Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

No PELAKSANAAN
Waktu / Paraf Waktu// Paraf Waktu Paraf W
Keterampilan Klinik Tanggal Nama Tanggal Nam Tanggal Nama Ta
Jelas a Jelas
Jelas

1 Melakukan pengkajian Pada pasien dengan gangguan system


syaraf
I. PERKENALAN/ORIENTASI
1. Salam terapetik
2. Evaluasi validasi
3. Kontrak (topic, waktu, dan tempat)
4. Tujuan tindakan
II. KERJA
1. Langkah – langkah tindakan keperawatan Mengkaji
Keluhan pasien dan pemfis
III. TERMINASI
1. Evaluasi respon pasien
2. Rencana tindak lanjut

2 Mengkaji pasien baru ke Klinik


FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
c. Memanggil nama panggilan yang disukai.
d. Menyampaikan tujuan interaksi.
2. Melakukan evaluasi dan validasi data :
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.
b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien.
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu.
b.Tempat.
c. Topik.
B. FASE KERJA
1. Mengkaji yang terjadi hingga pasien ke klinik
2. Mengkaji penyebab pasien dating keklinik
3. Memberikan kesempatan pasien mengungkapkan
Perasaan penyebab dibawa ke klinik
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang masalah yang sedang
dihadapi pasien
5. Memberikan reinforcement positif.
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:
a. Data subyektif.
b. Data Obyektif.
2. Melakukan rencana tindak lanjut.
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:
a. Waktu.
b. Tempat.
c. Topik
3 Memasang Kateter Urin
Dimulai dari Fase prainteraksi – fase terminas dengan Strategi
Pelaksaan yang sudah dibuat.
4 Memberikan pendidikan kesehatan tentang diit pada klien
ketidaseimbangan menyampaikan penkes dimulai dengan fase
prainteraksi sampai fase terminasi sesuai SAP
5 Berinteraksi dengan pasien Tn.S usia 45 tahun yang sedang
mengalami mual.
6 Melakukan pengkajian fisik system muskulokeletal. Dengan
strategi pelaksaaan komunikasi terapeutik.
 Menilai ROM
 Mengukur tonus otot
 Mengukur kekuatan otot
7 Melaksanakan pemeriksaan fisik mata :
 Inspeksi struktur mata bagian luar
 Jarak penglihatan
 Kesan terhadap mata
 Sejajar tidaknya dengan letak mata
 Kelainan retraksi
 Mengukur tekanan intra okuler
 Tanda dan keluhan umum yang berhubungan dengan
system penglihatan
Tindakan pemfis dengan menggunakan strategi
komunikasi pelaksaaan tindakan keperawatan dimulai
dari Fase Orientasisampai Fase terminasi.
8 Menegakan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan
system pernafasan Membuat rencana keperawatan pada klien
dengan gangguan system pernafasan dengan melibatkan pasien
dalam memecahkan masalahnya.
9 Berinteraksi dengan Tn H usia 50 tahun yang mengalami
mengalami kecemasan dimulai dengan Mengeksplorasi perasaan,
fantasi dan ketakutan diri, Menganalisa kekuatan prfesional diri
dan Keterbatasan, Mengumpulkan data tentang klien jika
mungkin, Merencanakan untuk pertemuan pertama dengan klien
10 Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan
system penglihatan : Memberi obat tetes mata dan salep mata
dengan Strategi komunikasi pelaksanan tindakan.

11 Mengidentifikasi bunyi nafas fisiologis dan Mengidentifikasi


bunyi nafas patologis dengan tahan komunikasi terapeutik
12 Melakukan test mantoux dan Melakukan penilaian test mantoux
dengan strategi pelaksaan tindakan.
13 Melakukan pengkajian terhadap kulit
Melakukan pengkajian terhadap rambut
Melakukan pengkajian terhadap kuku
Pengkajian dilakukan dumulai dengan Prainteraksi, fase orientasi,
fase kerja sampai fase terminasi
14 Memberikan kompres basah dengan strategi komunikasi tindakan
keperawatan
15 Memberikan obat topical dengan strategi komunikasi tindakan
keperawatan
16 Memasang balutan kering/basah dengan strategi komunikasi
tindakan keperawatan
17 Fase orientasi pada pasien baru
 Menentukan mengapa klien mencari pertolngan
 Menyediakan kepercayaan, peneriamaan,dan
 komunikasi terbuka
 Membuat kontrak timbal balik
 Mengeksplorasi perasaan
 klien, pikiran ,dan tindakan
 Mengidentifikasi masalah klien
 Mendefisinikan tujuan dengan klien

18 Fase Kerja pada komunikasi terapeutik pada pasien


 Mengeksplorasi stressor yang sesuai /relevan
 Mendorong perkembangan insight klien dan penggunaan
mekanisme koping konstruktif
 Menangani tingkah laku yang
 dipertahankan oleh klien/resistance

19 Fase Terminasi pada komunikasi terapeutik pada pasien


 Menyediakan realitas berpisah
 Melihat kembali kemajuan dari terapi dan pencapaian
tujuan
 Saling meneksplorasi perasaan dari penolakan,
 kehilangan, ssedih dan marah dan tingkah laku yang
berkaitan

20 Melatih pasien bergerak menggunakan :


• Tongkat
• Kursi roda
Dengan strategi komunikasi tindakan keperawatan

21 Mengganti balutan luka Post op dengan strategi komunikasi


tndakan keperawatan
22 Melakukan komunikasi teraupetik dengan klien dan keluarga
pasien yang akan dirujuk ke rs.
23 Memasang infuse dan Melepas infuse dengan strategi komunikasi
tindakan keperawatan
24 Memberi terapi oksigen dengan Kanul Nasal
Mengidentifikasi tanda gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit :
Dehidrasi
Oedematus
dengan strategi komunikasi tndakan keperawatan
25 Melakukan fisioterapi dada (Claping dan perkusi)
Memberi penkes kpd klien ttg cara batuk efektif
Membimbing klien cara batuk efektiff

26 Memberi penkes ttg cara nafas dalam


Membimbing klien cara menarik nafas dalam
dengan strategi komunikasi tndakan keperawatan
27 Melakukan inspeksi mulut dan abdomen
Menilai reflek menelan
Menghitung peristaltik usus
Melakukan Palpasi abdomen
dengan strategi komunikasi tndakan keperawatan
28 Mengukur out put urine
Dengan strategi komunikasi tindakan keperawatan
29 Menyiapkan spesimen untuk pemeriksaan urine rutin dengan
strategi komunikasi tindakan keperawatan

30 Melakukan personal higiene pd klien yang menggunakan kateter,


dengan strategi komunikasi tindakan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai