Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGGREGATE IBU

DAN ANAK BALITA: IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI


KRONIS (KEK)

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dengan


dosen pengampu Ns. Tantut Susanto S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D

Oleh :

Kelompok 2 / Kelas A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGGREGATE IBU
DAN ANAK BALITA: IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI
KRONIS (KEK)

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas dengan


dosen pengampu Ns. Tantut Susanto S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D

Oleh :

Kelompok 2 / Kelas A

Meyra Sevianita 202310101006


Karina Paramita Yanuari 202310101008
Muslimatus Sholihah 202310101018
Prasita Kusumaningtyas 202310101020
Risma Dian Ayu 202310101095
Anita Sulistyawati 202310101099
Ahmad Syaifur Rizal 202310101100
Dewi Diniyatul Maulidiyah 202310101105
Nikmatul Nur Aisyah 202310101106
Ervatamia Syah Deviragata 202310101108
Indah Sofiatul M 202310101115

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK)

Variabel Sub-Variabel Sub-sub Variabel Pertanyaan Sumber Metode


Data WS S LR I FGD
1. Inti Sejarah - Perkembangan - Apakah terdapat ibu hamil yang Data √
Komunitas komunitas: mengalami kurang energi kronis Puskesmas,
Perkembangan terjadinya (KEK) RW, dan
masalah kesehatan - Apakah ada peningkatan jumlah KK √
kurang energi kronis ibu hamil dalam satu tahun
(KEK) pada ibu hamil terakhir?
Demografi a. Demografi a. Demografi Keluarga,
dan Statistik - Jumlah wanita pada - Berapa jumlah wanita usia RT, RW, √
Vital usia subur subur di komunitas Kelurahan
- Jumlah ibu hamil - Berapa jumlah ibu hamil √
- Jumlah ibu hamil yang ada di komunitas
yang mengalami - Berapa prevelensi masalah √
masalah KEK KEK pada ibu hamil
- Jumlah ibu hamil - Berapa jumlah ibu hamil √
berdasarkan jenis berdasarkan tingkat
pendidikan pendidikan
b. Statistik Vital b. Statitik Vital
- angka kematian pada - Apa penyebab terbanyak √
ibu dan bayi kematian pada ibu dan bayi
- Apakah ada yang
meninggal akibat masalah √
KEK (kekurangan gizi)
Etnisitas a. Life style a. Life style Keluarga √
- Kebisaan/gaya hidup - Bagaimana kebiasaan ibu
b. Pola makan hamil dalam mengonsumsi
- Jenis makanan makanan setiap harinya?
- Frekuensi makanan b. Pola makan
- Apa makanan pokok yang √
setiap hari dikonsumsi ibu
hamil ?
- Lauk hewani apa saja yang √
menjadi menu keluarga
sehari-hari ?
- Sayuran apa saja yang
dikonsumsi ibu hamil
sehari-hari? √
- Buah apa saja yang
dikonsumsi ibu hamil
sehari-hari?
- Minuman apa yang sering √
dikonsumsi ibu hamil
sehari-hari ?
- Berapa kali ibu hamil √
mengonsumsi makanan
pokok dalam sehari ?
- Berapa kali ibu hamil √
mengonsumsi lauk hewani
dalam sehari ?
- Berapa kali ibu hamil √
mengonsumsi sayur dalam
sehari ?
- Berapa kali ibu hamil √
mengonsumsi buah dalam
sehari ?

Nilai-nilai dan a. Nilai a. Nilai Ibu hamil √
kepercayaan b. Kepercayaan - Apakah yang dilakukan ibu dan
hamil untuk mengatasi Keluarga
KEK yang ada?
b. Kepercayaan
- Apakah ibu hamil percaya
bahwa KEK dapat √
membuat berat badan bayi
rendah?
2. Subsistem Lingkungan a. Anggota masyarakat a. Berapa banyak anggota a.ibu hamil ✓
fisik b. Air masyarakat ibu hamil yang b.RT/RW
mengalami KEK? c.keluarga
b. Bagaimana kualitas air yang d.puskesma ✓
dikonsumsi oleh ibu hamil? s
Pelayanan a. Jenis pelayanan a. Apa saja jenis pelayanan a. ibu √
sosial dan kesehatan yang ada kesehatan yang ada untuk Ibu hamil
kesehatan b. Biaya / jasa pelayanan Hamil? b. keluarga
kesehatan b. Berapa biaya yang dibutuhkan c. RT/RW √
c. Fasilitas yang untuk setiap pemeriksaan d. Puskesm
disediakan kesehatan pada Ibu Hamil? as
d. Program kesehatan c. Apakah fasilitas kesehatan
e. Jumlah pengguna yang disediakan sudah cukup √
pelayanan kesehatan memenuhi kriteria untuk
mendukung status Gizi Ibu
Hamil pada daerah tersebut?
d. Apa saja program kesehatan √
yang dijalankan atau
disediakan oleh layanan
kesehatan untuk menjaga
kesehatan ibu hamil?
e. Berapa jumlah pengguna Ibu
Hamil dengan KEK yang √
menggunakan pelayanan
kesehatan yang ada?
Ekonomi a. karakteristik pekerjaan a. apa rata-rata pekerjaan pokok a. ketua √
b. penghasilan di lingkungan tersebut? RW/R
b. apakah kepala keluarga bekerja T
atau menganggur? b. kepala √
c. apakah penghasilan kepala keluarg
keluarga dapat mencukupi a
kebutuhan gizi ibu? c. kepala
keluarg
a √
Transportasi a. Alat transportasi di a. Apakah jenis alat transportasi di a. Ibu √ √
dan keamanan keluarga dan komunitas keluarga dan komunitas untuk ibu hamil
untuk ibu hamil hamil ? b. keluarg
b. karakteristik keamanan di b. Bagaimana keadaan keamanan di a √ √
komunitas bagi ibu hamil komunitas berkaitan dengan c. RT,
dengan kekurangan energi keadaan ibu hamil dengan RW
kronis (KEK) kekurangan energi kronis (KEK) ? d. Kelura
han
Politik dan a. Kebijakan di komunitas a. Apakah kebijakan di Ibu hamil, √ √
pemerintahan yang mengatur tentang komunitas yang mengatur Keluarga,
masalah kesehatan Ibu tentang masalah kesehatan RT, RW,
hamil dengan kurang Ibu Kelurahan
hamil dengan kurang energi
energi kronis (KEK) kronis (KEK)
b. Peraturan dalam b. Apakah ada peraturan dalam
keluarga yang mengatur keluarga yang mengatur √ √
tentang masalah tentang kesehatan Ibu hamil
kesehatan Ibu hamil dengan kurang energi kronis
dengan kurang energi (KEK)
kronis (KEK)
Komunikasi a. Sarana komunikasi a. Apa saja sarana komunikasi di Ibu hamil √
yang ada di lingkungan lingkungan yang digunakan dan suami
dan komunitas yang oleh ibu hamil?
digunakan oleh ibu b. Kegiatan apa saja yang diikuti
hamil oleh ibu hamil? Apakah √
b. Kegiatan yang bertemu tiap minggu atau tiap
diikuti ibu di bulan untuk membahas kondisi
lingkungannya ibu hamil?
c. Media informasi yang c. Media informasi berupa apa √
digunakan komunitas yang digunakan dalam
menyebarkan informasi di
kalangan ibu hamil?
Pendidikan a. Tingkat pendidikan ibu a. Apa jenjang pendidikan ibu? Ibu hamil √
hamil b. Apa jenjang pendidikan suami dan suami √
b. Tingkat ibu?
pendidikan suami c. Bagaimana pengetahuan ibu
c. Pengetahuan ibu hamil mengenai masalah kesehatan √
tentang kondisi energi kurang energi kronis pada ibu
kronis hamil? Taukah ibu?
d. Pengetahuan suami d. Bagaimana pengetahuan suami
mengenai kondisi mengenai masalah kesehatan √
energi kronis kurang energi kronis pada ibu
hamil?
e. Pernahkah ibu dan suami
menerima pendidikan √
kesehatan di lingkungan
rumah?
Rekreasi a. sarana hiburan atau a. adakah kegiatan rekreasi ibu hamil √
rekreasi yang pernah yang ibu dan suami lakukan dan suami √
di kunjungi oleh ibu selama ibu hamil? √
dan suami b. Apakah kegiatan tersebut √
dapat menguras energi ibu?
c. Apakah kegiatan tersebut
membuat ibu bahagia?
d. kegiatan apa yang biasanya
ibu dan suami lakukan di
saat waktu senggang?
3. Persepsi perawat dan a. perawat a. apakah ada ibu hamil yang ibu hamil √
ibu hamil ● potensi ibu hamil berpotensi mengalami dan Data
mengalami kurang kurang energi kronik? RT/RW
energi kronik b. apakah kekuatan dan
● kekuatan dan kelemahan dari ibu hamil √
kelemahan dalam untuk mengatasi kurang
mengatasi kurang energi kronis?
energi kronis c. apa yang ibu ketahui
b. ibu hamil mengenai kurang energi
● pengetahuan ibu kronis? √
hamil mengenai d. apa saja yang akan ibu
kurang energi kronis lakukan jika ibu mengalami
● tindakan yang kurang energi kronis? √
dilakukan saat
terjadi kurang energi
kronis
PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK)

Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

Defisit kesehatan TUM: Patnership 1) Berikan Afektif / Tersier Teridentifikasi - Mahasiswa


komunitas b.d program kesempatan kesiapan dan
Setelah dilakukan - Kelompok
tidak atau kurang kepada setiap kemampuan
intervensi Ibu hamil
didukung komunitas d.d anggota partisipasi
keperawatan
terjadi masalah kesehatan masyarakat masyarakat dalam - Kader
selama 1 bulan,
ibu hamil dengan untuk program kesehatan
status kesehatan
kekurangan energi kronis berpartisipasi kesehatan
komunitas terkait
sesuai
ibu hamil dengan
kemampuan
kekurangan energi
yang dimiliki
kronis meningkat.

TUK 1: Proses 2) Berikan Psikomotor/Tersie Kelompok ibu - Mahasiswa


Kelompok makanan r hamil terpenuhi
Meningkatkan - Kelompok
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

fungsi sistem tambahan pada kebutuhan Ibu hamil


komunitas dalam ibu hamil untuk nutrisinya
- Kader
menangani angka memenuhi
kesehatan
kekurangan energi nutrisi dan
kronis kepada ibu proteinnya - Perawat

hamil puskesmas

TUK 2: Pendidikan 3) Lakukan Kognitif / Primer Teridentifikasi - Mahasiswa


Kesehatan pendidikan pengetahuan ibu
Meningkatkan - Kelompok
mengenai KEK kesehatan hamil mengenai
pengetahuan ibu Ibu hamil dan
dengan sistem informasi yang
dan ayah mengenai para suami
edukasi kepada berhubungan
kekurangan energi
kelompok ibu dengan KEK
kronis
hamil dan
suami
TUK 3: Proses 4) Lakukan Afektif / Kelompok ibu - Mahasiswa
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

Meningkatkan Kelompok skrining protein Sekunder dan ayah - Kelompok


pemantauan ibu hamil mengetahui Ibu hamil
kondisi kesehatan secara berkala dengan baik cara
- Kader
komunitas untuk menghindari
kesehatan
khususnya pada ibu menghindari kondisi
hamil terhadap KEK kekurangan - Perawat

gejala-gejala energi kronis puskesmas

kondisi kekurangan dengan rutin


energi kronis skrining protein
ibu

Pemeliharaan kesehatan TUM: Proses 1) Identifikasi Kognitif/Primer Teridentifikasi Mahasiswa,


tidak efektif b.d kelompok perilaku upaya kesiapan dan
Setelah dilakukan Keluarga,
ketidakcukupan sumber kesehatan yang kemampuan
intervensi
daya d.d pendapatan dapat terhadap Kader
keperawatan
keluarga yang rendah dan ditingkatkan pemahaman kesehatan,
selama 1 bulan,
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

terhambatnya untuk status pemeliharaan perilaku upaya Perawat


mengakses pelayanan kesehatan Ibu kesehatan pada puskesmas.
kesehatan Hamil dengan KEK Ibu hamil dengan
Meningkat KEK

TUK 1: Pendidikan dan 2) Menyediakan Kognitif/Primer Tersedianya Mahasiswa,


promosi materi dan media materi dan media
Meningkatkan Keluarga,
kesehatan pendidikan pendidikan
pemahaman
kesehatan kesehatan tentang Kader
perilaku hidup
tentang pentingnya gizi kesehatan,
sehat pada ibu
pentingnya gizi pada ibu hamil Perawat
hamil dengan KEK
pada Ibu Hamil puskesmas.

TUK 2: Proses 3) Ajarkan strategi Kognitif/Sekunde Penerapan Mahasiswa,


Kelompok pemenuhan gizi r pemenuhan gizi
Meningkatkan Keluarga,
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

kemampuan pada ibu hamil pada ibu hamil Kader


menjalankan dalam dengan KEK kesehatan,
perilaku sehat pada meningkatkan
Perawat
ibu hamil dengan kesehatan
puskesmas.
KEK

TUK 3: Partnership 4) Bekerjasama Afektif/Primer Terciptanya Mahasiswa,


dengan kader kerjasama dengan
Meningkatkan Keluarga,
layanan kader kesehatan
sistem pendukung
kesehatan dalam upaya Kader

setempat meningkatkan kesehatan,

mengenai kesehatan pada Perawat


perbaikan gizi ibu hamil dengan puskesmas.
pada Ibu hamil KEK

Kesiapan peningkatan TUM : Partnership identifikasi Afektif/primer Teridentifikasi Mahasiswa,


pengetahuan d.d perilaku kesiapan menerima perawat
Setelah dilakukan
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

upaya peningkatan intervensi informasi kesiapan dan puskesmas,


kesehatan ibu hamil keperawatan dan kader
kemampuan
dengan KEK selama 1 bulan, kesehatan
untuk
tingkat
pengetahuan ibu meningkatkan

hamil mengenai informasi dan


KEK meningkat
pengetahuan ibu
hamil mengenai
kekurangan
energi kronik
(KEK)

TUK 1: pendidikan berikan informasi Kognitif/sekunder Teridentifikasi Mahasiswa,


kesehatan berupa alur, leaflet, perawat
meningkatkan pengetahuan dan
atau gambar untuk puskesmas,
pengetahuan ibu
untuk memudahkan pemahaman ibu dan kader
Diagnosis Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan Rencana Evaluasi

Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria/Prevensi Standar (SLKI) Evaluator

mengenai KEK pasien mendapatkan hamil tentang kesehatan


melalui pendidikan informasi kesehatan bahaya KEK
kesehatan

TUK 2: pemberdayaan fasilitasi mengenali Psikomotor Melakukan Mahasiswa,


kondisi tubuh yang tindakan untuk Suami,
meningkatkan
membutuhkan mengurangi perawat
perilaku kesehatan
layanan faktor risiko puskesmas,
ibu hamil untuk
keperawatan dan kader
mencegah
kesehatan
terjadinya KEK
RANCANGAN PROGRAM KESEHATAN

“CEGAH KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU


HAMIL DENGAN TEPAT (CEKAT)”

A. Latar Belakang
Masalah gizi yang sering terjadi pada kelompok wanita usia subur (WUS)
yaitu kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis (KEK) adalah suatu
kondisi dimana individu mengalami kekurangan asupan energi atau makanan
yang berlangsung lama (kronis) pada wanita usia subur (WUS) atau ibu hamil.
Masalah kurang energi kronis (KEK) dapat menyebabkan status gizi suatu
individu menjadi buruk. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kurang
energi kronis (KEK) pada ibu hamil diantaranya adalah karena ketidaktahuan
akan hubungan makanan dan kesehatan, kebiasaan atau pantangan yang
merugikan, keterbatasan penghasilan keluarga serta jarak kelahiran yang rapat
juga dapat berpengaruh pada pengetahuan tentang gizi di masyarakat
(Kurniawan et al., 2021).
Kurang energi kronis (KEK) menjadi masalah penting dari kekurangan
gizi buruk dan menjadi masalah utama di negara berkembang. Prevalensi
wanita yang mengalami kurang energi kronis (KEK) di negara berkembang
mencapai 15-47% yaitu dengan BMI <18,5. Di Indonesia, menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi kurang energi kronis
(KEK) pada wanita usia subur (WUS) pada usia 15-19 tahun yang hamil
sebesar 33,5% dan tidak hamil sebesar 36,3%. Sedangkan pada usia 45-49
tahun yang hamil sebesar 11,1% dan tidak hamil sebesar 6%. Hal ini
menunjukan bahwa angka kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di
tingkat nasional masih tinggi dan masih memerlukan perhatian yang lebih
besar dalam upaya peningkatan gizi (Nurhapsa et al., 2022).
Wanita yang mengalami malnutrisi sebelum hamil atau selama minggu
pertama kehamilan berpotensi untuk melahirkan bayi yang menderita
kerusakan otak dan sumsum tulang karena sistem saraf pusat sangat peka pada
2–5 minggu pertama. Jika hal tersebut diderita ibu hingga sepanjang minggu
terakhir kehamilan, maka ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (< 2500 gram). Untuk menggambarkan adanya risiko kekurangan
energi kronis (KEK) pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil, di
Indonesia digunakan ambang batas nilai rerata LILA yaitu <23,5 cm.
Berdasarkan hal tersebut apabila seseorang memiliki LILA <23,5 cm, maka
individu tersebut termasuk dalam kategori kekurangan energi kronis (KEK)
(Azizah and Adriani, 2018).
Berdasarkan permasalahan kurang nergi kronis (KEK) pada ibu hamil,
terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan agar ibu hamil terhindar dari
faktor-faktor risiko tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
deteksi dini LILA, ibu hamil wajib ANC, program kesehatan sosialisasi dan
edukasi, tidak menikah dini dan membiasakan makan dengan menu yang
bevariasi serta bernutrisi (Kurniawan et al., 2021). Selain itu, program lain
yang dapat dilakukan adalah dengan melibatkan masyarakat untuk berperan
aktif dalam kegiatan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT)
kepada semua ibu hamil di kelurahan X.

B. Nama Program Pengembangan


CEKAT (Cegah kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dengan tepat)
merupakan suatu program kesehatan dengan sasaran ibu hamil di kelurahan X.
Kegiatan ini juga merupakan suatu upaya pencegahan dan penanganan KEK
pada ibu hamil melalui kegiatan penyuluhan dan pemberian makanan
tambahan (PMT) pada ibu hamil. Hal tersebut bertujuan untuk menambah
pengetahuan serta keterampilan ibu hamil dengan mengenal, memahami,
mencegah, dan menerapkan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu
hamil yang dilakukan secara rutin 1 bulan sekali sehingga tingkat terjadinya
kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dapat teratasi dengan tepat.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kegiatan penyuluhan tentang kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
dan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil di kelurahan X
bertujuan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan atau bebas kurang
energi kronis (KEK) pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang kurang energi
kronis (KEK)
b. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang status gizi
c. Ibu hamil memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang menu
seimbang dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil
dengan kurang energi kronis (KEK)

D. Manfaat
Semua ibu hamil di Kelurahan X:
a. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang istilah ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis (KEK)
b. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang status gizi
c. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan upaya
pencegahan ibu hamil KEK
d. Dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang menu seimbang dan
PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi
Lokasi penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil
dengan kurang energi kronis (KEK) akan dilakukan di kantor kelurahan X.
B. Sasaran
Sasaran dalam program ini yaitu semua ibu hamil yang tinggal di kelurahan X
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Pelaksanaan Penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Kegiatan
penyuluhan ini akan berkerja sama dengan pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) setempat. Tim penyuluhan terdiri dari perawat dan ahli gizi.
Setelah itu, dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu
hamil di kelurahan X.
2. Pemantauan dan Evaluasi
Dilakukan pemantauan terhadap setiap pelaksanaan kegiatan dan program
yang dilakukan pada kelurahan X. Evaluasi dilakuakan setiap 1 bulan
sekali dengan mengadakan rapat evaluasi dengan tim penyuluhan beserta
dengan perawat dan ahli gizi.
D. Pelatihan Penyadaran
Pelatihan tim pengurus program
1. Topik
Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
a. Materi
1. Pengertian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
2. Penyebab KEK pada ibu hamil
3. Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil
4. Dampak KEK pada ibu hamil
5. Cara mencegah dan mengatasi KEK pada ibu hamil
b. Alat Bantu
Leaflet
c. Perlengkapan
LCD, microfone, laptop
2. Topik
Status gizi pada ibu hamil dengan KEK
a. Materi
1. Pengertian status gizi pada ibu hamil
2. Pentingnya gizi untuk ibu hamil
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
b. Alat bantu
Leaflet, video
c. Perlengkapan
LCD, microfone, laptop
3. Topik
PMT (Produk Makanan Tambahan)
a. Materi
1. Pengertian produk makanan tambahan dan menu seimbang pada
ibu hamil
2. Pentingnya menu seimbang untuk ibu hamil dengan KEK
3. Pemberian produk makanan tambahan untuk ibu hamil dengan
KEK
b. Alat bantu
Leaflet
c. Perlengkapan
LCD, microfone, laptop
E. Pembinaan
1. Perawat bekerjasama dengan beberapa ahli gizi untuk memberikan
pembinaan kepada kader dan tim penyuluhan untuk mencegah terjadinya
kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil dengan menerapkan menu
seimbang dan PMT (pemberian Makanan Tambahan)
F. Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan melaksanakan
program penyuluhan pada ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik
(KEK)
b. Dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program penyuluhan pada
Ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK)
2. Evaluasi Output
Jumlah ibu hamil yang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan di
kelurahan X.
3. Evaluasi Hasil
Keberhasilan program penyuluhan pada ibu hamil dengan kurang energy
kronis (KEK) diukur dengan tercapainya tujuan program yang telah
ditentukan oleh tim penyuluh, perawat, dan ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, A. and Adriani, M. (2018) ‘Tingkat Kecukupan Energi Protein Pada Ibu
Hamil Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis’,
Media Gizi Indonesia, 12(1), p. 21. doi:10.20473/mgi.v12i1.21-26.

Kurniawan, D.A.N. et al. (2021) ‘Literature Review : Hubungan Pekerjaan Dan


Penghasilan Keluarga’, Homeostasis, 4(1), pp. 115–126.

Nurhapsa, W.* et al. (2022) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian


Kurang Energi Kronik Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Maiwa
Kabupaten Enrekang’, Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 5(1), pp.
475–486. Available at:
http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/view/724.

Anda mungkin juga menyukai