Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH PSIKOMETRI


LAPORAN TES NON KOGNITIF

Nama Dosen:

Handrix Chris Haryanto S.Psi, M.A

Nama Mahasiswa:
M. Pradipta Wirawan Nasution (117107033)
Taufiqurrohman Abildanwa (117207017)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN
UNIVERSITAS PARAMADINA

JAKARTA
2020
I. PENDAHULUAN
I.1 Tes Non Kognitif
Azwar (2016) mengemukakan bahwa atribut psikologi yang tidak termasuk
kemampuan kognitif atau biasa dikenal dengan istilah non-kognitif disebut sebagai
atribut kepribadian atau atribut afektif. Dalam konteks metoda pengukuran dan konstruksi
instrumen, atribut non-kognitif dikenal sebagai performansi tipikal. tes yang mengukur
performansi tipikal, dirancang untuk mengungkap kecenderungan reaksi atau perilaku
individu ketika berada dalam situasi-situasi tertentu.
Secara tradisional, tes psikologi dikelompokkan menjadi dua macam menurut tujuan
ukurnya. Pertama adalah tes yang mengukur aspek kemampuan atau abilitas kognitif yang dalam
istilah Cronbach disebut performansi maksimal dan yang ke dua adalah tes yang mengukur aspek
bukan kemampuan atau non kognitif yang dalarn istilah Cronbach disebut sebagai performansi
tipikal (Cronbach, dalam Syaifudin Azwar, 2008).

II. LANDASAN TEORI


II.1. Agreeableness
Menurut Beaumont dan Stout (2003), agreeableness mencerminkan perbedaan
individu terkait dengan kerja sama dan keharmonisan sosial. Individu dengan tingkat
agreeableness tinggi menilai penting bergaul dan memiliki hubungan baik dengan orang
lain. Oleh karena itu mereka perhatian, ramah, murah hati, suka menolong, dan mau
berkompromi dengan kepentingan orang lain. Orang-orang dengan tingkat agreeableness
tinggi juga memiliki pandangan optimis tentang sifat manusia. Mereka percaya orang
pada dasarnya jujur, sopan, dan dapat dipercaya.
Seorang yang dominan pada dimensi agreeableness cenderung memiliki karakteristik baik
hati, pemaaf, sopan, penolong, murah hati, ceria, dan bisa diajak bekerja sama (Barrick & Mount,
dalam Selly Dian Widyasari, dkk, 2017). Selain itu, individu dengan agreeableness tinggi juga
cenderung altruistik, simpatik, dan antusias untuk membantu orang lain, serta lebih cenderung
untuk bekerja sama daripada berkompetisi (Liao & Chuang, dalam Selly Dian Widyasari, dkk,
2017). Cabrera, dkk. (dalam Selly Dian Widyasari, dkk, 2017) menambahkan bahwa individu
yang agreeable cenderung kooperatif, penolong, dan membantu yang lain. Oleh karena adanya
sifat-sifat seperti itu, dalam konteks pekerjaan, individu yang agreeable diduga kuat memiliki
intensi yang tinggi dalam berbagi pengetahuan.

1
II.1.1. Dimensi
Beaumont dan Stout (2003), membagi agreeableness menjadi enam dimensi berikut.
● Kepercayaan
Seseorang dengan kepercayaan tinggi berasumsi bahwa kebanyakan orang adalah niat
yang adil, jujur, dan dapat dipercaya. Orang yang memiliki kepercayaan rendah
melihat orang lain sebagai orang yang egois, licik, dan berpotensi berbahaya.
● Moralitas
Pencetak skor tinggi pada skala ini tidak melihat kebutuhan untuk berpura-pura atau
memanipulasi ketika berhadapan dengan orang lain dan karenanya mereka bersikap
jujur dan tulus. Pencetak skor rendah percaya bahwa sejumlah kecurangan dalam
hubungan sosial diperlukan. Orang-orang merasa relatif mudah untuk berhubungan
dengan pencetak skor tinggi skala ini. Mereka umumnya merasa lebih sulit untuk
berhubungan dengan skor rendah pada skala ini. Harus diperjelas bahwa pencetak skor
rendah tidak berprinsip atau tidak bermoral; mereka hanya lebih menjaga dan kurang
mau mengungkapkan secara terbuka seluruh kebenaran.
● Altruisme
Orang-orang altruistis menganggap bahwa membantu orang lain benar-benar
bermanfaat. Karena itu, mereka umumnya bersedia membantu mereka yang
membutuhkan. Orang yang altruistik menganggap bahwa melakukan sesuatu untuk
orang lain adalah bentuk pemenuhan diri daripada pengorbanan diri. Pencetak skor
rendah pada skala ini tidak terlalu suka membantu yang membutuhkan. Permintaan
bantuan terasa seperti pemaksaan daripada kesempatan untuk pemenuhan diri.
● Kooperatif
Individu yang mendapat skor tinggi pada skala ini tidak menyukai konfrontasi.
Mereka benar-benar mau berkompromi atau menyangkal kebutuhan mereka sendiri
untuk bergaul dengan orang lain. Mereka yang mendapat skor rendah pada skala ini
lebih cenderung mengintimidasi orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan.
● Kerendahan Hati
Pencetak skor tinggi pada skala ini tidak suka mengklaim bahwa mereka lebih baik
daripada orang lain. Dalam beberapa kasus, sikap ini mungkin berasal dari
kepercayaan diri atau harga diri yang rendah. Meskipun demikian, beberapa orang
dengan harga diri yang tinggi menemukan kerendahan hati sebagai hal yang tidak

2
layak. Mereka yang memperlihatkan diri mereka sebagai seseorang yang superior
cenderung dipandang sebagai orang yang arogan oleh orang lain.
● Simpati
Orang-orang yang mendapat skor tinggi pada skala ini berhati lembut dan penuh kasih
sayang. Mereka merasakan penderitaan orang lain seperti penderitaan sendiri dan
dengan mudah tergerak untuk mengasihani. Pencetak skor rendah tidak terpengaruh
kuat oleh penderitaan manusia. Mereka bangga membuat penilaian obyektif
berdasarkan alasan. Mereka lebih mementingkan kebenaran dan keadilan yang adil
dari pada belas kasihan.

II.1.2. Indikator Perilaku


Indikator perilaku disusun dengan mengambil kata-kata kunci dari penjelasan
mengenai enam dimensi agreeableness di atas. Terdapat enam indikator perilaku untuk
setiap dimensi, dengan rincian tiga indikator untuk aitem favourable dan tiga untuk aitem
unfavourable. Indikator perilaku 1-3 di setiap dimensi adalah indikator untuk aitem
favourable, sedangkan indikator 4-6 merupakan indikator untuk aitem unfavourable.
Berikut indikator perilaku untuk masing-masing dimensi.

Dimensi Indikator Perilaku

Kepercayaan 1. Meyakini orang lain memiliki sikap yang adil


2. Meyakini orang lain memiliki sikap yang jujur
3. Meyakini orang lain dapat dipercaya
4. Meyakini orang-orang cenderung bersifat egois
5. Meyakini orang-orang pada dasarnya licik
6. Meyakini orang-orang pada dasarnya tidak bisa dipercaya

Moralitas 1. Tidak suka berpura-pura


2. Tidak suka memanipulasi
3. Bersikap jujur dan terang-terangan
4. Bersikap tulus
5. Tidak keberatan untuk berbohong jika diperlukan
6. Bersikap tertutup

Altruisme 1. Suka membantu orang yang membutuhkan

3
2. Meyakini membantu orang lain adalah bermanfaat
3. Merasa puas ketika membantu orang lain
4. Meyakini membantu orang lain adalah pengorbanan
5. Tidak suka membantu orang lain
6. Merasa terbebani jika diminta tolong

Kooperatif 1. Tidak suka berkonfrontasi


2. Bersedia untuk berkompromi
3. Mengorbankan kepentingan sendiri demi menghindari konflik
4. Suka memulai konfrontasi
5. Suka bersikap egois
6. Suka mengintimidasi untuk mendapatkan keinginannya

Kerendahan Hati 1. Tidak suka mengangap diri sendiri lebih baik dari orang lain
2. Merasa tidak percaya diri
3. Memiliki harga diri yang rendah
4. Merasa lebih superior dari orang lain
5. Memiliki harga diri yang tinggi
6. Merasa sering dianggap arogan

Simpati 1. Bersikap ramah terhadap orang lain


2. Memiliki belas kasih terhadap orang lain
3. Mudah merasakan penderitaan orang lain
4. Tidak terpengaruh dengan penderitaan orang lain
5. Lebih mementingkan penilaian objektif dari perasaan
6. Menganggap keadilan lebih penting dari belas kasih

III. BLUEPRINT ALAT UKUR


Berikut adalah blueprint alat ukur yang terdiri dari 36 indikator.

4
Dimensi Indikator Perilaku No. Aitem Bobot

Kepercayaan 1. Meyakini orang lain memiliki sikap yang 1


adil
2. Meyakini orang lain memiliki sikap yang 2
jujur
3. Meyakini orang lain dapat dipercaya 3 16.6%
4. Meyakini orang-orang cenderung bersifat 19
egois
5. Meyakini orang-orang pada dasarnya licik 20
6. Meyakini orang-orang pada dasarnya tidak 21
bisa dipercaya

Moralitas 1. Tidak suka berpura-pura 4


2. Tidak suka memanipulasi 5
3. Bersikap jujur dan terang-terangan 6
4. Bersikap tulus 22 16.6%
5. Tidak keberatan untuk berbohong jika 23
diperlukan
6. Bersikap tertutup 24

Altruisme 1. Suka membantu orang yang membutuhkan 7


2. Meyakini membantu orang lain adalah
bermanfaat 8
3. Merasa puas ketika membantu orang lain
4. Meyakini membantu orang lain adalah 9 16,6%
pengorbanan 25
5. Tidak suka membantu orang lain
6. Merasa terbebani jika diminta tolong 26
27

Kooperatif 1. Tidak suka berkonfrontasi 10


2. Bersedia untuk berkompromi 11
3. Mengorbankan kepentingan sendiri demi 12
menghindari konflik 16.6%

5
4. Suka memulai konfrontasi 28
5. Suka bersikap egois 29
6. Suka mengintimidasi untuk mendapatkan 30
keinginannya

Kerendahan 1. Tidak suka mengangap diri sendiri lebih 13


Hati baik dari orang lain
2. Merasa tidak percaya diri 14
3. Memiliki harga diri yang rendah 15 16.6%
4. Merasa lebih superior dari orang lain 31
5. Memiliki harga diri yang tinggi 32
6. Merasa sering dianggap arogan 33

Simpati 1. Bersikap ramah terhadap orang lain 16


2. Memiliki belas kasih terhadap orang lain 17
3. Mudah merasakan penderitaan orang lain 18
4. Tidak terpengaruh dengan penderitaan orang 34
lain 16.6%
5. Lebih mementingkan penilaian objektif dari 35
perasaan
6. Menganggap keadilan lebih penting dari 36
belas kasih

IV. EXPERT JUDGMENT


Seleksi item pada tahapan ini, menurut para ahli (expert judgement) hal tersebut didasari
subjektivitas masing-masing. Aiken (1985) merumuskan formula Aiken’s V untuk menghitung
content-validity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak satu orang
terhadap suatu item dari segi sejauh mana item tersebut mewakili konstrak yang diukur. Penilaian

6
dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (yaitu sangat tidak mewakili atau sangat tidak
relevan) sampai dengan 5 (yaitu sangat mewakili atau sangat relevan).
Tabel 3.1 berikut menyajikan validitas konstruk untuk alat ukur agreeableness dengan
menggunakan metode validitas isi Aiken’s V.

Tabel 3.1 Validitas Isi Dengan Metode Validitas Isi Aiken’s V


DIMENSI INDIKATOR ITEM PERYATAAN NILAI
RELEVANSI
1 2 3 4 5
1. Favorable: Saya melihat 

1. Favorable: Meyakini orang-orang pada


orang lain memiliki umumnya memiliki niat
sikap yang adil baik dalam bersikap adil
kepada orang lain.

2. Favorable : Saya melihat 

2. Favorable: Meyakini orang-orang pada


orang lain memiliki umumnya memiliki niat
sikap yang jujur baik dalam bersikap jujur
kepada orang lain.

3. Favorable: Saya melihat diri 


3. Favorable: Meyakini
saya sebagai seseorang
orang lain dapat
yang mudah mempercayai
dipercaya
orang lain.
Kepercayaan
4. Favorable: Meyakini 4. Favorable: Saya melihat 

orang-orang orang-orang pada


cenderung bersifat umumnya sebagai individu
egois yang egois.

5. Favorable: Meyakini 5. Favorable : Saya melihat 

orang-orang pada orang-orang pada


dasarnya licik umumnya sebagai individu
yang licik.

7
6. Favorable: Saya melihat sifat 
6.    Favorable : Meyakini
mudah mempercayai
orang-orang pada
orang lain sebagai sesuatu
dasarnya tidak bisa
yang berbahaya.
dipercaya
7. Favorable: Saya melihat diri 

saya sebagai seseorang


7. Favorable: Tidak suka
yang tidak suka berpura-
berpura-pura
pura di hadapan orang
lain.

8. Favorable: Saya melihat diri 

saya sebagai seseorang


8. Favorable: Tidak suka yang tidak membutuhkan
memanipulasi perbuatan curang ketika
berhadapan dengan orang
lain.

9. Favorable: Saya melihat diri 


9. Favorable: Bersikap
saya sebagai seseorang
jujur dan terang-
Moralitas yang jujur dan suka
terangan
berterus terang.

10. Favorable: Saya melihat 

10. Favorable: Bersikap diri saya sebagai


tulus seseorang yang tulus
kepada orang lain.

11. Favorable: Saya melihat 


11. Favorable: Tidak
bahwa kebohongan dalam
keberatan untuk
batas yang wajar
berbohong jika
diperlukan dalam
diperlukan
berhubungan sosial.

12. Favorable: Bersikap 12. Favorable: Saya melihat 

tertutup diri saya sebagai

8
seseorang yang cenderung
tidak suka
mengungkapkan
kebenaran secara terbuka.

13. Favorable: Saya melihat 


13. Favorable: Suka
diri saya sebagai
membantu orang
seseorang yang bersedia
yang membutuhkan
membantu orang lain.

14. Favorable : Saya 

14. Favorable: Meyakini menganggap membantu


membantu orang lain orang lain adalah
adalah bermanfaat perbuatan yang benar-
benar bermanfaat.

15. Favorable: Saya 

15. Favorable: Merasa menganggap memberikan


puas ketika bantuan kepada orang lain
membantu orang lain sebagai suatu bentuk
pemenuhan diri.
Altruisme
16. Favorable: Saya 

16. Favorable: Meyakini menganggap memberikan


membantu orang lain bantuan kepada orang lain
adalah pengorbanan sebagai suatu bentuk
pengorbanan.

17. Favorable: Saya melihat 


17. Favorable: Tidak
diri saya sebagai
suka membantu
seseorang yang tidak suka
orang lain
membantu orang lain.

18. Favorable : Merasa 18. Favorable: Saya melihat 

terbebani jika diminta permintaan tolong sebagai


tolong sesuatu yang membebani.

9
19 Unfavorable : Saya melihat 

diri saya sebagai


19. Unfavorable : Tidak
seseorang yang cenderung
suka berkonfrontasi
menghindari konfrontasi
dengan orang lain

20. Unfavorable: Saya melihat
20. Favorable: Bersedia
diri saya sebagai
untuk berkompromi
seseorang yang mudah
berkompromi

21. Unfavorable: Saya melihat 


21. Unfavorable:
diri saya sebagai
Mengorbankan
seseorang yang bersedia
kepentingan sendiri
mengalah kepada orang
demi menghindari
lain demi menjaga
konflik
Kooperatif hubungan baik.

22. Unfavorable: Saya melihat 

diri saya sebagai


22. Unfavorable: Suka
seseorang yang suka
memulai konfrontasi
memulai pertengkaran
dengan orang lain.

23. Unfavorable: Saya melihat 

23. Unfavorable: Suka diri saya sebagai


bersikap egois seseorang yang
mementingkan diri sendiri.

24. Unfavorable: Suka 24. Unfavorable : Saya melihat 

mengintimidasi untuk diri saya sebagai


mendapatkan seseorang yang suka
keinginannya mengintimidasi orang lain
untuk mendapatkan yang
saya inginkan.

10
25. Unfavorable : Tidak 25. Unfavorable: Saya melihat 

suka mengangap diri diri saya tidak lebih baik


sendiri lebih baik dari dari orang lain.
orang lain
26. Unfavorable: Merasa 26. Unfavorable: Saya melihat 

tidak percaya diri diri saya sebagai


seseorang yang memiliki
kepercayaan diri rendah.

27. Unfavorable : 27. Unfavorable: Saya melihat 

Memiliki harga diri diri saya sebagai


yang rendah seseorang yang memiliki
harga diri rendah.

28. Unfavorable: Merasa 28. Unfavorable: Saya melihat 


Kerendahan lebih superior dari diri saya sebagai
Hati orang lain seseorang yang suka
memulai pertengkaran
dengan orang lain.

29. Unfavorable: 29. Unfavorable: Saya melihat 


Memiliki harga diri diri saya sebagai
yang tinggi seseorang yang
mementingkan diri sendiri.

30. Unfavorable : Merasa 30. Unfavorable : Saya melihat 


sering dianggap diri saya sebagai
arogan seseorang yang suka
mengintimidasi orang lain
untuk mendapatkan yang
saya inginkan.
31. Unfavorable : 31. Unfavorable : Saya melihat 
Bersikap ramah diri saya sebagai
terhadap orang lain seseorang yang memiliki

11
harga diri rendah.
32. Unfavorable : 32. Unfavorable : Saya melihat 

Memiliki belas kasih diri saya sebagai


terhadap orang lain seseorang yang ramah.
33. Unfavorable: Mudah 33. Unfavorable: Saya melihat 

merasakan diri saya sebagai


penderitaan orang seseorang yang mudah
lain merasa iba terhadap orang
lain.

Simpati 34. Unfavorable: Tidak 35. Unfavorable : Saya melihat 


terpengaruh dengan diri saya sebagai
penderitaan orang seseorang yang sering
lain dianggap arogan oleh
orang lain.
35. Unfavorable: Lebih 35. Unfavorable: Saya melihat 

mementingkan diri saya sebagai


penilaian objektif seseorang yang tidak
dari perasaan mudah terpengaruh
dengan penderitaan orang
lain.

36. Unfavorable : 36. Unfavorable : Saya melihat 

Menganggap diri saya sebagai


keadilan lebih seseorang yang cenderung
penting dari belas membuat penilaian
kasih objektif yang lebih
berdasarkan pada alasan
daripada perasaan.

Formula yang diajukan oleh Aiken adalah sebagai berikut (Azwar, 2016):
V = ∑ s / [n(c-1)]
S = r – lo
Dengan :
Lo = angka penilaian validitas yang terendah (misalnya 1)
C = angka penilaian validitas tertinggi (misalnya 5)

12
r = angka yang diberikan oleh penilai
n= jumlah penilai
Berdasarkan tabel 3.1 tentang validitas isi dengan metode Aiken’s V maka dapat dihitung nilai
V untuk masing-masing aitem berdasarkan formula yang diajukan oleh Aiken, sehingga didapatkan
nilai V pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Nilai V Dengan Metode Validitas Isi Aiken’s V

DIMENSI INDIKATOR ITEM PERYATAAN NILAI V

1. Favorable: Saya melihat 0,75

1. Favorable: Meyakini orang-orang pada


orang lain memiliki umumnya memiliki niat
sikap yang adil baik dalam bersikap adil
kepada orang lain.

2. Favorable : Saya melihat 0,75

2. Favorable: Meyakini orang-orang pada


orang lain memiliki umumnya memiliki niat
sikap yang jujur baik dalam bersikap jujur
kepada orang lain.

3. Favorable: Saya melihat diri 1


3. Favorable: Meyakini
saya sebagai seseorang
orang lain dapat
yang mudah mempercayai
dipercaya
orang lain.
Kepercayaan
4. Favorable: Meyakini 4. Favorable: Saya melihat 0,75

orang-orang orang-orang pada


cenderung bersifat umumnya sebagai individu
egois yang egois.

5. Favorable: Saya melihat 0,75


5. Favorable: Meyakini
orang-orang pada
orang-orang pada
umumnya sebagai individu
dasarnya licik
yang licik.

6.    Favorable : Meyakini 6. Favorable: Saya melihat sifat 0,5

13
mudah mempercayai
orang-orang pada
orang lain sebagai sesuatu
dasarnya tidak bisa
yang berbahaya.
dipercaya
7. Favorable: Saya melihat diri 0,5

saya sebagai seseorang


7. Favorable: Tidak suka
yang tidak suka berpura-
berpura-pura
pura di hadapan orang
lain.

8. Favorable: Saya melihat diri 0,5

saya sebagai seseorang


8. Favorable: Tidak suka yang tidak membutuhkan
memanipulasi perbuatan curang ketika
berhadapan dengan orang
lain.

9. Favorable: Saya melihat diri 1


9. Favorable: Bersikap
saya sebagai seseorang
jujur dan terang-
Moralitas yang jujur dan suka
terangan
berterus terang.

10. Favorable: Saya melihat 1

10. Favorable: Bersikap diri saya sebagai


tulus seseorang yang tulus
kepada orang lain.

11. Favorable: Saya melihat 0,75


11. Favorable: Tidak
bahwa kebohongan dalam
keberatan untuk
batas yang wajar
berbohong jika
diperlukan dalam
diperlukan
berhubungan sosial.

12. Favorable: Bersikap 12. Favorable: Saya melihat 0,75

tertutup diri saya sebagai


seseorang yang cenderung

14
tidak suka
mengungkapkan
kebenaran secara terbuka.

13. Favorable: Saya melihat 1


13. Favorable: Suka
diri saya sebagai
membantu orang
seseorang yang bersedia
yang membutuhkan
membantu orang lain.

14. Favorable: Saya 0,75

14. Favorable: Meyakini menganggap membantu


membantu orang lain orang lain adalah
adalah bermanfaat perbuatan yang benar-
benar bermanfaat.

15. Favorable: Saya 0,5

15. Favorable: Merasa menganggap memberikan


puas ketika bantuan kepada orang lain
membantu orang lain sebagai suatu bentuk
pemenuhan diri.
Altruisme
16. Favorable: Saya 0,75

16. Favorable: Meyakini menganggap memberikan


membantu orang lain bantuan kepada orang lain
adalah pengorbanan sebagai suatu bentuk
pengorbanan.

17. Favorable: Saya melihat 0,75


17. Favorable: Tidak
diri saya sebagai
suka membantu
seseorang yang tidak suka
orang lain
membantu orang lain.

18. Favorable: Saya melihat 0,75


18. Favorable : Merasa
permintaan tolong sebagai
terbebani jika diminta
sesuatu yang membebani.
tolong

15
19 Unfavorable : Saya melihat 0,75

diri saya sebagai


19. Unfavorable: Tidak
seseorang yang cenderung
suka berkonfrontasi
menghindari konfrontasi
dengan orang lain
0,5
20. Unfavorable: Saya melihat
20. Favorable: Bersedia
diri saya sebagai
untuk berkompromi
seseorang yang mudah
berkompromi

21. Unfavorable: Saya melihat 0,5


21. Unfavorable:
diri saya sebagai
Mengorbankan
seseorang yang bersedia
kepentingan sendiri
mengalah kepada orang
demi menghindari
lain demi menjaga
konflik
Kooperatif hubungan baik.

22. Unfavorable: Saya melihat 0,75

diri saya sebagai


22. Unfavorable: Suka
seseorang yang suka
memulai konfrontasi
memulai pertengkaran
dengan orang lain.

23. Unfavorable: Saya melihat 1

23. Unfavorable: Suka diri saya sebagai


bersikap egois seseorang yang
mementingkan diri sendiri.

24. Unfavorable: Suka 24. Unfavorable : Saya melihat 0,75

mengintimidasi untuk diri saya sebagai


mendapatkan seseorang yang suka
keinginannya mengintimidasi orang lain
untuk mendapatkan yang
saya inginkan.
25. Unfavorable: Tidak 25. Unfavorable: Saya melihat 0,5

16
suka mengangap diri diri saya tidak lebih baik
sendiri lebih baik dari dari orang lain.
orang lain
26. Unfavorable: Merasa 26. Unfavorable: Saya melihat 0,75

tidak percaya diri diri saya sebagai


seseorang yang memiliki
kepercayaan diri rendah.

27. Unfavorable : 27. Unfavorable: Saya melihat 0,75

Memiliki harga diri diri saya sebagai


yang rendah seseorang yang memiliki
harga diri rendah.

28. Unfavorable: Merasa 28. Unfavorable: Saya melihat 0

Kerendahan lebih superior dari diri saya sebagai


Hati orang lain seseorang yang suka
memulai pertengkaran
dengan orang lain.

29. Unfavorable: 29. Unfavorable: Saya melihat 0

Memiliki harga diri diri saya sebagai


yang tinggi seseorang yang
mementingkan diri sendiri.

30. Unfavorable: Merasa 30. Unfavorable: Saya melihat 0

sering dianggap diri saya sebagai


arogan seseorang yang suka
mengintimidasi orang lain
untuk mendapatkan yang
saya inginkan.
31. Unfavorable: 31. Unfavorable: Saya melihat 0

Bersikap ramah diri saya sebagai


terhadap orang lain seseorang yang memiliki
harga diri rendah.
32. Unfavorable: 32. Unfavorable: Saya melihat 0,25

17
Memiliki belas kasih diri saya sebagai
terhadap orang lain seseorang yang ramah.
33. Unfavorable: Mudah 33. Unfavorable: Saya melihat 0,25

merasakan diri saya sebagai


penderitaan orang seseorang yang mudah
lain merasa iba terhadap orang
lain.

34. Unfavorable: Tidak 35. Unfavorable: Saya melihat 0


Simpati
terpengaruh dengan diri saya sebagai
penderitaan orang seseorang yang sering
lain dianggap arogan oleh
orang lain.
35. Unfavorable: Lebih 35. Unfavorable: Saya melihat 0

mementingkan diri saya sebagai


penilaian objektif seseorang yang tidak
dari perasaan mudah terpengaruh
dengan penderitaan orang
lain.

36. Unfavorable: 36. Unfavorable: Saya melihat 0

Menganggap diri saya sebagai


keadilan lebih seseorang yang cenderung
penting dari belas membuat penilaian
kasih objektif yang lebih
berdasarkan pada alasan
daripada perasaan.

Dikarenakan rentang angka V yang dapat diperoleh adalah antara 0 sampai dengan 1,00
(Azwar,2016) maka berdasarkan tabel 3.2 tentang nilai V dengan metode Aiken’s V di atas, dapat
dilihat jika sebagian besar memiliki nilai V yang baik yaitu di atas 0,5, kecuali pada 2 dimensi dan 10
item yaitu pada dimensi kerendahan hati dan dimensi simpati memiliki nilai V dibawah 0,5 yaitu 0,25
dan 0 sehingga item tersebut harus diubah.

V. SKALA FINAL

18
Skala final disusun disusun dengan mengembangkan indikator perilaku menjadi butir-
butir pernyataan. Skala ini terdiri dari 36 pernyataan dengan lima pilihan jawaban untuk
masing-masing pernyataan, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS),
sangat tidak setuju (STS). Aitem nomor 1-18 merupakan aitem favourable, sedangkan aitem
nomor 19-36 merupakan aitem unfavourable. Berikut skala final tes non kognitif mengenai
tingkat agreeableness.

Pernyataan SS S N TS ST
S

1. Saya melihat orang-orang pada umumnya memiliki niat


baik dalam bersikap adil kepada orang lain.
2. Saya melihat orang-orang pada umumnya memiliki niat
baik dalam bersikap jujur kepada orang lain.
3. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang mudah
mempercayai orang lain.
4. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang tidak suka
berpura-pura di hadapan orang lain.
5. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang tidak
membutuhkan perbuatan curang ketika berhadapan
dengan orang lain.
6. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang jujur dan
suka berterus terang.
7. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang bersedia
membantu orang lain.
8. Saya menganggap membantu orang lain adalah perbuatan
yang benar-benar bermanfaat.
9. Saya menganggap memberikan bantuan kepada orang lain
sebagai suatu bentuk pemenuhan diri.
10. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang cenderung
menghindari konfrontasi dengan orang lain
11. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang mudah
berkompromi
12. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang bersedia

19
mengalah kepada orang lain demi menjaga hubungan
baik.
13. Saya melihat diri saya tidak lebih baik dari orang lain.
14. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang memiliki
kepercayaan diri rendah.
15. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang memiliki
harga diri rendah.
16. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang ramah.
17. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang mudah
merasa iba terhadap orang lain.
18. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang mudah
merasakan penderitaan orang lain.
19. Saya melihat orang-orang pada umumnya sebagai
individu yang egois.
20. Saya melihat orang-orang pada umumnya sebagai
individu yang licik.
21. Saya melihat sifat mudah mempercayai orang lain sebagai
sesuatu yang berbahaya.
22. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang tulus
kepada orang lain.
23. Saya melihat bahwa kebohongan dalam batas yang wajar
diperlukan dalam berhubungan sosial.
24. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang cenderung
tidak suka mengungkapkan kebenaran secara terbuka.
25. Saya menganggap memberikan bantuan kepada orang lain
sebagai suatu bentuk bentuk pengorbanan.
26. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang tidak suka
membantu orang lain.
27. Saya melihat permintaan tolong sebagai sesuatu yang
membebani.
28. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang suka
memulai pertengkaran dengan orang lain.
29. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang

20
mementingkan diri sendiri.
30. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang suka
mengintimidasi orang lain untuk mendapatkan yang saya
inginkan.
31. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang superior
dibandingkan dengan orang lain.
32. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang memiliki
harga diri yang tinggi.
33. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang sering
dianggap arogan oleh orang lain.
34. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang tidak
mudah terpengaruh dengan penderitaan orang lain.
35. Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang cenderung
membuat penilaian objektif yang lebih berdasarkan pada
alasan daripada perasaan.
36. Saya menganggap kebenaran dan keadilan lebih penting
dari belas kasih kepada sesama manusia.

VI. ANALISIS AITEM


Dalam tes non kognitif, analisis aitem tes terdiri dari empat tahapan analisis, yaitu
penskoran, daya diskriminasi aitem, validitas dan reliabilitas, dan interpretasi skor. Untuk
dapat melanjutkan analisis ke tahapan yang lebih jauh, maka aitem harus lolos uji di tahapan
sebelumnya. Jika aitem tidak lolos di salah satu satu tahapan, maka analisis dihentikan sampai
tahap tersebut.

VI.1. Penskoran
Tahap pertama dalam analisis aitem adalah menghitung skor responden. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan alat
ukur yang biasa digunakan dalam riset berupa survey untuk mengukur tingkat persetujuan
atau pertidaksetujuan responden terhadap objek sikap. Dalam alat ukur ini digunakan
lima pilihan skala yang menunjukkan sikap responden untuk setiap pernyataan, yaitu
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Suatu jawaban positif
terhadap aitem yang favourable diperlakukan sama dengan jawaban negatif terhadap

21
aitem yang tidak favourable, yaitu diberi skor yang tinggi. Sebaliknya, suatu jawaban
negatif terhadap aitem yang favourable diperlakukan sama dengan jawaban yang positif
terhadap aitem yang tidak favourable, yaitu diberi skor yang rendah (Azwar, 2018).
Berikut nilai favourable dan nilai unfavourable dari tiap lima pilihan skala.

Skala Nilai Aitem Favourable Nilai Aitem Unfavourable

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Netral 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

VI.2. Daya Diskriminasi Aitem

22
Setelah penghitungan skor, analisis dilanjutkan dengan menghitung daya
diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana
kemampuan aitem dapat membedakan individu satu dengan lainnya berdasarkan atribut
yang diukur. Penghitungan daya diskriminasi aitem menentukan apakah aitem yang diuji
dapat digunakan atau tidak, dengan melihat koefisien korelasi aitem total, indeks daya
diskriminasi aitem, atau komparasi skor rata-rata tes. Dalam memilih aitem berdasarkan
koefisien korelasi aitem total (r iX), jika minimal nilai koefisien korelasi aitem total > 0,30
maka dianggap memuaskan (Azwar, 2012). Jika ada aitem dengan nilai koefisien korelasi
aitem total di bawah 0,3 maka akan dilakukan penghitungan ulang dengan terlebih dahulu
membuang aitem tersebut. Penghitungan dilakukan sampai semua aitem tersisa memiliki
nilai koefisien korelasi aitem total > 0,30. Berikut hasil penghitungan pertama daya
diskriminasi aitem.

Aitem r iX Aitem r iX Aitem r iX

1 0.000 13 0.177 25 0.098

2 0.254 14 0.102 26 0.355

3 0.701 15 -0.026 27 0.493

4 0.201 16 0.444 28 0.401

5 0.071 17 0.427 29 0.484

6 0.144 18 0.412 30 0.680

7 0.333 19 0.224 31 0.573

8 0.263 20 0.299 32 0.115

9 0.240 21 0.471 33 0.385

10 0.149 22 -0.104 34 0.273

11 0.144 23 -0.058 35 0.379

12 0.581 24 -0.290 36 0.335

Dari hasil penghitungan pertama terdapat 20 aitem yang gugur (nilai koefisien
korelasi aitem total di bawah 0,3). Penghitungan ulang akan dilakukan dengan
menggunakan 16 aitem tersisa. Berikut hasil penghitungan kedua daya diskriminasi
aitem.

23
Aitem r iX Aitem r iX

3 0.733 27 0.467

7 0.355 28 0.262

12 0.590 29 0.481

16 0.472 30 0.600

17 0.517 31 0.524

18 0.456 33 0.402

21 0.499 35 0.444

26 0.264 36 0.414
Dari hasil penghitungan kedua terdapat dua aitem yang gugur. Penghitungan ulang
akan dilakukan dengan menggunakan 14 aitem tersisa. Berikut hasil penghitungan ketiga
daya diskriminasi aitem.

Aitem r iX Aitem r iX

3 0.734 27 0.441

7 0.335 29 0.444

12 0.569 30 0.533

16 0.481 31 0.513

17 0.546 33 0.404

18 0.460 35 0.485

21 0.541 36 0.452

Dari hasil penghitungan ketiga didapatkan semua nilai koefisien korelasi aitem total
yang tersisa berada di atas 0,30, yang berarti aitem-aitem tersebut memiliki nilai yang
memuaskan dan dapat digunakan. Aitem-aitem tersebut adalah aitem nomor 3, 7, 12, 16,
17, 18, 21, 27, 29, 30, 31, 33, 35, dan 36. Keempatbelas aitem tersebut mewakili lima
dari enam dimensi agreeableness. Satu-satunya dimensi yang tidak terwakili adalah
dimensi Moralitas.

24
VII. KESIMPULAN HASIL
Dari hasil pengukuran validitas expert judgement terdapat ketidaksesuaian antara item
pernyataan dengan indikator sebanyak 10 item yaitu pada dimensi kerendahan hati dan dimensi
simpati. Hal ini menunjukkan bahwa item tersebut harus dirubah dan tidak dapat digunakan.
Dari hasil penghitungan daya diskriminasi aitem didapatkan bahwa tidak semua
dimensi alat ukur terwakili. Oleh karena itu proses analisis aitem tes dihentikan di tahap
ini. Selain itu, tidak terwakilinya semua dimensi juga membuat alat ukur ini tidak dapat
digunakan.

Daftar Pustaka

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi II). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2018). Metode Penelitian Psikologi (Edisi II). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Beaumont, L.R., Stout, D. (2003). Five factor constellations and popular personality types.
Psychology 106, 1-29.

Azwar, Syaifuddin. (2008). The Quality Of The Tes Potensi Akademik (TPA) 07A. Jurnal Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan, Nomor 2, Tahun XII, 2008

25

Anda mungkin juga menyukai