Anda di halaman 1dari 8

SURVEILANS KASUS

COVID-19

Oleh :

Kelompok 6/Kelas A 2020


Nama Anggota :

1. Oktavia Arifatunnahriyah 202301010004


2. Idfiana Hilmi 202310101009
3. Muslimatus Sholihah 202310101018
4. Zhindy Sinura 202310101019
5. Faiqotul Hikmah 202310101021
6. Febi Zafriya Vinori 202310101109
7. Anna Agustina P. 202310101113
kasus
Perawat Dio merupakan seorang PJ Survailence, ia mendapatkan
laporan dari teman di IGD puskesmas bahwasanya terdapat pasien
dengan keluhan sesak napas, batuk pilek sejak 3 hari yll. Hasil swab
antibodi menunjukkan hasil POSITIF. Jelaskan langkah-langkah yang
harus anda ambil dalam menanggapi kasus tersebut!
PENGUMPULAN DATA

Jika ditemukan kasus baru  puskesmas bekerjasama dengan


satgas covid-19 atau masyarakat untuk memberikan informasi dan
pendataan orang yang terjangkit covid-19  mendata pasien yang
datang ke puskesmas dengan gejala covid-19 maupun dalam
kategori rentan untuk tertular
PENGOLAHAN DATA
Data yang sudah diperoleh akan diolaah menggunakan software yaitu
aplikasi SPSS dengan mengelompokkan masyarakat sesuai usia, jenis
kelamin, waktu dan tempat tinggal dan hasilnya disajikan dalam bentuk
tabel.
Hasil pengolahan data
Waktu Negatif (-) Suspect Positif

24 September 2022 10 8 2

25 September 2022 8 9 3

26 September 2022 7 10 3

Jumlah 25 27 8
 Analisa dilakukan menurut alamat,
usia, jenis kelamin, riwayat kontak,
gejala, hasil tes, dan tindak lanjut.
 Penyajian data dalam bentuk tabel.
 Tidak melakukan interpretasi data
Analisa Data maupun menyimpulkan data
Survelance
 Data COVID-19 yang telah
didapatkan dari proses
pengumpulan data kemudian di
analisis oleh surveilans dibantu
oleh seorang petugas IT Puskesmas
Diseminasi
a. Menyampaikan informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dilaksanakan tindak lanjut terhadap
penanganan kasus pasien tersebut karena berdasarkan hasil swab antibodi positif yang berarti dinyatakan
menjadi pasien COVID-19.
b. Menyampaikan informasi kepada Pengelola Program tentang pasien COVID-19 sebagai sumber
data/laporan surveilans sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Memberikan umpan balik kepada sumber data dalam rangka perbaikan kualitas data terkait COVID-19.
Memberikan umpan balik sangat penting dilakukan apabila terdapat pengambilan data yang kurang sesuai
untuk mencegah terjadinya data yang kurang relevan dalam pencatatan proses penyakit, laporan wabah,
pemeriksaan laobratorium, penggunaan obat-obatan juga vaksin, dan survey yang telah dilakukan pada
masyarakat.
d. Diseminasi (penyebarluasan) informasi tentang COVID-19 sangat dibutuhkan. Hal ini menjadi tugas
bersama pemerintah dengan seluruh komponen yang ada, mulai dari aparatur, organisasi
kemasayarakatan, kelompok informasi, pegiat sosial dan tentu saja media. Upaya pencegahan penyebaran
COVID-19 akan efektif, apabila masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan memperoleh edukasi
secara proporsional.
Diseminasi
Salah satu pengelolaan media sosial Humas Kemendagri sebagai sarana penyebaran informasi dengan
menggunakan proses manajemen PR yang terdiri dari empat tahap yaitu defining the problem, planning and
programming, taking actions and communicating, dan evaluating. Hal ini dilakukan agar mengetahui bagaimana
proses pengelolaan media sosial Humas Kemendagri sebagai sarana penyebaran informasi di masa pandemi
COVID-19.
• Tahap defining the problem, Humas Kementerian Dalam Negeri dalam mencari data awal permasalahan dengan
mendapatkan setiap dokumentasi dari kegiatan yang menjadi tugas humas Kemendagri seperti kegiatan press
conference, press realese, press tour. Tahap perencanaan, sebelum proses publikasi Humas Kementerian Dalam
Negeri mengelola data data menjadi konten media sosial berupa artikel, meme infografis, video singkat, dan
advertorial.
• Tahap taking actions and communicating dalam tahap ini Humas Kemendagri melakukan publikasi konten
media sosial yang sudah direncanakan, namun sebelum proses publikasi harus memperhatikan faktor faktor
Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity dan Consistency Capability
• Tahap evaluasi, Humas Kemendagri melakukan tahap evaluasi guna memperhatikan hasil konten yang sudah
dipublikasi agar tetap pada tujuan awal dan juga untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Evaluasi
pada konten media sosial dilakukan dengan menggunakan Intelligence Social Media Analysis (ISA) yaitu
software dari pihak ketiga. ISA melakukan analisis opini publik dari sumber social media untuk mendapatkan
secara real time persepsi publik terhadap satu kejadian, tokoh, organisasi, kasus, issue, ataupun kebijakan

Anda mungkin juga menyukai