Anda di halaman 1dari 174

2021

DOKUMEN
U P A Y A P E N G E L O L A A N
L I N G K U N G A N H I D U P &
U P A Y A P E M A N T A U A N
L I N G K U N G A N H I D U P

RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BUDIDAYA


TAMBAK UDANG
CV. SARI MAKMUR

Lokasi Kegiatan:
Dusun Amor-Amor Desa Gumantar Kecamatan Kayangan
Kabupaten Lombok Utara
KATA PENGANTAR

Perikanan budidaya dapat dijadikan suatu peluang usaha atau bisnis


untuk membuka lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha yang
produktif, penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak dan pada gilirannya
akan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat. Salah satunya adalah kegiatan usaha budidaya udang
vannamei (Litopenaeus Vannamei) di tambak yang diyakini dapat
mendukung upaya pemerintah untuk menyerap tenaga kerja yang lebih
banyak, memperluas kesempatan berusaha yang lebih produktif dan
meningkatkan pendapatan masyarakat yang ikut terlibat di dalamnya.
Peluang budidaya udang vannamei di Kabupaten Lombok Utara –
Provinsi Nusa Tenggara Barat masih cukup terbuka lebar mengingat
luasnya lahan yang potensial untuk dijadikan lahan tambak di daerah ini
masih tersedia.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka kami dari CV. Sari
Makmur merencanakan membangun usaha budidaya tambak udang di
Dusun Amor-amor Desa Gumantar Kecamatan Kayangan.
Penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Budidaya Tambak Udang ini merupakan perwujudan
dari komitmen kami dalam melaksanakan kegiatan yang ramah
lingkungan. Diharapkan dengan dokumen ini kami lebih terarah dalam
melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Di samping
itu dokumen ini juga diperlukan sebagai syarat dalam memperoleh izin
operasional dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan kami
laksanakan.
Dalam penyusunan dokumen UKL-UPL ini kami mengacu pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.26/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam
Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronikan. Disamping itu kami juga telah mendapatkan masukan dan
saran-saran konstruktif dari instansi teknis maupun dari berbagai pihak
hingga dokumen ini dapat kami selesaikan. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan dokumen UKL-UPL ini.

Mataram, Mei 2021


CV. Sari Makmur

CIPUTRA S. THIO
Komanditer

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vii
A. IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUN ............................ 2
1. Identitas Pemrakarsa .............................................................. 2
2. Identitas Penyusun .................................................................. 2
B. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN................................. 2
1. Nama Rencana Usaha dan atau kegiatan ............................... 2
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan .............................. 2
3. Deskripsi Rona lingkungan awal Rencana lokasi .................... 5
4. Skala Rencana Usaha dan atau kegiatan ................................ 11
5. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan atau
Kegiatan .................................................................................. 12

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ........................................ 20
1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan ................................... 20
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup .............................................. 24
D. SURAT PERNYATAAN ................................................................ 85
E. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 87
LAMPIRAN - LAMPIRAN ................................................................... 88

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis tanaman yang ada di lokasi ........................................ 5


Tabel 2. Hasil Uji Udara Ambient ....................................................... 9
Tabel 3. Hasil Uji Kebisingan ............................................................. 9
Tabel 4. Hasil pengujian kualitas air laut ............................................ 9
Tabel 5. Hasil Pengujian kualitas air tanah (Copy hasil pengujian
laboratorium terlampir) ........................................................ 10
Tabel 6. Jenis dan jumlah tenaga kerja operasional yang dibutuhkan
............................................................................................ 16
Tabel 7. Matrik Dampak Lingkungan ................................................ 20
Tabel 8. Baku Mutu Effluent tambak ................................................. 52
Tabel 9. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup .......................................... 62

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta lokasi ...................................................................... 4


Gambar 2. Bentuk topografi lokasi .................................................. 5
Gambar 3. Pohon “Banten” (bahasa sasak)= Linnea coromandelica . 5
Gambar 4. Pohon bidara.................................................................... 6
Gambar 5. Pohon asam ..................................................................... 7
Gambar 6. Tanaman Jagung ............................................................. 7
Gambar 7. Alang-alang ...................................................................... 7
Gambar 8. Pertanaman semangka .................................................... 8
Gambar 9. Skema sederhana operasional tambak udang ................. 18

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta pemantauan lingkungan, pengelolaan lingkungan dan peta lokasi


2. Materplan lokasi tambak
3. Sertifikat tanah
4. Akta pendirian perseroan komanditer
5. Rekomandasi Tata Ruang
6. OSS
7. Perjanjian sewa lahan
8. Hasil Uji Ambien Udara
9. Hasil uji Kebisingan
10. Hasil Uji Air limbah

vii
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
RENCANA USAHA DAN /ATAU KEGIATAN
BUDIDAYA TAMBAK UDANG CV. SARI MAKMUR

Udang merupakan salah satu komoditas primadona di sub sektor


perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara.
Permintaan pasar di luar negeri yang cenderung meningkat serta sumber
daya yang cukup tersedia di Indonesia memberikan peluang sangat besar
untuk dapat dikembangkan budidayanya. Udang merupakan salah satu
makanan yang mengandung gizi tinggi dan unsur yodium yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mental dan udang juga
mengandung protein dalam jumlah besar, kandungan gizi udang seperti
Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Zat besi, Vitamin A,
Vitamin B, Vitamin C dan Air. Sehingga makanan yang berasal dari olahan
dari udang bermanfaat dan sehat bagi tubuh manusia.
Tingginya permintaan akan udang di dalam maupun luar
negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa menjadikan Pulau
Lombok khususnya Kabupaten Lombok Utara sebagai kontributor
pengirim di Indonesia, dikarenakan Kabupaten Lombok Utara
mempunyai luas wilayah, ketersediaan lahan pertambakan dan
potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusia yang
memungkinkan untuk mengembangkan usaha budidaya udang.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka kami dari CV. Sari
Makmur merencanakan membangun usaha budidaya udang di Kabupaten
Lombok Utara tepatnya di Dusun Amor-amor Desa Gumantar Kecamatan
Kayangan seluas 278.000 m2.
Mengingat luas rencana usaha yang akan kami bangun dibawah
luas/besaran yang wajib memiliki amdal berdasarkan Permenlh Nomor 5
Tahun 2012 tentang Jenis usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
AMDAL yang mengamanatkan bahwa skala / besaran luas Budidaya

1
Perikanan / Tambak Udang yang wajib memiliki AMDAL adalah > 50 ha,
maka rencana usaha dan atau kegiatan budidaya udang yang kami
rencanakan, tidak wajib memiliki AMDAL tetapi cukup dengan UKL-UPL
saja.
Berdasarkan hal tersebut maka sesuai dengan PP Nomor 27 Tahun
2012 tentang Izin Lingkungan maka kami menyampaikan UKL-UPL
sebagai berikut :

A. IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUN DOKUMEN UKL-UPL

1. Identitas Pemrakarsa
a. Nama Pemrakarsa : CV. SARI MAKMUR
b. Alamat Kantor : Jl. TGH Saleh Hambali No. 20 Dasan
Cermen Sandubaya Kota Mataram
c. Penanggung Jawab : CIPUTRA S. THIO
d. Jabatan : Persero Komanditer CV. Sari Makmur
e. Telp. : 0370-631124
f. Email : sariampenanlombok@gmail.com
2. Identitas Penyusun
a. Nama : Ir. MUSTAJAB HAKIM, MM
b. Alamat : Perumahan Taman Indah Mataram
c. E-mail : mustajablth@gmail.com

B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Rencana usaha dan/atau kegiatan Budidaya Tambak Udang.
2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Rencana Budidaya Perikanan pada lahan seluas 278.000 m2 di
lokasi:
• Dusun : Amor-amor
• Desa : Gumantar
• Kecamatan : Kayangan
• Kabupaten : Lombok Utara
• Provinsi : Nusa Tenggara Barat.

2
Titik koordinat lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Budidaya
Perikanan / Tambak Udang berdasarkan pengukuran dengan alat
Global Positioning System (GPS) pada koordinat geodetic adalah
sebagai berikut:
a. -8.241491°, 116.277898°
b. -8.241708°, 116.288467°
c. -8.244542°, 116.287503°
d. -8.244066°, 116.279159°

Lokasi ini merupakan tanah milik Pemerintah Daerah Kabupaten


Lombok Utara yang disewa (sertifikat terlampir). Adapun batas-
batas rencana usaha/atau kegiatan Budidaya Tambak Udang
adalah:

➢ Utara : Tanah Pemda


➢ Timur : Kampung
➢ Selatan : Tanah Polri
➢ Barat : Tanah Pemda

Berikut adalah peta lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan


budidaya tambak udang CV. Sari Makmur:

3
Gambar 1. Peta Lokasi

4
3. Deskripsi Rona lingkungan awal Rencana lokasi

a. Topografi
Topografi lahan lokasi datar dengan ketinggian tempat
mencapai 9-24 meter dari permukaan laut. Di lokasi rencana
pembangunan tambak udang terdapat kali mati yang hanya
berair jika sedang hujan setelah hujan reda maka sungaipun
ikut kering beberapa saat kemudian.

Gambar 2. Bentuk topografi lokasi


b. Flora Fauna
Lokasi tambak yang direncanakan ini selama ini diusahakan
untuk budidaya semangka, cabe, jagung dan rumput gajah.
Sebagian lagi terdapat area yang tidak dikelola dan ditumbuhi
beberapa jenis pepohonan sebagai berikut
1) Flora
Jenis tanaman yang ada di lokasi ada yang tanaman
budidaya ada yang tanaman liar. Adapun jenis tanaman
yang ada sebagai berikut :
Tabel 1. Jenis tanaman yang ada di lokasi

No Nama tanaman Nama latin


1 Jagung Zea mays
2 “Banten” (bahasa sasak) Linnea coromandelica
3 Bidara Ziziphus mauritiana
4. Jambu mete Anacardium occidentale
5. Asam Tamarindus indica
6. Kesambi Schleichera oleosa
7. Berbagai jenis rumput
dan semak
Sumber : hasil survey lokasi

5
Dari sekian jenis tanaman dan tumbuhan yang diamati tidak

ditemukan jenis tanaman yang dilindung oleh undang-

undang karena kelangkaannya.

Gambar 3. Pohon “Banten” (bahasa sasak)= Linnea


coromandelica

Gambar 4. Pohon bidara

6
Gambar 5. Pohon asam

Gambar 6. Tanaman Jagung

Gambar 7. Alang-alang

7
Gambar 8. Pertanaman semangka

2) Fauna
Jenis fauna yang ditemukan di lokasi yang dominan adalah
sapi, belalang, burung liar, kadal, capung, ular dan lain-lain.
Dari semua jenis flora dan fauna yang diamati tidak
ditemukan jeis yang dilindungi oleh undang-undang karena
kelangkaannya.

c. Jenis tanah

Struktur geologi wilayah KLU didominasi oleh pengaruh


vulkanologi Gunung Rinjani. Erupsi Gunung Rinjani
menghasilkan batuan induk abu vulkanis seluas 2.198,08 ha
(2,76%), batuan andesit 15.675,79 ha (19,65%), batu apung
2.189,97 ha (2,75%), batu apung dan tufa 9.619,68 ha
(12,06%), breksi lava 28.604,39 ha (35,86%), endapan liat dan
pasir 2.846,27 ha (3,57%), endapan pasir 1.784,15 ha (2,24%)
serta lava dan breksi 16.857,17 ha (21,13%) (Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat).

d. Kualitas udara ambient dan kebisingan

Berikut adalah hasil uji udara ambient dan kebisingan yang di uji
oleh Dinas Kesehatan Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian
dan Kalibrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat:

8
Tabel 2. Hasil uji udara ambient

Sumber : Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi


Dinas Kesehatan Propinsi NTB 2021

Tabel 3. Hasil uji kebisingan

Sumber : Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi


Dinas Kesehatan Propinsi NTB 2021

e. Kualitas air laut

Pemantauan kualitas air laut di dua titik pengambilan sampel


terhadap parameter salinitas dan derajad keasaman (pH) yang
diuji di Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi
Dinas Kesehatan Propinsi NTB pada tahun 2018 diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil pengujian kualitas air laut

Hasil Baku
No. Parameter
Lokasi 1 Lokasi 2 Mutu
1 Salinitas 19,58% 19,58% alami
2 pH 7,19 7,19 7 – 8,5
Sumber : Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi
Dinas Kesehatan Propinsi NTB 2018

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas air laut

dilihat dari parameter salinitas dan pH masih dalam angka baku

mutu kualitas air laut.

Pengujian kualitas air dilakukan juga terhadap air tanah (air

sumur bor) dengan hasil pengujian sebagai berikut :

9
Tabel 5. Hasil Pengujian kualitas air tanah (Copy hasil pengujian
laboratorium terlampir)

Baku mutu air kelas


Parameter Hasil satuan
I II III IV
Residu
185 mg/L 1000 1000 1000 1000
terlarut
Residu
<2,50 mg/L 50 50 400 400
tersuspensi
pH 6,89 6-9 6-9 6-9 6-9
DO 6,72 mg/L 6 4 3 0
Nitrat 0,524 mg/L 10 10 20 20
Nitrit <0,005 mg/L 0,06 0,06 0,06 0,06
Sumber : Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi
Dinas Kesehatan Propinsi NTB 2018

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas air tanah


masih memenuhi kualitas air Kelas I yang berarti dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum manusia.

f. Gambaran umum Dusun Amor-amor Desa Gumantar

Dusun Amor-amor sebagai lokasi rencana usaha dan atau


kegiatan tambak udang merupakan salah satu dusun dari 12
dusun yang ada di Desa Gumantar. Lokasinya berada di bagian
utara dari Desa Gumantar dan berbatasan langsung dengan
laut di sebelah utaranya. Jumlah penduduk Dusun Amor-amor
tahun 2016 sebanyak 488 orang (8% dari jumlah penduduk
Desa Gumantar) terdiri dari laki-laki 233 orang dan perempuan
sebanyak 255 orang. Sebagian besar penduduk Dusun Amor-
amor (90%) memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Dilihat dari jumlah masyarakat yang menempuh pendidikan
dapat dikatakan masih sangat rendah. Dari jumlah penduduk
488 orang sejumlah 36 orang tidak tamat SD, 45 orang tamat
SD/MI/SLTP, 30 orang tamat SMA, 3 orang sarjana muda, 1
orang tamat S1 dan selebihnya tidak pernah bersekolah
(http://gumantar-lombokutara.desa.id/index.php/first/artikel/32)

10
Untuk menunjang pendidikan masyarakat di Desa Gumantar
terdapat 5 buah SD dan 1 buah SLTP dan di Dusun Amor-
Amor terdapat SDN 5 Gumantar. Sedangkan untuk pelayanan
terhadap kesehatan masyarakat di Desa Gumantar terdapat 2
buah pustu/poskesdes dengan 16 buah posyandu (Kecamatan
Kayangan dalam angka 2017).
Jumlah tenaga kerja di Dusun Amor-Amor dilihat dari jumlah
penduduk berdasarkan usia produktif mencapai 220 orang (45%
dari jumlah penduduk Dusun Amor-amor).
g. Kegiatan lain di sekitar lokasi
Di sekitar lokasi rencana usaha Budidaya Perikanan / Tambak
Udang terdapat beberapa aktivitas berupa Tempat pelatihan
Brimob dan peternakan sapi. Di samping itu terdapat
pemukiman penduduk pada radius 250 m di sebelah timur dan
radius 400 meter sebelah selatan. Usaha Budidaya Perikanan /
Tambak Udang diperkirakan tidak akan mengganggu kegiatan
yang sudah ada bahkan akan memberika nilai tambah bagi
kegiatan yang sudah ada.

4. Skala Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

a. Lahan
Usaha dan/atau kegiatan Budidaya Perikanan / Tambak Udang
direncanakan akan dibangun di lahan seluas 278.000 m2/27,8 ha,
yang merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Lombok
Utara yang disewa (Sertifikat terlampir).
b. Rencana Kegiatan
Dari lahan seluas 278.000 m2/27,8 ha akan dibuat petak tambak
dan bak-bak sidementasi dan bak tandon air laut dengan
perincian sebagai berikut :
a. Kolam budidaya sebanyak 47 buah dengan total luas =
137.052 m2/13,70 ha
b. Petak Tandon Treatment sebanyak 8 buah dengan total luas
seluruhnya 23.849,64 m2/2,38 ha

11
c. Petak pengolahan limbah (petak sedimentasi) 2 buah =
15.526,987 m2/1,55 ha
Jadi luas lahan yang dipergunakan untuk tambak budidaya dan
petak pengolahan = 176.428,627 m2/17,64 ha dan selebihnya
untuk Pematang, saluran air, jalan inspeksi, kantor, mess
karyawan, laboratorium, gudang, Ruang Genset, rumah pakan,
rumah obat, rumah panen, mushalla dan lain-lain.
c. Rencana Teknologi yang diterapkan
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha Budidaya Perikanan /
Tambak Udang CV. Sari Makmur akan menerapkan teknologi
budidaya udang secara intensif dengan padat penebaran benur
100 ekor per m2. Aplikasi pakan untuk udang adalah pakan
buatan pabrik yang sudah diakui mutunya, didukung dengan
sarana produksi berupa probiotik, vitamin atau kapur-kapuran
seperti kaptan dan dolomit. Semua bahan yang dipakai adalah
rekomendasi dari para ahli dan sudah teruji. Frekuensi pemberian
pakan 4-5 kali sehari dimana pada kondisi tertentu seperti udang
mengambang di permukaan air karena DO rendah, tidak
dilakukan pemberian pakan karena konsumsi udang terhadap
pakan rendah.
Pemeliharaan udang dilakukan selama 122,54 hari dan
pemanenan udang dilakukan secara manual dengan cara
membuka pintu air di setiap petakan sehingga udang dapat
keluar secara bersamaan dengan keluarnya air dari petakan
tambak seluruhnya dan disiapkan waring untuk menjaring
udangnya.

5. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

a. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Dengan Tata Ruang
Rencana Usaha dan atau kegiatan Budidaya Tambak Udang
CV. Sari Makmur telah mendapatkan legalitas terkait
kesesuaian dengan tata ruang dengan diterbitkannya

12
Rekomendasi Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Untuk
Pembangunan Budidaya Tambak Udang Nomor:
043/64/TKPRD-KLU/2021 tanggal 06 April 2021 dan Izin
Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) dari Kepala Dinas
Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Nomor 503/408/DTKPM-PTSP/2018 tanggal 23 Mei 2018.

b. Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang


Menimbulkan Dampak

1) Tahap Prakonstruksi
a) Sewa menyewa lahan
Lahan yang akan digunakan untuk usaha budidaya tambak
ini merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Lombok
Utara yang sebelumnya diusahakan untuk bidudaya
semangka, jagung, cabe dan rumput gajah oleh
perusahaan lain.
b) Survey dan Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
Budidaya Perikanan / Tambak Udang dilakukan dan
ditetapkan oleh pemrakarsa disesuaikan dengan kriteria
pemilihan lokasi yang telah baku dari perusahaan.
c) Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada masyarakat yang
berada di sekitar wilayah kegiatan dan instansi-instansi
yang terkait untuk memberikan informasi secara
transparan tentang rencana kegiatan yang akan dilakukan
dari tahap prakonstruksi hingga tahap operasi sebelum
kegiatan konstruksi dimulai terutama yang berkaitan
dengan batas rencana kegiatan dan sarana dan prasarana
yang akan dibangun serta dampak-dampak yang akan
mucul.
Dari kegiatan Sosialisasi ini diharapkan akan diperoleh,
saran, tanggapan dan masukan dari masyarakat serta

13
instansi yang terkait sebagai bahan pertimbangan dalam
membangun usaha Budidaya Tambak Udang di Kabupaten
Lombok Utara serta dukungan semua pihak sehingga
usaha dapat berjalan secara berkelanjutan.
Selain itu keterbukaan dan sosialisasi akan menimbulkan
persepsi positif dari masyarakat terhadap kegiatan yang
akan dilaksanakan.

2) Tahap Konstruksi

a) Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi


Pada tahap konstruksi akan dibutuhkan sejumlah tenaga
kerja baik tenaga kerja luar (terutama tenaga ahli) maupun
tenaga kerja lokal. Tenaga kerja lokal akan diambil dari
tenaga kerja setempat sesuai dengan keterampilan yang
dibutuhkan perusahaan. Kebutuhan tenaga kerja antara lain
meliputi pimpinan proyek, pengawas, perencana, teknisi,
mandor, tukang, pekerja dan tenaga penunjang lainnya.
Mekanisme penerimaan tenaga kerja lokal dengan cara
berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan aparat desa
mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan
persyaratan keahlian.
Pada tahap konstruksi rencana pembangunan usaha
dan/atau kegiatan Budidaya Tambak Udang direncanakan
akan menggunakan tenaga kerja sekitar 40 orang atau bisa
bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan.

b) Pembangunan basecamp pekerja


Pembangunan petak-petak tambak dan petak lainnya
beserta prasarana lainnya termasuk perkantoran, gudang
dan mess karyawan membutuhkan banyak pekerja. Para
pekerja tersebut membutuhkan tempat beristirahat karena
itu dibangun base camp. Basecamp selain berfungsi sebagai

14
tempat beristirahatnya pekerja juga dijadikan sebagai direksi
kit dan gudang peralatan lainnya.

c) Mobilisasi Peralatan
Peralatan yang akan digunakan adalah alat berat berupa
buldozer, exavator, dum truk dan lain-lain
Exavator berfungsi sebagai penggali untuk membentuk
petak dan pematang. Buldozer berfungsi sebagai alat untuk
meratakan dasar tambak sesuai dengan design teknis.
Sedangkan dum truk dibutuhkan untuk mengangkut material
hasil galian yang tidak diperlukan dan dibawa keluar lokasi
untuk menimbun lahan-lahan yang membutuhkan timbunan.
Kegiatan ini berpotensi menimbulkan debu apabila kegiatan
ini dilaksanakan pada musim kemarau.
d) Pembersihan Lahan
Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi Budidaya
Perikanan / Tambak Udang, maka perlu dilakukan kegiatan
pembersihan lahan, berupa penebangan beberapa jenis
pepohonan yang tersebar tidak merata di lokasi. Pepohonan
besar berdiameter 15 – 20 cm tidak banyak karena lahan
sebelumnya telah diusahakan untuk budidaya pertanian.

e) Pembangunan Tambak Udang dan Sarana prasarana


Pendukungnya
Rencana Usaha Budidaya Tambak Udang terdiri dari
prasarana utama berupa petak-petak budidaya, petak
tandon, petak sidementasi/petak limbah, Pemasangan pipa-
pipa, pemasangan jembatan anco, perkantoran, gudang dan
mes karyawan sedangkan sarana pendukungnya berupa
mesin-mesin pompa, kincir/aerator dan lain-lain.

15
3) Tahap Operasional

a) Penerimaan Tenaga Kerja Operasional


Kebutuhan tenaga kerja untuk operasional Budidaya
Perikanan / Tambak Udang sekitar ± 52 org dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 6. Jenis dan jumlah tenaga kerja operasional yang dibutuhkan

No. Jabatan Jumlah


1 Teknisi kepala 1
2 Teknisi budidaya 4
3 Operator 40
4 Staf administrasi keuangan 2
5 Staf HRD 1
6 Satpam 4
Sumber : Pemrakarsa 2021

b) Operasional Tambak Udang dan Sarana Pendukungnya

Kegiatan operasional Budidaya Tambak Udang dimulai dari


pengairan tambak, Treatment tambak, pelepasan benur,
pemeliharaan udang (pemberian pakan dan pemberian obat-
obatan), pemanenan udang dan pengurasan air tambak.
Pertama-tama air laut diambil dan dialirkan ke petak
treatmen untuk mendapatkan kualitas air laut yang sesuai
dengan kebutuhan udang. Air laut yang sudah ditreatment
selanjutnya dialirkan ke petak air siap pakai yang
didalamnya berisi ikan omnivora-herbivora seperti bandeng-
mujair jantan/nila jantan untuk memastikan air bagus untuk
udang. Air dari petak air siap pakai inilah yang dialirkan ke
tambak pembesaran udang.
Selanjutnya pelepasan benur yang sudah terseleksi dengan
ketat sesuai spesifikasi sebagai berikut :
Kriteria benur yang akan ditebarkan:
➢ Idealnya benur free disease & resistance
➢ Body length : > 10 mm
➢ Size Variation :<1

16
➢ Luminescent Bacteria : ZERO
➢ GMR :1:4
➢ Endoparacyte : ZERO
➢ Ectoparacyte : ZERO
➢ Deformity/Necrosis : ZERO
➢ Formalin/Freshwater Test : > 95%
➢ Test PCR (WSSV, IHHNV, TSV, IMNV) : NEGATIVE
➢ Pigment/Warna : Tajam, Keling
➢ Keseragaman : Uniform
➢ Aktivitas Berenang : Aktif, Menyebar
➢ Bentuk Tubuh : Padat, FR Full

Proses penebaran benur:


Proses adaptasi benur sebelum ditebar ke media tambak
✓ Kantong pelastik diletakan di perairan tambak
(mengapung) hingga maksimal 15 menit
✓ Kantong dibuka dan diisi air tambak sedikit demi sedikit
hingga kondisi kualitas air (Suhu, PH, Salinitas,
Alkalinitas) antara air tambak dan air dalam packing
benur hampir sama
✓ Penebaran, dilakukan di seluruh tempat (tidak
terkonsentrasi dalam satu tempat)
Pemeliharaan udang dilakukan selama 122,54 hari.

17
Gambar 9. Skema sederhana operasional tambak udang

Pada saat panen air dari petak pembesaran udang tidak


dibuang langsung tetapi dialirkan ke petak sidementasi
terlebih dahulu untuk beberapa saat kemudian baru dialirkan
ke petak penyerapan nutrient. Setelah itu baru air bekas
pembesaran udang ini di alirkan ke petak pengolah limbah.
Setelah melalui petak pengolahan limbah maka air boleh
dibuang ke laut dengan baku mutu yang sudah ditentukan.
Untuk memproduksi udang yang berkualitas baik, penerapan
teknologi budidaya udang tersebut harus mengacu pada
"Tata cara budidaya perikanan yang baik“ (Good
Aquaculture Practices), yang dicirikan dengan:

18
menggunakan teknologi yang dianjurkan, ramah terhadap
lingkungan, dan produk yang dihasilkan berkualitas baik.
Dalam kaitan dengan penerapan teknologi tersebut, selain
dilakukan pemilihan lokasi yang benar, pembuatan desain
dan konstruksi yang baik, maka perlu pula diperhatikan
beberapa hal dalam manajemen pembudidayaannya yang
meliputi:
• Manajemen air
• Persiapan petakan tambak
• Pemilihan, pemilahan, dan penebaran benur
• Pakan dan manajemen pakan
• Penggunaan obat-obatan dan bahan kimia
• Manajemen kesehatan udang dan lingkungan
• Manajemen efluen dan limbah padat
• Manajemen pasca panen
Dalam hal ini maka komponen kegiatan yang akan dilalui
pada operasional tambak dan fasilitas pendukungnya adalah
sebagai berikut :
1) Pengambilan air laut untuk mengisi tandon air
2) Pengisian air ke dalam tambak pembesaran udang
3) Penebaran benur
4) Pemberian pakan udang
5) Pemberian obat-obatan dan bahan-bahan kimia
6) Pembuangan air tambak bekas pemeliharaan udang
7) Operasional labratorium
8) Operasional Sarana prasarana Pendukungnya

19
4) Tahap Pasca Operasional
Penutupan usaha Budidaya Perikanan / Tambak Udang bisa
tutup jika secara ekonomi sudah tidak menguntungkan lagi.
Penutupan usaha ini akan berdampak terhadap pemutusan
hubungan kerja dengan karyawan dan terbengkalainya lahan
tambak.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN SERTA UPAYA


PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1. Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan
Pada bagian ini akan dijabarkan semua dampak yang akan
ditimbulkan dari usaha dan/atau kegiatan Budidaya Perikanan /
Tambak Udang beserta upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup. Penjabaran tersebut di atas akan ditampilkan
dalam bentuk matrik pada Tabel 5 berikut ini :
Tabel 7. Matrik Dampak Lingkungan

Dampak Lingkungan
No. Sumber
Jenis Dampak Besaran Dampak
Dampak
I. Tahap Pra Konstruksi
1. Sewa Penambahan PAD 69.500.000 per tahun
Menyewa Kabupaten
lahan Lombok Utara
2. Survey dan Kekhawatiran Sejumlah masyarakat
Penetapan masyarakat dalam radius 250 meter
Lokasi
3. Sosialisasi Meningkatnya Sejumlah masyarakat
Persepsi positif dalam radius 250 meter
masyarakat
II. Tahap Konstruksi
1. Penerimaan Kesempatan kerja 40 orang tenaga kerja.
Tenaga Kerja
Konstruksi
2. Peningkatan Upah tenaga kerja
pendapatan melebihi standar Upah
Tenaga kerja Minimum Kabupaten
(UMK) yang berlaku di

20
Dampak Lingkungan
No. Sumber
Jenis Dampak Besaran Dampak
Dampak
Kabupaten Lombok
Utara,.
3. Kecemburuan Semakin kecil
social persentase masyarakat
lokal yang diperkerjakan
akan semakin
menambah kecemburuan
sosial yang terjadi.
4. Pembuatan Limbah padat 40 orang x 2,5
dan domestik liter/perhari = 100 liter
pengoperasian per hari
base camp
Limbah cair 80% x (40 orang x 50
domestik liter/hari) = 1.600 liter per
hari.
5. Mobilisasi Peningkatan lalu Peningkatan lalu lintas
bahan dan lintas hanya bersifat sementara
Peralatan yaitu pada saat
mobilisasi bahan material
bangunan dan peralatan.
6. Penurunan Kegiatan mobilisasi
kualitas udara bahan material bangunan
dan peralatan hanya
bersifat sementara dan
pada waktu tertentu.
7. Pembersihan Hilangnya vegetasi Jumlah vegetasi yang
Lahan berkurang pada saat
pembersihan lahan
dilakukan.
8. Pembangunan Peningkatan Peningkatan kebisingan
tambak udang kebisingan melampaui baku mutu
dan Sarana tingkat kebisingan dan,
prasarana
Pendukungnya
9. Kecelakaan kerja + 40 orang tenaga kerja
10. Terhalangnya Jarak dari jalan raya
akses masyarakat menuju pantai mencapai
ke pantai 600 m

III. Tahap Operasional


1. Penerimaan Kesempatan kerja 52 orang
Tenaga kerja

21
Dampak Lingkungan
No. Sumber
Jenis Dampak Besaran Dampak
Dampak
2. Pengambilan Kebisingan oleh Diperkirakan melebihi 70
air laut untuk mesin pompa air db
mengisi tandon
air
3. Penurunan Melebihi kondisi awal
kualitas udara oleh (sebelum adanya
emisi mesin operasional mesin
pompa air pompa)
4. Pengisian air Kualitas air tidak 137.052 m2 (areal
ke dalam sesuai dengan tambak dengan
tambak kehidupan udang kedalaman air rata-rata 1
pembesaran m)
udang
5. Penebaran Penyebaran Jumlah benur 137.052
benur penyakit udang m2 m2 x 100 ekor
benur/m2 x 2 kali panen
setahun = 27.410.400
ekor per tahun
6. Pemberian Pencemaran air Volume pakan 137.052
pakan udang dan keracunan m2/13,70 ha x 14 ton/ha x
udang 2 kalibudidaya per tahun
= 383,6 ton per tahun
7. Pemberian Pencemaran air Volume obat-obatan dan
obat-obatan dan keracunan bahan-bahan kimia yang
dan bahan- udang diaplikasikan 2 ton
bahan kimia pertahun x 13,70 ha =
27,4 ton per tahun
8. Pembuangan Pencemaran air Volume air untuk mengisi
air tambak tambak mencapai
bekas 137.052 m2 (areal
pemeliharaan tambak dengan
udang kedalaman air rata-rata 1
m)
9. Operasional Timbulan Limbah Volume limbah B3
3
labratorium B3 diperkirakan 1 m /bulan
10. Operasional Limbah padat 52 orang x 2,5
Sarana domestik liter/perhari = 130 liter
prasarana per hari
Pendukungnya

11. Limbah cair 80% x (52 orang x 50


domestik liter/hari) = 2.080 liter per
hari.

22
Dampak Lingkungan
No. Sumber
Jenis Dampak Besaran Dampak
Dampak
12. Timbulan limbah Diperkirakan
B3 menghasilkan oli bekas
mencapai 18 liter per
bulan.
13. Gangguan Gangguan keamanan
keamanan seluas areal tambak yaitu
27,8 ha
14. Potensi kebakaran Seluruh fasilitas
perkantoran, gudang,
mess dan lain-lain
IV. Tahap Pasca Operasional
1. Pemutusan Hilangnya mata 52 orang
hubungan pencaharian
kerja pekerja/karyawan
2. Pemberhentian Terbengkalainya 27,8 ha
usaha lahan bekas

23
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup
2.1. Tahap Prakonstruksi
a. Penambahan PAD Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
1) Sumber Dampak: Sewa Menyewa lahan
2) Jenis Dampak : Penambahan PAD Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara
3) Besaran Dampak: Rp. 69.500.000 per tahun
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan
a) Bentuk Pengelolaan :
- Membayar sewa lahan sesuai dengan perjanjian
sewa menyewa
- Mengukuhkan perjanjian sewa menyewa dengan
Surat perjanjian yang ditanda tangani di atas
materai.
b) Lokasi Pengelolaan : Kantor BKAD Kabupaten
Lombok Utara
c) Periode Pengelolaan : Sebelum kegiatan
konstruksi dilaksanakan
5) Upaya Pemantauan Lingkungan
a) Bentuk Pemantauan : memantau kegiatan sewa
menyewa lahan secara langsung agar prinsip saling
menguntungkan terwujud.
b) Lokasi Pemantauan : Kantor BKAD Kabupaten
Lombok Utara
c) Periode Pemantauan : Sekali sebelum tahap
konstruksi dilaksanakan
6) Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
a) Pelaksana : CV. Sari Makmur dan Pemda
Kabupaten Lombok Utara

24
b) Pengawas : BPKAD Pemda Kabupaten Lombok
Utara
c) Penerima Laporan : BPKAD dan DLH-PKP
Kabupaten Lombok Utara serta DLHK Propinsi NTB
b. Keresahan masyarakat
1) Sumber dampak: Survey dan Penetapan Lokasi
2) Jenis dampak: Kekhawatiran masyarakat.
3) Besaran dampak: Sejumlah masyarakat dalam radius
250 meter.
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Melakukan sosialisasi dan advokasi pada seluruh
pihak yang diperkirakan akan terkena dampak tentang
rencana kegiatan Budidaya Tambak Udang secara
jelas, sehingga masyarakat dapat memahami rencana
kegiatan Budidaya Tambak Udang dan manfaat yang
akan diperoleh dengan keberadaan Budidaya Tambak
Udang.
b) Lokasi pengelolaan
Lokasi pengelolaan yaitu di Dusun Amor-amor Desa
Gumantar Kecamatan Kayangan
c) Periode pengelolaan
Dilakukan sekali pada awal rencana kegiatan pada
tahap pra kontruksi.
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Dilakukan dengan metode survey dan Focus Group
Discussion (FGD) di Kantor Desa. Analisis data
dilakukan secara deskriptif.

25
b) Lokasi pemantauan
Dusun Amor-amor Desa Gumantar Kecamatan
Kayangan.
c) Periode pemantauan: Dilakukan sekali pada awal
rencana kegiatan pada tahap pra kontruksi.
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas:
• DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP KLU
• Pemerintah Desa Gumantar
• Pemerintah Kecamatan Kayangan
c) Penerima Laporan : DLH-PKP KLU dan DLHK
Propinsi NTB
c. Timbulnya Persepsi positif masyarakat
1) Sumber dampak: Sosialisasi
2) Jenis dampak: Timbulnya Persepsi positif masyarakat.
3) Besaran dampak: Sejumlah masyarakat dalam radius
250 meter.
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan sosial ekonomi
• Mengakomodir saran masukan masyarakat dan
instansi terkait pada saat sosialisasi yang bersifat
konstruktif demi kesempurnaan pengelolaan
tambak udang
▪ Mencatat harapan dan kekhawatiran masyarakat
sekitar untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengelolaan lingkungan tambak udang.
b) Lokasi pengelolaan
Lokasi pengelolaan yaitu di Dusun Amor-amor Desa
Gumantar Kecamatan Kayangan

26
c) Periode pengelolaan
Dilakukan sekali pada awal rencana kegiatan pada
tahap pra kontruksi.
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Dilakukan dengan wawancara melalui informan kunci
di Dusun Amor-amor Desa Gumantar.
b) Lokasi pemantauan
Dusun Amor-amor Desa Gumantar Kecamatan
Kayangan.
c) Periode pemantauan: Dilakukan sekali pada awal
rencana kegiatan pada tahap pra kontruksi.
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas:
• Pemerintah Desa Gumantar
• Pemerintah Camat Kayangan
c) Penerima Laporan : DLH-PKP KLU dan DLHK
Propinsi NTB.
2.2. Tahap Konstruksi
a. Kesempatan /peluang kerja
1) Sumber dampak: Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi.
2) Jenis dampak: timbulnya peluang/kesempatan kerja dan
berusaha
3) Besaran dampak: 40 orang tenaga kerja.
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan sosial ekonomi :
• Memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari
masyarakat sekitar lokasi untuk dipekerjakan
sebagai pekerja, atau sebagai tenaga lainnya

27
sepanjang memiliki keterampilan yang
dipersyaratkan. Penerimaan tenaga kerja
dilakukan melibatkan pemerintah desa dan unsur
masyarakat yang dilakukan secara terbuka dan
objektif
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak
c) Periode pengelolaan
Dilakukan sekali pada awal rencana kegiatan tahap
kontruksi
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Pemantauan langsung dengan bantuan daftar tenaga
kerja yang direkrut terutama identitas tenaga kerja
dan alamat domisili calon tenaga kerja.
b) Lokasi pemantauan: lokasi tambak
c) Periode pemantauan: Dilakukan sekali pada awal
rencana kegiatan tahap kontruksi
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLHK Propinsi NTB dan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DLHK Propinsi NTB dan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi NTB
b. Peningkatan pendapatan tenaga kerja dan masyarakat
sekitar
1) Sumber dampak
Dampak Peningkatan pendapatan Tenaga Kerja dan
masyarakat sekitar berasal dari Penerimaan Tenaga
Kerja Konstruksi.

28
2) Jenis dampak: Peningkatan pendapatan
3) Besaran dampak
Upah tenaga kerja melebihi standar Upah Minimum
Kabupaten (UMK) yang berlaku di Kabupaten Lombok
Utara.
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan sosial ekonomi :
• Menyesuaikan upah yang diterima oleh pekerja
sesuai dengan standar UMK Kabupaten Lombok
Utara yang berlaku dan disepakati bersama
sebelum kegiatan dilaksanakan.
• Memberikan ruang usaha terhadap unsur
masyarakat yang lain yang tidak dapat tertampung
sebagai tenaga kerja, agar dapat membuka usaha
alternatif.
b) Lokasi pengelolaan: Dusun sekitar Lokasi Tambak
c) Periode pengelolaan: Dilakukan selama kegiatan
tahap kontruksi
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Pemantauan secara langsung terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat sekitar yang disebabkan
keberadaan perusahaan.
b) Lokasi pemantauan: Dusun yang ada di sekitar lokasi
tambak
c) Periode pemantauan: Dilakukan selama kegiatan
tahap kontruksi
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur

29
b) Pengawas: Pemerintah Desa Gumantar dan
Kecamatan Kayangan dan DLHK Prop NTB
c) Penerima Laporan: Pemerintah Desa dan Kecamatan
Kayangan, DLH-PKP Kabupaten Lombok Utara dan
DLHK Propinsi NTB
c. Kecemburuan sosial
1) Sumber dampak
Dampak kecemburuan sosial diperkirakan bersumber
dari Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi.
2) Jenis dampak: Kecemburuan sosial
3) Besaran dampak
Semakin kecil persentase masyarakat lokal yang
diperkerjakan akan semakin menambah kecemburuan
sosial yang terjadi.
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan sosial ekonomi :
- Perekrutan tenaga kerja dilakukan secara obyektif
dan transparan dengan tidak menimbulkan unsur
kolusi dan nepotisme.
Pendekatan institusi :
- Perekrutan tenaga kerja lokal/setempat harus
melibatkan pemerintah Desa Gumantar
- Berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja,
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Lombok Utara
b) Lokasi pengelolaan
Dusun Amor-amor Desa Gumantar Kecamatan
Kayangan
c) Periode pengelolaan: Dilakukan selama kegiatan
tahap kontruksi

30
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Dilakukan dengan metode wawancara. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dengan bantuan daftar
tenaga kerja yang direkrut terutama identitas tenaga
kerja dan alamat domisili calon tenaga kerja.
b) Lokasi pemantauan: Dusun-dusun sekitar lokasi
usaha tambak
c) Periode pemantauan: dilakukan sepanjang tahap
konstruksi
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLHK Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DLHK Propinsi NTB dan DLH-
PKP KLU
d. Munculnya Limbah padat domestik
1) Sumber Dampak: operasional basecamp
2) Jenis dampak : munculnya limbah padat domestik
3) Besaran Dampak : 40 orang x 2,5 liter/perhari = 100 liter per
hari
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pengelolaan :
Pendekatan teknologi :
- Mengumpulkan sampah pada bak sampah dengan
memisahkan sampah organik dan anorganik
- Sampah organik ditimbun di lahan kosong sehingga
menjadi kompos
- Sampah anorganik yang terkumpul dalam jumlah
yang banyak selanjutnya diangkut ke TPA Jugil

31
- Sampah plastik seperti botol dan lainnya yang masih
dapat dijual dikumpulkan untuk diberikan ke
pemulung.
Pendekatan institusi :
- Berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman (DLH-PKP)
Kabupaten Lombok Utara
b) Lokasi pengelolaan : Lokasi usaha tambak
c) Periode Pengelolaan : selama tahap konstruksi
berlangsung
5) Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pemantauan : mengukur volume sampah yang
dihasilkan setiap minggu.
b) Lokasi pemantauan : Lokasi pembangunan tambak
c) Periode pemantauan : dilakukan setiap Minggu
6) Institusi Pelaksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
a) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan : CV. Sari
Makmur
b) Institusi pengawas : DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
c) Institusi penerima laporan : DLHK Propinsi NTB dan
DLH-PKP KLU
e. Munculnya Limbah Cair domestik
1) Sumber Dampak: operasional basecamp
2) Jenis dampak : munculnya timbulan limbah cair domestik
3) Besaran Dampak : 80% x (40 orang x 50 liter/hari) = 1.600
liter per hari
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pengelolaan :
Pendekatan teknologi :

32
- Melakukan pengelolaan limbah cair domestik dengan
septiktank standar kesehatan
Pendekatan institusi :
- Berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman (DLH-PKP)
Kabupaten Lombok Utara
b) Lokasi pengelolaan : Lokasi usaha tambak
c) Periode Pengelolaan : selama tahap konstruksi
berlangsung
5) Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pemantauan : memantau kondisi septiktank.
b) Lokasi pemantauan : Lokasi septiktank
c) Periode pemantauan : dilakukan setiap bulan
6) Institusi Pelaksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
a) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan : CV. Sari
Makmur
b) Institusi pengawas : DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
c) Institusi penerima laporan : DLHK Propinsi NTB dan
DLH-PKP KLU
f. Peningkatan lalu lintas
1) Sumber dampak: Mobilisasi bahan dan Peralatan
2) Jenis dampak : Terganggunya arus lalu lintas terutama jalan
raya depan pintu masuk ke lokasi pembuatan tambak udang
3) Besaran Dampak : Peningkatan lalu lintas hanya bersifat
sementara yaitu pada saat mobilisasi peralatan
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pengelolaan :
Pendekatan sosial ekonomi :

33
- Menugaskan satpam untuk membantu mengatur lalu
lintas dipintu masuk
Pendekatan teknologi :
- Melakukan mobilisasi peralatan melalui jalan diluar
jam puncak lalu lintas harian.
- Memasang rambu lalu lintas yang menerangkan ada
kendaraan keluar masuk proyek.
Pendekatan Institusi :
- Berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Kelautan
dan Perikanan serta Polres KLU
b) Lokasi pengelolaan : radius 100 m pintu masuk proyek.
c) Periode Pengelolaan : Dilakukan selama kegiatan
mobilisasi dan tahap kontruksi
5) Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pemantauan :
• Memantau keberadaan petugas penjaga lalu lintas
• Memantau ketersediaan rambu-rambu peringatan
b) Lokasi pemantauan : radius 100 m dari pintu masuk
proyek.
c) Periode pemantauan : Dilakukan setiap hari.
6) Institusi Pelaksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
a) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan : CV. Sari
Makmur
b) Institusi pengawas : Dinas Perhubungan, Kelautan dan
Perikanan KLU dan DLH-PKP KLU serta DLHK Propinsi
NTB
c) Institusi penerima laporan : Dinas Perhubungan,
Kelautan dan Perikanan KLU dan DLH-PKP KLU serta
DLHK Propinsi NTB

34
g. Penurunan kualitas udara
1) Sumber Dampak: Mobilisasi Bahan Material dan Peralatan
2) Jenis dampak : Penurunan kualitas udara
3) Besaran Dampak : melebihi kondisi awal sebelum ada
mobilisasi bahan material dan peralatan
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pengelolaan :
Pendekatan teknologi :
- Melakukan mobilisasi material dan peralatan melalui
jalan diluar jam puncak lalu lintas harian
- Menutup bak kendaraan pengangkut dengan terpal
agar debu material tidak berterbangan sepanjang
jalan.
b) Lokasi pengelolaan : sepanjang jalur pengangkutan
material dan peralatan
c) Periode Pengelolaan : selama kegiatan mobilisasi
material dan peralatan
5) Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pemantauan : pemantauan secara langsung ada
tidaknya penutup terpal pada bak kendaraan pengangkut
serta mengamati waktu-waktu dimana volume kendaraan
di jalur angkutan rendah
b) Lokasi pemantauan : sepanjang jalur angkutan material
dan bahan.
c) Periode pemantauan : setiap kali kegiatan mobilisasi
bahan material dan peralatan.
6) Institusi Pelaksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
a) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan : CV. Sari
Makmur.

35
b) Institusi pengawas : DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
c) Institusi penerima laporan : DLHK Propinsi NTB dan
DLH-PKP KLU
h. Hilangnya vegetasi
1) Sumber dampak: Pembersihan lahan
2) Jenis dampak: Hilangnya vegetasi
3) Besaran Dampak : 27,8 ha dengan beberapa jenis
pepohonan dan semak.
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pengelolaan :
Pendekatan teknologi :
- Penebangan pepohonan dilakukan secara selektif.
- Menanam tanaman peneduh di lokasi-lokasi yang
memungkinkan untuk mengganti penebangan pohon
yang sudah dilakukan.
- Melakukan kegiatan pembersihan lahan tanpa
pembakaran (zero burning).
b) Lokasi pengelolaan : di lokasi areal tambak udang.
c) Periode Pengelolaan : Dilakukan selama kegiatan tahap
kontruksi
5) Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Bentuk pemantauan :
• Menginventarisir jenis tanaman/pepohonan yang
ditebang
• Menghitung % luas penanaman vegetasi
b) Lokasi pemantauan : di lokasi areal usaha tambak udang.
c) Periode pemantauan : dilakukan selama tahap
konstruksi.
6) Institusi Pelaksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup

36
a) Pelaksana pengelolaan dan pemantauan : CV. Sari
Makmur
b) Institusi pengawas : DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi
NTB
c) Institusi penerima laporan : DLH-PKP KLU dan DLHK
Propinsi NTB
i. Peningkatan kebisingan
1) Sumber dampak: Pembangunan tambak udang dan Sarana
prasarana Pendukungnya
2) Jenis dampak: Peningkatan kebisingan
3) Besaran dampak: Peningkatan kebisingan melampaui baku
mutu tingkat kebisingan, diperkirakan akan melebihi baku
mutu kebisingan yaitu >60 dBA
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Menggunakan peralatan bermesin yang telah lulus uji
kebisingan dan getaran
- Melakukan perawatan pada peralatan bermesin
sehingga menghasilkan emisi dan getaran yang
memenuhi baku mutu..
b) Lokasi pengelolaan: dilokasi areal tambak udang
c) Periode pengelolaan: selama tahap konstruksi
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan:
• Memantau secara langsung tingkat kebisingan
dengan menggunakan sound level meter. Metode
pengukuran tingkat kebisingan mengacu pada
lampiran II sedangkan hasilnya dibandingkan dengan
baku mutu kebisingan Lampiran I Keputusan Menteri

37
Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996
tentang Baku Tingkat Kebisingan.
b) Lokasi pemantauan: dalam areal tambak udang
c) Periode pemantauan: Dilakukan 1 kali pada saat
pembangunan tambak.
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi
NTB
j. Kecelakaan kerja
1) Sumber dampak
Pembangunan tambak udang dan Sarana Pendukungnya.
2) Jenis dampak: Kecelakaan kerja
3) Besaran dampak: + 40 orang tenaga kerja
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Dengan pendekatan teknologi :
- Menerapkan standard K3 yaitu dengan
melengkapi para pekerja dengan Alat Pelindung
Diri (APD) terutama untuk pekerjaan yang memiliki
resiko terhadap kecelakaan kerja seperti di dapur
atau pekerjaan teknis lainnya.
- Menyediakan kotak P3K (pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan)
- Menggunakan tenaga kerja terlatih dan terampil
Pendekatan sosial ekonomi :
- Mengasuransikan kecelakaan kerja bagi tenaga
kerja melalui BPJS kesehatan dan BPJS tenaga
kerja

38
b) Lokasi pengelolaan
Pengelolaan dilakukan di lokasi Pembangunan
tambak udang
c) Periode pengelolaan: dilakukan sepanjang tahap
Konstruksi
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Melakukan pengecekan kesehatan pada karyawan
b) Lokasi pemantauan: Lokasi pembangunan tambak
udang
c) Periode pemantauan: dilakukan sepanjang tahap
konstruksi
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DTKPM PTSP KLU dan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DTKPM PTSP KLU serta DLH-
PKP KLU serta DLHK Propinsi NTB
k. Terhalangnya akses masyarakat ke pantai
1) Sumber dampak: Pembangunan Tambak udang
2) Jenis dampak: Terhalangnya akses masyarakat ke pantai.
3) Besaran dampak : Jarak dari jalan raya menuju pantai
mencapai 600 m
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
• Membuat jalan alternatif yang dapat dimanfaatkan
masyarakat menuju pantai
Pendekatan institusi :
▪ Berkoordinasi dengan Kepala Desa Gumantar dalam
pembuatan jalan alternatif

39
Pendekatan Sosial ekonomi :
- Mensosialisasikan kepada masyarakat rencana
pembuatan jalan alternatif
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak udang
c) Periode pengelolaan: Pada saat mulai konstruksi
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
• Memantau kelancaran akses masyarakat ke pantai.
b) Lokasi pemantauan: Lokasi Tambak
c) Periode pemantauan: Dilakukan secara periodek selama
operasional tambak udang
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: pemerintah Desa Gumantar dan Kecamatan
Kayangan, dan Dinas PU PR KLU
c) Penerima Laporan: DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
2.3. Tahap Operasional
a. Kesempatan kerja
1) Sumber dampak: penerimaan tenaga kerja operasional
2) Jenis dampak: Kesempatan kerja dan peningkatan
pendapatan.
3) Besaran dampak : 52 orang tenaga kerja sebagai tenaga
kerja tetap
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan sosial ekonomi :
• Menerima tenaga kerja dengan pola maksimal untuk
memberikan kesempatan yang lebih besar kepada
teaga kerja sekitar

40
• Memberikan kesempatan kepada tenaga kerja lokal
untuk magang dan setelah dinilai mampu dan
memiliki kinerja yang baik selanjutnya diangkat
sebagai karyawan tetap.
Pendekatan institusi :
▪ Berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja,
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Lombok Utara dalam penerimaan
tenaga kerja
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak udang
c) Periode pengelolaan: Dilakukan setiap kali
membutuhkan penerimaan tenaga kerja
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
• Menginventarisir kebutuhan tenaga kerja secara
periodek.
• Menginventarisir tenaga kerja yang sudah tidak
produktif/memasuki masa pensiun.
b) Lokasi pemantauan: Lokasi Tambak
c) Periode pemantauan: Dilakukan secara periodek selama
operasional tambak udang
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: pemerintah Desa Gumantar dan Kecamatan
Kayangan serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Propinsi NTB,
c) Penerima Laporan: Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Propinsi NTB, DLHK Propinsi NTB dan
DLH-PKP KLU
b. Kebisingan oleh mesin pompa air
1) Sumber dampak: Operasional mesin pompa air.

41
2) Jenis dampak: Kebisingan
3) Besaran dampak: Diperkirakan melebihi 70 db
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Melengkapi mesin dengan knalpot yang memadai
dan menempatkan mesin di tempat yang khusus
sehingga suara dapat diredam.
- Merawat mesin secara teratur sehingga suara mesin
tidak bising
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi Tambak Udang
c) Periode pengelolaan: Dilakukan selama operasional
tambak udang
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
• Mengukur tingkat kebisingan dengan sound level
meter dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu
tingkat kebisingan Lamp. II Kepmen LH No. 48
Tahun 1996 dan hasil pengukuran disesuaikan
dengan Lamp. I Kepmen LH Nomor 48 Tahun 1996
tentang Baku Tingkat Kebisingan
b) Lokasi pemantauan: Radius 25 meter dari lokasi mesin
pompa.
c) Periode pemantauan: Dilakukan 3 bulan sekali selama
tahap operasional tambak udang.
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana : CV. Sari Makmur
b) Pengawas : DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
c) Penerima Laporan : DLHK Propinsi NTB dan DLH-
PKP KLU

42
c. Penurunan kualitas udara oleh emisi mesin pompa air
1) Sumber dampak: Operasional tambak udang dan Sarana
Pendukungnya
2) Jenis dampak: Penurunan kualitas udara oleh emisi mesin
pompa air
3) Besaran dampak: Melebihi kondisi awal (sebelum adanya
operasional mesin pompa)
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Merawat mesin pompa secara berkala sehingga
pembakaran bahan bakar sempurna
- Mengganti pelumas mesin sesuai jadwal (setiap 300
jam operasi)
b) Lokasi pengelolaan: Di lokasi mesin pompa
c) Periode pengelolaan: setiap 300 jam operasi mesin
pompa
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Mengukur kualitas emisi gas buang mesin sebagaimana
SNI Nomor SNI 19-7117.1-2005 s/d SNI 19-7117.20-
2005 dan hasilnya dibandingkan dengan baku mutu
emisi gas buang sumber tak bergerak Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor : Kep-13/MENLH/3/1995 Tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak
b) Lokasi pemantauan: knalpot mesin
c) Periode pemantauan: setiap 1000 jam operasi
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas; DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP KLU

43
c) Penerima Laporan: DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
d. Kualitas air tidak sesuai dengan kehidupan udang
1) Sumber dampak: Pengisian air ke dalam tambak
pembesaran udang
2) Jenis dampak: Kualitas air tidak sesuai dengan kehidupan
udang
3) Besaran dampak
Volume air 137.052 m2 (areal tambak dengan kedalaman air
rata-rata 1 m).
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Air pasok harus melalui proses pengendapan dan
filtrasi sesuai kondisi air sumber
- Penggunaan pestisida dan disinfektan untuk
pembasmi hama dan penyakit harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
- Penggunaan air sumur artesis untuk menurunkan
salinitas harus dihindari
- Perawatan saluran harus dilakukan secara berkala
untuk menjamin kelancaran distribusi air pasok
- Pengelolaan kualitas air tambak dalam petakan
dilakukan melalui penggantian dan sirkulasi air,
penambahan jasad remediasi (probiotik), pengapuran,
dan pemupukan.
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak udang
c) Periode pengelolaan: Dilakukan selama tahap
operasional tambak udang
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan

44
Memantau kualitas air pasokan (sumber) kemudian
membandingkannya dengan tabel 1 kualitas air sumber
yang terdapat pada Lampiran Peraturan Menteri
Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
75/PERMEN-KP/2016 Tentang Pedoman Umum
Pembesaran Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan
Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)
b) Lokasi pemantauan: Di lokasi tambak udang
c) Periode pemantauan: Dilakukan sebelum pelepasan
benur
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: Dinas Perhubungan, Kelautan dan
Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB,
DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP KLU
e. Penyebaran penyakit udang
1) Sumber dampak: Penebaran benur.
2) Jenis dampak: Penyebaran penyakit udang
3) Besaran dampak: Jumlah benur 27.410.400 ekor per tahun
(2 kali panen setahun)
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Benur yang digunakan harus sesuai SNI yang
dijamin dengan sertifikat sistem mutu perbenihan
perikanan
- Pemilahan benur dilakukan melalui perendaman
dengan formalin

45
- Sebelum benur ditebar ke tambak, terlebih dahulu
dilakukan penyesuaian dengan kondisi perairan
tambak, terutama suhu dan salinitas.
- Menggunakan benur sehat dan bermutu untuk
penebaran ke dalam tambak dengan padat tebar
sesuai dengan teknologi yang diterapkan
- Penyehatan dasar tambak melalui pengelolaan tanah
dasar tambak, pembersihan limbah dan penjemuran
- Menerapkan prosedur karantina bagi pemasukan dan
distribusi induk, nauplius, dan benur
- Pemantapan kualitas air tambak melalui
pembasmian hama dan pembawa penyakit serta
penumbuhan plankton
Pendekatan institusi :
- Melaporkan kasus wabah/kematian masal kepada
petugas yang membidangi kesehatan ikan.
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak
c) Periode pengelolaan: setiap kali selesai panen hingga
penebaran benur
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
- Memantau kualitas benur sesuai SNI
- Pengukuran kualitas air berupa suhu, salinitas, pH,
alkalinitas, dan DO dilakukan sebelum dilakukan
penebaran benih udang.
- pengamatan kesehatan udang secara visual
dilakukan setiap hari
- sampling pertumbuhan udang dilakukan secara
periodik;
- pengamatan secara mikroskopik dilakukan secara
periodik setiap minggu;

46
b) Lokasi pemantauan: Di lokasi tambak udang
c) Periode pemantauan: setiap kali sebelum penebaran
benur.
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: Dinas Perhubungan, Kelautan dan
Perikanan KLU dan Dinas Kelautan dan Perikanan
Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: Dinas Perhubungan, Kelautan dan
Perikanan dan DLH-PKP KLU, Dinas Kelautan dan
Perikanan Propinsi NTB dan DLHK Propinsi NTB
f. Penurunan kualitas air tambak dan keracunan udang
a) Sumber dampak: Pemberian pakan udang
b) Jenis dampak: Penurunan kualitas air tambak dan
keracunan udang.
c) Besaran dampak: Volume pakan 13,70 ha x 14 ton/ha x 2
kali budidaya per tahun = 383,6 ton per tahun.
d) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
• Pakan buatan yang digunakan tidak kadaluarsa dan
harus memenuhi standar nutrisi sesuai dengan SNI
• Pakan harus disimpan di tempat yang sejuk dan
kering untuk menghindari penjamuran dan
kontaminan lain.
• Pemberian pakan harus dilakukan dengan tepat
untuk menjamin udang mengkonsumsi pakan secara
maksimal dan tidak meninggalkan kelebihan pakan di
tambak
• Penggunaan pakan segar harus bermutu baik dan
tidak mengandung penyakit

47
• Penumbuhan pakan alami pada tambak ekstensif
(sederhana) melalui pemupukan mutlak dilakukan
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak
c) Periode pengelolaan: setiap kali pemberian pakan
e) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
- Memantau secara langsung kualitas pakan dengan
mengacu pada SNI pakan udang
- Memantau waktu yang tepat dalam pemberian pakan
- Memantau kualitas air pemeliharaan kemudian
membandingkannya dengan tabel 2 Kualitas air
pemeliharaan yang terdapat pada Lampiran
Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 75/PERMEN-KP/2016 Tentang
Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu
(Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei)
b) Lokasi pemantauan: Di lokasi tambak udang
c) Periode pemantauan: sepanjang pemeliharaan udang.
f) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP KLU dan
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB
c) Penerima Laporan : DLHK Propinsi NTB, DLH-PKP
KLU dan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB
g. Penurunan kualitas air tambak dan keracunan udang
1) Sumber dampak: Pemberian obat-obatan dan bahan-bahan
kimia
2) Jenis dampak: Penurunan kualitas air tambak dan
keracunan udang

48
3) Besaran dampak: Volume obat-obatan dan bahan-bahan
kimia yang diaplikasikan 2 ton pertahun x 13,70 ha = 27,4
ton per tahun
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
• Jenis-jenis obat yang digunakan dalam budidaya
udang harus terdaftar di Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan
Perikanan
• Mengikuti aturan pemakaian obat-obatan seperti
yang tertera pada label mengenai dosis, lama
penggunaan, cara pemakaian, cara penyimpanan,
cara pembuangan, dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan penggunaan bahan kimia,
termasuk tindakan pengamanan bagi lingkungan dan
manusia
• Pada tambak yang menggunakan bahan kimia dan
obat yang bersifat bioakumulatif, air buangan tambak
harus dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke
perairan umum
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak udang
c) Periode pengelolaan: Dilakukan setiap hari selama
tahap operasional tambak udang
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
• Memantau jenis obat-obatan apakah terdaftar atau
tidak . di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Departemen Kelautan dan Perikanan

49
• Memantau penggunaan obat-obatan apakah sesuai
dengan tata cara penggunaannya sebagaimana
tertera pada setiap kemasan obat-obatan.
• Memantau kualitas air pemeliharaan kemudian
membandingkannya dengan tabel 2 Kualitas air
pemeliharaan yang terdapat pada Lampiran
Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 75/PERMEN-KP/2016 Tentang
Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu
(Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei)
b) Lokasi pemantauan: Di lokasi tambak udang
c) Periode pemantauan: Setiap kali pemberian obat-obatan
dan bahan kimia lainnya
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLH-PKP KLU, DLHK Propinsi NTB dan
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DLH-PKP KLU, DLHK Propinsi NTB
dan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi NTB
h. Pencemaran air
1) Sumber dampak: Pembuangan air tambak bekas
pemeliharaan udang
2) Jenis dampak: Menurunnya kualitas air laut
3) Besaran dampak: Volume air untuk mengisi tambak
mencapai 137.052 m2 (areal tambak dengan kedalaman air
rata-rata 1 m)
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :

50
- Melakukan upaya-upaya pengendapan bahan
tersuspensi melalui tandon agar kadar TSS (Total
Suspended Solid) yang sangat tinggi dan bau busuk
dari H2S turun
- Sisa air limbah dari kolam pengendapan dimasukkan
ke kolam oksigenasi untuk menaikkan oksigen dan
menurunkan BOD (kebutuhan oksigen biologis)
- Selanjutnya limbah masuk ke kolam biokonversi
untuk mengubah nutrien yang dapat sebabkan
eutrofikasi jadi bermanfaat buat organisme lain
- Sisa terakhir limbah masuk ke kolam penampungan
untuk selanjutnya dibuang ke laut
- Mengangkat bahan-bahan terendapkan dari tandon
- menyediakan daerah penyangga sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan
- memelihara tanaman mangrove atau tanaman pantai
lainnya yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) di
area pembesaran udang
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi tambak udang
c) Periode pengelolaan: Dilakukan selama tahap
operasional tambak udang.
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Menguji kualitas air buangan tambak kemudian
membandingkannya dengan baku mutu air limbah
buangan tambak sebagaimana tabel 4 baku mutu
effluent berikut :

51
Tabel 8. Baku Mutu Effluent tambak

Sumber : Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan


Republik Indonesia Nomor 75/Permen-Kp/2016 Tentang
Pedoman Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus
Monodon) Dan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

b) Lokasi pemantauan: effluent air limbah tambak


c) Periode pemantauan: setiap bulan selama operasional
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP KLU
c) Penerima Laporan: DLHK Propinsi NTB dan DLH-PKP
KLU
i. Timbulan Limbah B3 cair
1) Sumber dampak: Operasional Laboratorium
2) Jenis dampak: Munculnya timbulan limbah B3
3) Besaran dampak: Volume limbah B3 dari laboratorium
maksimal 1 m3 per bulan
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Melakukan pengolahan air limbah melalui IPAL
tersendiri dengan sistem biofilter anaerob aerob atau

52
terknologi terbaru untuk pengolahan limbah cair dari
laboratorium
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi Laboratorium.
c) Periode pengelolaan: Setiap menghasilkan limbah B3
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Mengukur volume limbah B3 harian atau mingguan
Menguji kualitas air limbah IPAL laboratorium yang
terbuang ke lingkungan
b) Lokasi pemantauan: Inlet dan Outlet IPAL
c) Periode pemantauan setiap bulan
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi
NTB
j. Limbah padat domestik
1) Sumber dampak: Operasional Sarana prasarana
Pendukung (perkantoran dan mess karyawan)
2) Jenis dampak: Munculnya limbah padat domestik
3) Besaran dampak: 52 orang x 2,5 liter/perhari = 130 liter per
hari (SNI 3242 – 2008)
4) Upaya pengelolaan dampak
a) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Mengumpulkan sampah organik dan anorganik pada
wadah terpisah dan tertutup
- Mengolah sampah organik menjadi kompos
- Sampah anorganik yang sudah terkumpul dalam
jumlah yang cukup kemudian dibawa ke TPA jugil

53
Pendekatan sosial ekonomi :
- Membuat himbauan kepada karyawan untuk
menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang
sampah sembarangan.
Pendekatan institusi :
Melakukan kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman KLU.
b) Lokasi pengelolaan: Lokasi perkantoran dan mess
karyawan.
c) Periode pengelolaan: Setiap hari selama operasional
tambak
5) Upaya pemantauan lingkungan
a) Bentuk pemantauan lingkungan
Mengukur volume limbah harian atau mingguan
b) Lokasi pemantauan: Lokasi perkantoran dan mess
karyawan
c) Periode pemantauan: Setiap hari selama operasional
tambak
6) Institusi Pengelola dan Pemantau
a) Pelaksana: CV. Sari Makmur
b) Pengawas: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi NTB
c) Penerima Laporan: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi
NTB
k. Timbulan air limbah domestik
1) Sumber Dampak : Operasional Sarana prasarana
Pendukung (perkantoran dan mess karyawan)
2) Jenis dampak : Timbulan air limbah domestik
3) Besaran Dampak : 80% x (52 orang x 50 liter/hari) = 2.080
liter per hari
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan
a) Bentuk Pengelolaan :

54
Pendekatan teknologi :
• Melakukan pengolahan air limbah domestik melalui
septiktank standar kesehatan
b) Lokasi Pengelolaan : Lokasi perkantoran dan mes
karyawan
c) Periode Pengelolaan : setia hari selama operasional
tambak
5) Upaya Pemantauan Lingkungan
a) Bentuk Pemantauan :
Memantau kondisi septiktank apakah sudah penuh atau
tidak.
b) Lokasi Pemantauan : lokasi septiktank
c) Periode Pemantauan : 3 tahun sekali
6) Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
a) Pelaksana : CV. Sari Makmur
b) Pengawas : DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi NTB
c) Penerima Laporan : DLH-PKP KLU dan DLHK
Propinsi NTB
l. Timbulan Limbah B3
a. Sumber dampak: Operasional tambak udang dan sarana
pendukungnya
b. Jenis dampak: Timbulan Limbah B3
c. Besaran dampak: 18 liter oli bekas setiap bulan
d. Upaya pengelolaan dampak
1) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Mengumpulkan Limbah B3 pada gudang
penyimpanan sementara limbah B3 sebelum
diberikan kepada pihak yang memiliki izin
pengelolaan limbah B3 sebagaimana yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun

55
2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun
- mengurus izin penyimpanan sementara LB3 pada
instansi terkait
2) Lokasi pengelolaan: Gudang penyimpanan sementara
limbah B3
3) Periode pengelolaan: setiap kali menghasilkan Limbah
B3
e. Upaya pemantauan lingkungan
1) Bentuk pemantauan lingkungan
Menimbang dan mencatat volume limbah B3 yang
dihasilkan setiap bulan dalam log book
2) Lokasi pemantauan: Lokasi Gudang penyimpanan
sementara LB3
3) Periode pemantauan: Dilakukan setiap kali
menghasilkan LB3
f. Institusi Pengelola dan Pemantau
1) Pelaksana: CV. Sari Makmur
2) Pengawas: DLH-PKP KLU dan DLHK Propinsi NTB
3) Penerima Laporan : DLH-PKP KLU dan DLHK
Propinsi NTB
m. Potensi kebakaran
1) Sumber Dampak : Operasional Sarana prasarana
Pendukung (perkantoran dan mess
karyawan)
2) Jenis dampak : Bahaya kebakaran
3) Besaran Dampak : Seluas perkantoran, mess karyawan,
gudang dan lain-lain
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan
a) Bentuk Pengelolaan :
Pendekatan teknologi :

56
- Menyediakan Tabung Alat Pemadam Api atau hidran
khusus pemadaman api
- Penempatan tabung gas LPG mengikuti SNI Nomor
13-3619-1994 tentang Penanganan Tabung
Bertekanan
- Pemasangan instalasi listrik dilakukan oleh petugas
listrik terlatih
b) Lokasi Pengelolaan : Lokasi Sarana prasarana
Pendukung (perkantoran dan
mess karyawan)
c) Periode Pengelolaan : Insidentil
5) Upaya Pemantauan Lingkungan
a) Bentuk Pemantauan :
- Memantau ketersedian peralatan pemadaman api
- Memantau penempatan LPG
- Memantau instalasi listrik
b) Lokasi Pemantauan : Lokasi Sarana prasarana
Pendukung (perkantoran dan mess karyawan)
c) Periode Pemantauan : Insidentil
6) Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
a) Pelaksana : CV. Sari Makmur
b) Pengawas : Pol-PP dan Pemadam Kebakaran KLU
c) Instansi penerima Penerima Laporan : Pol-PP dan
Pemadam Kebakaran KLU, DLH-PKP KLU
dan DLHK Propinsi NTB
n. Gangguan keamanan
1) Sumber Dampak : Operasional tambak udang
2) Jenis dampak : Gangguan keamanan
3) Besaran Dampak : seluas 27,8 ha
4) Upaya Pengelolaan Lingkungan
a) Bentuk Pengelolaan :

57
Pendekatan teknologi :
- Menugaskan satpam selama 24 jam
- Memasang CCTV
- Melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar melalui
dana CSR
b) Lokasi Pengelolaan : Lokasi tambak udang dan
masyarakat sekitar
c) Periode Pengelolaan : setiap hari untuk pengamanan
satpam, satu kali pemasangan
CCTV dan setiap tahun untuk
CSR
5) Upaya Pemantauan Lingkungan
a) Bentuk Pemantauan : memantau secara langsung tentang
kondisi keamanan sekitar lokasi
b) Lokasi Pemantauan : Lokasi tambak udang
c) Periode Pemantauan : Setiap hari
6) Institusi Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan
a) Pelaksana : CV. Sari Makmur
b) Pengawas : Polsek Kayangan
c) Penerima Laporan : Polsek Kayangan, DLH-PKP KLU dan
DLHK Propinsi NTB
o. Kecelakaan kerja
a. Sumber dampak: Operasional tambak udang
b. Jenis dampak: Kecelakaan kerja karyawan
c. Besaran dampak: 52 orang karyawan
d. Upaya pengelolaan dampak
1) Bentuk pengelolaan lingkungan
- Melengkapi karyawan dengan alat pelindung diri
- Menyediakan kotak P3K
- Menerapkan manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja

58
- Mendaftarkan seluruh karyawan sebagai peserta
BPJS tenaga kerja dan kesehatan
2) Lokasi pengelolaan: areal Tambak Udang
3) Periode pengelolaan: setiap hari
e. Upaya pemantauan lingkungan
1) Bentuk pemantauan lingkungan
• Memantau kelengkapan alat pelindung diri
karyawan
• Memantau keterseidaan kotak P3K beserta isinya
• Memantau apakah seluruh karyawan terdaftar
sebagai peserta BPJS
2) Lokasi pemantauan: Lokasi tambak udang
3) Periode pemantauan: Dilakukan satu kali se tahun
f. Institusi Pengelola dan Pemantau
1) Pelaksana: CV. Sari Makmur
2) Pengawas: Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi
Propinsi NTB
3) Penerima Laporan: Dinas Tenaga Kerja dan
transmigrasi Propinsi NTB, DLHK Propinsi NTB dan
DLH-PKP KLU
2.4. Pasca Operasi
1. Hilangnya mata pencaharian pekerja/karyawan
a. Sumber dampak: penutupan usaha
b. Jenis dampak: Hilangnya mata pencaharian
pekerja/karyawan
c. Besaran dampak: 52 orang
d. Upaya pengelolaan dampak
1) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan sosial ekonomi :
- Memberikan pesangon kepada mantan karyawan
sesuai kesepakatan perusahaan dan karyawan

59
- Menginformasikan rencana penutupan kepada
karyawan minimal 1 bulan sebelum benar-benar
melakukan penutupan
- Memberikan keterangan pengalaman kerja kepada
mantan karyawan sebagai bahan untuk mencari
pekerjaan lain
2) Lokasi pengelolaan: areal tambak udang
3) Periode pengelolaan: pada saat penutupan usaha
e. Upaya pemantauan lingkungan
1) Bentuk pemantauan lingkungan
• Melakukan pemantauan terhadap mantan karyawan
2) Lokasi pemantauan: Lokasi tambak udang
3) Periode pemantauan: Dilakukan 1 kali setelah pasca
operasi
f. Institusi Pengelola dan Pemantau
1) Pelaksana: CV. Sari Makmur
2) Pengawas: Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi
Propinsi NTB
3) Penerima Laporan : Dinas Tenaga Kerja dan
transmigrasi Propinsi NTB, DLHK propinsi NTB dan
DLH-PKP KLU
2. Terbengkalainya lahan bekas tambak
a. Sumber dampak: penutupan usaha
b. Jenis dampak: Terbengkalainya lahan bekas tambak
c. Besaran dampak: 27,8 ha
d. Upaya pengelolaan dampak
1) Bentuk pengelolaan lingkungan
Pendekatan teknologi :
- Melakukan alih fungsi lahan pada tambak untuk
kegiatan lain yang lebih produktif

60
- Melakukan reklamasi lahan dengan penanaman
pepohonan
2) Lokasi pengelolaan: areal tambak udang
3) Periode pengelolaan: pada saat penutupan usaha
e. Upaya pemantauan lingkungan
1) Bentuk pemantauan lingkungan
• Melakukan pemantauan terhadap bekas lokasi
tambak
2) Lokasi pemantauan: Lokasi bekas tambak udang
3) Periode pemantauan: Dilakukan 1 kali setelah pasca
operasi
f. Institusi Pengelola dan Pemantau
1) Pelaksana: CV. Sari Makmur
2) Pengawas: BKAD Kabupaten Lombok Utara
3) Penerima Laporan: BKAD Kabupaten Lombok Utara dan
DLH-PKP Kabupaten Lombok Utara

61
Tabel 9. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Usaha

dan/atau Kegiatan Budidaya Tambak Udang CV. SARI MAKMUR

Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
I.
1. Sewa Penambahan Rp. - Membayar sewa Kantor Sebelum memantau kegiatan Kantor Dilakukan  Institusi
Menyewa PAD 69.500.000 lahan sesuai dengan BKAD kegiatan sewa menyewa BKAD sekali pada Pelaksana :
lahan Pemerintah per tahun perjanjian sewa Kabupaten konstruksi lahan secara Kabupaten awal CV. Sari Makmur
Kabupaten menyewa. Lombok dilaksanakan. langsung agar Lombok rencana dan Pemda
Lombok - Mengukuhkan Utara prinsip saling Utara kegiatan Kabupaten
Utara perjanjian sewa menguntungkan pada tahap Lombok Utara
menyewa dengan terwujud. pra kontruksi  Institusi
Surat perjanjian Pengawas :
yang ditanda tangani BPKAD Pemda
di atas materai Kabupaten
Lombok Utara
 Institusi Penerima
Laporan :
BPKAD dan DLH-
PKP Kabupaten
Lombok Utara
serta DLHK
Propinsi NTB
Survey dan keresahan Sejumlah Melakukan sosialisasi Dusun Dilakukan Dilakukan dengan Dusun Dilakukan  Institusi
Penetapan masyarakat masyarakat dan advokasi pada Amor-amor sekali pada metode survey dan Amor-amor sekali pada Pelaksana :
Lokasi dalam seluruh pihak yang Desa awal Focus Group Desa awal CV. Sari Makmur
radius 250 diperkirakan akan Gumantar rencana Discussion (FGD) di Gumantar rencana  Institusi
meter terkena dampak Kecamatan kegiatan Kantor Desa. Kecamatan kegiatan Pengawas :
tentang rencana Kayangan pada tahap Analisis data Kayangan pada tahap • DLH-PKP KLU
kegiatan Budidaya pra dilakukan secara pra kontruksi dan DLHK
Tambak Udang secara kontruksi. deskriptif. Propinsi NTB
jelas, sehingga

62
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
masyarakat dapat • Pemerintah
memahami rencana Desa Gumantar
kegiatan Budidaya • Pemerintah
Tambak Udang, dan Kecamatan
manfaat yang Kayangan
diperoleh dengan  Instansi Penerima
keberadaan Budidaya
Laporan :
Tambak Udang, DLH-PKP KLU
dan DLHK
Propinsi NTB
3 Sosialisasi Timbulnya Sejumlah Pendekatan sosial Dusun Dilakukan Dilakukan dengan Dusun Dilakukan  Institusi
Persepsi masyarakat ekonomi : Amor-amor sekali pada wawancara melalui Amor-amor sekali pada Pelaksana :
positif dalam • Mengakomodir saran Desa awal informan kunci di Desa awal  CV. Sari Makmur
masyarakat radius 250 masukan masyarakat Gumantar rencana Dusun Amor-amor Gumantar rencana Institusi
meter. dan instansi terkait Kecamatan kegiatan Desa Gumantar. Kecamatan kegiatan Pengawas:
yang bersifat Kayangan pada tahap Kayangan pada tahap • Pemerintah
konstruktif demi pra pra kontruksi
Desa Gumantar
kesempurnaan kontruksi
• Pemerintah
pengelolaan tambak
Kecamatan
udang
Kayangan
• Mencatat harapan
dan kekhawatiran  Instansi Penerima
masyarakat sekitar Laporan :
untuk dijadikan DLH-PKP KLU
bahan pertimbangan dan DLHK
dalam pengelolaan Propinsi NTB
lingkungan tambak
udang

63
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
II. Tahap Konstruksi
1. Penerimaan Kesempatan 40 orang Memprioritaskan Lokasi Dilakukan Pemantauan lokasi Dilakukan  Institusi Pelaksana :
Tenaga /peluang tenaga tenaga kerja yang tambak sekali pada langsung dengan tambak sekali pada CV. Sari Makmur
Kerja kerja kerja berasal dari awal bantuan daftar awal  Institusi Pengawas :
Konstruksi masyarakat sekitar rencana tenaga kerja yang rencana DLHK Propinsi NTB
lokasi untuk kegiatan direkrut terutama kegiatan dan Dinas
dipekerjakan sebagai tahap identitas tenaga tahap Penanaman Modal
pekerja, atau sebagai kontruksi kerja dan alamat kontruksi dan Pelayanan
tenaga lainnya domisili calon Terpadu Satu Pintu
sepanjang memiliki tenaga kerja Propinsi NTB
keterampilan yang  Instansi Penerima
dipersyaratkan. Laporan : DLHK
Penerimaan tenaga Propinsi NTB dan
kerja dilakukan Dinas Tenaga Kerja
melibatkan dan Transmigrasi
Pemerintah Desa dan Propinsi NTB
unsur masyarakat
yang dilakukan secara
terbuka dan objektif
2 Peningkatan Upah Pendekatan sosial Dusun Dilakukan Pemantauan secara Dusun Dilakukan  Institusi Pelaksana :
pendapatan tenaga ekonomi : sekitar selama langsung terhadap sekitar selama CV. Sari Makmur
tenaga kerja kerja - Menyesuaikan upah Lokasi kegiatan peningkatan Lokasi kegiatan  Institusi Pengawas :
dan melebihi yang diterima oleh Tambak tahap pendapatan Tambak tahap Pemerintah Desa
masyarakat standar pekerja sesuai kontruksi masyarakat sekitar kontruksi dan Kecamatan
Upah dengan standar yang disebabkan Kayangan dan
Minimum UMK Kabupaten keberadaan DLHK Propinsi NTB
Kabupaten Lombok Utara yang perusahaan.
 Instansi Penerima
(UMK) berlaku dan Laporan :
yang disepakati bersama
Pemerintah Desa
berlaku di sebelum kegiatan dan Kecamatan
Kabupaten dilaksanakan.
Kayangan dan
Lombok - Memberikan ruang DLHK Propinsi
Utara usaha terhadap

64
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
unsur masyarakat NTB
yang lain yang tidak
dapat tertampung
sebagai tenaga
kerja, agar dapat
membuka usaha
alternatif.
3 Kecemburuan Semakin Pendekatan sosial Dusun Dilakukan Dilakukan dengan Dusun- Dilakukan  Institusi
sosial kecil ekonomi: Amor-amor selama metode wawancara. dusun selama Pelaksana :
persentase Perekrutan tenaga Desa kegiatan Analisis data sekitar kegiatan CV. Sari Makmur
masyarakat kerja dilakukan secara Gumantar tahap dilakukan secara lokasi tahap  Institusi
lokal yang obyektif dan Kecamatan kontruksi deskriptif dengan usaha kontruksi Pengawas :
diperkerjak transparan dengan Kayangan bantuan daftar tambak DLHK Propinsi
an akan tidak menimbulkan tenaga kerja yang NTB
semakin unsur kolusi dan direkrut terutama  Instansi Penerima
menambah nepotisme. identitas tenaga Laporan :
kecemburu Pendekatan institusi : kerja dan alamat DLHK Propinsi
an sosial - perekrutan tenaga domisili calon NTB dan DLH-
yang terjadi kerja lokal/setempat tenaga kerja. PKP KLU
harus melibatkan
pemerintah Desa
Gumantar
- Berkoordinasi
dengan Dinas
Tenaga Kerja,
Penanaman Modal
dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
4. operasional Munculnya 40 orang x Pendekatan sosial Lokasi Dilakukan mengukur volume Lokasi dilakukan  Institusi
basecamp Limbah 2,5 liter/ ekonomi : usaha selama sampah yang pembangun setiap Pelaksana :
padat perhari= 100 • Mengumpulkan tambak kegiatan dihasilkan setiap an tambak Minggu CV. Sari Makmur
domestik liter per hari sampah pada bak tahap minggu  Institusi
sampah dengan kontruksi Pengawas :

65
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
memisahkan • DLHK Propinsi
sampah organik NTB dan DLH-
dan anorganik. PKP KLU
• Sampah organik  Instansi Penerima
ditimbun di lahan Laporan : DLHK
kosong sehingga Propinsi NTB dan
menjadi kompos DLH-PKP KLU
• Sampah anorganik
yang terkumpul
dalam jumlah yang
banyak selanjutnya
diangkut ke TPA
Jugil
• .Sampah plastik
seperti botol dan
lainnya yang masih
dapat dijual
dikumpulkan untuk
diberikan ke
pemulung
Pendekatan institusi :
- Berkoordinasi
dengan Dinas
Lingkungan Hidup,
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman
(DLH-PKP)

5 Munculnya 80% x (40 Pendekatan teknologi Lokasi Selama • memantau Lokasi dilakukan  Institusi
Limbah Cair orang x 50 :. usaha tahap kondisi septiktank setiap bulan Pelaksana :
domestik liter/hari) = • Melakukan tambak konstruksi septiktank. CV. Sari Makmur
1.600 liter berlangsung

66
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
per hari pengelolaan limbah  Institusi
cair domestik Pengawas :
dengan septiktank • DLHK Propinsi
standar kesehatan. NTB dan DLH-
Pendekatan institusi : PKP KLU
- Berkoordinasi  Instansi Penerima
dengan Dinas Laporan : DLHK
Lingkungan Hidup, Propinsi NTB dan
Perumahan dan DLH-PKP KLU
Kawasan
Permukiman (DLH-
PKP)
6 Mobilisasi Terganggunya Peningkatan Pendekatan sosial radius 100 Dilakukan Memantau radius 100 Dilakukan  Institusi
bahan dan arus lalu lintas lalu lintas ekonomi : m pintu selama keberadaan m dari pintu setiap hari Pelaksana :
Peralatan terutama jalan hanya • Menugaskan masuk kegiatan petugas penjaga masuk CV. Sari Makmur
raya depan bersifat satpam untuk proyek. mobilisasi lalu lintas proyek  Institusi
pintu masuk sementara membantu dan tahap Pengawas :
ke lokasi yaitu pada mengatur lalu lintas kontruksi Dinas
pembuatan saat dipintu masuk. Perhubungan,
tambak udang mobilisasi Pendekatan teknologi : Kelautan dan
peralatan • Melakukan Perikanan KLU
mobilisasi Memantau dan DLH-PKP
peralatan melalui ketersediaan KLU serta DLHK
jalan diluar jam rambu-rambu Propinsi NTB
puncak lalu lintas peringatan  Instansi Penerima
harian. Laporan :
• Memasang rambu Dinas
lalu lintas yang Perhubungan,
menerangkan ada Kelautan dan
kendaraan keluar Perikanan KLU
masuk proyek dan DLH-PKP
Pendekatan Institusi : KLU serta DLHK
Berkoordinasi dengan Propinsi NTB

67
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
Dinas Perhubungan,
Kelautan dan
Perikanan serta
Polsek Kayangan
7 Mobilisasi Penurunan melebihi Pendekatan Teknologi : sepanjang selama pemantauan secara sepanjang setiap kali  Institusi
Bahan kualitas kondisi awal • Melakukan jalur kegiatan langsung ada jalur kegiatan Pelaksana :
Material udara sebelum mobilisasi material pengangkut mobilisasi tidaknya penutup angkutan mobilisasi CV. Sari Makmur
dan ada dan peralatan an material material dan terpal pada bak material bahan  Institusi
Peralatan mobilisasi melalui jalan diluar dan peralatan kendaraan dan bahan. material dan Pengawas :
bahan jam puncak lalu peralatan pengangkut serta peralatan. DLHK Propinsi
material dan lintas harian. mengamati waktu- NTB dan DLH-
peralatan • Menutup bak waktu dimana PKP KLU
kendaraan volume kendaraan Instansi Penerima
pengangkut di jalur angkutan Laporan : DLHK
dengan terpal agar rendah Propinsi NTB dan
debu material tidak DLH-PKP KLU
berterbangan
sepanjang jalan
8 Pembersih Hilangnya 27,8 ha Pendekatan teknologi: di lokasi Dilakukan Menginventarisir di lokasi dilakukan  Institusi
an lahan vegetasi dengan • Penebangan areal selama jenis areal usaha selama Pelaksana :
beberapa pepohonan tambak kegiatan tanaman/pepohonan tambak tahap CV. Sari Makmur
jenis dilakukan secara udang tahap yang ditebang udang konstruksi  Institusi
pepohonan selektif kontruksi Pengawas :
dan semak. • Melakukan Menghitung % luas DLH-PKP KLU
kegiatan penanaman vegetasi dan DLHK
pembersihan lahan Propinsi NTB
tanpa pembakaran Instansi Penerima
(zero burning). Laporan:
• Menanam tanaman DLH-PKP KLU
peneduh di lokasi- dan DLHK
lokasi yang Propinsi NTB
memungkinkan

68
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
untuk mengganti
penebangan pohon
yang sudah
dilakukan
9 Peningkatan melampaui Pendekatan teknologi : Di lokasi selama Memantau secara dalam areal Dilakukan 1  Institusi
kebisingan baku mutu - Menggunakan tambak tahap langsung tingkat tambak kali pada saat Pelaksana :
tingkat peralatan bermesin udang konstruksi kebisingan dengan udang pembangunan CV. Sari Makmur
kebisingan, yang telah lulus uji menggunakan tambak  Institusi
yaitu >60 kebisingan sound level meter. Pengawas :
dBA - Melakukan Metode pengukuran DLH-PKP KLU
perawatan pada tingkat kebisingan dan DLHK
peralatan bermesin mengacu pada Propinsi NTB
sehingga lampiran II  Instansi Penerima
menghasilkan emisi sedangkan hasilnya Laporan :
yang memenuhi dibandingkan DLH-PKP KLU
baku mutu dengan baku mutu dan DLHK
kebisingan Propinsi NTB
Lampiran I
Keputusan Menteri
Negara Lingkungan
Hidup Nomor 48
Tahun 1996 tentang
Baku Tingkat
Kebisingan

10 Pembangunan Kecelakaan + 40 orang Pendekatan teknologi: Lokasi Dilakukan Melakukan Lokasi Sepanjang  Institusi
tambak udang kerja Tenaga • Menerapkan pembangun sepanjang pengecekan pembangun tahap Pelaksana :
dan Sarana Kerja standard K3 yaitu an tambak tahap kesehatan pada an tambak konstruksi CV. Sari Makmur
Pendukung- dengan melengkapi udang konstruksi karyawan udang  Institusi
nya para pekerja Pengawas :
dengan Alat DTKPM PTSP
Pelindung Diri KLU dan Dinas
(APD) terutama Tenaga Kerja

69
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
untuk pekerjaan dan Transmigrasi
yang memiliki Propinsi NTB
resiko terhadap Instansi Penerima
kecelakaan kerja Laporan : DTKPM
seperti di dapur PTSP KLU dan
atau pekerjaan Dinas Tenaga
teknis lainnya Kerja dan
• Menyediakan kotak Transmigrasi
P3K (pertolongan Propinsi NTB
Pertama Pada serta DLHK
Kecelakaan) Propinsi NTB
• Menggunakan
tenaga kerja
terlatih dan
terampil
Pendekatan sosial
ekonomi :
• Mengasuransikan
kecelakaan kerja
bagi tenaga kerja
melalui BPJS
kesehatan dan
BPJS tenaga kerja
Terhalangnya Jarak dari Pendekatan teknologi : Lokasi Pada saat Memantau Di lokasi Dilakukan  Institusi
akses jalan raya - Membuat jalan tambak mulai kelancaran akses tambak secara Pelaksana :
masyarakat menuju alternatif yang dapat udang konstruksi masyarakat ke periodek CV. Sari Makmur
ke pantai pantai dimanfaatkan pantai selama  Institusi
mencapai masyarakat menuju operasional Pengawas :
600 m pantai tambak Kepala Desa
Pendekatan Institusi : udang Gumantar, camat
- Berkoordinasi Kayangan dan
dengan Kepala Desa PU-PR KLU
Gumantar dalam Instansi Penerima

70
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
pembuatan jalan Laporan : Dinas
alternatif PU-PR KLU serta
Pendekatan sosial DLH KLU dan
ekonomi : DLHK Propinsi
- Mensosialisasikan NTB
kepada masyarakat
rencana pembuatan
jalan alternatif
III. Tahap Operasional
1. Penerimaan Kesempatan 52 orang Pendekatan sosial Di Lokasi Dilakukan - Menginventarisir Lokasi Dilakukan  Institusi
tenaga kerja kerja tenaga kerja ekonomi : tambak setiap kali kebutuhan tenaga Tambak secara Pelaksana :
sebagai • Menerima tenaga udang membutuhk kerja secara periodek CV. Sari Makmur
tenaga kerja kerja dengan pola an periodek selama  Institusi
tetap maksimal untuk penerimaan - Menginventarisir operasional Pengawas :
memberikan tenaga tenaga kerja yang tambak pemerintah Desa
kesempatan yang kerja sudah tidak udang Gumantar dan
lebih besar kepada produktif/memasuki Kecamatan
teaga kerja sekitar masa pensiun Kayangan serta
• Memberikan Dinas Tenaga
kesempatan Kerja dan
kepada tenaga Transmigrasi
kerja lokal untuk Propinsi NTB
magang dan  Instansi Penerima
setelah dinilai Laporan :
mampu dan Dinas Tenaga
memiliki kinerja Kerja dan
yang baik Transmigrasi
selanjutnya Propinsi NTB,
diangkat sebagai DLHK Propinsi
karyawan tetap NTB dan DLH-
Pendekatan institusi : PKP KLU
Berkoordinasi dengan
Dinas Tenaga Kerja,

71
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
Penanaman Modal
dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Lombok
Utara dalam
penerimaan tenaga
kerja
2. Operasional Kebisingan Diperkirakan Pendekatan teknologi : Lokasi Dilakukan Mengukur tingkat Radius 25 Dilakukan 3  Institusi
mesin oleh mesin melebihi 70 - Melengkapi mesin Tambak selama kebisingan dengan meter dari bulan sekali Pelaksana :
pompa air pompa air db dengan knalpot Udang operasional sound level meter lokasi selama CV. Sari Makmur
yang memadai dan tambak dan hasilnya mesin tahap  Institusi
menempatkan udang dibandingkan pompa operasional Pengawas :
mesin di tempat dengan baku mutu tambak • DLHK Propinsi
yang khusus tingkat kebisingan udang NTB dan DLH-
sehingga suara Lamp. II Kepmen LH PKP KLU
dapat diredam No. 48 Tahun 1996
- Merawat mesin dan hasil  Instansi Penerima
pengukuran Laporan : DLHK
secara teratur
disesuaikan dengan Propinsi NTB dan
sehingga suara
Lamp. I Kepmen LH DLH-PKP KLU
mesin tidak bising
Nomor 48 Tahun
1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan
3 Penurunan Melebihi Pendekatan teknologi : Di lokasi setiap 300 Mengukur kualitas knalpot setiap 1000  Institusi
kualitas kondisi awal • Merawat mesin mesin jam operasi emisi gas buang mesin jam operasi Pelaksana :
udara oleh (sebelum pompa secara pompa mesin mesin sebagaimana CV. Sari Makmur
emisi mesin adanya berkala sehingga pompa SNI Nomor SNI 19-  Institusi
pompa air operasional pembakaran bahan 7117.1-2005 s/d SNI Pengawas :
mesin bakar sempurna 19-7117.20-2005 • DLHK Propinsi
pompa) • Mengganti pelumas dan hasilnya
NTB dan DLH-
mesin sesuai jadwal dibandingkan PKP KLU
(setiap 300 jam dengan baku mutu
emisi gas buang  Instansi Penerima
operasi)

72
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
sumber tak Laporan : DLHK
bergerak Keputusan Propinsi NTB dan
Menteri Negara DLH-PKP KLU
Lingkungan Hidup
Republik Indonesia
Nomor : Kep-
13/MENLH/3/1995
Tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak
Bergerak
4 Pengisian air Kualitas air Volume air Pendekatan teknologi : Lokasi Dilakukan Memantau kualitas Di lokasi Dilakukan  Institusi
ke dalam tidak sesuai 137.052 m2 • Air pasok harus tambak selama air pasokan tambak sebelum Pelaksana :
tambak dengan (areal melalui proses udang tahap (sumber) kemudian udang pelepasan CV. Sari Makmur
pembesaran kehidupan tambak pengendapan dan operasional membandingkannya benur  Institusi
udang udang dengan filtrasi sesuai tambak dengan tabel 1 Pengawas :
kedalaman kondisi air sumber. udang. kualitas air sumber Dinas, Kelautan
air rata-rata 1 • Penggunaan yang terdapat pada dan Perikanan
m). pestisida dan Lampiran Peraturan Propinsi NTB
Menteri Kelautan
disinfektan untuk  Instansi Penerima
pembasmi hama Dan Perikanan Laporan :
dan penyakit harus Republik Indonesia Dinas
sesuai dengan Nomor Perhubungan,
ketentuan yang 75/PERMEN- Kelautan dan
berlaku KP/2016 Tentang Perikanan, Dinas
• Penggunaan air Pedoman Umum Kelautan dan
sumur artesis Pembesaran Udang Perikanan
untuk menurunkan Windu (Penaeus Propinsi NTB,
salinitas harus Monodon) Dan DLHK Propinsi
dihindari Udang Vaname NTB dan DLH-
• Perawatan saluran (Litopenaeus
PKP KLU
harus dilakukan Vannamei)
secara berkala
untuk menjamin

73
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
kelancaran
distribusi air pasok
• Pengelolaan
kualitas air tambak
dalam petakan
dilakukan melalui
penggantian dan
sirkulasi air,
penambahan jasad
remediasi
(probiotik),
pengapuran, dan
pemupukan
5 Penebaran Penyebaran Jumlah Pendekatan teknologi : Lokasi setiap kali - Memantau kualitas Di lokasi - Setiap kali  Institusi
benur penyakit benur • Benur yang tambak selesai benur sesuai SNI tambak sebelum Pelaksana :
udang 27.410.400 digunakan harus panen - Pengukuran udang penebaran CV. Sari Makmur
ekor per sesuai SNI yang hingga kualitas air berupa benur.  Institusi
tahun (2 dijamin dengan penebaran suhu, salinitas, pH, Pengawas :
kali panen sertifikat sistem benur alkalinitas, dan DO Dinas
setahun) mutu perbenihan - pengamatan - dilakukan Perhubungan,
perikanan kesehatan udang setiap hari Kelautan dan
• Pemilahan benur secara visual Perikanan KLU
dilakukan melalui - sampling - dilakukan dan Dinas
perendaman pertumbuhan udang secara Kelautan dan
dengan formalin periodik Perikanan
• Sebelum benur Propinsi NTB
ditebar ke tambak, - pengamatan secara - dilakukan  Instansi Penerima
terlebih dahulu mikroskopik secara Laporan :
dilakukan periodik Dinas
penyesuaian setiap Perhubungan,
dengan kondisi minggu Kelautan dan
perairan tambak, Perikanan dan
terutama suhu dan DLH-PKP KLU,

74
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
salinitas Dinas Kelautan
• Menggunakan dan Perikanan
benur sehat dan Propinsi NTB dan
bermutu untuk DLHK Propinsi
penebaran ke NTB
dalam tambak
dengan padat
tebar sesuai
dengan teknologi
yang diterapkan
• Penyehatan dasar
tambak melalui
pengelolaan tanah
dasar tambak,
pembersihan
limbah dan
penjemuran
• Menerapkan
prosedur karantina
bagi pemasukan
dan distribusi
induk, nauplius,
dan benur
• Pemantapan
kualitas air tambak
melalui
pembasmian hama
dan pembawa
penyakit serta
penumbuhan
plankton

75
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
6 Pemberian Penurunan Volume Pendekatan teknologi : Lokasi setiap kali • Memantau Di lokasi sepanjang  Institusi
pakan kualitas air pakan - Pakan buatan yang tambak pemberian secara langsung tambak pemeliharaan Pelaksana :
udang dan 13,70 ha x digunakan tidak pakan. kualitas pakan udang udang CV. Sari Makmur
keracunan 14 ton/ha x kadaluarsa dan dengan mengacu  Institusi
udang 2 kali harus memenuhi pada SNI pakan Pengawas :
budidaya standar nutrisi udang DLHK Propinsi
per tahun = sesuai dengan SNI • Memantau waktu NTB dan DLH-
383,6 ton - Pakan harus yang tepat dalam PKP dan Dinas
per tahun disimpan di tempat pemberian Kelautan dan
yang sejuk dan pakan. Perikanan
kering untuk • Memantau Propinsi NTB
menghindari kualitas air Instansi Penerima
penjamuran dan pemeliharaan Laporan : DLHK
kontaminan lain kemudian Propinsi NTB dan
- Pemberian pakan membandingkan DLH-PKP dan
harus dilakukan nya dengan tabel Dinas Kelautan
dengan tepat untuk 2 Kualitas air dan Perikanan
menjamin udang pemeliharaan Propinsi NTB
mengkonsumsi yang terdapat
pakan secara pada Lampiran
maksimal dan tidak Peraturan
meninggalkan Menteri Kelautan
kelebihan pakan di Dan Perikanan
tambak Republik
- Penggunaan pakan Indonesia Nomor
segar harus bermutu 75/PERMEN-
baik dan tidak KP/2016 Tentang
mengandung Pedoman Umum
penyakit Pembesaran
- Penumbuhan pakan Udang Windu
alami pada tambak (Penaeus
ekstensif Monodon) Dan
(sederhana) melalui Udang Vaname

76
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
pemupukan mutlak (Litopenaeus
dilakukan Vannamei)
7 Pemberian Penurunan Volume obat- Pendekatan teknologi : Lokasi Dilakukan • Memantau jenis Di Lokasi Setiap kali  Institusi
obat- kualitas air obatan dan • Jenis-jenis obat yang Tambak setiap hari obat-obatan Tambak pemberian Pelaksana :
obatan dan dan bahan-bahan digunakan dalam Udang selama apakah terdaftar Udang obat-obatan CV. Sari Makmur
bahan- keracunan kimia yang budidaya udang tahap atau tidak . di dan bahan  Institusi
bahan udang diaplikasikan harus terdaftar di operasional Direktorat Jenderal kimia lainnya Pengawas :
kimia 2 ton Direktorat Jenderal tambak Perikanan DLH-PKP KLU,
pertahun x Perikanan Budidaya udang Budidaya DLHK Propinsi
13,70 ha = Departemen Departemen NTB dan Dinas
27,4 ton Kelautan dan Kelautan dan Kelautan dan
Perikanan Perikanan Perikanan
• Mengikuti aturan • Memantau Propinsi NTB
pemakaian obat- penggunaan obat-  Instansi Penerima
obatan seperti yang obatan apakah Laporan :
tertera pada label sesuai dengan tata DLH-PKP KLU,
mengenai dosis, cara DLHK Propinsi
lama penggunaan, penggunaannya NTB dan Dinas
cara pemakaian, sebagaimana Kelautan dan
cara penyimpanan, tertera pada setiap Perikanan
cara pembuangan, kemasan obat- Propinsi NTB
dan hal-hal lain yang obatan
berhubungan dengan • Memantau kualitas
penggunaan bahan air pemeliharaan
kimia, termasuk kemudian
tindakan membandingkanny
pengamanan bagi a dengan tabel 2
lingkungan dan Kualitas air
manusia pemeliharaan yang
• Pada tambak yang terdapat pada
menggunakan bahan Lampiran
kimia dan obat yang Peraturan Menteri
bersifat Kelautan Dan

77
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
bioakumulatif, air Perikanan Republik
buangan tambak Indonesia Nomor
harus dinetralkan 75/PERMEN-
terlebih dahulu KP/2016 Tentang
sebelum dibuang ke Pedoman Umum
perairan umum Pembesaran
Udang Windu
(Penaeus
Monodon) Dan
Udang Vaname
(Litopenaeus
Vannamei)
8 Pembuang menurunnya Volume air • Melakukan upaya- Lokasi Dilakukan Menguji kualitas air effluent air Setiap bulan  Institusi
an air kualitas air untuk upaya tambak selama buangan tambak limbah Pelaksana :
tambak laut mengisi pengendapan udang tahap kemudian tambak CV. Sari Makmur
bekas tambak bahan tersuspensi operasional membandingkannya  Institusi
pemelihara mencapai melalui tandon tambak dengan baku mutu Pengawas :
an udang 137.052 m2 agar kadar udang. air limbah buangan DLHK Propinsi
(areal TSS (Total tambak NTB dan DLH-
tambak Suspended PKP KLU
dengan Solid) yang sangat  Instansi Penerima
kedalaman tinggi dan bau Laporan : DLHK
air rata-rata busuk dari H2S Propinsi NTB dan
1 m) turun. DLH-PKP KLU
• sisa air limbah dari
kolam
pengendapan
dimasukkan ke
kolam oksigenasi
untuk menaikkan
oksigen dan
menurunkan BOD
(kebutuhan oksigen

78
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
biologis)
• Selanjutnya limbah
masuk ke kolam
biokonversi untuk
mengubah nutrien
yang dapat
sebabkan
eutrofikasi jadi
bermanfaat buat
organisme lain
• Sisa terakhir
limbah masuk ke
kolam
penampungan
untuk selanjutnya
dibuang ke laut
• Mengangkat
bahan-bahan
terendapkan dari
tandon
• menyediakan
daerah penyangga
sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang
undangan
• memelihara
tanaman mangrove
atau tanaman
pantai lainnya yang
berfungsi sebagai
penyangga (buffer)

79
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
di area
pembesaran udang
Operasional Timbulan Volume Melakukan Lokasi Setiap Mengukur volume Inlet dan setiap bulan  Pelaksana: CV.
Laboratorium Limbah B3 limbah B3 pengolahan air limbah Laboratorium menghasilkan limbah B3 harian Outlet IPAL Sari Makmur
cair cair dari melalui IPAL tersendiri limbah B3 atau mingguan  Pengawas: DLH-
laboratorium dengan sistem biofilter PKP KLU dan
maksimal 1 anaerob aerob atau Menguji kualitas air DLHK Propinsi
m3 per bulan terknologi terbaru limbah IPAL NTB
untuk pengolahan laboratorium yang  Penerima Laporan:
limbah cair dari terbuang ke DLH-PKP KLU dan
laboratorium lingkungan DLHK Propinsi NTB
Operasional Munculnya 52 orang x Pendekatan teknologi : Lokasi Setiap hari Mengukur volume Lokasi Setiap hari  Institusi
Sarana Limbah padat 2,5 • Mengumpulkan perkantoran selama limbah harian atau perkantora selama Pelaksana :
prasarana domestik liter/perhari sampah organik dan mess operasional mingguan n dan mess operasional CV. Sari Makmur
Pendukung = 130 liter dan anorganik karyawan tambak karyawan tambak  Institusi
(perkantoran per hari pada wadah Pengawas :
dan mess (SNI 3242 – terpisah dan DLH-PKP KLU
karyawan) 2008) tertutup dan DLHK
• Mengolah sampah Propinsi NTB
organik menjadi  Instansi Penerima
kompos Laporan :
• Sampah anorganik DLH-PKP KLU
yang sudah dan DLHK
terkumpul dalam Propinsi NTB
jumlah yang cukup
kemudian dibawa
ke TPA jugil
Pendekatan sosial
ekonomi :
• Membuat
himbauan kepada
karyawan untuk

80
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
menjaga
kebersihan
lingkungan dan
tidak membuang
sampah
sembarangan.
Pendekatan Institusi :
- Melakukan kerja
sama dengan Dinas
Lingkungan Hidup,
Perumahan dan
Kawasan
Permukiman KLU
Timbulan air 80% x (52 Pendekatan teknologi : Lokasi setia hari Memantau kondisi lokasi 3 tahun  Institusi
limbah orang x 50 • Melakukan perkantoran selama septiktank apakah septiktank. sekali Pelaksana :
domestik liter/hari) = pengolahan air dan mes operasional sudah penuhatau CV. Sari
2.080 liter limbah domestik karyawan tambak tidak Makmur
per hari melalui septiktank  Institusi
standar kesehatan Pengawas :
DLH-PKP KLU
dan DLHK
Propinsi NTB
 Instansi Penerima
Laporan : DLH-
PKP KLU dan
DLHK Propinsi
NTB
Timbulan 18 liter oli Pendekatan teknologi : Gudang setiap kali Menimbang dan Lokasi Dilakukan  Institusi
Limbah B3 bekas - Mengumpulkan penyimpanan menghasil- mencatat volume Gudang setiap kali Pelaksana :
setiap bulan Limbah B3 pada sementara kan Limbah limbah B3 yang penyimpanan menghasilka CV. Sari Makmur
gudang penyimpanan limbah B3 B3 dihasilkan setiap sementara n LB3  Institusi
sementara limbah B3 bulan dalam log LB3 Pengawas :
sebelum diberikan book

81
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
kepada pihak yang DLH-PKP KLU
memiliki izin dan DLHK
pengelolaan limbah Propinsi NTB
B3 sebagaimana  Instansi Penerima
yang diatur dalam Laporan :
Peraturan DLH-PKP KLU
Pemerintah RI Nomor dan DLHK
101 Tahun 2014 Propinsi NTB
tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya
dan Beracun
- mengurus izin
penyimpanan
sementara LB3 pada
instansi terkait
Bahaya Seluas • Menyediakan Lokasi Insidentil Memantau Lokasi Insidentil  Institusi
kebakaran perkantoran Tabung Alat perkantoran, ketersedian perkantoran Pelaksana :
, mess Pemadam Api atau mess, peralatan , mess, CV. Sari Makmur
karyawan, hidran khusus gudang dll pemadaman api gudang dll  Institusi
gudang dan pemadaman api Pengawas :
lain-lain • Penempatan Memantau Pol-PP dan
tabung gas LPG penempatan LPG Pemadam
mengikuti SNI Kebakaran KLU
Nomor 13-3619-  Instansi Penerima
1994 tentang Laporan : Pol-PP
Penanganan dan Pemadam
Tabung Kebakaran dan
Bertekanan Memantau instalasi DLH-PKP KLU
• Pemasangan listrik serta DLHK
instalasi listrik Propinsi NTB
dilakukan oleh
petugas listrik
terlatih

82
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
Operasional Gangguan seluas 27,8 • Menugaskan Lokasi Setiap hari memantau secara Lokasi Setiap hari  Institusi
tambak keamanan ha satpam selama 24 tambak langsung tentang tambak Pelaksana :
udang jam udang dan kondisi keamanan udang CV. Sari Makmur
• Memasang CCTV masyarakat Satu kali sekitar lokasi Insidentil  Institusi
• Melakukan sekitar Pengawas :
pemberdayaan Setiap Setiap tahun Polsek Kayangan
tahun
masyarakat sekitar  Instansi Penerima
melalui dana CSR Laporan :
Polsek Kayangan
dan DLH-PKP
KLU serta DLHK
Propinsi NTB
Kecelakaan 52 orang Pendekatan teknologi : Areal setiap hari Memantau Lokasi Dilakukan  Institusi
kerja karyawan • Melengkapi karyawan Tambak kelengkapan alat tambak satu kali se Pelaksana :
dengan alat pelindung Udang pelindung diri udang tahun CV. Sari Makmur
diri karyawan  Institusi
• Menyediakan kotak Pengawas :
P3K Memantau Dinas Tenaga
• Menerapkan keterseidaan kotak Kerja dan
manajemen P3K beserta isinya transmigrasi
keselamatan dan Propinsi NTB
Memantau apakah
kesehatan kerja  Instansi Penerima
• Mendaftarkan seluruh seluruh karyawan
Laporan :
karyawan sebagai terdaftar sebagai Dinas Tenaga
peserta BPJS tenaga peserta BPJS Kerja dan
kerja dan kesehatan transmigrasi
Propinsi NTB,
DLHK Propinsi
NTB dan DLH-
PKP KLU

83
Dampak Lingkungan Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola
No. dan Pemantauan
Sumber Jenis Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode Lingkungan Hidup
Besaran
IV Pasca Operasi 
. penutupan Hilangnya 52 orang • Memberikan pesangon Areal pada saat Melakukan Lokasi Dilakukan 1  Institusi Pelaksana :
usaha mata kepada mantan tambak penutupan pemantauan tambak kali setelah CV. Sari Makmur
pencaharian karyawan sesuai udang usaha terhadap mantan udang pasca  Institusi Pengawas :
pekerja/karya kesepakatan karyawan operasi Dinas Tenaga
wan perusahaan dan Kerja dan
karyawan transmigrasi
• Menginformasikan Propinsi NTB
rencana penutupan  Penerima Laporan :
kepada karyawan Dinas Tenaga
minimal 1 bulan Kerja dan
sebelum benar-benar transmigrasi
melakukan penutupan Propinsi NTB,
• Memberikan DLHK propinsi
keterangan NTB dan DLH-
pengalaman kerja PKP KLU
kepada mantan
karyawan sebagai
bahan untuk mencari
pekerjaan lain
Terbengkalai 27,8 ha Pendekatan teknologi : areal pada saat Melakukan Lokasi Dilakukan 1  Pelaksana: CV. Sari
nya lahan - Melakukan alih tambak penutupan pemantauan bekas kali setelah Makmur
bekas tambak fungsi lahan pada udang usaha terhadap bekas tambak pasca  Pengawas :
tambak untuk lokasi tambak udang operasi BKAD Kabupaten
kegiatan lain yang Lombok Utara
lebih produktif  Penerima Laporan
- Melakukan reklamasi
BKAD Kabupaten
lahan dengan Lombok Utara dan
penanaman DLH-PKP
pepohonan Kabupaten Lombok
Utara

84
D. SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : CIPUTRA S. THIO
Jabatan : Pesero Komanditer CV. Sari Makmur
Alamat : Jln. AA. Gde Ngurah Komplek Ruko Central Plaza
No. 1-2 Abian Tubuh Baru Kota Mataram - Propinsi
NTB
No. Telpon : 0370-631124
E-mail : sariampenanlombok@gmail.com
Adalah penanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan kegiatan usaha dan/atau kegiatan :
Nama Kegiatan : Budidaya Tambak Udang CV. SARI MAKMUR
Alamat Kegiatan : Dusun Amor-amor Desa Gumantar Kecamatan
Kayangan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa
Tenggara Barat
Jenis Kegiatan : Bidang perikanan
Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa:
1. Dalam menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) atas usaha
dan/atau kegiatan tersebut di atas, kami senantiasa mengacu pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
2. Bersedia melaksanakan seluruh Upaya Pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang tecantum dalam dokumen UKL dan UPL.
3. Bersedia menjaga keamanan dan ketertiban umum, menjaga
hubungan baik dengan masyarakat, menjaga kebersihan, keindahan
dan kesehatan lingkungan kerja, dan menjaga kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
4. Bersedia dipantau terhadap dampak dari usaha dan/atau kegiatan
kami oleh pihak yang memiliki Surat Tugas dari pejabat yang

85
berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Apabila kami lalai dalam melaksanakan UKL dan UPL, maka kami
bersedia menghentikan usaha dan/atau kegiatan kami dan bersedia
menanggung resiko yang ditimbulkannya serta ditindak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Bersedia menyusun dan merevisi dokumen UKL dan UPL apabila
terjadi perubahan terhadap perluasan lokasi/pengembangan,
kapasitas dan kegiatan operasional lainnya yang belum dimasukan
dalam dukumen awal.
7. Bersedia menyampaikan laporan pelaksanaan dokmen UKL-UPL ini
kepada Bupati Lombok Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lombok Utara dan
ditembuskan ke instansi terkait lainnya setiap 6 bulan sekali

Mataram, Mei 2021


CV. SARI MAKMUR,

CIPUTRA S. THIO
Pesero Komanditer

86
E. DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mukono, H.J, 2000, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga
University. Press, Surabaya
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.26/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang
Pedoman Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik

Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor


75/Permen-Kp/2016 Tentang Pedoman Umum Pembesaran
Udang Windu (Penaeus Monodon) Dan Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei)

Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 9 Tahun 2011


Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok
Utara 2011-2031.
Perda Kabupaten Lombok Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 9 Tahun 2017 tentang Jenis
usaha dan atau kegiatan yang wajib UKL-UPL
Sugiharto, 2005, Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, UI Press,
Jakarta.
SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Sistem Perencanaan Plambing
SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan sampah rumah tangga
Tim Tehnis Pembangunan Sanitasi, 2010. Buku Referensi Opsi
Sistem dan Teknologi Sanitasi
SNI 3242-2008 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di
Pemukiman.

87
LAMPIRAN - LAMPIRAN

88
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB)


1275000151188
Berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Lembaga OSS menerbitkan NIB kepada:

Nama Perusahaan : CV SARI MAKMUR


Alamat Kantor/Korespondensi : Jalan IGK Jelantik Gosa Lingk. Abian Tubuh Barat, Kel. Abian
Tubuh Baru, Kec. Sandubaya, Kota Mataram, Prov. Nusa Tenggara
Barat
NPWP : 75.811.144.7-911.000
Nomor Telepon :
Nomor Fax : -
Email : sariampenanlombok@gmail.com
Kode dan Nama KBLI : Lihat Lampiran
Status Penanaman Modal : PMDN

1. NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama
menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. NIB adalah bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda
Daftar Perusahaan dan bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan
(WLKP).

3. Lembaga OSS berwenang untuk melakukan evaluasi dan/atau perubahan atas izin usaha (izin
komersial/operasional) sesuai ketentuan perundang-undangan.

4. Seluruh data yang tercantum dalam NIB dapat berubah sesuai dengan perkembangan kegiatan berusaha

5. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Diterbitkan tanggal : 18 Januari 2021 Oleh : Badan Koordinasi Penanaman Modal


Perubahan ke-4 tanggal : 9 April 2021

Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan
dalam dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.

Dicetak tanggal : 12 April 2021


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB)


1275000151188

No. Kode KBLI Nama KBLI


1 03216 PEMBESARAN CRUSTACEA LAUT
2 03219 BUDIDAYA BIOTA AIR LAUT LAINNYA
3 46206 PERDAGANGAN BESAR HASIL PERIKANAN
4 68110 REAL ESTAT YANG DIMILIKI SENDIRI ATAU
DISEWA
5 03221 PEMBESARAN IKAN AIR TAWAR DI KOLAM

Dengan ketentuan bahwa NIB tersebut hanya berlaku untuk Nama KBLI dan Kode KBLI
yang tercantum dalam lampiran ini

Dicetak tanggal : 12 April 2021

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

IZIN USAHA
(Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP))

Berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (2) dan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun
2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, untuk dan atas nama
Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur, Bupati/Walikota, Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) kepada:

Nama Perusahaan : CV SARI MAKMUR


Nomor Induk Berusaha : 1275000151188
Alamat Kantor / : Jalan IGK Jelantik Gosa Lingk. Abian Tubuh Barat, Kel.
Korespondensi Abian Tubuh Baru, Kec. Sandubaya, Kota Mataram, Prov.
Nusa Tenggara Barat
Kode KBLI : Lihat Lampiran
Nama KBLI : Lihat Lampiran
Lokasi Usaha : Lihat Lampiran

1. Pelaku Usaha wajib menyelesaikan komitmen perizinan sesuai peraturan perundang-


undangan.

2. Pelaku usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha ini dapat melakukan kegiatan sebagaimana
tercantum pada Pasal 38 ayat (1) dengan tetap memperhatikan ketentuan pada Pasal 38 ayat
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018.

3. Pelaku Usaha selanjutnya memproses izin komersial/operasional jika dipersyaratkan sesuai


peraturan perundang-undangan sebelum melakukan kegiatan komersial/operasional.

4. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Tanggal Terbit Izin Usaha Proyek Pertama : 1 April 2021


Perubahan ke -4 Tanggal : 9 April 2021

Dicetak tanggal : 12 April 2021


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN IZIN USAHA YANG BELUM MEMENUHI


KOMITMEN/TIDAK EFEKTIF

Nama Perusahaan : CV SARI MAKMUR


Nomor Induk Berusaha : 1275000151188

No. Pejabat Berwenang Kegiatan Usaha Lokasi Usaha

1 Walikota Kota Mataram Provinsi Nusa KBLI: 68110 - REAL ESTAT YANG Jalan IGK Jelantik Gosa Lingk. Abian
Tenggara Barat DIMILIKI SENDIRI ATAU DISEWA Tubuh Barat
Nomor Proyek: 202101-1821-2540-5665-985 Kel. Abian Tubuh Baru Kec. Sandubaya
Kab/Kota. Kota Mataram Provinsi Nusa
Tenggara Barat

Nama Usaha : -

2 Walikota Kota Mataram Provinsi Nusa KBLI: 46206 - PERDAGANGAN BESAR Jalan IGK Jelantik Gosa Lingk. Abian
Tenggara Barat HASIL PERIKANAN Tubuh Barat
Nomor Proyek: 202101-1821-2540-5667-694 Kel. Abian Tubuh Baru Kec. Sandubaya
Kab/Kota. Kota Mataram Provinsi Nusa
Tenggara Barat

Nama Usaha : -

3 Bupati Kab. Lombok Utara Provinsi KBLI: 46206 - PERDAGANGAN BESAR Dusun Amor-amor Desa Gumantar
Nusa Tenggara Barat HASIL PERIKANAN Kecamatan Kayangan Kabupaten
Nomor Proyek: 202104-0112-4738-9629-423 Lombok Utara
Kel. Gumantar Kec. Kayangan
Kab/Kota. Kab. Lombok Utara Provinsi
Nusa Tenggara Barat

Nama Usaha : -

Tanggal Terbit Izin Usaha Proyek Pertama : 1 April 2021


Perubahan ke -4 Tanggal : 9 April 2021

Dicetak tanggal : 12 April 2021

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN
LOKASI USAHA/BIDANG USAHA YANG BELUM MEMENUHI KOMITMEN

Izin Usaha atas nama Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan NIB 1275000151188 yang
telah diterbitkan melalui sistem OSS dengan rincian sebagai berikut:

1. a.Lokasi Proyek
1. Alamat : Jalan IGK Jelantik Gosa Lingk. Abian
Tubuh Barat
2. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Kabupaten/Kota : Kota Mataram
4. Kecamatan : Sandubaya
5. Kelurahan : Abian Tubuh Baru
b.Kode/Nama KBLI : 68110.B/REAL ESTAT YANG
DIMILIKI SENDIRI ATAU
DISEWA
c.Kapasitas Produksi : 1. PERUMAHAN, 1000000000.00, Rp

d.Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki: 10 orang Perempuan: 3 orang


e.NPWP Cabang : -
f.Status Izin Usaha : Belum memenuhi komitmen
g.Tanggal Pengajuan : 12 April 2021
h.Nomor Proyek : 202101-1821-2540-5665-985

2. a.Lokasi Proyek
1. Alamat : Jalan IGK Jelantik Gosa Lingk. Abian
Tubuh Barat
2. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Kabupaten/Kota : Kota Mataram
4. Kecamatan : Sandubaya
5. Kelurahan : Abian Tubuh Baru
b.Kode/Nama KBLI : 46206.1/PERDAGANGAN BESAR
HASIL PERIKANAN
c.Kapasitas Produksi : 1. HASIL PERIKANAN, 1000000000.00, Rp

d.Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki: 10 orang Perempuan: 3 orang


e.NPWP Cabang : -
f.Status Izin Usaha : Belum memenuhi komitmen
g.Tanggal Pengajuan : 12 April 2021
h.Nomor Proyek : 202101-1821-2540-5667-694

3. a.Lokasi Proyek
1. Alamat : Dusun Amor-amor Desa Gumantar
Kecamatan Kayangan Kabupaten
Lombok Utara
2. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Kabupaten/Kota : Kab. Lombok Utara
4. Kecamatan : Kayangan

Dicetak tanggal : 12 April 2021


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

5. Kelurahan : Gumantar
b.Kode/Nama KBLI : 46206.1/PERDAGANGAN BESAR
HASIL PERIKANAN
c.Kapasitas Produksi : 1. udang, 1000000000.00, Rp

d.Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki: 25 orang Perempuan: 4 orang


e.NPWP Cabang : -
f.Status Izin Usaha : Belum memenuhi komitmen
g.Tanggal Pengajuan : 1 April 2021
h.Nomor Proyek : 202104-0112-4738-9629-423

Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan dalam
dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.

Dicetak tanggal : 12 April 2021

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN
LOKASI USAHA/BIDANG USAHA YANG BELUM MEMENUHI KOMITMEN

Izin Usaha atas nama Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) dengan NIB 1275000151188 yang telah
diterbitkan melalui sistem OSS dengan rincian sebagai berikut:

1. a.Lokasi Proyek
1. Alamat : Dusun Amor-amor
2. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Kabupaten/Kota : Kab. Lombok Utara
4. Kecamatan : Kayangan
5. Kelurahan : Gumantar
b.Kode/Nama KBLI : 03221.A/PEMBESARAN IKAN AIR
TAWAR DI KOLAM
c.Kapasitas Produksi : 1. BUDIDAYA PERIKANAN, 100.00, Ton

d.Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki: 25 orang Perempuan: 4 orang


e.NPWP Cabang : -
f.Status Izin Usaha : Belum memenuhi komitmen
g.Tanggal Pengajuan : 12 April 2021
h.Nomor Proyek : 202104-1207-4951-4102-074

2. a.Lokasi Proyek
1. Alamat : Dusun Amor-amor
2. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Kabupaten/Kota : Kab. Lombok Utara
4. Kecamatan : Kayangan
5. Kelurahan : Gumantar
b.Kode/Nama KBLI : 03219.A/BUDIDAYA BIOTA AIR
LAUT LAINNYA
c.Kapasitas Produksi : 1. BUDIDAYA PERIKANAN, 100.00, Ton

d.Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki: 25 orang Perempuan: 4 orang


e.NPWP Cabang : -
f.Status Izin Usaha : Belum memenuhi komitmen
g.Tanggal Pengajuan : 12 April 2021
h.Nomor Proyek : 202104-1207-4435-3678-563

3. a.Lokasi Proyek
1. Alamat : Dusun Amor-amor
2. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Kabupaten/Kota : Kab. Lombok Utara
4. Kecamatan : Kayangan
5. Kelurahan : Gumantar
b.Kode/Nama KBLI : 03216.A/PEMBESARAN
CRUSTACEA LAUT
c.Kapasitas Produksi : 1. BUDIDAYA PERIKANAN, 100.00, Ton

Dicetak tanggal : 12 April 2021


PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

d.Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki: 25 orang Perempuan: 4 orang


e.NPWP Cabang : -
f.Status Izin Usaha : Belum memenuhi komitmen
g.Tanggal Pengajuan : 12 April 2021
h.Nomor Proyek : 202104-1207-2818-4293-909

Dokumen ini diterbitkan melalui Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan dalam
dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.

Dicetak tanggal : 12 April 2021

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


BUPATI LOMBOK UTARA

PER*IANJIIIN SEWA MENYEWA


TANAH MILIK PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Nomor : 590 /698 /BUP /2021

Pada hari ini


Senin tanggal empat Bulan Januari Tahun Dua ribu dua puluh satu, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : DR. H NAJMUL AKHYAR, SH., MH.


Jabatan : Bupati Lombok Utara
Alamat : Jalan Tioq Tata Tunaq Kec. Tanjung Kabupaten Lombok Utara, selanjutnya
disebut PIEAK PERTAMA.

2- Nama CIPUTRA S THIO


No. KTP s271062410860003
Jabatan Persero Komanditer CV. Sari Makmur
Pekerjaan Wiraswasta
Alamat Jl. TGH. S. Hambali Dusun Cermen Selatan Dasan Cermen Kecamatan
Sandubaya Kota Mataram
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Sari Makmur yang
selanjutnya disebut PIIIAK KEDUA.

Dasar pertimbangan :

1. Mengoptimalkan pendayagunaan Tanah milik Pemda yang belum digunakan dalam


pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah daerah untuk peningkatan
Pendapatan Asli Daerah.
2. Mencegah penggunaan Tanah milik Pemda oleh pihak lain secara tidak sah.
3. Memanfaatkan watlu luang sebelum digunakan untuk pembangunan proyek strategis
nasional Bandar Kayangan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Bahwa kedua belah pihak sepakat untuk rnengadakan Pe{anjian Sewa Menyewa Tanah
(selanjutnya disebut "Pefanjian") atas dasar syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1

KESEPAKATAN
PIIIAK PERTAMA dengan ini sepakat untuk menyewakan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk menyewa dari PIIIAK PERTAMA tanah milik PIHAK PERTAMA
terletak di Jalan Raya Kayangan - Bayan Dusun Amor-Amor Desa Gumantar Kecamatan
Kayangan Kabupaten Lombok Utara dengan buldi hak berupa :

Sertifikat : Hak Pakai No. 18,15, 05, 07 Desa Gumantar tanggal 19 April 2017, dengan luas
keseluruhan 278.000 M'? (Dua ratus tujuh puluh delapan ribu Meter Persegi ) dengan batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah utara Tanah Pemda Lombok Utara
Sebelah barat Tanah Pemda Lombok Utara, asrama Brimob Polda NTB
Sebelah selatan Tanah milik Polri dan jalan raya
Sebelah timur Kampung
Pasal 2
TUJUAN
Bahwa PIHAK K-EDUA akan mempergunakan Tanah obyek sewa untuk keperluan budidaya
perikanan.

Pasal 3
SERAH TERIMA TANAH
Pada saat Perjanjian ini
ditandatangani, PIHAK PERTAMA menyerahkan Tanah obyek sewa
kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima penyerahan itu sesuai dengan kondisi
nyata pada hari penyerahan tersebut yang dituangkan dalam suatu Berita Acara Serah rerima.

Pasal 4
JANGKA WAKTUDAN PERPANJANGAN MASA KONTRAK
(I ) Sewa Menyewa ini berlaku selama 5 (lima) tahunterhitung sejak hari dan tanggal
ditandatanganinya pe4'anjian ini oleh kedua belah pihak sampai dengan tanggal 4 Januari
2025 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
(2) Apabila PIHAK KEDUA bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu sewa ini, maka
PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada pIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 1 bulan sebelum berakhimya perjanjian ini.
(3) Perjanjian ini dapat diperpanjang atas persetujuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
berdasarkan perhitungan hasil kajian investasi atas sewa yang dilakukan pihak yang
berkompeten.
(4) Selama jangka waktu kontrak baik dalam masa konstruksi maupun produksi, apabila
sewaktu-waktu tanah obyek sewa tersebut dibutuhkan PIHAK PERTAMA untuk
pembangunan kepentingan pemerintah daerah atau proyek strategis nasional, maka pIHAK
KEDUA wajib menyerahkan obyek sewa tanpa kompensasi dari PIHAK PERTAMA.
(5) Dalam hal penyerahan obyek sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (4),maka hubungan
hukum selanj utnya dilakukan oleh pihak yang melakuka:r kegiatan dalam rangka
pembangunan kepentingan daerah atau proyek strategis nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dengan PIHAK KEDUA.

Pasal 5
PENGGTINAAN TANAH
(l). PIHAK KEDUA tidak akan mempergunakan Tanah obyek sewa untuk tujuan yang lain dari
pada yang disepakati dalam perjanjian ini, kecuali mendapat Uin tertulis terlebih dahuiu dari
PIHAKPERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA berhak mulai melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal
(2 t sejak ditandatanganiperjanjian ini
Pasal 6
HARGA SEWA
(l). Sewa menyewa tanah (selanjutnya disebut "Harga Sewa") dalam perjanjian ini sebesar Rp.
Rp. 69.500.000per tahun atau Rp. 347.500.000,- selama lima tahun .

(2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas jasa penyewaan Tanah, Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) ,pajak-pajak lain dan retribusi daerah yang ditetapkan oleh pemerintah maupun
pemerintah daerah yang timbul berdasarkan Perjanjian ini menjadi tanggung jawab dan
harus dibayar oleh PIHAK KEDUA.
(3) Bila terjadi perubahan tarif sewa terhadap obyek sewa berdasarkan ketentuan yang berlaku,
maka PITIAK KEDUA wajib membayar jumlah kekurangan harga sewa sesuai dengan tarif
baru yang berlaku terhitung sejak penetapan aturan tarif sewa yang baru.

Pasal 7
PEMBAYARAN HARGA SEWA
(l) Pembayaran Harga Sewa oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dibayar setiap
tahun, pembayaran sewa tahun pertama dibayar pada saat penandatanganan perjanjian ini,
dan PIHAK PERTAMA akan memberikan tanda bukti penerimaan uang kepada PIHAK
KEDUA.
(2) Pembayaran Harga Sewa tahun berikutnya dilaksanakan paling lambat tanggal 4 Januari
tahun berjalan.
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
(l) HAK PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA berhak atas pembayaran sewa ta:rah dari PIHAK KEDUA yang
dibayarkan setiap tahun sebagaiman tersebut dalam pasal 6 ayat (l) dan ayat (3).
(2). KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
a. PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan bukti penerimaan sewa pembayaran uang
sewa kepada PIHAK K-EDUA
b. PIHAK PERTAMA berkewajiban menjamin bagi PIHAK KEDUA bahwa tanah yang
menjadi obyek sewa tidak mendapat gangguan ataupenguasaan dari pihak lain.
(3). HAK PrHAK KEDUA
a. PIHAK KEDUA berhak memanlaatkan tanah untuk Perikanansebagaimana tersebut
dalam pasal 2
b. PIHAK KEDUA berhak menunjuk fihak lain yang berafiliasi dengan dengan PIHAK
KEDUA sebagai pelaksana pekerjaan dengan terlebih dahulu memberikan surat
pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA sebagai permakluman.
(4) KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
a. PIHAK KEDUA berkewajiban memelihara dan menjaga keutuhan serta batas-batas tanah
sebagaimana dimaksud dalam pasal I pe{anjian ini.
b. PIHAK KEDUA berkewajiban membayar sewa sebagaimana tersebut dalam pasal 6 ayat
(l) dan ayat (3).
c. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan melakukan pengerukan atau melakukan
penambangan tanah di obyek sewa.
d. PIHAK KEDUA wajib mengembalikan kondisi tanah obyek sewa sebagaimana kondisi
awal obyek sewa sebelum dimulainya pekerjaan.
e. PIHAK KEDUA wajib merekrut tenaga setempartenaga lokal sebagai tenaga kerja
kecuali tenaga teknis yang mempunyai keahlian tertentu.

)^
f. PIHAK KEDUA wajib bertanggungiawab atas segala perbuatan yang dilaksanakan oleh
pihak lain penerima pengalihan hak sewa dari PIHAK KEDUA yang berakibat pada
kerugian PIHAK PERTAMA.
g. Jika PIHAK KEDUA harus menebang vegetasi tanaman keras maka harus membayar
ganti rugi berdasarkan harga nilai wajar.
h. PIHAK KEDUA wajib menjaga keutuhan kali alam yang melintasi tanah obyek sewa.

Pasal 9
PENGALIHAN
(1). PIHAK KEDUA tidak dapat memindahkan ataupun mengalihkan hak sewa berdasarkan
Perjanjian ini baik untuk keseluruhan maupun untuk sebagian kepada pihak lainnya kecuali
dengan izin tertulis dari PIHAK PERTAMA, yang dituangkan dalam suatu perjanj ian
pengalihan sewa menyewa Tanah.Kecuali pengalihan kepada pihak lain sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 ayat (3) hurufb.
(2). Sejak perjanjian pengalihan itu ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
dan PIHAK KETIGA, maka PIHAK KETIGA yang menerima pengalihan itu wajib
memenuhi kewajiban-kewajiban yang diatur dalam Pe{anjian ini dan setuju atas perubahan-
perubahan Harga Sewa, Uang Jaminan, Jangka Waktu Sewa serta persyaratan lainnya baik
yang diatur dalam Perjanjian ini
maupun dalam perjanj ian pengalihan sewa menyewa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)pasal ini.

Pasal l0
PEMUTUSAN PERJANJIANOLEH PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA berhak setiap saat memutuskan hubungan sewa menyewa berdasarkan
Perjanjian ini sebelum saat berakhimya Jangka Waktu Sewa Menyewa dengan syarat sebagai
berikut:
1. PII{AK KEDUA terlebih dahulu memberitahukan maksudnya secara tertulis sekurang-
kurangnya 1 bulan sebelum Perjanjian ini diputus. PIHAK PERTAMA akan memberikan
jawaban secam tertulis kepada PIHAK KEDUA tentang permintaan tersebut disertai dengan
pemberitahuan hak-hak dan kewajiban-kewajiban lain yang harus dipenuhi kedua belah
pihak. termasuk kewajiban untuk memenuhi biaya penggunaan Fasilitas oleh PIHAK
KEDUA (dalam hal PIHAK KEDUA menggunakan Fasilitas dari PIHAK PERTAMA).
2. PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut pengembalian uang sewa dan biaya-biaya lain yang
telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA untuk jangka wallu sewa
menyewa yang belum dinikmati oleh PIHAK KEDUA.

Pasal I I
PEMUTUSAN PERIANJIAN OLEH PIHAK PERTAMA
(l). PIHAK PERTAMA berhak untuk memutuskan hubungan Sewa Menyewa berdasarkan
Perjanjian ini dengan segera tanpa pemberitahuan atau peringatan terlebih dahulu kepada
PIHAK KEDUA dalam hal PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan dan syarat-
syarat yang diatur dalam perjanjian ini.
(2). Segala kerugian yang diderita oleh PIHAK KEDUA karena tindakan PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud ayat (l) pasal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
PIHAK KEDUA dan dengan ini PIHAK KEDUA mengika&an diri untuk tidak mengajukan
tuntutan apapun juga terhadap PIHAK PERTAMA berkenaan dengan pengembalian Harga
Sewa dan Biaya-biaya lain yang telah dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA dan kerugian

)r
lain yang dideritanya.
Pasal 12

PUTUSNYA PERJANJIAN SEWA MENYEWA


(1). Apabila karena Keadaan memaksa/kahartanah obyek sewa atau bagian daripadanya rusak
sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan tujuannya dan PIHAK
KEDUA tidak ingin melanjutkan perjanjian ini, maka Perjanj ian Sewa Menyewa ini putus
demi hukum terhitung sejak keadaan memaksa itu terjadi. Dalam hal ini PIHAK KEDUA
tetap berkewajiban melaksanakan semua ketentuan dan persyaratan yang diatur dalam
perjanjian ini.

(2). Yang termasuk keadaan memaksa sebagai berikut :

a. Gempa bumi, topan banjir, tanah lonsor, badai asteroid atau bencana alam lainya,
bencana ruang angkasa, kontaminasi radio aktif, pemberontakan, penyanderaan, huru-
hara, demonstrasi, pencurian, sabotase dan perang.

b. Pemogokan umum, penutupan tempat Kerja sehubungan dengan ancaman pemogokan,


perselisihan perburuan , penghentian kerja, embargo atau kesulitan perburuhan.

c. Setiap peraturan hukum atau peraturan pemerintah termasuk dicabutnya izin penggunaan
lokasi oleh pihak yang berwenang dan kebijaksanaan pemerintahyang berakibat langsung
terhadap pembangunan dan penggunaan obyek sewa.

Pasal l3
PENYERAHAN TANAH
PADA SAAT BERAKHIRNYA PERJANJIAN
( I ). Apabila Perjanjian ini berakhir karena telah berakhimya Jangka Waktu Sewa, maka PIHAK

KEDUA wajib mengosongkan dan menyerahkan kembali Tanah yang disewa kepada
PIHAK PERTAMA dalam kondisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (4) huruf c.
(2). Apabila setelah PIHAK KEDUA mengosongkan dan menyerahkan Tanah kepada PIHAK
PERTAMA rnasih juga terdapat barang-barang/bangunan/tanaman milik PIHAK KEDUA
yang tertinggal di atas Tanah obyek sewa, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk
menyingkirkan barang-barang/bangunaManaman tersebut.

Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(I ). Perselisihan yang terjadi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengenai
Perjanjian ini atau setiap bagian dari padanya akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat oleh kedua belah pihak.
(2). Apabila tidak diperoleh penyelesaian secara muf'akat, maka kedua belah pihak dengan ini
rnemilih tempat kediaman yang sah dan tidak berubah di Kantor Pengadilan Negeri
Mataram.
Pasal 15
KETENTUAN I,AIN-LAIN
(1). PIHAK KEDUA wajib memenuhi segala perijinan berdasarkan peraturan pemndang-
undangan yang berlaku.

)r
(2) Perubahan dan/atau tambahan atas ketentuan-ketentuan serta pengaturan atas hal-hal yang
belum atau belum cukup diatur dalam Pe{anjian ini, akan diatur dalam addendum yang
disepakati oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanj ian ini.

Demikianlah Perjanjian sewa-menyewa ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua),
keduanya bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

tanggal tersebut diatg!,,-,_--";"..

cll $ARr
.JMUL.AKHYAR. SH.. MH.

CV. Sari Makmur

Anda mungkin juga menyukai