Anda di halaman 1dari 14

SISTEM 

MONITORING KUALITAS AIR BOILER

Kualitas air boiler sangat penting untuk diperhatikan, dengan tujuan agar

boiler memiliki usia kerja optimal. Hal ini dikarenakan air boiler menjadi faktor

yang paling utama sebagai penyebab terjadinya korosi pada pipa-pipa boiler. Dan

korosi, menjadi momok perusak yang paling utama terhadap boiler.

Kualitas air boiler ditunjukkan oleh berbagai parameter terukur yang harus

berada pada nilai tertentu untuk dapat merepresentasikan kualitas air boiler berada

dalam kondisi baik. Beberapa parameter penting tersebut antara lain yaitu:

1. Oksigen terlarut di dalam air sebesar 0,007-0,04 mg/l.

2. Kapur (CaCO3) terlarut di dalam air sebesar 0,03-0,5 mg/l.

3. pH air sebesar 7,5-11.

4. Konduktivitas spesifik air sebesar 100-3500 mS/cm.

Lebih lengkapnya, perhatikan 2 tabel berikut ini.


Standard Kualitas Air Boiler Menurut APAVE (Association ofelectrical and
steam unit owners)
Standard Kualitas Air Boiler Menurut ABMA (American Boiler Manufacturers
Association) (Sumber)

Nilai-nilai parameter sifat air di atas berbeda untuk setiap tekanan kerja

boiler. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tekanan kerja boiler, maka akan

semakin tinggi pula temperatur didih air boiler. Sifat-sifat air sangat dipengaruhi

oleh temperatur kerjanya. Semakin tinggi temperatur air, semakin tinggi pula

korosifitasnya (baca artikel berikut). Sehingga semakin tinggi tekanan dan

temperatur air, akan semakin ketat batasan parameter sifat air yang diijinkan.
Secara garis besar, sistem monitoring kualitas air boiler dapat dilakukan

dengan dua cara, secara manual dan secara otomatis kontinyu. Secara manual

berarti operator boiler secara berkala melakukan pengambilan sampel air boiler,

dan membawanya ke laboratorium untuk dilakukan pengukuran beberapa

parameter sifat air. Hasil pengukuran yang didapat, menjadi acuan untuk

mengambil keputusan selanjutnya seperti penambahan zat kimia, membuka blow

down valve, atau keputusan lain yang bertujuan untuk menjaga kualitas air boiler

tersebut. Metode monitoring manual ini lebih cocok digunakan pada boiler

berukuran kecil yang beban kerjanya tidak mengalami perubahan secara cepat.

Metode monitoring kualitas air boiler yang kedua adalah secara otomatis

kontinyu. Sistem ini secara kontinyu mengambil sampel air boiler dan

mengalirkannya ke sebuah panel khusus (biasa disebut dengan sampling panel).

Di panel khusus ini ada sebuah sistem pendinginan untuk mendinginkan sampel

air boiler, sebelum masuk ke alat ukur parameter sifat air. Sistem ini biasanya

terdapat beberapa alat ukur untuk sekaligus mengukur beberapa parameter dalam

satu waktu. Selain itu sistem ini tidak hanya mengambil sampel air dari boiler

saja, akan tetapi juga mengambil sampel dari berbagai titik yang diperlukan.

Sehingga sistem ini sangat cocok untuk digunakan pada boiler berukuran besar

seperti pada pembangkit listrik tenaga uap.


Titik-titik Sampling Monitoring Kualitas Air Boiler Pada Sebuah PLTU (Sumber)

Metode monitoring otomatis ini menghasilkan hasil pembacaan parameter-

parameter sifat air boiler lebih spesifik dan real time. Hasil pembacaan sensor-

sensornya terkoneksi langsung ke panel pusat ruang kontrol, sehingga perubahan

apapun yang terjadi akan dengan cepat dapat dideteksi oleh operator. Dengan

kecanggihan sistem ini, membuatnya sangat ideal diaplikasikan pada boiler-boiler

berukuran besar seperti pada PLTU.

Berikut akan kita bahas satu-persatu parameter kontrol yang perlu

dimonitor untuk menjaga kualitas air boiler


1. pH

pH menjadi satuan ukuran yang menunjukkan jumlah konsentrasi ion

H+ di dalam air boiler. Nilai pH memiliki skala paling rendah 1 dan paling tinggi

14. Semakin rendah nilai pH maka semakin tinggi konsentrasi ion H +. Sedangkan

semakin tinggi nilai pH, maka konsentrai ion OH– semakin dominan. Angka 7

menunjukkan keseimbangan jumlah ion H+ dan OH– sehingga air bersifat netral.

Air boiler yang bersifat asam memiliki sifat yang sangat korosif,

sedangkan jika bersifat terlalu basa akan menyebabkan caustic embrittlement.

Nilai ideal pH air boiler disesuaikan dengan kapasitas tekanan boiler (sesuai

dengan tabel di atas). Sehingga, memonitor nilai pH air boiler menjadi kewajiban

demi menjaga keawetan boiler.

pH Meter Pada Laboratorium (Sumber)


Mengukur tingkat keasaman air boiler dapat dilakukan dengan dua cara,

yakni secara manual dan otomatis. Secara manual yakni operator mengambil

sampel air boiler dan membawanya ke laboratorium untuk diukur nilai pH-nya.

Untuk mendapatkan hasil akurat, air boiler perlu didinginkan hingga

bertemperatur 25oC. Portable pH meter banyak dijual dipasaran dengan harga

yang bervariasi. Sehingga jika Anda pemilik boiler kecil, wajib untuk mengontrol

nilai pH air boiler demi menghindari korosi yang parah. (Produk terkait di

Lazada.co.id)

pH Sensor Dengan Dua Elektroda Referensi (Sumber)

Lain halnya dengan pengukuran pH pada boiler berkapasitas besar, karena

biasanya boiler ini menggunakan air demineralisasi yang sudah bebas ion mineral.
Dan justru karena konsentrasi ion yang rendah tersebut menyebabkan pengukuran

pH memiliki beberapa kendala yaitu:

 Air murni cenderung membuat sensor probe menjadi kurang sensitif.

 Memunculkan gangguan elektris terhadap elektroda referensi.

 Munculnya beban statis pada permukaan sensor sehingga menghasilkan

sinyal buruk.

Atas dasar di atas pengukuran pH air boiler berkapasitas besar

membutuhkan sensor yang lebih kompleks. Sensor pH tersebut membutuhkan dua

elektroda referensi untuk mendapatkan hasil yang optimum. Sistem ini akan kita

bahas lebih jauh pada kesempatan selanjutnya.

2. Dissolve Oxygen (DO)

Jumlah oksigen yang terlarut di dalam air boiler juga wajib dimonitor,

karena oksigen tersebut sangat berpotensi menimbulkan korosi jenis oxygen

pitting (Baca artikel berikut). Jika jumlah oksigen terlarut terlalu besar, maka

berbagai metode yang telah kita bahas pada artikel lalu untuk mengontrol jumlah

tersebut dapat kita pergunakan.


DO Meter (Sumber)

Mengukur jumlah oksigen terlarut di dalam air boiler tidak berbeda

dengan pengukuran pH, sama-sama terdapat dua metode yakni secara manual dan

otomatis kontinyu. Secara manual kita membutuhkan DO meter yang juga banyak

tersedia di pasaran. Yang paling mudah adalah tipe probe. Penggunaannya juga

cukup mudah yakni dengan jalan mencelupkan ujung sensor probe DO meter ke

dalam sampel air boiler, menunggu hingga temperatur antara probe sensor dengan

air sama, dan memastikan air dalam kondisi diam/tidak mengalir.


DO Meter Tipe Otomatis (Sumber)

Seperti halnya pengukuran pH pada air boiler berkapasitas besar,

pengukuran DO juga sedikit berbeda dengan metode manual. Karena boiler

berkapasitas besar umumnya telah menggunakan air demineralisasi yang rendah

ion. Sehingga dibutuhkan sensor DO yang khusus yang dapat membaca

kandungan oksigen terlarut hingga satuan part per billion (ppb). Selain itu sistem

sensor juga dilengkapi dengan fasilitas kalibrasi sensor otomatis, yang

menggunakan udara bebas sebagai referensi. Dengan ini sistem akan

menghasilkan pembacaan DO yang selalu akurat.

3. Konduktifitas Spesifik
Parameter sifat air boiler selanjutnya yang perlu dimonitor adalah

konduktifitas spesifik. Konduktifitas spesifik adalah sebuah satuan yang

menunjukkan kemampuan cairan untuk menghantarkan listrik. Nilai satuan ini

berbanding lurus dengan jumlah ion serta padatan terlarut total (Total Dissolved

Solid/TDS) di dalam suatu cairan. Konduktifitas spesifik memiliki satuan SI

siemens per meter (S/m), dimana semakin tinggi nilai nya maka kemampuan

menghantarkan listrik semakin tinggi. Air deionisasi berkualitas baik biasanya

memiliki nilai konduktifitas spesifik sebesar 5,5 μS/m, air minum 5-50 mS/m,

sedangkan air laut sebesar 5 S/m yang kesemuanya diukur pada kondisi

temperatur standard 25oC.


Conductivity Meter (Sumber)

Sejumlah ion terlarut di dalam air boiler juga dapat menimbulkan korosi

pada boiler, korosi ini biasa disebut galvanic corrosion (baca artikel berikut).

Sehingga memonitor jumlah ion terlarut di dalam air boiler menjadi penting pula.

Terutama bagi Anda pengguna boiler kecil yang menggunakan air tanpa

pengolahan (non-demineralisasi). Resiko jumlah ion terlarut di dalam air semakin

tinggi jika lokasi sumber air Anda dekat dengan laut.

Pengukuran konduktifitas spesifik secara manual cukup mudah, hanya

perlu menggunakan satu alat sensor portabel yang juga banyak dijual di pasaran.
Sampel air boiler yang sudah kita ambil kita dinginkan terlebih dahulu hingga

mencapai temperatur kamar 25oC. Selanjutnya kita ukur specific conductivity-nya.

Metode manual ini sangat cocok digunakan bagi pemilik boiler kecil yang tidak

menggunakan air demineralisasi.

Lain halnya pengukuran konduktifitas spesifik pada boiler besar yang

telah menggunakan air demineralisasi, pada kasus ini dibutuhkan sensor yang

lebih sensitif karena mengukur nilai konduktifitas yang lebih kecil. Air

demineralisasi pada boiler biasa dibatasi di angka 5,5 μS/m maksimum. Dan pada

boiler berkapasitas besar, sistem monitoring konduktifitas ini sangat krusial

karena tidak hanya untuk mengetahui jumlah ion terlarut di dalam air, akan tetapi

juga untuk mengontrol jumlah zat padat terlarut di dalam air. Karena jika padatan

terlarut terlalu tinggi dapat mengakibatkan fouling atau penyumbatan saluran pipa

boiler.

4. Kekeruhan Air

Turbidity atau kekeruhan air menjadi faktor selanjutnya yang tidak kalah

penting untuk kita monitor dalam air boiler. Kekeruhan air pada air boiler dapat

terjadi jika air boiler tercampur dengan produk korosi. Sehingga mengetahui hasil

pengukuran tingkat kekeruhan air dapat digunakan sebagai deteksi awal adanya

korosi pada boiler.

Pengukuran Kekeruhan Air Menggunakan Portable Turbidity Meter


(Sumber)

Pengukuran kekeruhan air secara manual dapat dilakukan

menggunakan turbidity meter yang sudah banyak tersedia di pasaran. Salah satu


cara penggunaan turbidity meter dapat kita lihat pada video di atas. Sedangkan

metode pengukuran yang lebih kompleks membutuhkan sensor yang lebih

canggih dan sistem sampling panel yang modern.

Sistem Monitor Online

Kekeruhan Air Boiler(Sumber)

Anda mungkin juga menyukai