KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh :
Kelompok 2 / Kelas A
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh :
Kelompok 2 / Kelas A
hamil puskesmas
A. Latar Belakang
Masalah gizi yang sering terjadi pada kelompok wanita usia subur (WUS)
yaitu kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis (KEK) adalah suatu
kondisi dimana individu mengalami kekurangan asupan energi atau makanan
yang berlangsung lama (kronis) pada wanita usia subur (WUS) atau ibu hamil.
Masalah kurang energi kronis (KEK) dapat menyebabkan status gizi suatu
individu menjadi buruk. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kurang
energi kronis (KEK) pada ibu hamil diantaranya adalah karena ketidaktahuan
akan hubungan makanan dan kesehatan, kebiasaan atau pantangan yang
merugikan, keterbatasan penghasilan keluarga serta jarak kelahiran yang rapat
juga dapat berpengaruh pada pengetahuan tentang gizi di masyarakat
(Kurniawan et al., 2021).
Kurang energi kronis (KEK) menjadi masalah penting dari kekurangan
gizi buruk dan menjadi masalah utama di negara berkembang. Prevalensi
wanita yang mengalami kurang energi kronis (KEK) di negara berkembang
mencapai 15-47% yaitu dengan BMI <18,5. Di Indonesia, menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi kurang energi kronis
(KEK) pada wanita usia subur (WUS) pada usia 15-19 tahun yang hamil
sebesar 33,5% dan tidak hamil sebesar 36,3%. Sedangkan pada usia 45-49
tahun yang hamil sebesar 11,1% dan tidak hamil sebesar 6%. Hal ini
menunjukan bahwa angka kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di
tingkat nasional masih tinggi dan masih memerlukan perhatian yang lebih
besar dalam upaya peningkatan gizi (Nurhapsa et al., 2022).
Wanita yang mengalami malnutrisi sebelum hamil atau selama minggu
pertama kehamilan berpotensi untuk melahirkan bayi yang menderita
kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem saraf pusat sangat peka pada
2–5 minggu pertama. Jika hal tersebut diderita ibu hingga sepanjang minggu
terakhir kehamilan, maka ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (< 2500 gram). Untuk menggambarkan adanya risiko kekurangan
energi kronis (KEK) pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil, di
Indonesia digunakan ambang batas nilai rerata LILA yaitu <23,5 cm.
Berdasarkan hal tersebut apabila seseorang memiliki LILA <23,5 cm, maka
individu tersebut termasuk dalam kategori kekurangan energi kronis (KEK)
(Azizah and Adriani, 2018).
Berdasarkan permasalahan kurang nergi kronis (KEK) pada ibu hamil,
terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan agar ibu hamil terhindar dari
faktor-faktor risiko tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
deteksi dini LILA, ibu hamil wajib ANC, program kesehatan sosialisasi dan
edukasi, tidak menikah dini dan membiasakan makan dengan menu yang
bevariasi serta bernutrisi (Kurniawan et al., 2021). Selain itu, program lain
yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan masyarakat untuk berperan
aktif dalam kegiatan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT)
kepada semua ibu hamil di kelurahan X.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kegiatan penyuluhan tentang kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
dan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil di kelurahan X
bertujuan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan atau bebas kurang
energi kronis (KEK) pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang kurang energi
kronis (KEK)
b. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang status gizi
c. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang menu
seimbang dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil
dengan kurang energi kronis (KEK)
D. Manfaat
Semua ibu hamil di Kelurahan X:
a. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang istilah ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis (KEK)
b. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang status gizi
c. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan upaya
pencegahan ibu hamil KEK
d. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang menu seimbang dan
PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
METODE PELAKSANAAN
A. Lokasi
Lokasi penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil
dengan kurang energi kronis (KEK) akan dilakukan di kantor kelurahan X.
B. Sasaran
Sasaran dalam program ini yaitu semua ibu hamil yang tinggal di kelurahan X
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Pelaksanaan Penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Kegiatan
penyuluhan ini akan berkerja sama dengan pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) setempat. Tim penyuluhan terdiri dari perawat dan ahli gizi.
Setelah itu, dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu
hamil di kelurahan X.
2. Pemantauan dan Evaluasi
Dilakukan pemantauan terhadap setiap pelaksanaan kegiatan dan program
yang dilakukan pada kelurahan X. Evaluasi dilakuakan setiap 1 bulan
sekali dengan mengadakan rapat evaluasi dengan tim penyuluhan beserta
dengan perawat dan ahli gizi.
D. Pelatihan Penyadaran
Pelatihan tim pengurus program
1. Topik
Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
a. Materi
1. Pengertian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
2. Penyebab KEK pada ibu hamil
3. Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil
4. Dampak KEK pada ibu hamil
5. Cara mencegah dan mengatasi KEK pada ibu hamil
b. Alat Bantu
Leaflet
c. Perlengkapan
LCD, microfone, laptop
2. Topik
Status gizi pada ibu hamil dengan KEK
a. Materi
1. Pengertian status gizi pada ibu hamil
2. Pentingnya gizi untuk ibu hamil
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
b. Alat bantu
Leaflet, video
c. Perlengkapan
LCD, microfone, laptop
3. Topik
PMT (Produk Makanan Tambahan)
a. Materi
1. Pengertian produk makanan tambahan dan menu seimbang pada
ibu hamil
2. Pentingnya menu seimbang untuk ibu hamil dengan KEK
3. Pemberian produk makanan tambahan untuk ibu hamil dengan
KEK
b. Alat bantu
Leaflet
c. Perlengkapan
LCD, microfone, laptop
E. Pembinaan
1. Perawat bekerjasama dengan beberapa ahli gizi untuk memberikan
pembinaan kepada kader dan tim penyuluhan untuk mencegah terjadinya
kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dengan menerapkan menu
seimbang dan PMT (pemberian Makanan Tambahan)
F. Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan melaksanakan
program penyuluhan pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik
(KEK)
b. Dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program penyuluhan pada
Ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK)
2. Evaluasi Output
Jumlah ibu hamil yang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan di
kelurahan X.
3. Evaluasi Hasil
Keberhasilan program penyuluhan pada ibu hamil dengan kurang energy
kronis (KEK) diukur dengan tercapainya tujuan program yang telah
ditentukan oleh tim penyuluh, perawat, dan ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A. and Adriani, M. (2018) ‘Tingkat Kecukupan Energi Protein Pada Ibu
Hamil Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis’,
Media Gizi Indonesia, 12(1), p. 21. doi:10.20473/mgi.v12i1.21-26.