Anda di halaman 1dari 1

Kasus 4

Keluarga Bp. P (30 tahun) bersama dengan istrinya Ibu S (28 tahun) tinggal dalam satu keluarga.
Kedua suami istri tersebut menikah kurang lebih 1 tahun yang lalu. Keadaan keluarga saat ini Ibu S
sedang melahirkan anak pertamanya melalui persalinan normal 7 hari yang lalu. Keadaan Ibu S saat
ini sangat tertekan dengan peran barunya sebagai seorang ibu karena harus meneteki bayinya setiap
2 jam sekali, masih terasa nyeri saat bergerak, takut merawat tali pusat bayi dan memandikan bayi
karena takut jatuh. Keadaan bayi saat ini sehat dan tidak menunjukkan masalaah kesehatan. Ibu S
kadang mengeluh nyeri saat meneteki dan tidak mengerti cara perawatan payudara, Ibu S juga
mengeluh kenapa berat badannya tidak cepat turun karena merasa gendut dan tidak cantik lagi. Bp.
P sibuk dengan pekerjaan kantor dan dinas luar kota sehingga jarang memperhatikan istri dan
anaknya. Ibu S saat ini tinggal di rumah bersama ibu kandungnya yang membantu merawat bayinya
serta seorang pembantu rumah tangga.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor

Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah keluarga Bp.P dari masalah yang
dihadapi berupa khawatir dengan keadaan Ibu S yang sedang mengalami baby blues. Upaya
yang dilakukan oleh Keluarga Bp.P melalui dukungan keluarga sebagai salah satu bentuk
dukungan sosial, Ibu S sebagai seorang ibu setelah melahirkan dapat melakukan
penyesuaian yang lebih baik dalam masa nifasnya. Hal ini juga berkaitan bahwa dukungan
sosial akan meningkatkan kesejahteraan psikologis (psychological well being) dan
kemampuan penyesuaian diri melalui perasaan memiliki, peningkatan harga diri
pencegahan neurotisme dan psikopatologi, pengurangan distres serta penyediaan sumber
atau bantuan yang dibutuhkan. Keluarga Bp. P membantu dalam mewujudkan kontrol
emosi, kemampuan belajar, tindakan langsung, dan terjaganya hubungan interpersonal,
dukungan keluarga yang berupa perhatian emosi, bantuan informasi, bantuan instrumental
dan penilaian turut memberikan sumbangan.
3. Strategi Koping yang digunakan
Strategi Koping yang digunakan oleh Keluarga Bp.P yaitu melalui bentuk dukungan perhatian
emosi yang berupa kehangatan, kepedulian maupun ungkapan empati, akan timbul keyakinan
bahwa Ibu S dicintai dan diperhatikan. Perhatian emosi akan membuat ibu postpartum merasa yakin
bahwa ia tidak seorang diri melewati masa nifasnya. Bantuan Instrumental yang berupa materi
maupun tindakan akan mempermudah Ibu S dalam melakukan berbagai aktivitas. Tersedianya dana
yang memadai akan memungkinkan ibu nifas memenuhi kebutuhan gizi dan perawatan kesehatan
yang dibutuhkan selama masa nifas.

Anda mungkin juga menyukai