Anda di halaman 1dari 2

WOC FEBRIS TYPHOID

ManifestasiNIM : G3A020175
Klinis:
INTERVENSI DEFINISI; 1. Demam
UNIMUS/PROGRAM STUDI PROFESI
Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang NERS
2. Diare
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan FEBRIS
TYPHOID 3. Mual dan muntah
gejala demam yang lebih dari satu minggu,
4. Lemas, pusing dan sakit perut
gangguan pada pencernaan, dan gangguan PATHWAY
5. Relaps (kambuh)
Termoregulasi tidak efektif b.d proses penyakit. kesadaran (Nursalam dkk.,2005, hal 152).
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ETIOLOGI
suhu tubuh dalam rentang normal
Kriteria hasil: Bakteri Pemeriksaan Penunjang:
1. Suhu tubuh membaik Inflamasi Infeksi usus Saluran Masuk lewat salmonella thypi 1. Pemeriksaan leukosit
2. Suhu kulit membaik halus pencernaan makanan (perantara 5F) 2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
3. Takikardi menurun 3. Biakan darah
Pucat membaik 4. Uji widal
Nafsu makan Resiko 5. Faktor-faktor teknis
Intervensi :
Bakteri menurun defisit nutrisi
1. Monitor suhu anak sampai stabil (36,5ºc-37,5ºc)
masuk ke
2. Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam, jika perlu
aliran darah
3. Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan
nadi Komplikasi :
Bakteri yg tidak 1. Pendarahan intestinal
4. Monitor warna dan suhu kulit Hepatomegali
5. Monitor dan catat tanda dan gejala hipotermia difagosit akan masuk Inflamasi pada & 2. Komplikasi extra intestinal
dan berkembang di hati Nyeri tekan Nyeri akut
atau hipertemia hati &limfa splenomegali
dan limfa

Masa
inkubasi 5-9
Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan hari Endotoksin
makan merangsang sintesa Pirogen
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan Masuk kedalam Bakteri & pelepasan zat beredar
dalam Hipotalamus
asupan nutrisi membaik darah (bakteremi mengeluarkan pirogen oleh leukosit
Kriteria hasil ; Tidak terdengar sekunder) endotoksin pada jaringan radang darah
1. Porsi makanan yang dihabiskan membaik Peristaltik bising usus atau
2. Nafsu makan membaik usus turun bising usus Gangguan pada
Konstipasi
3. Diare menurun turun termoregulator
4. Nyeri abdomen menurun
Intervensi :
1. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan
Termoregulasi
cairan serta kebutuhan kalori.
tidak efektif
2. Timbang berat badan secara rutin
Intervensi keperawatan diagnosa prioritas:
3. Diskusikan perilakumakan dan jumlah aktivitas
Konstipasi b.d penurunan motilitas gastrointestinal
fisik
Setelah diberikan tindakan konsistensi, frekuensi bentuk feses membaik
4. Dampingi ke kamar mandi untuk pengamatan
Kriteria hasil :
perilaku memuntahkan kembali makan
1. Konsistensi feses membaik DAFTAR PUSTAKA
2. Nyeri abdomen menurun
3. Frekuensi defekasi membaik Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan.. http://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/
Intervensi : anatomi-dan-fisiologi-sistem-pencernaan-manusia/
1. Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar Brunners & Suddart, (2002), Buku Ajar Keperawatan, Edisi 8, Penerbit EGC, Jakarta.
2. Identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
Definisi Typoid. Asuhan Keperawatan dengan Demam Tipoid .
3. Monitor buang air besar http://denfirman.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-typoid.html
4. Monitor tanda gejala diare, konstipasi atau impaksi Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2016), Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2016), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP
PPNI

Anda mungkin juga menyukai