Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN KELUARGA

LAPORAN PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan dosen
pengampu Ns. Fahrudin Kurdi, M.Kep.

Oleh

Kelompok 4/A 2020

Indah Anastasya 202310101017

Anindiah Putri N. 202310101014

Adista Nur Alifa 202310101110

Anna Agustina P. 202310101113

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
Fungsi Keluarga

1. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan-kebutuhan keluarga, pola-pola respon
Keluarga Bp. P cukup rukun dan perhatian dalam membina
hubungan rumah tangga,terutama Ibu Ny.S dalam Merawatnya
saat postpartum.Namun Bp. P sibuk dengan pekerjaan kantor dan
dinas luar kota sehingga jarang memperhatikan istri dan anaknya
sehingga Ny S saat ini tinggal Bersama ibu kandungnya.
2) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)

Tn. P Ny.S

Ny. U An. X

Gambar 1. Diagram Pertalian Keluarga Bp.P

Keterangan :

: Hubungan lemah

: Hubungan kuat

Gambar 1. Gambar di atas menunjukkan keakraban dalam


keluarga Keluarga Bp. P. Tampak dalam gambar bahwa Ibu S dan
An .X memiliki hubungan yang sangat kuat, dan Bp.P memiliki
hubungan yang lemah dengan Ibu S,An.X dan Mertuanya.

2. Fungsi sosial
Keluarga Bp. P keakraban serta kerukunan antar tetangga dan saudara
bisa dikatakan Cukup baik. Keluarga selalu mengajarkan dan
menanamkan perilaku yang baik dalam berinteraksi dengan orang
lain. Keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan
yang ada dalam masyarakat, seperti mengikuti pengajian dan
Musyawarah bulanan di Masyarakat.
3. Fungsi ekonomi
Kebutuhan ekonomi di keluarga ini dipenuhi oleh Bp.P yang berperan
sebagai kepala rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga.
Seluruh kebutuhan rumah tangga dan hal mendesak terkait keuangan
selalu terpenuhi dengan baik. Keluarga juga selalu menabung
sebagian uangnya ke rekening bank yang mana bila ada kebutuhan
mendesak bisa sewaktu-waktu diambil. Kebutuhan ekonomi bisa
dibilang Cukup Memenuhi dikarenakan Bp. P bekerja sebagai PNS
(Pegawai Negeri Sipil) yang menjadikan tidak terkena dampak yang
signifikan.
4. Fungsi reproduksi
Bp P dan Ibu S memiliki 1 anak yang dilahirkan secara normal, Ibu S
belum mengalami manepouse. Sampai saat ini hubungan intim dan
kemesraan dari Bp P dan Ibu S masih terjalin namun belum terpenuhi
dengan baik karena Bapak P sibuk dengan pekerjaannya di kantor dan
dinas keluar kota. Ibu S menerapkan program KB untuk membatasi
jumlah keturunan. Tidak terdapat permasalahan dalam keluarga
terkait kepuasan dalam berhubungan.
5. Fungsi perawatan kesehatan
1) Keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga:
Keluarga Bp P meyakini bahwa jika melakukan gaya hidup yang
sehat maka akan terhindar dari penyakit. Setiap anggota keluarga
sebisa mungkin menerapkan gaya hidup sehat, seperti
memperhatikan apa saja yang akan di makan, berjalan-jalan di
sekitar rumah juga menjaga ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sakit/sehat:
Keluarga Bp. P mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan yang
dapat membantu mereka melakukan aktivitas sehari-hari dan sakit
adalah keadaan yang menghambat mereka untuk beraktivitas,
namun keluarga menganggap bahwa sehat maupun sakit
merupakan pemberian dari Tuhan yang harus disyukuri. Saat
dirasa ada yang aneh pada tubuh dan merasa bahwa tubuhnya
tidak seharusnya seperti itu maka anggota keluarga dari Bp. P
akan memeriksakan kondisinya ke tenaga kesehatan. Dan
informasi mengenai tanda gejala penyakit mereka peroleh melalui
media social yang selanjutnya akan mereka tanyakan ke tenaga
Kesehatan seperti dokter,perawat ataupun bidan.
3) Praktek diet keluarga:
Keluarga Bp P memerhatikan makanan apa yang akan mereka
makan. Biasanya Ibu S berbelanja bahan makanan di pasar dan
setelahnya ia akan menyimpannya di dalam kulkas, ia paling
sering menyiapkan makanan yang digoreng, bersantan dan
diimbangi dengan sayur, dan buah. Lauk pauk yang sering di
makan adalah ayam, ikan, tahu, tempe. Keluarga selalu
mengkonsumsi susu serta multivitamin dan vitamin C. Masakan
yang dimakan tiap pagi, siang, malam selalu berganti dan sesuai
dengan porsi makan. Pola makan antar anggota keluarga sama,
seseuai dengan jam makan pagi, siang, dan malam.
4) Kebiasaan tidur dan istirahat:
Keluarga Bp. P biasanya tidur malam mulai dari pukul 22.00 atau
tergantung dengan aktivitasnya. Bila seharian Lelah maka bisa
tidur sebelum jam 22.00 atau bahkan bila ada aktivitas mendadak
di malam hari bisa tidur >22.00. Ibu S selalu membiasakan
bangun pagi sekitar pukul 04.30 atau 05.00. Keluarga tidak
mengalami kesulitan tidur di malam hari., bila malam hari di sela-
sela tidur kebangun karena ke toilet dan setelah itu melanjutkan
tidur.
5) Latihan dan rekreasi:
Keluarga Bp. P menyadari bahwa aktivitas fisik perlu dilakukan
untuk menjaga kesehatan. Dan kegiatan fisik yang sering mereka
lakukan adalah berolahraga setiap hari weekend, kegiatan tersebut
juga dapat dianggap rekreasi bagi mereka.
6) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
Keluarga selalu menyediakan seluruh jenis obat-obatan yang biasa
menyerang anggota keluarga seperti antibiotik, multivitamin, obat
anti nyeri, hipertensi, kolesterol, asam urat, dst. Obat tersebut
didapatkan di apotek serta dari resep dokter saat periksa. Keluarga
Bp. P juga menyimpan segala obat-obatan seperti pereda demam,
flu, batuk, obat pencernaan dll.
7) Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:
Saat ada anggota keluarga yang sakit, maka Ibu S selalu siap
untuk merawatnya, seperti membawanya ke dokter, membantu
makan minum, membantu meminum obat.
8) Orang yang berperan membuat keputusan dalam hal
kesehatan keluarga, pengetahuan keluarga mengenai cara
perawatan pada anggota keluarga yang sakit:
Anggota keluarga yang paling memperhatikan kondisi kesehatan
anggota keluarga lainnya adalah Ibu S, dengan memberi obat yang
dibeli ke apotek untuk meredakan sakitnya dan juga ia akan
memutuskan kapan akan pergi ke pelayanan kesehatan atau tidak.
Jika ia merasa bahwa penyakit tersebut masih dapat diatasi dengan
menggunakan alat dan bahan yang ada di rumah, maka ia akan
mencoba merawatnya terlebih dahulu, namun jika penyakitnya tak
kunjung sembuh maka ia akan membawanya ke pelayanan
kesehatan. Untuk pencegahan penyakit keluarga selalu minum
multivitamin.
9) Praktik lingkungan:
Keluarga Bp P tidak merasa ada masalah yang terjadi mengenai
lingkungannya. Dalam merawat tanamannya, mereka
menggunakan pupuk organic dan juga terkadang menggunakan
pestisida untuk mengusir hama yang mengganggu tanaman.
Anggota keluarga Bp P biasanya mandi 2 kali sehari, dan sering
melakukan cuci tangan sebelum memulai suatu aktivitas seperti
makan. Mereka juga memanfaatkan jamban untuk melakukan
BAB dan BAK. Keluarga Bp P membersihan kamar mandi
dengan menggunakan wipol dan selalu dibersihkan setiap
seminggu sekali.
10) Cara pencegahan penyakit:
Hal yang dilakukan Keluarga Bp P dalam mencegah penyakit
adalah dengan mengimunisasi anaknya. Keluarga selalu rutin
check up kesehatan seperti gula darah, kolestrol, asam urat dan
tekanan darahSelain itu mereka juga sering melakukan kegiatan
fisik seperti berolahraga Bersama,melakukan senam dll, dan
sebisa mungkin untuk menjalankan gaya hidup sehat, seperti
memakan makanan bergizi.
11) Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga Bp P Menyangkal tentang adanya Riwayat Penyakit
Kesehatan dari masing-masing keluarga terdahulu dan selalu
melakukan pencegahan serta pola hidup sehat.
12) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan yang
dimanfaatkan oleh keluarga:
Saat sakit, keluarga Bp P biasanya akan mengunjungi dokter atau
perawat untuk mengatasi penyakitnya. Keluarga memiliki
Asuransi Kesehatan.
13) Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan
kesehatan:
Keluarga Bp. P mempercayai para tenaga kesehatan dan tidak
pernah pergi ke dukun atau sejenisnya untuk menyembuhkan
penyakit dalam Keluarganya.
14) Pelayanan kesehatan darurat:
Keluarga Bp. P mengatakan bahwa apabila terjadi kondisi darurat,
seperti terjadinya kecelakaan maka mereka akan membawanya ke
pelayanan kesehatan yang terdekat dari tempat kejadian, entah itu
di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, dengan menggunakan
kendaraan yang mendukung kondisi orang tersebut. Keluarga Bp
P memiliki call center ambulance terdekat.
15) Sumber pembiayaan:
Keluarga Bp P terdaftar sebagai anggota BPJS Tingkat 2 yang
mereka bayar setiap bulannya.
16) Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan:
Keluarga Bp P tidak pernah mengalami kondisi darurat yang
mengharuskan untuk segera di pelayanan kesehatan. Biasanya
mereka menggunakan motor atau Mobil untuk menjangkau
pelayanan kesehatan. Namun jarak rumah dengan fasilitas
pelayanan kesehatan agak jauh, yaitu sekitar 3-4 km.

Anda mungkin juga menyukai