Anda di halaman 1dari 15

• SITI AMILATUS SOLEKAH

(143015C19091)

Kelompok 6 • FADILA BIN MUSA’AD


(143015C19099)
• CARLOS ANDRIO KAMEUBUN
(143015C19107)

Pengeluaran
Konsumsi Masyarakat
PENGELUARAN KONSUMSI
MASYARAKAT

Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu


variabel makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang
adalah bagian dari pendapatannya yang di belanjakan.
Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian dan
barang-barang kebutuhan mereka yang lainnya digolongkan
atas pembelanjaan atau pengeluaran konsumsi.
Konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatan nasional.
Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran konsumsi.
Begitu pula dengan tabungan. Perbadingan besarnya tambahan pengeluaran
konsumsi terhadap tambahan pendapatan dinamakan hasrat majinal untuk
berkomsumsi (marginal propensity to consume, MPC). Sedangakan nisbah
besarnya tambahan pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan dinamakan
hasrat marjinal untuk menabung (marginal propensity to save to consume,
MPS).
01 02
POLA KONSUMSI
PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT
MASYARAKAT

03 04
DIMENSI TABUNGAN
KETIMPANGAN MASYARAKAT, FUNGSI
PENGELUARAN TABUNGAN, FUNGSI
KONSUMSI KONSUMSI
01

PERILAKU
KONSUMSI
MASYARAKAT
PERILAKU KONSUMSI
MASYARAKAT
Pertumbuhan pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata
6,7% pertahun selama dekade 1970-an. Namun angka ini lebih rendah
dibanding Malaysia. Tetapi lebih tinggi dari India, RRC, serta Amerika
Serikat. Penurunan proporsi pengeluaran konsumsi masyarakat dalam
membentuk permintaan agreat menyiratkan dua hal yaitu pertama,
peran tabungan masyarakat terhadap pendapatan nasional memakin
besar. Kedua, sektor-sektor penggunaan lain dalam membentuk
permintaan agregat semakin besar.
POLA
KONSUMSI MASYARAKAT
POLA KONSUMSI MASYARAKAT

Pola konsumsi masyarakat dapat dikenali berdasarkan


alokasi penggunaannya. Untuk keperluan analilis,
secara garis besar alokasi pengeluaran konsumsi
masyarakat digolongkan kedalam 2 kelompok
penggunaan yaitu pengeluaran makanan dan
pengeluaran untuk buah- buahan.
03

DIMENSI
KETIMPANGAN
PENGELUARAN KONSUMSI
Dimensi ketimpangan pengeluaran konsumsi

Perilaku dan pola pengeluaran konsumsi dapat berfungsi


sebagai instrumen untuk melihat ketimpangan
kemakmuran. Melalui perbandingan-perbandingan perilaku
dan pola konsumsi, telah disigap adanya kesenjangan
antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Pengeluaran konsumsi masyarakat dapat pula difungsikan
untuk mendeteksi ketimpangan kemakmuran antarlapisan
masyarakat. Sebab sebagaimana yang diketahui,
kesenjangan kemakmuran dapat diukur dengan baik
TABUNGAN
MASYARAKAT
TABUNGAN MASYARAKAT
Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dibelanjankan (disposable income) yang tidak dikeluarkan untuk
konsumsi. Tabungan pemerintah adalah selisih positif antara
penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Tidak semua
sisa pendapatan yang dikonsumsi adalah tabungan. Hanya
bagian yang dititipkan pada lembaga perbankan yang dapat
dinyatakan sebagai tabungan. Karena secara makro dapat
disalurkan sebagai dana investasi.
04

FUNGSI
KONSUMSI &
FUNGSI TABUNGAN
FUNGSI KONSUMSI & FUNGSI TABUNGAN
Tingkat pendapatan berperan dalam mempengaruhi
pengeluran konsumsi maupun tabungan masyarakat
Indonesia. Di lain pihak, laju inflansi nyaris tidak
berpengaruh terhadap kedua hal tersebut. Dengan kata
lain, besar kecilnya pendapatanlah yang lebih menentukan
banyak sedikitnya konsumsi dan tabungan masyarakat.
Sedangkan faktor kenaikan harga-harga kurang begitu
diperhitungkan, baik dalam menentukan konsumsi maupun
tabungan. Perilaku berkonsumsi dan menabung semacam
ini agak khas masyarakat negara-neagara berkembang.
THANK’S FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai