x
PENDAHULUAN DAN SHERING ( 10 MENIT )

1. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan Tobat


menurut agama Kristen.
2. Sebutkanlah ciri-cirinya orang yang sudah
bertobat.
x

A. Pengertian ” tobat ” pada agama-agama yang bukan Kristen yakni :

1. Tobat menurut agama Buddha, kerapkali dikatakan tentang tobat, tentang berpaling, memalingkan diri dan berjalan

kembali, berbalik. H Dalam riwayat hidup Gautama Buddha konon diceritakan, bahwa ia telah meninggalkan istana

ayahnya dengan melalui empat buah pintu gerbang ber-turut-turut. Pada pintu gerbang yang pertama ia melihat seorang tua

yang sudah putih rambutnya. Ia terkejut, lalu berbalik. Pada pintu gerbang yang kedua ia melihat orang yang sakit payah.

Ia terkejut pula, lalu berbalik. Pada pintu gerbang yang ketiga ia melihat jenazah. Ia gemetar, lalu berbalik. Pada pintu

gerbang yang keempat ia melihat seorang Bikshu ( rahib ) yang memalingkan mukanya dari dunia ini. Maka sadar dan

yakinlah ia bahwa pembalikan atau tobat adalah melepaskan hidup, meniadakan kelahiran, menyangkal hidup. Barangsiapa

berbalik, maka ia ( Buddha ) telah bangun, bertobat, telah dapat melihat, dapat tahu. Jadi dalam agama Buddha, tobat itu

ialah berpaling dari kehidupan dunia dan menuju kepada nirwana.


x
2. Tobat menurut agama Islam, Kata tobat itu di dalam bahasa
Arab ialah ” tawba”, dari perkataan taba, artinya berjalan
kembali ( dalam bahsa Indonesia : tobat , bertobat ) Sura
Patih Alquran pasal IV:21/22;IX:105. Tawba adalah berpaling
dari dosa dan berjalan kembali kepada Tuhan. Di daslam
agam Islam, tawba itu di pandang sebagai suatu perbuatan
yang berpahala. Tuhan mau menerima perbuatan itu dan
akan berkenan kepada orang yang bertobat, jika kesadaran
akan dosanya adalah sungguh benar dan berhasrat dalam
hatinya untuk tidak akan mendekati dosa lagi.
x
3. Tobat menurut Filsafat Yunani, tobat (”mentanoia” dan
”katharsis”) berarti, bahwa manusai harus membersihkan
batinya dari segala keinginannya. Manusia harus
membalihkan batinnya, mengubah diri, membersihkan
diri, agar dengan demikian ia dapat mencapai
pendamaian dan kekebalan. Haruslah ia berbalik dari
kebodohan kepada hikmat yang sejati. Orang berhikmat
sejati, yang telah mencapai kekebalan, tidak lagi
memerlukan tobat, demikian menurut filsafat Yunani.
x
B. Arti tobat menurut Alkitab
1. Tobat di dalam Perjanjian Lama. Dalam Kitab Perjanjian Lama
terdengar panggilan atau seruan untuk bertobat, terutama pada nabi-
nabi Israel. Kata Ibrani ( untuk tobat itu ) yang paling banyak di
pergunakan ialah kata ”syub”, artinya membalikkan diri, memalingkan
diri kembali. Istilah yang praktis ini melukiskan di dalam angan-angan
kita seorang manusia berjalan kearah yang salah. Pada suatu saat,
jalannya terhenti oleh sesuatu.lalu berbaliklah ia, kemudian
melanjutkan perjalanannya ke arah yang benar. Jadi tobat ialah suatu
perubahan yang radikal di dalam sikap kita terhadap Tuhan.
x
2. Tobat di dalam Perjanjian Baru. Terutam di dalam
keempat Injil, panggilan untuk berbuat itu banyak sekali
terdapat. Baik dalam pengajaran Yohanes Pembabtis
maupun dalam pengajaran Yesus dan rasul-rasul. Dalam
kitab Perjanjian Baru terdapat dua kata Yunani untuk kata
tobat itu. Kedua kata tobat itu saling melengkapi. Kata
yang paling banyak di pakai ialah : mentanoia, artinya
beruba di dalam. Berkehendak, bertujuan, berkeinginan
dan bercita-cita lain dari pada dahulu.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 09
1. Kemukakanlah apa kerugian bagi orang yang tidak
mau bertobat.
2. Jelaskanlah ke untungan bagi orang yang mau
mengakui dosanya dan berbalik kepada jalan yang
benar.
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP ) 10
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : Ekonomi:
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalaui Iman kita semakin dekat kepada Kristus.
2. TIK : Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui bahwa orang yang bertobat itu ia ada adalah Ciptaan Baru
B. Pokok Bahasan : Hidup bersama Tuhan
C. Sub Pokok Bahasan : Hidup Mengikuti kehendak dan teladan Kristus
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan : 10
x
Di dalam sejarah Etika Kristen , hidup baru itu sering
dirumuskan dengan : mengikuti Kristus. Perumusan ini
sangat penting. Karena dua macam sebab, yakni :
1. Hubungan antara Yesus dan hidup baru. Dialah pokok
anggur dan kitalah ranting-rantingnya ( Yoh 15 ).
2. Persengketaan antara hidup baru dan dunia.
x
Hidup baru bersama dengan Tuhan dapat juga di baca
dalam Injil Yohanes 3:1-12. menegenai kelahiran kembali.
Orang datang kepada Tuhan Yesus karena keinginan yang
benar, ialah Nikodemus, seorang Farisi dan pemimpin
agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam dan bertanya
bagaimana aku bisa memperolah keselamatan? Jawab
Yesus kepadanya harus engkau di lahirkan kembali. Artinya
ia harus bertobat dari segala dos a dan pelanggarannya
dan bersuha hidup suci kudus.
x
Oleh karena itu sebagai umat Allah yang setia dan taat
kepada agama kita masing-masing hendaknya kita selalu
memelihara peribadahan kita yang benar dan berkenaan
kepada Tuhan. Menyembah berarti menghidupi hati
nurani dengan kekudusan Allah, menyucikan imajinasi
dengan keindahan Allah, membuka hati untuk kasih Allah,
dan mengarahkan kehendak agar selaras dengan maksud
Allah.
x
Ciri khas penyembahan yang sangat mencolok
dalam Alkitab ialah bahwa umat Allah berkumpul
dalam suasana ” Pengharapan yang kudus”.
Mereka percaya bahwa pada saat itu mereka akan
mendengarkan kehendak Tuhan, yaitu suara Allah.
Penyembahan yang sungguh-sungguh hanya
memiliki satu pimpinan, yaitu Yesus Kristus.
x
BAHAN DISKUSI N0 9

1. Jelaskan pengertian tarap perkembangan hidup


baru manusia secara jasmani.
2. Kemukakanlah 4. Contoh kongkrit tanda-tanda
hidup baru manuisa secara Rohani
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP 11 )
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : Ekonomi :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalaui Disiplin Belajar kita semakin melakukan kehendak Kristus.
2. TIK : Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui bahwa orang yang Disiplin belajar itu adalah bahagian Iman.
B. Pokok Bahasan : Disiplin Belajar adalah bahagian dari tertip Rohani
C. Sub Pokok Bahasan : Melalui Disiplin Belajar akan mendapat hasil yang memuaskan
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan : 11
x
PENDAHULUAN DAN SHERING ( 10 MENIT )
1. Jelaskanlah apa maksud bunyi Firman Tuhan
dalam II.Tessalonika 3:10. Orang yang tidak mau
bekerja jangan ia makan.
2. Apakah kita boleh kaya, pintar, cantik, ganteng ?
Kemukakanlah pendapat anda berdasarkan
dengan firman Tuhan dan undang-undang yang
berlaku di negara kita.
x
Orang yang mengamat-amati hal –hal yang
dilihatnya dan memikirkan apa yang hendak di
bacanya, ia berada pada jalan yang benar menuju
kepada pengetahuan, asal saja ia tidak lalai
memeriksa dengan cermat keadaan hatinya sendiri
ketika ia meneliti dengan saksama hati orang lain.
x
Tujuan berbagi Disiplin Rohani itu adalah perubahan
seseorang secara total. Maksudnya mengganti kebiasaan-kebiasaan
berpikir yang lama lagi merusak dengan kebiasaan-kebiasaan baru
yang memberi hidup. Tujuan ini paling jelas terlihat dalam disiplin
belajar. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 4:8 ,
jadi akhirnya saudara-saudara semua yang benar, semua yang
mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis,
semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan
patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu
x
Disiplin ketulusan dan kesederhanaan rohani
memberikan prespektif yang kita perlukan.
Kesederhanaan membebaskan kita untuk menerima
persedian Allah sebagai karunia yang bukan milik kita
sendiri, dan yang dapat di bagikan dengan leluasa kepada
orang lain. Alkitab menolak orang yang maretialistis dan
selalu menyombongkan diri tetapi iman kristiani selalu
mengajak untuk hidup dalam ketulusan dan
kesederhanaan.
x

DISKUSI KELOMPOK NO 11 :
1. Jelaskanlah arti kata disiplin dan tertif Rohani...
2. Tunjukkan perbedaan kata disiplin secara jasmani
dan disiplin secara Rohani.
3. Kemukakanlah pendapat saudara mengapa kata
disiplin harus diberlakaukan dalam hidup kita.
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP 12 )
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : Ekonomi :
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2017/2018
A.Tujuan
1. TIU : Melalaui Tujuan Hidup Baru kita semakin melakukan kehendak Kristus.
2. TIK : Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui bahwa Tujuan Hidup Baru itu adalah bahagian Iman.
B. Pokok Bahasan : Tujuan Hidup Baru
C. Sub Pokok Bahasan : Tujuan hidup baru adalah adalah satuh soal pokok di dalam Etika
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
• Pertemuan : 12
x
PENDAHULUAN DAN SHERING ( 10 MENIT )
1. Kemukakanlah ciri-ciri sikap hidup baru seseorang
2. Sebutkanlah apa keuntungan dan kerugian bagi
orang yang sudah hidup baru
x
x
x
x
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
UJIAN MID SEMESTER
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : Ekonomi
Waktu : 60 Menit
Tahun : 2017/2018
SOAL:
1. Jelaskanlah nama Etika dan pengertian Etika
2. Kemukakanlah apa titik pangkal Etika
3. Tuliskanlah 5 masing-masing hal yang membuat manusia bahagia dan sengsara
4. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan norma
x
5. Kemukakanlah 5 norma penting dalam berpacaran
6. Jelaskanlah apa yang di maksud dengan adat- istiadat
7. Jelaskanlah fungsi dan peran hukum Taurat dan Injil bagi
orang-orang Yahudi.
8. Tuliskanlah inti sentral Perjanjian Lama.
9. Tuliskanlah ke lima kitab Musa.( Kitab Penthateuk ) dan
Kemukakanlah ke 4 nama Injil Synopsis.
10.Tuliskanlah persamaan dan perbedaan Taurat dan Injil.
x

UNTUK MENGETAHUI HASIL NILAI UJIAN MID


SEMESTER MAHASISWA BISA MENGHUBUNGI
DOSEN MATA KULIAH ETIKA KRISTEN
MELALUI WATSAAP : 08991800592
x
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
UJIAN FINAL

Mata Kuliah : Etika Kristen


Waktu : 60 Menit
Tahun : 2016/2017
x
SOAL:
x
4.
x
x

UNTUK MENGETAHUI HASIL NILAI UJIAN FINAL


MAHASISWA BISA MENGHUBUNGI DOSEN MATA
KULIAH ETIKA KRISTEN
MELALUI WATSAAP : 08991800592
x
TUGAS MEMBUAT MAKALAH BAGI
MAHASISWAYANG TIDAK MEMENUHI TARGET
UNTUK MENGIKUTI UJIAN FINAL
Memilih 2 Judul Makalah yang ada di bawa ini:
1. Pengaruh Lingkungan
2. Narkoba
3. Sekz Bebas
4. Aborsi
x
SYARAT ADALAH:
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab 2 Pembahasan Masalah
3. Kesimpulan
4. Penutup.
x
Catatan :
1. Huruf Times New Roman
2. Jarak 2 Spasi
3. Setelah kumpul 2 makalah baru di periksa ujian
Finalx.
x
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
( SAP 12 )
Mata Kuliah : Etika Kristen
Jurusan/Kelas : Ekonomi / A,B,C,D,E.
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2016/2017
A.Tujuan
1. TIU : Melalaui Nilai-Nilai Moral dan Spritual mahasiswa semakin melakukan
kehendak Kristus.
2. TIK : Agar mahasiswa mengerti dan mengetahui bahwa Nilai-Nilai Moral dan
Spritual itu adalah bahagian Iman.
B. Pokok Bahasan : Menumbuh kembangkan Nilai-Nilai Moral dan Spritual
C. Sub Pokok Bahasan : Melalui Nilai-nilai Moral dan Spritual mahasiswa semakin kuat Iman.
D. Kegiatan Belajar Mengajar : Ceramah dan Diskusi
x

I. MENUMBUHKEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL DAN


SPIRITUAL Contoh
Kegiatan Wajib Contoh Pembiasaan Umum Pembiasaan
Periodik

Guru dan peserta didik berdoa Membiasakan untuk Membiasakan


bersama sesuai dgn keyakinan menunaikan ibadah bersama perayaan Hari Besar
masing-masing, sebelum dan sesuai agama dan Keagamaan dgn
sesudah hari pembelajaran, kepercayaannya baik dilakukan kegiatan yg
dipimpin oleh seorang peserta di sekolah maupun bersama sederhana dan
didik secara bergantian di bawah masyarakat hikmat
bimbingan guru
x
II. MENUMBUHKEMBANGKAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN DAN
KEBHINEKAAN
Contoh Contoh Pembiasaan
Kegiatan Wajib Pembiasaan Periodik
Umum
1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin Mengenalkan Membiasakan perayaan
2. Melaksanakan upacara bendera pembukaan MOPDB beragam Hari Besar Nasional dengan
3. Sesudah berdo’a setiap mulai pembelajaran guru dan keunikan mengkaji atau
peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia potensi daerah mengenalkan pemikiran
Raya dan/atau satu lagu wajib nasional asal siswa dan semangat yang
4. Sebelum berdo’a saat mengakhiri hari pembelajaran, melalui melandasinya melalui
guru dan peserta didik menyanyikan satu lagu daerah berbagai media berbagai media dan
(lagu-lagu daerah nusantara) dan kegiatan kegiatan
x
III. MENGEMBANGKAN INTERAKSI POSITIF ANTARA PESERTA DIDIK DENGAN GURU DAN ORANGTUA
x
x
x
x

Anda mungkin juga menyukai