Anda di halaman 1dari 3

ADMINISTRASI KEUANGAN

TUGAS 2

1. Jelaskan makna dari otonomi daerah dalam pengelolaan keuangan daerah! (Dengan
berdasar pada teori. Silahkan pergunakan BMP dan juga teori dari sumber lain)
2. Tentukan satu contoh Pemerintah Daerah, lalu silahkan anda kemukakan bagaimana
kekuasaan pengelolaan keuangan daerah di pemerintah daerah tersebut !

(Untuk dapat menjawab soal 4 ini, anda harus mengemukakan terlebih dahulu siapa saja
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah beserta tugasnya, dengan berdasarkan
dasar hukum. Selanjutnya, anda kemukakan contoh di satu pemerintah daerah, kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah tersebut dilaksanakan oleh jabatan yang mana)
3. Tentukan satu contoh pemerintah daerah, lalu silahkan anda kemukakan bagaimana proses
penyusunan anggaran di daerah tersebut. Selanjutnya, kemukakan oleh Anda bahwa
penyusunan anggaran tersebut merupakan anggaran berbasis kinerja (dengan menganalisis
berdasarkan teori anggaran berbasis kinerja)
JAWABAN:

1. Makna otonomi daerah dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu pemerintah daerah
diberikan kebebasan dalam mengelola keuangan agar pemerataan pendapatan
tercapai, hal ini dilakukan karena pemerintah pusat berpendapat bahwa pemerintah
daerah lebih memahami akan kebutuhan daerahnya, sehingga pembangunan ekonomi
masyarakat di daerah dapat cepat tercapai dan tepat sasaran.

Pembahasan
Otonomi daerah merupakan salah satu strategi pemerintah dalam mencapai
pemerataan pendapatan masyarakat, dengan pendapatan yang merata maka
kesenjangan ekonomi antara masyarakat ibukota dan masyarakat daerah dapat
diminimalisir.
Salah satu langkah nyata pemerintah dalam menanggulangi ketidakmerataan
pendapatan adalah melalui dana desa, dimana dana tersebut dikelola langsung oleh
pemerintah daerah agar pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dapat tercapai.
Dana desa merupakan program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat yang berada di desa. penggunaan dana ini diprioritaskan untuk
pemberdayaan ekonomi. Dan dana desa ini diharapkan dapat menurunkan tingkat
kemiskinan dan pengangguran di desa.
Dan proyek-proyek yang dibangun di desa tersebut hendaknya merupakan proyek yang
benar-benar dibutuhkan masyarakat, karena seluruh masyarakat harus menikmati
manfaat dari dana desa tersebut.
Penggunaan dana desa ini dimusyawarahkan oleh perangkat desa, kemudian
digunakan sesuai dengan kesepakatan yang dapat berdampak pada pemberdayaan
ekonomi masyarakat sehingga dapat menimbulkan inovasi-inovasi ekonomi baru yang
kelak benar-benar memberikan dampak pertumbuhan ekonomi pada masyarakat
tersebut.

2. Contoh daerah yang diambil adalah Kabupaten Kepulauan Sula.


Pemberian otonomi kepada daerah kabupaten dan kota didasarkan atas asas
desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.
Pemberian kewenangan tersebut, maka semua bidang pemerintahan yang diserahkan
kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi pada dasarnya menjadi wewenang
dan tanggung jawab Pemda sepenuhnya, baik yang menyangkut penentuan kebijakan,
perencanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi.

3. Contoh daerah yang diambil adalah Pemerintah Kota Pontianak.

PENYUSUNAN APBD
A. Siklus Anggaran
APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu)
tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember. Siklus pengelolaan anggaran secara garis besar terdiri dari:
1. Penyusunan dan penetapan APBD
2. Pelaksanaan dan penatausahaan APBD
3. Pelaporan dan pertanggungjawaban APBD
Penyusunan APBD berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah
dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya
tujuan bernegara. APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD ditetapkan setiap tahun dengan peraturan daerah.
B. Penyusunan Rancangan APBD
Pemerintah Daerah perlu menyusun APBD untuk menjamin kecukupan dana
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahannya. Karena itu, perlu
diperhatikan kesesuaian antara kewenangan pemerintahan dan sumber
pendanaannya. Pengaturan kesesuaian kewenangan dengan pendanaannya
adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
didanai dari dan atas beban APBD.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat di daerah didanai dari dan atas beban APBN.
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan provinsi yang penugasannya
dilimpahkan kepada kabupaten/kota dan/atau desa, didanai dari dan atas
beban APBD provinsi.
4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan kabupaten/kota yang penugasannya
dilimpahkan kepada desa, didanai dari dan atas beban APBD
kabupaten/kota.

Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah baik dalam bentuk


uang, barang dan/atau jasa pada tahun anggaran yang berkenaan harus
dianggarkan dalam APBD.

Anda mungkin juga menyukai