Dunia
Dunia nyata
nyata
Dunia Dunia
nyata dalam VR
(comics)
Ontologi Alam Semesta Virtual Reality bagi Jiwa III
Alam Amtsal
Alam Syahadah
Alam Alam
Dunia barzah
Alam Ada 3
Akhirat macam
game
Alam RUH/JIWA
Preview
Salah Paham di Teori Big Bang
Teori BigLight
BLOG : SYARIF MUHARIM
Teori Iluminasi dari
Aspek Ontologi (Apa sebenarnya
sesuatu itu)
As Shalatul Wujud
Ada dua macam definisi wujud, yakni wujud sebagai konsep (mahfum wujud) dan wujud sebagai realitas ( haqiqatul wujud).
Diantara keduanya yang harus diraih adalah haqiqatul wujud , yakni adanya sebagai sebuah realitas yang dicapai melalui
beragam usaha.
Contoh 1 : Husein, temanmu sebagai dirinya yang kamu saksikan (haqiqatul wujud) dan Husein yang ideal dalam persepsi pacarnya
(mahfum al wujud) yang ada diluar pulau
Contoh 2 : Husein yang sedang bercermin, Husein yang sedang di depan cermin adalah realitas , Husein yang di dalam cermin adalah
konsep
Contoh 3 : Husein dan Syamsul. Secara identitas dan hakikat realitas keduanya berbeda. Namun secara esensi mereka sama-sama
manusia . Husein dan Syamsul sama-sama wujud (ada) . Si Belang adalah kucing. Husein , Syamsul, dan kucing sama-sama ada ,
meskipun Si Belang adalah binatang dan Husen ,Syamsul adalah manusia.
Jadi wujud/ada pada hakekatnya adalah kategori yang paling universal , wujud berlaku untuk semua yang ada
Berbicara mengenai sebuah objek, secara filosofis setiap objek terdiri dari eksistensi (keberadaan objek tsb sebagai sesuatu
yang ada) dan quiditas (aksidensi /sifat penciri yang membedakan satu objek berbeda dengan objek lainnya).
Suhrawardi berpendapat yang utama adalah quiditas , eksistensi muncul seperti realitasnya karena dampak dari quiditas yang
dimiliki
Mulla Sadra berpandangan bahwa yang utama adalah eksistensi. Apa yang tampak pada realitasnya mendefinisikan quiditas.
Wahdatul Wujud
Tasykikul Wujud
Teori Iluminasi dari
Aspek Ontologi (Apa sebenarnya sesuatu itu)
Wahdatul Wujud
Konsep Wihdatul Wujud bermakna bahwa semua keragaman wujud yang tampak pada alam penciptaan sebenarnya
berasal dari wujud yang satu. Siapakah wujud yang satu ini ?
Adalah Ibn Arabi , filsuf muslim pertama yang memiliki pandangan
Dzun Nun Al Misri mengusulkan konsep ITTIHAD , seperti konsep emanasi
Al Halaj mengusulkan konsep HULUL
Suhrawardi mengusulkan pemahaman wahdatul wujud melalui teori ilumnasi , dimana cahaya dalam mencahayai akan
sangat terang untuk benda-benda yang dekat dan akan makin gelap untuk benda yang jauh
Mulla Sadra menyempurnakan konsep gradasi Iluminasi
Pertanyaan
Apakah Tuhan menciptakan Terang dan Gelap ?
Apakah Tuhan menciptakan Cinta dan Benci ?
Apakah Tuhan menciptakan perut nyaman dan perut mules?
PORSI dan PROPORSI
Teori Iluminasi : Tasykikul Wujud
Pengakuan terhadap kesatuan wujud dalam pandangan Shadra harus dipahami dalam
satu gradasi atau hirarki. Ini karena dalam “kesatuan” tersebut terdapat “pluralitas
(katsrah)” atau “sebaliknya” dalam keragaman terdapat “kesatuan”. Pengakuan
terhadap adanya kesatuan pada dasarnya mengandalkan adanya bagian-bagian atau
unsur-unsur yang ada di dalamnya saling menyatu sehingga dan terciptalah apa yang
disebut sebagai “kesatuan” (wihdah)
Prinsip kesatuan wujud menyiratkan pengertian bahwa di dalam wujud yang mempunyai
kesatuan tersebut pada dasarnya ada hirarki dan tingkatan-tingkatan yang kemudian
membentuk wujud secara keseluruhan. Hirarki atau gradasi ini menurut Shadra mulai dari
tingkatan atau hirarki yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Dan masing-masing
tingkatan yang lebih tinggi mencakup tingkatan yang lebih rendah darinya demikian
seterusnya sehingga sampai kepada prinsip kesatuan secara mutlak.
Urutan dalam Hirarki
1. Nur Muhammad
2. Manusia
JIWA
( Jasad/Materi + Ruh) konteks dari jiwa adalah Bahasa, Ragam perasaan, Alat Berpikir
3. Binatang ( Materi + Ruh)
4. Tumbuhan ( Materi + Ruh)
5. Benda Mati
Ingat Kembali
Khalifah
Alam
Alam Dunia (lahir, Alam Alam Akhirat
Jiwa(belum
tumbuh lalu mati) Kubur Surga/Neraka
lahir)
Bukan Khilafah
Punya ruh vs
tidak punya
Representasi Data
Albaqarah
Yasiin
Surat Yasin : Body Memory versus Jejak Digital
An Nahl 68 -69 : Dan Tuhanmu mewahyukan kepada Lebah