Anda di halaman 1dari 9

PRE PLANNING

EDUKASI MENGENAI CARA MENGATASI NYERI DENGAN TEKNIK


KOMPRES

Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Asuhan Keperawatan Komunitas dan Keluarga II

Dosen Pengampu: Nur Setiawati Dewi, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom

Disusun oleh:
Suci Dika Rahmatika
22020115130069
A15.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis.Perubahan-
perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami ketidaknyamanan.Rasa tidak nyaman
yang dirasakan oleh ibu hamil biasanya berbeda-beda pada setiap trimester kehamilan. Sebagian
besar wanita juga mengalami ketidaknyamanan minor pada saat hamil sampai beberapa tingkat
disepanjang kehamilan normal, diantaranya adalah mual, nyeri ulu hati, nyeri sendi, nyeri
punggung, dispnea, hidung tersumbat, varises vena, kram kaki (Bobak, 2004). Nyeri punggung
merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring dengan pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi dan perubahan postur tubuhnya (Varney, 2008). Perubahan ini
disebabkan oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa
istirahat, dan angkat beban.Gejala nyeri punggung ini juga disebabkan oleh hormone estrogen
dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot dipinggul (Tiran, 2008).Selain
zat yang mampu merangsang kepekaan nyeri, tubuh juga memiliki zat yang mampu menghambat
(inhibitor) nyeri yaitu endorphin dan enkefalin yang mampu meredakan nyeri (Brunner &
Suddart, 2004). Nyeri punggung yang dirasakan oleh ibu hamil dapat diatasi dengan cara
memberikan kompres panas pada area tersebut atau memberikan gosok punggung (Bobak,
2004).

Hasil penelitian oleh Meyer dan rekan (1994) ditemukan wanita hamil mengalami nyeri
punggung 45% dan meningkat sampai 69% pada minggu ke-28 (Mander, 2008). Berdasarkan
hasil penelitian Ariyanti (2012) didapatkan bahwa 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung
dengan intensitas sedang, dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas
ringan. Diantara semua wanita ini, 47–60 % melaporkan bahwa nyeri punggung terjadi pada
kehamilan 5–7 bulan (Renata, 2009). Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, postur wanita
berubah untuk mengkompensasi berat uterus yang sedang tumbuh. Bahu tertarik ke belakang
sebagai akibat pembesaran abdomen yang menonjol, dan untuk mempertahankan keseimbangan
tubuh, kelengkungan tulang belakang ke arah dalam menjadi berlebihan.Relaksasi sendi
sakroiliaka, yang mengiringi perubahan postur, menyebabkan berbagai tingkat nyeri punggung
setelah ketegangan yang berlebihan, keletihan, postur membungkuk, atau mengangkat sesuatu.
Jika tidak segera diatasi rasa nyeri dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari misalnya
tidur, nafsu makan, konsentrasi, interaksi dengan orang lain gerakan fisik, bekerja, aktivitas-
aktivitas santai. Walaupun ketidaknyamanan tidak serius, hal ini menurunkan perasaan
kenyamanan dan kesejahteraan wanita (Martin, 2002).Gejala nyeri punggung ini juga disebabkan
oleh hormon estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot
dipinggul (Tiran, 2007). Penjelasan lain mengenai perburukan nyeri punggung yang kurang
diteliti pada kehamilan berkaitan dengan regangan yang disebabkan oleh uterus yang membesar
(Dutro & Wheeler, 1991) dalam (Mander, 2003). Derajat reaksi seseorang terhadap rasa nyeri
sangat bervariasi.Keadaan ini sebagian disebabkan oleh kemampuan otak sendiri untuk menekan
besarnya sinyal nyeri yang masuk ke dalam sistem saraf, yaitu dengan mengaktifkan system
pengatur nyeri, disebut sistem analgesia. Dipercaya bahwa fungsi utama endorphin adalah untuk
menempel pada reseptor opioid otak, meredakan rasa nyeri fisikal. Pada waktu yang sama,
endorphin juga meningkatkan rasa nyaman (McAtee, 2003). Stimulus tertentu dapat memicu
pelepasan dari β-endorphin, termasuk dengan pemberian kompres hangat atau gosok
punggung.Ibu hamil dapat mencegah ketidaknyamanan berupa nyeri punggung melalui postur
dan mekanika tubuh yang baik dan menghindari keletihan.Mengenakan sepatu yang tepat selama
berlangsungnya aktivitas dan korset pendukung dapat membantu. Latihan harian, seperti
berjalan, berenang, dan peregangan adalah cara pencegahan nyeri punggung yang efektif. Ketika
terjadi nyeri punggung dapat dikurangi dengan memberikan relaksasi kompres hangat atau
memberikan botol berisi air panas dan diletakkan di punggung bawah, menggosok punggung,
atau mandi air hangat (Martin, 2002).Nyeri dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan
nonfarmakologis.Pengendalian nyeri secara farmakologis memang lebih efektif dibandingkan
dengan metode nonfarmakologi, namun demikian farmakologi lebih mahal dan berpotensi
mempunyai efek samping.Dalam kehamilan metode farmakologi juga mempunyai pengaruh bagi
ibu, janin, maupun bagi kemajuan persalinan.Obat yang sering digunakan adalah jenis analgesik
Nonopioid yaitu asam mefenamat untuk mengatasi nyeri akut derajat ringan (Price &Wilson,
2006). Sementara itu menurut (Potter & Perry, 2005) metode non farmakologis dapat dilakukan
melalui kegiatan tanpa obat antara lain dengan teknik distraksi, hypnosis-diri, mengurangi
persepsi nyeri, dan stimulasi masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin. Metode
nonfarmakologis juga lebih murah, simpel, efektif dan tanpa efek yang merugikan.Kompres
hangat dan gosok punggung dianggap sangat efektif dalam menurunkan kasus-kasus nyeri.

A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan “Edukasi
mengenai mengatasi nyeri dengan teknik kompres di punggung”.

B. TUJUAN
Tujuan dilakukan kegiatan tersebut agar mereka dapat memahami dan mengetahui
mengenai bagaimana cara mengatasi nyeri dengan teknik kompres di punggung.

C. MANFAAT
Manfaat dari dilakukannya terapi ini antara lain:
1. Bagi ibu hamil dan keluarga, bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai mengatasi nyeri punggung dengan kompres hangat.
2. Bagi penulis,mengatasi nyeri dengan kompres hangat ini bermanfaat untuk mengkaji
tingkat pengetahuan klien sekaligus memberdayakan klien untuk bersama-sama ambil
bagian dalam mengatasi nyeri, menambah pengetahuan dan wawasan penulis yaitu
dengan mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Bagi pembaca, bermanfaat sebagai sumber maupun referensi dalam kegiatan
pembelajaran
BAB II
METODE PELAKSANAAN

1. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Nama Kegiatan
Edukasi mengenai cara mengatasi nyeri dengan kompres.
b. Sasaran
Ny. D.
c. Rasional Terapeutik
Peningkatan pengetahuan dan kesadaran dalam mengenali masalah mengenai
mengurangi nyeri dengan teknik kompres.
d. Deskripsi Kegiatan
Klien akan diberikan pendidikan kesehatan mengenai mengenai mengurangi nyeri
dengan teknik kompres.Setelah selesai, masuk ke dalam sesi diskusi dimana media yang
digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah dengan mengulas kembali kegiatan
yang telah dilakukan.
Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan,
kesadaran dan kemampuan ibu hamil sebagai upaya dini dalam dalam mengenali masalah
mengenai mengurangi nyeri dengan teknik kompres.
e. Metode
Ceramah dan tanya-jawab.
f. Peralatan
1. Booklet
2. Kain atau handuk, air hangat dan baskom
3. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
g. Rencana Pelaksanaan
Hari / tanggal :  Minggu, 11Maret 2018 
Waktu :  19.30 WIB – selesai
1. Tempat :  Jalan Dinar Mas X no. 08

Kelurahan Meteseh, KecamatanTembalang


2. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Ketua : Achmad Khoiru Zadit Taqwa
Penyaji :  Suci Dika Rahmatika
Nuh Gusta Ady Yolanda
Fasilitator : Achmad Khoiru Zadit Taqwa
Observer : Chyntia Wulan Gusti

3. URAIAN TUGAS
1. Ketua
1) Bertanggung jawab selama kegiatan berlangsung.
2) Memberikan pengarahan kepada anggota.
3) Mengawasi keberlangsungan acara.
4) Melakukan evaluasi keberlangsungan acara.
2. Penyaji
1) Mengkoordinasi persiapan, pelaksanaan dan penutupan.
2) Memandu acara pelaksanaan promosi pendidikan kesehatan.
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan.
4) Membuat kontrak waktu.
5) Memfasilitasi ungkap pendapat Ny. R
6) Memberikan penyuluhan atau edukasi kepada Ny. R
7) Menjawab pertanyaan dari Ny. R.
8) Menutup acara.
9) Membuat laporan hasil pre planning yang dilaksanakan.
3. Fasilitator
1) Mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan.
2) Menjaga suasana kegiatan agar tetap kondusif.
3) Mendokumentasikan kegiatan.
4) Menfasilitasi klien untuk berperan aktif selama penyuluhan.
4. Observer
Mengamati keberlangsungan acara serta membuat laporan hasil penyuluhan yang
dilaksanakan.

5. PENGATURAN WAKTU
Kegiatan
No. Termin Kegiatan Klien Waktu
Penyaji dan Fasilitator
1 Pembukaan Memberi salam. Menjawab salam.
Memperkenalkan diri dan Mendengarkan,
membuka acara. memperhatikan dan
memperkenalkan diri.
Fasilitator menempatkan diri Mengerti akan peran dan 5 menit
di tempatnya. fungsi fasilitator.
Menjelaskan kontrak waktu Menyepakati bersama
dan tujuan pertemuan. kontrak waktu dan
memperhatikan penyaji.
2 Orientasi Mengkaji pengetahuan klien 15
Mengungkapkan pendapat
mengenai tanda-bahaya menit
sesuai dengan pengetahuan.
kehamilan dan persalinan.
Menjelaskan materi mengenai
tanda-bahaya kehamilan.
Menjelaskan materi mengenai
tanda-bahaya persalinan.
Edukasi mengenai nutrisi
yang adekuat selama
kehamilan oleh ahli gizi
(kolaborasi).
Edukasi mengenai paket
lengkap imunisasi tetanus Mendengarkan dan
(TT), konsumsi obat yang memperhatikan dengan
boeh selama kehamilan oleh seksama.
dokter (kolaborasi).
Memberikan kesempatan Mengungkapkan pendapat
untuk bertanya. atau pertanyaan.
Review materi. Memaparkan materi yang
telah didapatkan.
3 Penutup Menanyakan perasaan yang Mengungkapkan perasaan
dirasakan setelah mengikuti yang dirasakan.
rangkaian kegiatan.
Memberikan mental support Mendengarkan dengan
untuk tetap semangat dan antusias.
penguatan untuk menjaga
10
kehamilan
menit
Menyimpulkan hasil Memperhatikan kesimpulan
kegiatan. yang disampaikan
Mengucapkan terimakasih.
Menjawab salam.
Memberi salam.
Dokumentasi kegiatan. Melakukan foto bersama
Pamit atau mengundurkan Mengembalikan lingkungan
diri seperti semula.

6. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Klien dengan kurangnya pengetahuan cara mengatasi nyeri bersedia meluangkan
waktu untuk mendengarkan penyuluhan, demonstrasi permaian dan melakukan
simulasi cara mengompress bersama.
2) Alat dan media sesuai dengan perencanaan.
3) Tempat dapat membuat klien nyaman.

b. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
2) Klien berperan aktif selama jalannya diskusi serta mengajukan pertanyaan.
c. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatandiharapkan pengetahuan klien cara
mengurangi nyeri dengan teknik compressdari tidak tahu menjadi tahu dengan kriteria
hasil:
1) Klienmenjadi paham tanda nyeri dan cara mengatasi nyeri.
2) Dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Tumbuh kesadaran untuk mempelajari informasi yang tergambar dan tertulis
dalam media presentasi maupun Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan ibu hamil
sebagai upaya dini dalam mempersiapkan serta memperlancar persalinan.

Anda mungkin juga menyukai