Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Nama:Sihab fahrul rozi

Nim:120010005

Prodi:D3 Analis

Matakuliah:Komunikasi

Dosen:Sri widayanti.SKM,MKM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATRA UTARA

2020

JL.H.A.Manaf Lubis No.2,Gaperta Ujung,


KATAPENGNTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran
maupun materinya

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini si pembaca mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena
keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, April 2021

Penyusun
Contents
KATAPENGNTAR................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakag.........................................................................................................................4
1.2. Rumus Masalah.....................................................................................................................4
1.3. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMABAHSAN.......................................................................................................................................4
2.1. Teknik pada pasien di laboratorium...........................................................................................4
2.2. SIKAP YANG MUNCUL DALAM BERKOMUNIKASI :......................................................................5
2.3. Kesalahan yang sering dilakukan oleh Petugas lab dalam berkomunikasi dan konseling
terhadap pasien:................................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................................8
3.2. Daftar pusaka..............................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakag

Sebagai makhluk social, manusia senantiasa ingin berhubugan dengan orang lain. Ia ingin
mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingi mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Rasa ingi
tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomuikasi
Komunikasi merupakan bagian kekal bagi manusia seperti halnya bernafas, sepanjang manusia ingin
hidup, maka ia perlu komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam hidup bermasyarakat karena tanpa adanya komunikasi masyarakat tidak akan
terbentuk ada nya komunikasi di sebabkan oleh ada nya kebutuhan akan mempertahan kan
kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyusuai kan diri dengan lingkungan

1.2. Rumus Masalah


1. Berkomuikasi dengan pasien yang mempunyai keluhan penyakit

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksut dengan komunikasi

BAB II

PEMABAHSAN
2.1. Teknik pada pasien di laboratorium
A, perkanalan diri(Percakapan pertama)
Selamat pagi pak, saya analis laboratorium di sini, saya akan membantuk bapak nama saya.......,
apa yang dapat saya bantu......” respek kepada hal-hal pasien yang bersifat pribadinya

Menanyakan/mengetahui nama pasien sebelum memulai pembicaraan


“maaf bapak, nama bapak siapa?”. Oke
bapak……ada yang bisa saya bantu sekarang”

Menggunakan
bahasa tubuh yang baik :
o Ekspresi muka (smile)
o Kontak mata
o Postur yang baik
o Jarak
o Intonasi suara
Mengontrol jarak, mimik muka ceria, menjaga kontak mata, rileks, mengatur intonasi suara Menjaga
kepercayaan dan rahasia rahasia pasien. Menjaga rahasia dan menyimpan kondisi- kondisi
pasien yang anda hadapi
Memberikan informasi dengan baik. Dalam kondisi yang kurang baik pada diri kita, komunikasi
dengan orang lain tetap harus dijaga agar tetap baik

B. Persepsi
Pendapat /pandangan yang terjadi atas komunikasi yang harus diperhatikan. Memahami komunikasi
Bisa berubah setiap saat Berbeda beda tiap individu Bahkan dapat berbeda sama sekali

C. Basic Skills
Listening : Persepsi, jangan menghakimi, menjadi pendengar yang
aktif, menggunakan bahasa tubuh yang baik dan menjadi pendengar yang baik

D. Informasi
Secukupnya informasi dan tidak terlalu singkat Tidak boleh menggunakan jargon tertentu yang
sulit dipahami Hindari informasi yang berlebihan (singkat, jelas, to the point)
Bagaimana kita yakin informasi sudah sampai :
Pertanyaan yang meyakinkan bahwa informasi yang diberikan akan dilakukan oleh penerima.
Ditekankan kembali pengarahan kepada penerima.
Pertanyaan pembuka dan penutup didalam
berkomunikasi.

E. Assesment
Memverifikasi komunikasi yang telah
terjadi/diberikan. Menginformasikan kembali informasi yang
diberikan “Jadi bapak besok puasa ya, 10 jam dan pagi pagi
jam 7.30 ke laboratorium untuk diambil darah”[

F. Empathy
Mengerti bagaimana kondisi/keadaan pasien yang datang.

G. Questions
Bila melemparkan pertanyaan, ada respons dari pendengar, maka terjadi pertukaran informasi.
Komunikasi terjalin bila terjadi interaksi antara pemberi dan penerima informasi.

2.2. SIKAP YANG MUNCUL DALAM BERKOMUNIKASI :

1 . Assertive
Yakin bahwa tiap orang punya hak. Dan dia juga punya hak
Bahasa non verbal diminimalkan Menghargai lawan bicara.

2. Persuasive
-Memiliki karakter lembut.
-Bahasa yang digunakan umumnya membujuk.
-Menghargai lawan bicara
-Memberikan pernyataan tegas atas hak hak dia.
-Bersifat win- win : senang senang
3. Aggressive
-Manipulative, controling
-Selalu mengontrol linkungan sekitarnya
-Bukan jadi dirinya sendiri

4. Passive
-Tidak mengeluarkan pendapat, diam
-Menghindari konflik
-Ikut arus
-Menutup diri
-Tidak memberi komunikasi
-Menghindari konflik yang muncul
-Tidak membela dirinya
-Tidak punya pendapat

5. Manipulative
-Orang pasif dan agresif
-Menunda nunda pekerjaannya
-Memanipulasi orang lain

6. Controlling
Jangan pernah melupakan dalam komunikasi, bagaimana kita mengatakan/penyampaian
komunikasi yang disampaikan : apakah benar berkomunikasi dengan benar? Apakah benar
intonasi suara? Apakah benar kontak mata ?
Ethical Principle
1. Beneficience : kebaikan
Acting in the patients best interest :
-Past models doctor made decision
-Current thinking is to involve patient lotting the
patient determine what is in their best interest.
Autonomy : otonom

2. Honesty (kejujuran, tulus)


Pasien berhak mendapatkan kebenaran : kondisi kesehatan, pengobatan, kemajuan pengobatan.
Komunikasikan hal hal yang penting. Misal hasil lab, jawab bahwa dokter yang berhak membaca
hasil.

3. Code of Ethics States


Kondisikan bahwa ada beberapa hak dan kewajiban kita juga, batasan yang kita miliki. Bekerja untuk
mengatakan kebenaran dan bersandar pada hati nurani.

4. Hubungan yang baik dibangun atas kepercayaan,


kejujuran
Berlaku jujur dan membangun kepercayaan.

5. Informed Consent
-Pasien berhak mendapatkan persetujuan, hak otonomi
-Pasien berhak juga mendapatkan informasi yang penuh,
segala relevan dan hal hal yang berhubungan dengan yang didapat baik sebelum mendapatkan
pengobatan.

6. Informasi relevan yang diperlukan pasien


-Harus anda jelaskan selengkapnya pada pasien.
-Siapkan agar pasien mengerti dengan informasinya.
-Apabila ada sesuatu yang diluar keahlian/profesi anda, lakukan komunikasi agar pasien mengerti
informasi yang diberikan.
-Jadilah orang yang assertive terhadap pasien dan keluarga pasien.
-Jangan, dengan anda tidak berkomunikasi anda dianggap
tidak profesional
Berikan informasi terhadap pasien dengan baik, dengan kata
kata yang baik.

7. Kerahasiaan
Anda bisa menjaga kerahasiaan pasien sesuai kode etik.
Apabila mendapat masalah dalam menjalankan profesi anda, kembalilah kepada hal hal kode etik
yang ada, sehingga merasa terlindungi.

8. Fidelity (ketaatan pada sumpah, tugas)


Kita harus taat kepada sumpah/profesi yang telah dijalankan. Jangan menyalahkan sumpah profesi
anda, berikan pelayanan yang terbaik bagi pasien.

2.3. Kesalahan yang sering dilakukan oleh Petugas lab dalam


berkomunikasi dan konseling terhadap pasien:

1 Tidak mengenalkan diri sebelum membuka percakapan. “Selamat pagi pak, saya petugas lab
disini, saya akan membantu bapak, nama saya….., apa yang dapat saya bantu……”
2 Tidak respek dengan hal-hal yang pribadi pasien.
3 Minim nya pengetahuan tentang ilmu klinis, ilmu teknis lab dan keterkaitan keduanya.
4 Membawa permasalahan keluarga dan masalah lain ke dalam ruang lingkup kerja sehingga pasien
ikut terkena imbasnya.
5 Tidak menanyakan dahulu nama pasien sebelum memulai percakapan. “maaf bapak, nama bapak
siapa?”. Oke bapak……ada yang bisa saya bantu sekarang”
6 Tidak menggunakan bahasa tubuh yang baik dan benar. Bahasa tubuh yang dimaksud : ekspresi
muka, kontak mata, postur yang baik, jarak dan intonasi suara.
7 Kurang memberikan informasi yang dibutuhkan pasien.
8 Meremehkan pasien, hal ini karena melihat status social pasien dan penampilan pasien yang tidak
baik. Hal ini tidak boleh terjadi.
9 Kondisi keuangan yang menipis dan memburuk terutama di akhir bulan dapat memicu
berkomunikasi buruk, sedangkan diawal bulan berakibat petugas acuh tak acuh dengan pasien,
yang ada dipikiran cuma menghitung keuangan dan kebutuhan rumah tangga ke depan.
10 Informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan pasien dan melempar tanggung jawab
bahwa dokter yang lebih tahu.
11 Kurang menjaga kerahasiaan pasien.
12 Mencaci dan menjelekkan kesalahan petugas kesehatan lain di hadapan pasien dan keluarga
pasien.
13 Kurang menjelaskan tentang cara dan aturan pemeriksaan laboratorium yang didapat pasien.
14 Berkomunikasi dengan pasien tidak muncul sikap asertifnya.
15 Tidak tanggap dengan sikap pasien yang mengalami kesulitan atau bingung terhadap resep yang
diterima dia.
16 Tidak menjaga atau menyimpan kondisi kondisi pasien yang sedang dihadapi.
17 Ingat Bersikap kasar terhadap pasien, maka pasien yang hatinya dongkol akan mendoakan anda
tidak baik bahkan mengumpat anda nantinya.

diharapkan agar setiap laboratorium memiliki system konseling dan komunikasi yang baik dan
efektif. Untuk itu dibuka atau dibuat sebuah ruangan khusus konseling pasien didekat ruang
loket pendaftaran. Sudah saatnya kita dalam bekerja di laboratorium meniru system perbankan
dengan pelayanan yang baik, komunikatif dan ramah.
diharapkan agar setiap laboratorium memiliki system konseling dan komunikasi yang baik dan
efektif. Untuk itu dibuka atau dibuat sebuah ruangan khusus konseling pasien didekat ruang
loket pendaftaran. Sudah saatnya kita dalam bekerja di laboratorium meniru system
perbankan dengan pelayanan yang baik,komunikatif dan ramah.

BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari kajian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan komunikasi yang efektif dapat menjalin
kolaborasi yang baik dengan tenaga kesehatan yang lain dan juga pasien mendapatkan
pelayanan yang baik

3.2. Daftar pusaka


Adnani, H. (2018). Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Al-asaf, A. F. (2013). Mutu Pelayanan


Kesehatan: Perspektif Internasional.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai