Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MSPM LANJUT

“ Perhitungan Biaya Tenaga Kerja ”

GINASTRYSUSATYA

P00313019046

DIV IIB

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN GIZI

TAHUN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
bahasa Indonesia tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penulisan makalah berjudul
“PERHITUNGAN BIAYA TENAGA ".

Kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah
membaca makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan
penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, kami memohon maaf.Demikian yang dapat kami sampaikan.

Kendari,19 APRIL 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN UMUM........................................................................................................................2
D. TUJUAN KHUSUS....................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................3
B. HASIL.............................................................................................................................................6
C. PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................11
B. SARAN.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia,


sehingga setiap orang perlu dijamin dalam memperoleh pangan yang bermutu dan
aman. Bahan pangan yang tidak diproduksi dengan cara yang baik dan benar dapat
menjadi sumber mikroorganisme dan kontaminan kimia yang dapat berbahaya dan
menyebabkan penyakit kepada manusia. Terjadinya kasus-kasus keracunan pangan
seharusnya tidak perlu terjadi apabila produk pangan diolah dengan prosedur
pengolahan yang benar. (Badan POM,2007)

Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan
sanitasi dan hygiene makanan, umumnya melalui peningkatan kualitas kesehatan
tempat mengolah makanan. Usaha itu tidak mudah dilaksanakan karena pada
hakekatnya makanan yang dikonsumsi oleh manusia mencakup jumlah dan jenis yang
sangat banyak dan dihasilkan oleh tempat pengolahan yang jumlahnya semakin
meningkat. Masalah ini merupakan masalah yang semakin kompleks dan merupakan
tantangan yang harus dihadapi dimasa mendatang, karena disatu pihak masyarakat
akan semakin peka terhadap tuntutan untuk memperoleh makanan dengan kualitas
yang lebih baik.

Manajemen makanan industri merupakan penyelenggaraaan dan pelaksanaan


makanan dalam jumlah yang besar. Penyelenggaraaan makanan di atas 50 porsi dapat
dinyatakan sebagai penyelenggaraan makanan banyak/institusi. Keberadaan
penyelenggaraan makanan (institusi) menjadi hal yang sangat penting untuk dapat
menyediakan makanan yang berkualitas baik, memenuhi kebutuhan gizi, bervariasi
dapat diterima dan menyenangkan konsumen dengan memperhatikan standar sanitasi
dan kebersihan yang tinggi termasuk macam peralatan dan sarana yang digunakan.

Macam pelayanan gizi institusi yaitu pelayanan gizi institusi industri (tenaga
kerja), pelayanan gizi institusi sosial (panti asuhan), pelayanan gizi institusi asrama,

1
pelayanan gizi institusi sekolah, pelayanan gizi institusi rumah sakit, pelayanan gizi
institusi komersial, pelayanan gizi institusi khusus dan pelayanan gizi untuk keadaan
darurat.

Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan menentukan
dalam pelayanan gizi dirumah sakit. Biaya harus diperhitungkan setepat mungkin,
sehingga secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan dikendalikan seefisien
mungkin. Kemampuan mengidentifikasi sumber – sumber biaya, menganalisis biaya
pada Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) menjadi ketrampilan yang harus dimiliki dan
dikembangkan oleh pengelola.

Sesuai dengan ruang lingkup kegiatan pokok PGRS, menghasilkan dua jenis
produk, yaitu makanan atau menu sebagai produk barang pada penyelenggaraan
makanan, asuhan gizi, dan konsseling gizi sebagai produk jasa.

Biaya adalah pengorbanan suatu sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang, baik yang telah maupun yang akan terjadi, untuk mendapatkan barang/jasa atau
tujuan lain yang diinginkan, yang diharapkan akan memberikan keuntungan/manfaat
untuk saat ini atau yang akan datang bagi individu maupun organisasi (Sugiyanto, W.,
2004).

B. RUMUSAN MASALAH

Mengidentifikasi perhitungan biaya tenaga kerja

C. TUJUAN UMUM

Tujuan umum dari makalah ini yaitu meneliti tentang system penggajian dan
pengupahan yang dilakukan di rumah sakit

D. TUJUAN KHUSUS

Mengindentifikasi dan mengevaluasi system penggajian dan pengupahan yang


sangat berperan dalam peningkatan pelayanan rumah sakit

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU
No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar
penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), tenaga kerja adalah orang yang
bekerja atau mengerjakan sesuatu , pekerja, pegawai, atau sebagainya.

pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk mendapatkan


barang atau jasa dengan tujuan memperoleh maslahat; pengeluaran untuk kegiatan,
tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos pengiriman, pengepakan, dan penjualan
dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan dalam laporan laba rugi perusahaan,
komponen biaya merupakan pengurang dari pendapatan pengertian biaya berbeda
dengan beban semua biaya adalah beban, tetapi tidak semua beban adalah biaya
(otoritas jasa keuangan)

menurut kamus besar bahasa Indonesia (kbbi) uang yang dikeluarkan untuk
mengadakan (mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu ongkos, belanja dan
pengeluaran

Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran sumberdaya


keuangan atau lainnya yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk
membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang
lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau memproduksi barang atau jasa.

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para pekerja


dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja adalah untuk

3
pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah
“gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja atau karyawan yang
didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.
Sedangkan, upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, dan gaji
dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik.
Upah atau gaji karyawan adalah komponen terbesar dalam biaya tenaga kerja.
Maka dari itu, jumlah karyawan yang dipekerjakan sangat berpengaruh terhadap
seberapa besarnya biaya tenaga kerja.

Gaji balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu
tertentu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Gaji adalah suatu bentuk pembayaran secara berkala dari seorang majikan pada
karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang
pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya
disebut dengan biaya personel atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam
akun gaji.

Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,


Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Upah Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.

Tunjangan Tetap adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan


pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan
dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan
Isteri; Tunjangan Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan Kematian; Tunjangan
Daerah dan lain-lain. Tunjangan Makan dan Tunjangan Transport dapat dimasukan

4
dalam komponen tunjangan tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan
dengan kehadiran, dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu,
harian atau bulanan.

Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk
pekerja dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama
dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Transport yang didasarkan
pada kehadiran, Tunjangan makan dapat dimasukan ke dalam tunjangan tidak tetap
apabila tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran (pemberian tunjangan bisa
dalam bentuk uang atau fasilitas makan).

unjangan Hari Raya (THR), pemberian THR Keagamaan bagi pekerja di


perusahaan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.PER.04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Bagi Pekerja
di Perusahaan. Menurut peraturan tersebut, pengusaha diwajibkan untuk memberi THR
Keagamaan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan atau lebih
secara terus-menerus. Pekerja yang bermasa kerja 12 bulan secara terus menerus
atau lebih, mendapat THR minimal satu bulan gaji. Sedangkan Pekerja/buruh yang
bermasa kerja tiga bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, mendapat
secara proporsional, yaitu dengan menghitung masa kerja yang sedang berjalan dibagi
12 (dua belas) bulan dikali satu bulan upah.

Bonus: adalah bukan merupakan bagian dari upah, melainkan pembayaran yang
diterima pekerja dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan
hasil kerja lebih besar dari target produksi yang normal atau karena peningkatan
produktivitas; besarnya pembagian bonus diatur berdasarkan kesepakatan.

Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak
yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak.
Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi
kesejahteraan masyarakat.

5
Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan
pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk mendanai
pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas umum, membiayai
anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain. Pemungutan pajak
dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.

Upah Kerja Lembur adalah upah yang diterima pekerja atas pekerjaannya sesuai
dengan jumlah waktu kerja lembur yang dilakukannya.

Waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari untuk 6 hari
kerja dan 40 jam dalam seminggu atau 8 jam sehari untuk 8 hari kerja dan 40 jam
dalam seminggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur
resmi yang ditetapkan Pemerintah (Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri
no.102/MEN/VI/2004).

B. HASIL

Penelitian mengenai penggajian dan pengupahan ini dilakukan pada sebuah


rumah sakit. Dalam penelitian awal diketahui bahwa sistem penggajian dan
pengupahan belum berjalan dengan efektif dan efisien karena terkadang waktu
pembayaran gaji masih belum sesuai dengan prosedur waktu yang ada.

Penelitian ini hendak mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem pengajian dan


pengupahan yang sangat berperan penting dalam peningkatan pelayanan rumah sakit.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang baik dalam sistem penggajian dan
pengupahan, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan dan mengkontrol
aktivitas pengeluaran kas

6
C. PEMBAHASAN

Pelayanan gizi institusi industri atau tenaga kerja adalah suatu bentuk
penyelenggaraan makanan banyak yang sasarannya di pabrik, perusahaan atau
perkantoran. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat kesehatan dan stamina pekerja
yang sebaik-baiknya, agar dapat diciptakan suasana kerja yang memungkinkan
tercapainya produktivitas kerja yang maksimal.
Yang termasuk golongan ini adalah pabrik, perusahaan, perkebunan, industri
kecil diatas 100 karyawan, industri tekstil, perkantoran, bank dan sebagainya.
Karakteristiknya :
1. Standar makanan yang disediakan diperhitungkan sesuai dengan beban
kerja dan lama pekerjaan serta pertimbangan reaksi kerja. Dengan waktu
kerja sekitar 8 jam tenaga kerja memerlukan energi makanan yang
mengandung 1/3 atau lebih makanan dari kebutuhan sehari.
2. Frekuensi makan berkisar 1-6 kali/hr dengan 1-3 kali makanan lengkap dan
selebihnya makanan selingan/minuman.
3. Waktu makan pada umumnya seperti waktu makan dirumah.
4. Pada saat pabrik tidak berproduksi, yaitu pada hari libur, maka pemberian
makanan ditiadakan/diganti bahan lain.
5. Diperlukan tenaga khusus  yang mengelola makanan.
6.  Jumlah yang harus dilayani harusnya etap, atau sedikit sekali perubahan.
7. Macam hidangan sederhana, tidak bnyak variasi dan sesuai dengan
kemampuan perusahaan.
8. Pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan paling banyak
dilakukan adalah anggunakan tiket makanan yang bertanggal.
Gaji dan upah merupakan hal yang wajib menjadi beban dalam rumah sakit. Segala
hal yang berhubungan dengan gaji dan upah harus didukung dengan formulir, catatan
atau bukti-bukti pendukung lainnya yang sesuai dengan peraturan yang berlaku secara
umum, atau peraturan yang dibuat dan berlaku dalam perusahaan tersebut. Gaji dan
upah dalam perusahaan jika disusun dan diimplementasikan secara baik dan benar,
maka dapat meningkatkan kepercayaan diri bagi para pegawai, sehingga dapat
membuat mereka akan berpikir bahwa gaji dan upah mereka sudah aman, dan semua

7
hal-hal lainnya yang berhubungan dengan penambahan atau pengurangan gaji dan
upah dapat mereka ketahui atau laksanakan dengan baik dan benar.

Sistem penggajian dan pengupahan dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan,


karena dengan adanya sistem penggajian dan pengupahan ini dapat mengorganisir proses
penerimaan atau pemberian gaji dan upah pada setiap orang yang bekerja di dalam
perusahaan, sehingga dapat memberikan efisiensi dan efektivitas dalam proses penggajian dan
pengupahan tersebut.

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani


transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Sistem ini terdiri
dari jaringan prosedur yaitu: Prosedur pencatatan waktu hadir, Prosedur pembuatan
daftar gaji, Prosedur distribusi biaya gaji, Prosedur pembuatan bukti kas keluar, dan
prosedur pembayaran gaji (Mulyadi, 2016:385).

Dokumen dalam sistem penggajian dan pengupahan sebaiknya lengkap dan


transparan, agar tidak terjadi kecurangan-kecurangan yang tidak diinginkan. Menurut
Mulyadi (2016:374), dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan
pengupahan adalah:

a) Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dokumen ini umumnya


dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang
bersangkutan dengan karyawan.
b) Kartu Jam Hadir Dokumen digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir ini dapat
berupa daftar hadir biasa atau berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin
pencatat waktu.
c) Kartu Jam Kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi
oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
Dokumen ini diisi oleh mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan
upah untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk
d) Daftar Gaji dan Daftar Upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto
setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang
karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
8
e) Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah Dokumen ini merupakan ringkasan
gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pada pesanan, rekap gaji
dan upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya
dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga
kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan rekap daftar gaji dan
upah.
f) Surat Pernyataan Gaji dan Upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar
gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam
kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat
sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang
diterima setiap karyawan besert berbagai potongan yang menjadi beban setiap
karyawan
g) Amplop Gaji dan Upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan setiap
karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman depan amplop gaji dan upah
setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor
identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam
periode tertentu.
h) Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang
dibuat oleh fungsi/departemen keuangan berdasarkan informasi dalam daftar
gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Keseluruhan dokumen-dokumen tersebut harus disiapkan agar proses sistem


informasi penggajian dan pengupahan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

 Analisis Fungsi Terkait Gaji Dan Upah


a. Fungsi Kepegawaian Fungsi ini sudah berjalan dengan baik, namun masih
diperlukan pengembangan kemampuan sumber daya manusia untuk mereka
yang bertugas mengelola data Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan
Pengupahan.
b. Fungsi Pencatat Waktu Pencatat waktu yang ada telah dilakukan dengan baik,
karena telah menggunakan sistem finger print, dimana dilakukan dengan

9
menempelkan jari atau sidik jari sebagai tanda hadir pegawai. Sistem finger print
ini sangat berguna dan bermanfaat karena dapat menghindari terjadinya
kecurangankecurangan dalam absensi, seperti adanya penitipan tanda tangan
pegawai, dimana pegawai tersebut sebenarnya tidak hadir namun didaftar hadir
memiliki tanda bahwa pegawai tersebut hadir
c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah. Fungsi ini telah dilakukan dengan baik,
karena dalam fungsi Pejabat Teknis juga membuat rekap dari daftar gaji dan
upah. Rekap itu sangat berguna jika nantinya ada pegawai yang akan
melakukan kecurangan.
d. Fungsi Akuntasi Fungsi Akuntansi telah berjalan dengan baik sesuai dengan
prosedur yang ada di Rumah Sakit.
e. Fungsi Keuangan Fungsi ini sudah terstruktur dengan baik, yaitu perusahaan
melakukan pembayaran gaji melalui bank hingga dikeluarkan slip penarikan atas
pegawai penerima gaji sehingga dapat mengurangi terjadinya kecurangan.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penggajian dan Pengupahan yang diterapkan dan diimplementasikan pada rumah


sakit objek penelitian sudah berjalan dengan efektif dan efisien, dimana fungsi-fungsi,
dokumen, jaringan prosedur yang digunakan dan catatan akuntansi yang digunakan
terkait sistem penggajian dan pengupahan sudah sesuai dengan fungsi, dokumen,
jaringan prosedur dan catatan akuntansi yang dibutuhkan

B. SARAN

Sebaiknya pihak rumah sakit Umum melakukan pelatihan secara


berkesinambungan terhadap SDM yang mengolah data tentang gaji dan upah, agar
data tentang gaji dan upah tersebut dapat diolah dengan baik, dan menghasilkan
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan yang lebih efektif dan efisien.

Jaringan prosedur yang digunakan terkait sistem gaji sebaiknya lebih di efisiensikan
dalam penggunaannya, agar data yang dihasilkan lebih tepat dan dapat diproses
dengan cepat, tanpa perlu dilakukannya pengiriman data ke jaringan prosedur lainnya
yang akan menghabiskan banyak waktu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Purba damita H.P. 2018. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN


PENGUPAHAN: STUDI KASUS PADA SEBUAH RUMAH SAKIT. Jurnal manajemen
volume 4 nomor 1.. http://ejournal.lmiimedan.net

Ardika Sulaeman.2014. pengaruh upah dan pengalaman kerja terhadap


produktifitas karyawan kerajinan ukiran kabupaten subang. Jurnal ekonomi volume
13,no 1.

https://www.researchgate.net/profile/Desi-
Tarigan/publication/342847132_Aplikasi_Konsep_Basis_Data_Relasional_pada_Sistem
_Produksi_Pengupahan_dan_Sumber_Daya_Manusia/links/5f089564299bf18816104ef
6/Aplikasi-Konsep-Basis-Data-Relasional-pada-Sistem-Produksi-Pengupahan-dan-
Sumber-Daya-Manusia.pdf

file:///C:/Users/U53R/Downloads/pdfcoffee.com_makalah-perhitungan-
biayaspmi-pdf-free.pdf

http://eprints.ums.ac.id/16586/2/BAB_I.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai