GINASTRYSUSATYA
P00313019046
DIV IIB
JURUSAN GIZI
TAHUN 2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
bahasa Indonesia tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulisan makalah berjudul
“PERHITUNGAN BIAYA TENAGA ".
Kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah
membaca makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.Demikian yang dapat kami sampaikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN UMUM........................................................................................................................2
D. TUJUAN KHUSUS....................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................3
B. HASIL.............................................................................................................................................6
C. PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................11
B. SARAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan
sanitasi dan hygiene makanan, umumnya melalui peningkatan kualitas kesehatan
tempat mengolah makanan. Usaha itu tidak mudah dilaksanakan karena pada
hakekatnya makanan yang dikonsumsi oleh manusia mencakup jumlah dan jenis yang
sangat banyak dan dihasilkan oleh tempat pengolahan yang jumlahnya semakin
meningkat. Masalah ini merupakan masalah yang semakin kompleks dan merupakan
tantangan yang harus dihadapi dimasa mendatang, karena disatu pihak masyarakat
akan semakin peka terhadap tuntutan untuk memperoleh makanan dengan kualitas
yang lebih baik.
Macam pelayanan gizi institusi yaitu pelayanan gizi institusi industri (tenaga
kerja), pelayanan gizi institusi sosial (panti asuhan), pelayanan gizi institusi asrama,
1
pelayanan gizi institusi sekolah, pelayanan gizi institusi rumah sakit, pelayanan gizi
institusi komersial, pelayanan gizi institusi khusus dan pelayanan gizi untuk keadaan
darurat.
Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan menentukan
dalam pelayanan gizi dirumah sakit. Biaya harus diperhitungkan setepat mungkin,
sehingga secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan dikendalikan seefisien
mungkin. Kemampuan mengidentifikasi sumber – sumber biaya, menganalisis biaya
pada Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) menjadi ketrampilan yang harus dimiliki dan
dikembangkan oleh pengelola.
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatan pokok PGRS, menghasilkan dua jenis
produk, yaitu makanan atau menu sebagai produk barang pada penyelenggaraan
makanan, asuhan gizi, dan konsseling gizi sebagai produk jasa.
Biaya adalah pengorbanan suatu sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang, baik yang telah maupun yang akan terjadi, untuk mendapatkan barang/jasa atau
tujuan lain yang diinginkan, yang diharapkan akan memberikan keuntungan/manfaat
untuk saat ini atau yang akan datang bagi individu maupun organisasi (Sugiyanto, W.,
2004).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN UMUM
Tujuan umum dari makalah ini yaitu meneliti tentang system penggajian dan
pengupahan yang dilakukan di rumah sakit
D. TUJUAN KHUSUS
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU
No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar
penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), tenaga kerja adalah orang yang
bekerja atau mengerjakan sesuatu , pekerja, pegawai, atau sebagainya.
menurut kamus besar bahasa Indonesia (kbbi) uang yang dikeluarkan untuk
mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu ongkos, belanja dan
pengeluaran
3
pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah
“gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja atau karyawan yang
didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.
Sedangkan, upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, dan gaji
dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik.
Upah atau gaji karyawan adalah komponen terbesar dalam biaya tenaga kerja.
Maka dari itu, jumlah karyawan yang dipekerjakan sangat berpengaruh terhadap
seberapa besarnya biaya tenaga kerja.
Gaji balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu
tertentu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Gaji adalah suatu bentuk pembayaran secara berkala dari seorang majikan pada
karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang
pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya
disebut dengan biaya personel atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam
akun gaji.
Upah Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
4
dalam komponen tunjangan tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan
dengan kehadiran, dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu,
harian atau bulanan.
Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk
pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama
dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Transport yang didasarkan
pada kehadiran, Tunjangan makan dapat dimasukan ke dalam tunjangan tidak tetap
apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran (pemberian tunjangan bisa
dalam bentuk uang atau fasilitas makan).
Bonus: adalah bukan merupakan bagian dari upah, melainkan pembayaran yang
diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan
hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau karena peningkatan
produktivitas; besarnya pembagian bonus diatur berdasarkan kesepakatan.
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak
yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak.
Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi
kesejahteraan masyarakat.
5
Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan
pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk mendanai
pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas umum, membiayai
anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain. Pemungutan pajak
dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
Upah Kerja Lembur adalah upah yang diterima pekerja atas pekerjaannya sesuai
dengan jumlah waktu kerja lembur yang dilakukannya.
Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari untuk 6 hari
kerja dan 40 jam dalam seminggu atau 8 jam sehari untuk 8 hari kerja dan 40 jam
dalam seminggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur
resmi yang ditetapkan Pemerintah (Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri
no.102/MEN/VI/2004).
B. HASIL
6
C. PEMBAHASAN
Pelayanan gizi institusi industri atau tenaga kerja adalah suatu bentuk
penyelenggaraan makanan banyak yang sasarannya di pabrik, perusahaan atau
perkantoran. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat kesehatan dan stamina pekerja
yang sebaik-baiknya, agar dapat diciptakan suasana kerja yang memungkinkan
tercapainya produktivitas kerja yang maksimal.
Yang termasuk golongan ini adalah pabrik, perusahaan, perkebunan, industri
kecil diatas 100 karyawan, industri tekstil, perkantoran, bank dan sebagainya.
Karakteristiknya :
1. Standar makanan yang disediakan diperhitungkan sesuai dengan beban
kerja dan lama pekerjaan serta pertimbangan reaksi kerja. Dengan waktu
kerja sekitar 8 jam tenaga kerja memerlukan energi makanan yang
mengandung 1/3 atau lebih makanan dari kebutuhan sehari.
2. Frekuensi makan berkisar 1-6 kali/hr dengan 1-3 kali makanan lengkap dan
selebihnya makanan selingan/minuman.
3. Waktu makan pada umumnya seperti waktu makan dirumah.
4. Pada saat pabrik tidak berproduksi, yaitu pada hari libur, maka pemberian
makanan ditiadakan/diganti bahan lain.
5. Diperlukan tenaga khusus yang mengelola makanan.
6. Jumlah yang harus dilayani harusnya etap, atau sedikit sekali perubahan.
7. Macam hidangan sederhana, tidak bnyak variasi dan sesuai dengan
kemampuan perusahaan.
8. Pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan paling banyak
dilakukan adalah anggunakan tiket makanan yang bertanggal.
Gaji dan upah merupakan hal yang wajib menjadi beban dalam rumah sakit. Segala
hal yang berhubungan dengan gaji dan upah harus didukung dengan formulir, catatan
atau bukti-bukti pendukung lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku secara
umum, atau peraturan yang dibuat dan berlaku dalam perusahaan tersebut. Gaji dan
upah dalam perusahaan jika disusun dan diimplementasikan secara baik dan benar,
maka dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi para pegawai, sehingga dapat
membuat mereka akan berpikir bahwa gaji dan upah mereka sudah aman, dan semua
7
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan penambahan atau pengurangan gaji dan
upah dapat mereka ketahui atau laksanakan dengan baik dan benar.
9
menempelkan jari atau sidik jari sebagai tanda hadir pegawai. Sistem finger print
ini sangat berguna dan bermanfaat karena dapat menghindari terjadinya
kecurangankecurangan dalam absensi, seperti adanya penitipan tanda tangan
pegawai, dimana pegawai tersebut sebenarnya tidak hadir namun didaftar hadir
memiliki tanda bahwa pegawai tersebut hadir
c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah. Fungsi ini telah dilakukan dengan baik,
karena dalam fungsi Pejabat Teknis juga membuat rekap dari daftar gaji dan
upah. Rekap itu sangat berguna jika nantinya ada pegawai yang akan
melakukan kecurangan.
d. Fungsi Akuntasi Fungsi Akuntansi telah berjalan dengan baik sesuai dengan
prosedur yang ada di Rumah Sakit.
e. Fungsi Keuangan Fungsi ini sudah terstruktur dengan baik, yaitu perusahaan
melakukan pembayaran gaji melalui bank hingga dikeluarkan slip penarikan atas
pegawai penerima gaji sehingga dapat mengurangi terjadinya kecurangan.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Jaringan prosedur yang digunakan terkait sistem gaji sebaiknya lebih di efisiensikan
dalam penggunaannya, agar data yang dihasilkan lebih tepat dan dapat diproses
dengan cepat, tanpa perlu dilakukannya pengiriman data ke jaringan prosedur lainnya
yang akan menghabiskan banyak waktu.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/profile/Desi-
Tarigan/publication/342847132_Aplikasi_Konsep_Basis_Data_Relasional_pada_Sistem
_Produksi_Pengupahan_dan_Sumber_Daya_Manusia/links/5f089564299bf18816104ef
6/Aplikasi-Konsep-Basis-Data-Relasional-pada-Sistem-Produksi-Pengupahan-dan-
Sumber-Daya-Manusia.pdf
file:///C:/Users/U53R/Downloads/pdfcoffee.com_makalah-perhitungan-
biayaspmi-pdf-free.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16586/2/BAB_I.pdf
12