Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Starategi Pengajaran

Agama Islam

Dosen pengampu : Nurul Hidayah. M.Pd.I

NAMA : KHOMSIATUL FITRI HARAHAP

NPM : 1801010054

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH

MEDAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Makalah ini disusun sebagai bahan pembelajaran pada mata kuliah strategi pengajaran
agama islam, makalah ini disusun secara ringkas dan garis besar dengan tujuan untuk:

1. Memberikan gambaran umum tentang materi yang dipelajari selama perkuliahan


berlangsung, sehingga dapat dikembangkan lebih jauh secara bersama-sama antara dosen dan
mahasiswa

2. Mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam perkuliahan dengan terlebih dahulu
mempelajari bahan yang telah disiapkan sesuai dengan jadwal per sesi/pertemuan

3. Membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan ide-ide bagi pengembangan


pengetahuannya tentang materi.

Makalah ini disusun dengan materi yang bersifat garis besar dan menyeluruh, dengan harapan
akan terus menerus dikembangkan di kemudian hari sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya metodologi penelitian.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah strategi, dipakai dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Dalam
konteks pembelajaran, strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegitan atau tindakan. Pola yang dimaksud adalah macam-macam
perbuatan yang dipergunakan atau diperagakan guru-murid dalam peristiwa belajar. Dengan
demikian, konsep strategi ini merujuk pada karakteristik abstrak dan rentetan perbuatan guru-
murid dalam suatu pembelajaan. Istilah pembelajaran bermakna sebagai kegiatan terencana
yang mengkondisikan/ merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain, pembelajaran adalah upaya pendidik untuk
membanu pesrta didik melakukan kegiatan belajar. Pihak-pihak yang terlibat pembajaran adalah
pendidik (perorangan dan atau komunitas) dan peserta didik (perorangan, kelompok, dan atau
komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lain. Strategi yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran adalah strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekutan dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran meliputi rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang direncanakan
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi pembelajaran mempunyai cakupan yang
besar untuk proses belajar mengajar. Siswa dapat memahami dan menangkap apa yang sedang
dijelaskan oleh guru, jika guru memiliki strategi pembelajaran yang baik. Ada bebrapa strategi
yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu strategi pembelajaran yang berbasis masalah dan strategi
pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan uraian di atas, melalui makalah ini, penulis ingin menjelaskan lebih dalam
mengenai Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

dan Kooperatif yang di dalamnya mencakup pengertian, konsep dasar tahapan-tahapan, dan
keunggulan dan kelemahan. Sehingga dosen dan mahasiswa mengetahuinya dengan mudah.
B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas, pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Apa itu strategi pembelajaran berbasis masalah dan kooperatif ?


2. Bagaimana Konsep strategi pembelajran berbasis masalah dan kooperatif?
3. Bagaimana tahap-tahap strategi pembelajaran berbasisi masalah dan kooperatif?
4. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah
dan kooperatif?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini bertujuan untuk:

1. Menjelaskan apa itu strategi pembelajarn berbasis masalah dan kooperatif


2. Menjelaskan konsep-konsep strategi berbasis masalah dan kooperatif.
3. Menjelaskan tahapan strategi berbasis masalah dan kooperatif.
4. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan


masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan
pengaturan diri.

Dalam pelaksanaanya, srategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM), guru


memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topic masalah, walaupun sebenarnya
guru sudah mempersiapkan apa yang harus dibahas. proses pembelajaran diarahkan agar siswa
mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
membawa siswa pada pembentukan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Dengan pendekatan ini
memberikan peluang bagi siswa untuk melakukan penelitian dengan berbasis masalah nyata dan
autentik.

Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki system pembelajaran. Kita
menyadari selama ini kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah kurang
diperhatikan oleh guru. Akibatnya, manakala siswa menghadapi masalah, walaupun sepele,
banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik.

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) secara etimologi mempunyai belajara bersama


antara dua orang atau lebih, sedangkan
dalam artian yang lebih luas memiliki definisiyang antara lain adalah belajar bersama yang
melibatkan antara 4-5 orang, yang bekerja bersama menuju kelompok kerja dimana tiap anggota
bertanggung jawab secara individu sebagai bagian dari hasil yang tak akan bisa dicapai tanpa
adanya kerjasama antar kelompok.

Menurut Huda (2014:29) mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana


pembelajaran dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama.Pembelajaran kooperatif merujuk
pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif , siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu belajar untuk dirinya sendiri
dan membantu sesama anggota untuk belajar.

Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa
belakangan ini, metode ini hanya digunakan beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti
tugas atau laporan kelompok tertentu. Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar kerja
kelompok, karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat efektif diantara anggota
kelompok.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama berinteraksi, dan
bertukar fikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif belum selesai jika salah
satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

B. Konsep dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif

1. Konsep dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktifitas pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama dari SPBM.
a. SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,artinnya dalam
implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
SPBM menepatkan masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir
secara ilmiah.

Untuk mengimplementasikan SPBM guru perlu memilih bahan pelajaran yang


memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku
tes atau peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar.

2. Konsep dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan beajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Ada 4 unsur penting dalam SPK, yaitu:

a. Adanya peserta dalam kelompok. Peserta adalah siswa yang melakukan proses
pembelajaran dalam setiap kelompok belajar.pengelompokan siswa dapat ditetapkan
berdasarkan beberapa pendekatan, di antaranya pengelompokan yang didasarkan pada minat dan
bakat siswa, pengelompokan didasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokan
didasarkan atas campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun campuran ditinjau dari
kemampuan.

b. Adanya aturan kelompok. Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi
kesepakatan seua pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai
anggota kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok, waktu
dan tempat pelaksanaan, dan lain sebagainya.

c. Adanya upaya belajar setiap anggota kelompok. Upaya belajara adalah segala aktifitas
siswa untuk meningkatkan kemampuannyayang telah dimiliki maupun meningkatkan
kemampuan baru, baik kemampuan dalamaspek pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.

d. Adanya tujuan yang harus dicapai. Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok
dapat memahami sasaransetiap kegiatan belajar.
SPK mempunyai 2 komponen utama yaitu komponen tugas kooperatif dan komponen struktur
insentif kooperatif. Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota bekerja
sama dan menyelesaikan tugas kelompok. Sedangkan struktur insentif kooperatif merupakan
sesuatu yang membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sama mencapai tujuan kelompok.
Jadi, hal yang menarik dari SPK adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran,
yaitu: berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik, juga mempunyai dampak pengiring
seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah, harga diri, norma
akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain.

Slavin, Abrani, dan Chamber (1996) berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat
dijelaskan dari beberapa perspektif yaitu perspektif motivasi, perspektif sosial, perspektif
perkembangan kognitif, dan perspektif elaborasi kognitif. Dengan demikian, Karakteristik
strategi pembelajaran kooperatif sebagai berikut.

a. Pembelaajaran secara tim.

b. Didasarkan pada manajemen kooperatif.

c. Kemauan untuk bekerja sama.

d. Keterampilan bekerja sama.

C. Tahapan-Tahapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif

1. Tahapan-Tahapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Sesuai dengan tujuan SPBM adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah.[9] Maka banyak para ahli
yang menjelaskan tentang tahapan-tahapan SPBM. Salah satunya Jonh Dewey. Ia menjelaskan
bahwa ada 6 tahapan dalam SPBM yang kemudian ia sebut dengan metode pemecahan masalah
(problem solving). Tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Merumuskan masalah, yaitu tahapan dimana siswa memilih atau menentukan pokok
permasalahan apa yang akan dibahas atau dipecahkan.
b. Menganalisis masalah, yaitu tahapan dimana siswa meninjau masalah tersebut dengan
kritis dari berbagai sudut pandang.

c. Merumuskan hipotesis, yaitu tahapan dimana siswa merumuskan berbagai


kemungkinan untuk memecahkan masalah sesuai dengan pengetahuan yang ia miliki.

d. Mengumpulkan data, yaitu tahapan dimana siswa mencari dan menggambarkan


informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.

e. Pengujian hipotesis, yaitu tahapan dimana siswa mengambil atau merumuskan


kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.

f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu tahapan dimana siswa


menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian
hipotesis dan rmusan ksimpulan.

Menurut Johnson dan Johnson menjelaskan ada 5 tahapan SPBM melalui kegiatan kelompok,
yaitu sebagai berikut:

a. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang


mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji. Dalam
hal ini, guru dapat meminta pendapat dan penjelasa dari siswa tentang isu-isu apa yang
menarik untuk dipecah.

b. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta


menganalisi berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang
dapat mendukung dalam menyelesaian masalah.

c. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan
melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini siswa didorong untuk berfikir mengemukakan
pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan telah dilakukan.

d. Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi
mana yang dapat dilakukan.
e. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses
adalah evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan, sedangkan evaluasi hasil adalah
evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.

2. Tahapan-Tahapan Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri dari 4 tahap,

yaitu:

a. Penjelasan Materi

Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyanpaian pokok-pokok materi pelajaran .sebeum
siswa belajar dalam kelompok. Pada tahap ini, guru memberikan gambaran umum tentang
pelajaran yang harus dikuasai, yang selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam
pebelajaran kelompok (tim). Pada tahap ini guru dapat menggunakan metode ceramah, curah
pendapat, dan tanya jawab. Di samping itu, guru juga dapat menggunakan berbagai media
pembeajaran agar proses penyampaian dapat lebih menarik siswa.

b. Belajar dalam kelompok

Setelah guru menjelaskan gambaran umum tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya
siswa diminta untuk belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk
sebelumnya. Pengelompokan pada SPK bersifat heterogen, artinya kelompok dibetuk atas
berdasrkan perbedaan-perbedaan setiap anggotanya, baik perbedaan gender, latar belakang
agama, sosial- ekonomi, dan etnik, sertaperbedaan kemampuan akademik. Melalui
pembelajaran dalam tim siswa didorong untuk melakukn tukar menukar informasi dan
pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka, dan
mengoreksi hal-hal yang kurang tepat.

c. Penilaian

Penilaian dalam SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara
individual maupun secara kelompok. Tes individual nantinya akan memberikan informasi
kemampuan setiap siswa, dan tes kelompok akan memberikan informasi kemampuan setiap
kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap
kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok
adalahnilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota
kelompok.

d. Pengakuan tim

Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi
untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan
tersebut diharapkan membangkitkan motivasi tim lin untuk terus berprestasi dan juga
membangkitkan prestasi mereka.

D. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kooperatif

1. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

A. Keunggulan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan, di antaranya :

1) Pemecahan masalah (problem solfing) merupakan teknik yang cukup bagus untuk
lebih memahami isi pelajaran.

2) Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemamouan siswa


serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

3) Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

4) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana


mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan


pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dan pembelajaran yang mereka lakukan. Di
samping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi
sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6) Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa
bahwa setiap mata pelajaran (matematika,ipa, sejarah dan lain sebagainya), pada dasrnya
merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar
belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

7) Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

8) Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa


untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.

9) Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa


untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

10) Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara
terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

B. Kelemahan

di samping keunggulan, spbm juga memiliki kelemahan, diantaranya:

1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.

2) keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup


waktu untuk persiapan.

3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang


sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari.
2. Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran kooperatif

a. Keunggulan

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran di antaranya :

1) Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berpikir senndiri menemukan informasi dari berbagai
sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

2) SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-
kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

3) SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan
segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

4) SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar.

5) SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik
sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal
yang positif dengan lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif
pada sekolah.

6) Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktek memecahkan
masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung
jawab kelompoknya.

7) SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan


kemampuan belajar abstrak menjadi nyatan (riil).

8) Interaraksi sesama koopetatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan


memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka
panjang.
B. Kelemahan SPK

Di samping keunggulan, SPK juga memiliki kelemahan, diantaranya :

1) Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu. Sangat tidak rasional
kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat
cooperatif learning. Untuk siswa dianggap memiliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa
terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memilaki kemampuan. Akibatnya, keadaan
semacam ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.

2) Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika
tanpa per teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa
terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah
dicapai oleh siswa.

3) Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun
demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan
adalah prestasi setiap individu siswa.

4) Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan


periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat terpercaya hanya
dengan satu kali atau sekali – kali penerapan strategi ini.

5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk
siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan
secara individual.oleh karena itu idealnya melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa
juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu
dalam SPK memang bukan pekerjaan yang mudah.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan


masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan
pengaturan diri. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara membentuk kelompok-
kelompok kecil untuk saling bekerja sama berinteraksi, dan bertukar fikiran dalam proses
belajar.

2. Konsep dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu Terdapat 3 ciri
utama dari SPBM yaitu. a. SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, b. Aktivitas
pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, c. Pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah. Karakteristik strategi pembelajaran kooperatif
sebagai berikut. a. Pembelajaran secara tim, b. Didasarkan pada manajemen kooperatif, c.
Kemauan untuk bekerja sama, d. Keterampilan bekerja sama.

3. Tahapan-tahapan SPBM itu meliputi: merumuskan masalah, menganalisis masalah,


merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, dan merekomendasikan
pemecahan masalah. Tahapan-tahapan SPK yaitu Penjelasan Materi, Belajar dalam
kelompok, Penilaian, Pengakuan tim.

4. SPBM memiliki keunngulan seperti: dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dll. Akan
tetapi kelemahannya manakala siswa tidak memeiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba. Begitupula dengan SPK mempunyai keunggulan, diantaranya: SPK dapat
meningkatkan bampuan siswa menggunakan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (real)
DAFTAR PUSTAKA

E Slavin, Robert.2008.Cooperative Learning.Bandung:Nusa Media.

Eggen, Paul dan Don Kouchak.2012.Strategi dan Model Pembelajaran Jakarta: Indeks.

Huda, Miftahul.2014.Cooperative Learning.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Majid, Abdul.2016.Strategi Pembelajaran.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina.2013.Strategi Pembelajaran.Jakarta:Kencana.

Anda mungkin juga menyukai