Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS JEMBER KODE

DOKUMEN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
FORM PP-05
LEMBAR KERJA
MAHASISWA
Dosen Pengajar Mata Kuliah : Ns.Latifa Aini Susumaningrum, M.Kep. S.Kp.
Kom
Pokok Bahasan : ………..
Model Pembelajaran : Diskusi dan Presentasi

IDENTITAS MAHASISWA

Nama/NIM/Kelas Flora Sihwulandari Nurmakirana/202310101002/A


Nama Kelompok 1
Anggota
- Flora Sihwulandari N. 202310101002
kelompok
- Holifatul Jannah 202310101003
- Dwi Ayu Maulita 202310101012
- Anindiah Putri Nurhasanah 202310101014
- Adela Qiyas Aulawi 202310101022
- Anna Agustina Pangesti 202310101113
Minggu Ke-…..

Hari/Tanggal Selasa, 20 September 2022

Jam 12.30 – 17.00 WIB

BAHAN DISKUSI

…….

HASIL DISKUSI
Tuliskan hasil diskusi di bagian ini!
1. Proses Diskusi Kelompok
 Latar belakang
Covid-19 merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang menyerang sistem
pernafasan pada manusia (Çelik and Kiliç, 2022). Dengan munculnya wabah ini
menyebabkan banyak individu harus menjalani isolasi mandiri atau hospitalisasi.
Peran perawat sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena harus memberikan pelayanan
yang komprehensif dan holistic. Oleh karena itu menyebabkan hubungan perawat
dengan keluarganya terganggu. Pada masa pandemi perawat harus selalu siap siaga
di rumah sakit untuk menangani lonjakan pasien yang terus berdatangan ke rumah
sakit. Hal ini membuat waktu untuk dirinya dan keluarga semakin sedikit atau
bahkan tersita seluruhnya.
Perawat tidak dapat kembali ke rumah karena pandemi COVID-19, dan menjalani
kehidupan yang terpisah dari anggota keluarga mereka, membuat mereka tidak
berdaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga, anggota keluarga yang menjadi
tanggung jawabnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan
keluarga perawat dengan perawat di masa pandemi COVID-19.
 Metode penelitian
Penelitian yang digunakan dalam jurnal ini yaitu menggunakan metodologi grounded
theory Corbin dan Strauss (2014) untuk memahami proses perubahan hubungan
keluarga perawat klinik selama pandemi COVID-19. Grounded theory adalah
metode induktif untuk menciptakan teori data. Jenis penelitian: Ini adalah penelitian
kualitatif fenomenologis. Penelitian ini memiliki desain deskriptif kualitatif. Sampel
yang digunakan adalah 27 perawat perempuan. Penelitian ini dilakukan di tiga kota
dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi di Turki antara bulan Mei hingga Juni
2020. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan Analisis data dilakukan
dengan menggunakan SPSS.
 Hasil Penelitian
Perawat yang menjadi responden dalam penelitian ini dipilih dari provinsi Istanbul,
Ankara, dan Gaziantep, dengan jumlah kasus COVID-19 lebih tinggi. Mayoritas
70,4% perawat adalah berusia 30-41 tahun, 38,9% bekerja di unit perawatan intensif,
27,8% dilayanan COVID-19, dan 33,3% pada layanan lainnya (pelayanan penyakit
dalam, bedah, dan gawat darurat), 38,9% bekerja dalam shift, dan 72,2% bekerja
selama 46-72 jam seminggu, 66,7% hanya memiliki satu anak, 72,2% memiliki anak
dengan kebutuhan perawatan, 83,3% harus meninggalkan rumah dalam hubungan
pandemi, dan 77,4% tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya. Ketika di
wawancara, mayoritas para perawat berpendapat bahwa menderita gangguan dalam
kesinambungan hubungan intrafamilial, ketidakefektifan dalam kinerja peran, dan
koping individu yang tidak efektif. Hal ini dikarenakan kondisi kerja yang intens
dalam proses pandemi
 Diskusi
Hasil penelitian dalam jurnal ini menghasilkan beberapa titik fokus hubungan
perawat dan keluarganya, antara lain:
a) Rusaknya kesinambungan hubungan intrafamilial:
Hubungan ibu-anak: Dalam proses ini, anak-anak juga terpengaruh seperti
anggota keluarga lainnya. Salah satu penyebab putusnya ikatan orang
tua-bayi/anak adalah terputusnya hubungan orang tua-bayi/anak yang dilandasi
oleh kepercayaan, kasih sayang, dan perhatian. Selama waktu bekerja, para
perawat harus meninggalkan anak-anak mereka dengan orang lain untuk
melindungi mereka. Selain itu, anak-anak masih terlalu kecil untuk mengerti
mengapa ibu mereka harus meninggalkan mereka. Hubungan antar pasangan:
Salah satu situasi yang menyebabkan terputusnya kesinam-bungan hubungan
intrafamilial adalah terputusnya komunikasi dengan pasangan selama pandemi
ini. Fakta bahwa pasangan memulai pertengkaran untuk hal-hal kecil dan tidak
dapat saling mendekati telah membuat proses ini lebih sulit
b) Hubungan antar pasangan
Salah satu situasi yang menyebabkan terputusnya kesinam-bungan hubungan
intrafamilial adalah terputusnya komunikasi dengan pasangan selama pandemi
ini. Fakta bahwa pasangan memulai pertengkaran untuk hal-hal kecil dan tidak
dapat saling mendekati telah membuat proses ini lebih sulit.
c) Ketidakefektifan dalam kinerja peran
Banyak alasan seperti penyakit, masalah pribadi, dan masalah psikologis dapat
mempengaruhi peran kita secara negatif. Saat ini, COVID-19 telah
menyebabkan perubahan dalam peran keluarga perawat karena perjalanannya
yang parah, tingkat penularan, dan kematian. Sementara perawat mengambil
peran utama mereka, mereka harus meninggalkan peran mereka dalam keluarga.
Ia harus jauh dari anak, orang tua, dan pasangannya[29,30]. Untuk alasan ini,
tidak boleh dilupakan bahwa hubungan yang dibangun perawat dengan keluarga
mereka penting dalam hal kesehatan anak dan kesehatan ibu, dan pemeliharaan
hubungan yang aman ini harus didukung. Praktik alternatif harus diciptakan bagi
perawat untuk menghabiskan waktu bersama anggota keluarga
d) Koping individu yang tidak efektif
Seperti yang dipahami dari pernyataan dalam penelitian, ditentukan bahwa
perawat adalah ibu yang sedih, lelah, lelah, dan tidak bahagia yang merindukan
keluarga mereka dan tidak mampu mengatasi situasi saat ini. Dalam proses
pandemi, ketakutan terinfeksi lebih besar bagi para profesional kesehatan
daripada seluruh masyarakat. Di sisi lain, profesional kesehatan takut
menginfeksi keluarga mereka dan orang lain di sekitar mereka daripada terpapar
virus itu sendiri. Dengan demikian, mereka harus hidup terpisah dari keluarga
untuk waktu yang lama
 Kesimpulan
Menunjukkan perawat mengalami gangguan hubungan keluarga dan ketidakcukupan
dalam koping intrafamilial. Perawat yang berusaha mengatasi kepanikan dan
ketakutan akibat pandemi merasa kesakitan karena proses tersebut telah memisahkan
mereka dari keluarga dan anak-anaknya. Komunikasi mereka dengan keluarga dan
anak-anak mereka telah terputus dan peran pengasuhan mereka telah hancur. Adalah
hak alami bagi seorang ibu untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.
Karena hak ini telah diambil dari mereka dan mereka menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa, psikologi mereka telah terpengaruh secara negatif.
Mengembangkan kemampuan perawat untuk mengatur emosi mereka dan strategi
mengatasi situasi ini secara efektif sangat penting untuk mencegah dan
mengendalikan pandemi. Penting untuk bekerja lebih keras untuk mengelola
kecemasan dan stres dalam kelompok khusus ini dan membantu mencegah
kelelahan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma dalam jangka panjang. Dalam
hal ini, kita sebagai perawat perlu fokus mencari solusi yang mendukung rekan-rekan
kita. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan perlunya menekankan pelestarian
integritas keluarga dan pemeliharaan hubungan ibu-bayi/anak.

Diskusi Kelompok
1. Apakah ……? (Pertanyaan dari kelompok 2)
Jawab:
-

Tuliskan daftar pustaka!

Çelik, M. Y. and Kiliç, M. 2022. Family relationship of nurses in COVID-19 pandemic: A


qualitative study. World Journal of Clinical Cases. 10(19): 6472–6482.
….

KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun guna memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan


dosen Pengajar Ns.Latifa Aini Susumaningrum, M.Kep. S.Kp. Kom

Oleh:
Flora Sihwulandari Nurmakirana
NIM 202310101002
Kelas A/2020

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022

……..
DAFTAR PUSTAKA
Çelik, M. Y. dan Kiliç, M. 2022. Family relationship of nurses in COVID-19 pandemic: A
qualitative study. World Journal of Clinical Cases. 10(19): 6472–6482.

Anda mungkin juga menyukai