Anda di halaman 1dari 9

JBMC Cases

Sistem Informasi Akuntansi 1 + Lab

m
er as
co
eH w
o.
rs e
ou urc
o
aC s
vi y re

Disusun oleh Kelompok 6 :


ed d
ar stu

Agustina Ambarwati (43218110167)

Azura Maisari (43218110064)


is
Th

Fadila Rahma (43218110167)


sh

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi

Tahun Ajaran 2019/2020


This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan
Profil perusahaan Joseph Brant Manufactur Company hampir sama seperti PT.
Adidas, yaitu sama-sama memproduksi alas kaki atletik, dimana pendiriannya dimulai
pada pendirian perusahaan yang memproduksi sepatu dan beberapa perlengkapan
olahraga lain yang berpusat di Herzogenaurach, Jerman. Perusahaan mempunyai
komitmen untuk memproduksi peralatan olahraga untuk beberapa atlet dalam olahraga
dalam skala atau tingkat apapun.
Joseph Brant Manufactur Company selalu memberikan terobosan terbaru untuk
produknya dengan mengeluarkan produk terbarunya yang revolusioner dan inovatif bagi

m
konsumen. Produk tersebut menggunakan teknologi bantalan yang menyediakan

er as
co
pengembalian energi tertinggi dalam berlari.

eH w
Joseph Brant Manufactur Company telah mempunyai sebuah sistem database

o.
yang kemudian dimanfaatkan lebih jauh dan diintegrasikan dengan kebutuhan masa kini.
rs e
ou urc
Sistem database yang digunakan pun juga hampir sama dengan sistem database yang
dipakai oleh PT. Adidas. Beberapa sistem yang terjalin adalah sistem CRM (Customer
o

Relationship Management), sitem SCM (Supply Chain Management) dan ERP


aC s

(Enterprise Resource Planning).


vi y re

• Sistem CRM (Customer Relationship Management) Sistem CRM adalah


suatu sistem, metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan aplikasi
ed d

berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola


ar stu

hubungannya dengan para pelanggan.


• Sistem SCM (Supply Chain Management) Sistem SCM adalah suatu
is

sistem, metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan aplikasi


Th

berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola


hubungannya dengan para pemasok.
• Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) Sistem informasi ERP
sh

(Entreprise Resource Planning) merupakan suatu sistem informasi yang


diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan

2
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan
B. Kasus
Perusahaan Manufaktur Joseph Brant membuat alas kaki atletik. Memproses atau
pesanan produksi adalah sebagai berikut: Pada akhir setiap minggu, departemen
perencanaan produksi menyiapkan jadwal produksi utama (MPS) yang mencantumkan
model dan jumlah sepatu yang tidak akan diproduksi selama minggu depan. Persiapan
pesanan produksi mengakses jadwal produksi (MPS) dan daftar operasi (disimpan dalam
file disk permanen) untuk menyiapkan pesanan produksi untuk masing-masing model
sepatu yang akan diproduksi. Setiap pesanan produksi baru ditambahkan ke pembukaan
file master, pesanan produksi disimpan pada disk.

m
er as
Setiap hari, petugas bagian departemen meninjau pesanan produksi terbuka dan jadwal

co
eH w
produksi (MPS) untuk menentukan bahan mana yang perlu dilepaskan untuk produksi.

o.
Semua bahan barcode. Pekerja pabrik bekerja secara individual di area kerja berbentuk U
rs e
yang dirancang khusus dilengkapi dengan beberapa mesin untuk membantu mereka
ou urc
membuat sepatu secara lengkap.
Pekerja pabrik memindai kode bar saat mereka menggunakan bahan. Untuk
o
aC s

mengoperasikan mesin, pekerja pabrik mentap kartu identitas mereka melalui mesin
vi y re

pembaca. Ini menghasilkan sistem yang secara otomatis mengumpulkan data yang
memproduksi setiap pasang sepatu dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk
membuatnya.
ed d
ar stu

Setelah sepasang sepatu selesai, ditempatkan sebuah kotak packaging. Mesin terakhir di
setiap sel kerja mencetak label kode batang yang ditempelkan pekerja ke kotak
packaging. Sepatu yang sudah selesai kemudian dikirim ke gudang.
is

C. Info tambahan
Th

Kartu operasi digunakan sebagai dokumen turnaround. Setiap kartu dikirim ke


departemen pabrik tempat operasi akan dilakukan. Setelah menyelesaikan operasi,
sh

karyawan pabrik menandai waktu yang berlalu, jumlah selesai, dan data terkait lainnya
pada kartu dan mengembalikannya ke operasi komputer. Pemindai kemudian digunakan
untuk membaca dan menulis data operasi ke file disk sementara. Pada akhir setiap hari,
file ini diproses untuk memperbarui file master pesanan produksi terbuka. Setelah

3
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
pembaruan ini selesai, program menghasilkan jadwal produksi departemen untuk hari
berikutnya.
D. Pembahasan
1. Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh siklus produksi dari dibsurment cycle
berdasarkan kondisi Joseph Brant Manufacturing di atas?
Informasi yang dibutuhkan siklus produksi berdasarkan JBM case yaitu :
1. Daftar bahan baku (bill of materials-BOM): Sebuah dokumen yang
menyebutkan nomor bahan baku, deskripsi, dan kualitas dari tiap-tiap komponen
yang digunakan dalam produk sepatu yang akan di produksi.
Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus
pengeluaran dalam bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai gantinya

m
er as
sistem informasi siklus pengeluaran memberikan informasi mengenai perolehan

co
eH w
bahan baku dan informasi pengeluaran lain yang dimasukan kedalam overhead

o.
pabrik.
rs e
2. Master production schedule (MPS): menentukan seberapa banyak tiap-tiap
ou urc
produk untuk diproduksi selama periode perencanaan dan ketika produk tersebut
harus terjadi.
o
aC s

Pada penjelasan kasus di atas bahwa MPS yang ditentukan oleh JBM hanya
vi y re

menyiapkan jadwal produksi utama (MPS) yang mencantumkan model dan


jumlah sepatu yang tidak akan diproduksi selama minggu depan. Namun tidak
menjelaskan jadwal produksi sepatu yang di produksi secara rutin.
ed d
ar stu

2. Apa peranan cost accounting bagi Joseph Brant Manufacturing? Dalam melakukan
akumulasi biaya, job order costing atau process costing yang diterapkan oleh Joseph
Brant Manufacturing? kemukakan alasannya.
is

Peranan cost accounting bagi JBM dalam job order costing atau process costing:
Th

1. Menetapkan harga, karena cost accounting yang mengetahui mengenai harga


bahan baku, harga pokok penjualan dan biaya lainnya
sh

2. Mempertahankan harga, dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar dan


meningkatkan citra Joseph Brant Manufacturing
3. Menurunkan harga, guna menghadapi persaingan pasar yang ketat
4. Menaikan harga, dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam
periode inflasi, mengambil keuntungan dari diferensiasi produk (baik diferensiasi
4
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
riil maupun diferensiasi persepsi) atau untuk melakukan segmentasi pasar yang
dilayani.
3. Berdasarkan aktivitas, ancaman, dan pengendalian yang telah dibahas pada modul 6
mengenai siklus produksi dan siklus SDM/pengupahan, sebutkan 3 pengendalian
(control) yang diterapkan oleh perusahaan Joseph Brant Manufacturing untuk
aktivitasnya? apakah 3 pengendalian tersebut memiliki kelemahan? kemukakan
alasannya.
1. Access Control
Pekerja pabrik memindai kode bar saat mereka menggunakan bahan. Untuk
mengoperasikan mesin, pekerja pabrik mentap kartu identitas mereka melalui
mesin pembaca. Ini menghasilkan sistem yang secara otomatis mengumpulkan

m
er as
data yang memproduksi setiap pasang sepatu dan berapa banyak waktu yang

co
eH w
dibutuhkan untuk membuatnya.

o.
Kelemahan : Tidak adanya pengendalian pencadangan data, pada kasus diatas
rs e
kegiatan produksi sangat bergantung pada sistem yang dipakai. Apabia sistem
ou urc
error produksi akan terhenti secara keseluruhan.
2. Perencanaan & penjadwalan
o
aC s

Pada akhir setiap minggu, departemen perencanaan produksi menyiapkan jadwal


vi y re

produksi utama (MPS) yang mencantumkan model dan jumlah sepatu yang tidak
akan diproduksi selama minggu depan. Persiapan pesanan produksi mengakses
jadwal produksi (MPS) dan daftar operasi (disimpan dalam file disk permanen)
ed d
ar stu

untuk menyiapkan pesanan produksi untuk masing-masing model sepatu yang


akan diproduksi. Setiap pesanan produksi baru ditambahkan ke pembukaan file
master, pesanan produksi disimpan pada disk.
is

Kelemahan: Kontrol perencanaan dan penjadwalan pada kasus di atas dilakukan


Th

tanpa pengendalian divisi accounting. Dimana seharusnya perencanaan produksi


dibuat berdasrkan informasi yang terukur, sehingga dapat digunakan sebagai
sh

dasar untuk menetapkan ada tidaknya penyimpangan.

5
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
3. Desain Produk
Setelah sepasang sepatu selesai, ditempatkan sebuah kotak packaging. Mesin
terakhir di setiap sel kerja mencetak label kode batang yang ditempelkan pekerja
ke kotak packaging. Sepatu yang sudah selesai kemudian dikirim ke gudang.
Kelemahan : Pada proses penempelan stiker label dilakukan oleh pekerja, hal
tersebut dapat terjadi kesalahan penempelan pada produk. Sehingga stiker label
yang salah penempelan dapat membuat keliru, karena berbeda dengan informasi
sesungguhnya pada produk yang dihasilkan.
4. Apabila Joseph Brant Manufacturing ingin menerapkan sistem ERP pada
aktivitasnya, sistem ERP berbasiskan batch system atau online system yang lebih
cocok untuk diterapkan agar sesuai dengan kondisi perusahaan dan mencegah

m
er as
terjadinya kelemahan pada prosedur yang dijalankan? jelaskan.

co
eH w
Untuk mengintegrasikan semua proses bisnis demi peningkatan efektifitas dan

o.
efisiensi kinerja perusahaan, sistem ERP berbasiskan online system cocok untuk
rs e
diterapkan oleh JBM. Perkembangan data berbasis online sistem akan langsung di
ou urc
update ke master file. Waktu yang dibutuhkan untuk mengupdate database relative
lebih cepat dari pada jika menggunakan batch system. Hasil pengolahan ini kemudian
o
aC s

tersedia segera untuk permintaan keterangan atau laporan.


vi y re

5. Aktivitas-aktivitas apa saja yang sedang dijalankan oleh Joseph Brant Manufacturing
pada siklus produksinya? dan Seberapa efektif MPS diterapkan pada siklus produksi
Joseph Brant Manufacturing? jelaskan.
ed d
ar stu

1. Perencanaan dan Penjadwalan.


Departemen perencanaan produksi menyiapkan jadwal produksi utama (MPS) yang
mencantumkan gaya dan jumlah sepatu yang tidak akan diproduksi selama minggu
is

depan. Persiapan pesanan produksi mengakses MPS dan daftar operasi (disimpan
Th

dalam file disk permanen) untuk menyiapkan pesanan produksi untuk masing-masing
gaya sepatu yang akan diproduksi.
sh

2. Operasi Produksi
- Bahan baku menggunakan barcode sebagai identitas saat digunakan oleh
pekerja pabrik
- JBM menggunakan mesin yang secara otomatis bekerja saat pekerja pabrik
mentap kartu identitaspekerja mereka melalui mesin pembaca. Ini
6
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
menghasilkan sistem yang secara otomatis mengumpulkan data yang
memproduksi setiap pasang sepatu dan berapa banyak waktu yang dibutuhkan
untuk membuatnya. Setelah sepasang sepatu selesai, ditempatkan sebuah
kotak. Mesin terakhir di setiap sel kerja mencetak label kode batang yang
ditempelkan pekerja ke kotak packaging.
Menurut kami, MPS yang diterapkan pada siklus produksi Joseph Brant
Manufacturing tidak efektif. Karena hanya mencantumkan model dan jumlah
sepatu yang tidak akan diproduksi minggu depan. Seharusnya MPS memuat
prioritas model produk yang akan diproduksi, jadwal pembelian bahan baku,
jadwal pelaksanaan proses produksi dan jadwal kerja karyawan serta jadwal
operasional mesin. Yang nantinya dapat mengupdate master data perencanaan

m
er as
secara otomatis yang akan dilanjutkan ke pelaksanaan produksi.

co
eH w
o.
rs e
ou urc
o
aC s
vi y re
ed d
ar stu
is
Th
sh

7
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
KESIMPULAN

Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan produksi JBM
kurang menertibkan pengawasan terhadap penggunaan mesin oleh pekerja yang tidak
bertanggung jawab. JBM melakukan kegiatan produksinya dengan mesin yang otomasis
terhubung dengan sistem informasi. Kelemahan nya yaitu apabila terjadi kerusakan pada
sistem, tidak adanya pengendalian pencadangan data, pada kasus diatas kegiatan produksi
sangat bergantung pada sistem yang dipakai. Seharusnya JBM memiliki server master
khusus untuk menanggulangi masalah tersebut.

m
er as
co
eH w
o.
rs e
ou urc
o
aC s
vi y re
ed d
ar stu
is
Th
sh

8
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
DAFTAR PUSTAKA

http://anyacallista.blogspot.com/2018/12/bab-14-siklus-produksi.html?m=1
https://brainmass.com/business/accounting/data-flow-diagram-and-systems-flowchart-
256056
https://www.adidas-group.com/en/group/profile/
Anonymous. Aug 2006 . “Adidas AG 2006 company profile edition 1: SWOT Analysis”.
Aroq Limited : United Kingdom

m
er as
co
eH w
o.
rs e
ou urc
o
aC s
vi y re
ed d
ar stu
is
Th
sh

9
This study source was downloaded by 100000807737659 from CourseHero.com on 06-04-2021 01:40:28 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61104371/Kelompok-6-JBMC-Casespdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai