Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan dosen
pengampu Ns. Wahyuni, Ph. D.

Oleh

Anna Agustina Pangesti

NIM 202310101113

Kelas A 2020

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
Materi: Self Efficacy

1. Tipe Keluarga : Dari kasus tersebut, keluarga Ny. B adalah tipe keluarga inti,
atau bisa juga tipe keluarga tradisional Nuclear Family karena terdiri dari ayah,
ibu, dan 2 anak kandung.
2. Tahap Perkembangan Keluarga : Berdasarkan kasus tersebut, keluarga Ny. B
berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja (families with
teenagers) karena anak tertuanya telah memasuki masa pendidikan SMP dengan
aktivitas yang padat dengan orang tua yang harus bekerja/memiliki agendanya
sendiri.
3. Fungsi Keluarga : Berdasarkan kasus tersebut, keluarga Ny. B adalah keluarga
dengan fungsi reproduksi, karena Ny. B dan Tn. A telah menghasilkan dua anak
dalam pernikahannya, fungsi ekonomi, karena Tn. A kemudian Ny. B bekerja
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Fungsi perawatan, Ny. B merawat
Tn. A agar keadaannya segera pulih. Serta fungsi sosialisasi, Ny. B sempat
menitipkan kedua anaknya pada saudara terdekatnya, hal ini mengajarkan anak
bagaimana berekehidupan sosial sebelum anak meninggalkan rumah dan
bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah.
4. Peran Perawat : Berdasarkan kasus tersebut peran perawat adalah sebagai
pendidik (educator), yaitu dengan mengajarkan Ny. B tentang terapi dan cara
merawat Tn. A setelah pulang ke rumah. Perawat juga berperan sebagai konsultan
(counselor), yaitu narasumber bagi Ny. B/keluarga saat menghadapi
permasalahan kesehatan. Selain itu, perawat juga dapat berperan sebagai
pengawas kesehatan, yaitu perawat melakukan kunjungan rumah untuk
mengidentifikasi terkait kesehatan keluarga. Perawat juga dapat berperan sebagai
pembaruan, yaitu memperbarui ide dalam metode baru untuk memberikan
pendidikan pada klien.
5. Indikator Self-efficacy beserta penjelasan bagaimana keterkaitan peran
perawat didalamnya : Self-efficacy Ny. B rendah, Ny. B merasa cemas dan tidak
percaya diri karena meskipun sudah diberi perawatan, keadaan Tn. A masih
lemah, maka peran perawat disini adalah menjadi pendidik (educator) bagi Ny. B
dengan mengajarkan terapi dan cara merawat Tn. A yang benar, dan juga
memberikan penguatan pada Ny. B agar mendapat kembali kepercayaan dirinya
dan terhindar dari cemas berlebih.

Anda mungkin juga menyukai