Penggolongan obat-obatan kardiovaskuler dipengaruhi oleh mekanismenya. Untuk menurunkan curah jantung, bekerja dengan cara menurunkan curah jantung: - Beta blocker - Metildopa Untuk menurunkan resistensi perifer : - Alfa blocker Alfa adalah reseptor pembuluh darah - Beta blocker - Ca blocker - ACE inhibitor - ARB (Angiotensin Reseptor Blocker) Untuk menurunkan volume darah : - Diuretik menaikan volume urine sehingga volume darah menurun Klasifikasi Obat Antihipertensi : Strategi pengobatan hipertensi : 1. Menurunkan volume darah: Diuretik 2. Menghambat efek simpatis (simpatoplegik) 3. Menurunkan tonus otot polos vaskuler (vasodilator) 4. Menghambat efek angiotensin (angiotensin antagonis) Terapi Farmakologi Hipertensi - Dimulai ketika pasien hipertensi derajat 1 tidak mengalami penurunan tekanan darah setelah lebih dari 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi derajat lebih besar sama dengan 2. - Obat dosis tunggal, bila memungkinkan. - Bila sesuai dan dapat menghemat biaya, berikan obat generic (non-paten) - Dengan memperhatikan faktor komorbid, berikan obat pada pasien lansia 55-80 tahun. - Jangan kombinasikan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-i) dengan angiotensin II receptor blockers (ARBs) - Beri edukasi menyeluruh tentang terapi farmakologi pada pasien - Pantau efek samping obat secara berkala Angina Pectoris Kondisi kekurangan suplai oksigen. Pengobatannya adalah dengan menaikan suplai dan menurunkan demand dengan beta blocker dan cc blocker. Tidak boleh menggabungkan nitrate dengan PDE inhibitor karena akan menyebabkan vasodilatasi semakin besar.