Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA DISKUSI PANCASILA SEBAGAI SOLUSI

PROBLEM DI SOSIAL BUDAYA


(Kelompok 8)

Acara : Diskusi dan pembahasan materi pancasila tentang “Pancasila Sebagai


Solusi Problem di Sosial Budaya”
Hari / Tanggal : Rabu, 21 April 2021
Waktu : 11.30 – 12.14
Tempat : Via Zoom (Virtual)
Pemateri : 1. Intan Nutrilia La’ia - 2010732024
2. Yutimma Ahlina Ridwan - 2010732034
Peserta Diskusi : orang

Susunan Acara :
1. Pembukaan Diskusi
2. Menjawab Pertanyaan
3. Tambahan Jawaban Serta Pemantapan Materi Dari Ibu Misnar Syam
4. Penutupan Diskusi

Hasil Acara / Diskusi

Acara dibuka oleh moderator (Roddiyah) yang langsung di lanjutkan dengan sesi menjawab
pertanyaan yang sebelumnya telah dikirim / diajukan oleh teman teman pada group Whatsapp.
Pertanyaan di jawab langsung oleh pemateri yaitu Roddiyah dan Salsabila dengan susunan
sebagai berikut :

1. Pertanyaan Farhany Mayora (2010731028)


Sekarang ini banyak para petinggi negara yang bahkan memiliki ilmu pengetahuan yang
tinggi namun tidak mengaplikasikan nilai pancasila yang ada. Upaya apa yang dapat kita
lakukan sebagai mahasiswa untuk mendorong agar pancasila kembali menjadi tolak ukur
sebagai nilai pengembangan ilmu pengetahuan?
Jawaban : Roddiyah (2010732006)|
Upaya yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa adalah bisa berpikir kritis terhadap
apa yang benar dan apa yang salah, kita tidak boleh mengikuti jejak para petinggi negara
yang tujuan hanya untuk mempertaruhkan gengsi mereka tanpa memikirkan apa
akibatnya untuk orang lain. Sebagai mahasiswa yang cerdas kita harus lebih mengenal
lagi apa tujuan kita dalam menuntut ilmu terlebih ketika mata kuliah pancasila, karena
dengan itu secara tidak sengaja kita telah membangkitkan tolak ukur pancasila sebagai
nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Pertanyaan Wita Moulitia (2010733022)


Mengapa pengembangan ilmu pengetahuan itu harus berpatokan pada nilai pancasila, dan
apa hubungannya? serta apakah ada kasus dimana iptek itu tidak sesuai dengan pancasila,
dan bagaimana cara mereka mengatasi masalah tersebut serta langkah apa yang dapat
dilakukan bila ada kasus semacam itu terjadi?

Jawaban Roddiyah (2010732006)


Karena pancasila bukan hanya menjadi patokan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
melainkan patokan dari seluruh sistem di Indonesia karena nilai dalam pancasila sudah
menjelaskan segala yang menyangkut di Indonesia. Kasus IPTEK yang tidak sesuai
dengan pancasila banyak kita temui pada zaman saat ini, sebagai contoh ketika seorang
pelajar atau mahasiswa mencari tugas di internet dan mereka hanya men-copas semua
materi tanpa pembenaran lebih lanjut, kemudian banyak mahasiswa yang mengejar
pendidikan atau pelathan teknologi hanya untuk mementingkan ego serta gengsi mereka
kepada masyrakat. Langkah yang dapat kita lakukan adalah kesadaran dari diri sendiri
tentang betapa pentingnya pancasila sebagai Nilai dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, dan kita harus mampu menelaah apa yang sebenarnya kita butuhkan dan
terbaik buat negeri ini.

3. Pertanyaan Diva Refira Fayza (2010731026)


Perkembangan IPTEK di suatu negara tergantung terhadap kualitas sumber daya
manusianya. Bagaimana kah kualitas sumber daya manusia di Indonesia dan apa saja
upaya yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia agar IPTEK di negara kita ini bisa maju?

Jawaban Salsabila (2010732002)


Pertama adalah menjalin hubungan kemitraan dengan industri dan masyarakat. Kedua,
penguatan kapasitas riset yang mencakup fasilitas penelitian dan pengembangan
(litbang), pola manajemen, fungsionalisasi organisasi litbang, kelengkapan dan
kemutakhiran data kinerja hasil litbang Iptek nasional, dan kemitraan dan pengembangan
teknologi. Ketiga yakni peningkatan jumlah Hak Kekayaan Atas Intelektual (HKI)
dibidang Ilmu Pengetahuan Teknik agar penemuan inventif dapat dilindungi oleh oleh
Undang-Undang. Dan, keempat ialah menyebarluaskan informasi hasil riset dan
memasarkan teknologi yang dihasilkan secara proaktif, jelasnya. Bila hal itu mampu
dilaksanakan,masalah mendasar yang dihadapi dalam pembangunan Iptek akan teratasi.
Secara umum, masalah tersebut adalah kemampuan sisi litbang menyediakan solusi
teknologi yang masih kurang, kemampuan sisi pengguna dalam menyerap teknologi baru
yang tersedia masih minim, dan integrasi penyedia dan pengguna teknologi belum
terbangun dengan baik.

4. Pertanyaan Anita Triani (2010732046)


Indonesia menjadi pasar bagi negara yang ipteknya lebih maju karena sifat konsumerisme
yg masyarakat Indonesia miliki. Bagaimana upaya kita sebagai mahasiswa maupun
sebagai masyarakat umum untuk mengurangi konsumerisme tersebut?

Jawaban Roddiyah (2010732006)


upaya yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa maupun sebagai masyarakat umum
yang paling utama sekali adalah menanamkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena sifat konsumerisme adalah kepuasan individualisme yang selalu ingin dan ingin
mempunyai segala produk baru. Kita seharusnya tidak boleh hanya mementingkan rasa
kepuasan tanpa memikirkan apakah apa yang kita beli berguna atau tidaknya.
5. Pertanyaan Nadiyah Shabrina Subhan (2010731007)
Disebutkan bahwa salah satu tantangan pancasila sebagai nilai dalam pengembangan
ilmu adalah kapitalisme. Jelaskan lagi tentang kapitalisme dan bagaimana kapitalisme
dapat menjadi tantangan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK?

Jawaban Salsabila (2010732002)


Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-
alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan
dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Nilai-nilai kapitalisme mengajarkan untuk merebut,
merampas, berkompetisi, bebas dan tak ada aturan yang tegas,sehingga menjadikannya
sebagai tantangan pancasila sebagai nilai dalam pengembahangan ilmu pengetahuan.

6. Pertanyaan Nurcholizah Syafitri (2010731020)


Bagaimana konsep Pancasila sebagai nilai dalam pengembangan nilai pengetahuan?

Jawaban Roddiyah (2010732006)


Konsep pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa
jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia
harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu
sendiri. Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi
pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar
dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap
pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri
atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

7. Pertanyaan Atsiilah Salsabilla (2010533028)


Apa contoh akibat dari kemajuan dan penyalahgunaan IPTEK yang tidak didasari oleh
nilai kemanusiaan?

Jawaban Roddiyah (2010732006)


Akibat dari kemajuan dan penyalahgunaan IPTEK yang tidak didasari oleh nilai
kemanusian seperti budaya kutip mengutip, copas, plagiat di internet yang tidak
bertanggung jawab, masalah ini kebanyakan bersal dari kalangan mahasiswa atau pelajar.
Contoh lainnya seperti menuntut ilmu untuk memperbesar gengsi karena sebagaimana
yang kita tahu zaman sekarang ini pendidikan telah djadikan sebagai ajang kesombongan
yang seakan menunjukkan bahwa diri kita hebat dan masih banyak contoh lainnya dari
penyalahgunaan IPTEK yang tidak didasari oleh nilai kemanusiaan.

8. Pertanyaan Intan Nutrilia La'ia (2010732024)


Saya ingin bertanya, apa akibat bagi perkembangan IPTEK sendiri jika tidak berdasarkan
dengan pancasila?

Jawaban Salsabila (2010732002)


Dampak positif dari adanya IPTEK yaitu, memberikan berbagai kemudahan, memperluas
mudahnya akses terhadap berbagai informasi hingga memperluas wawasan serta
pengetahuan. IPTEK memberikan kemudahan kepada penggunanya untuk mengakses
berbagai jenis informasi sehingga informasi tersebut dapat berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh dari penggunaan IPTEK adalah ketika seseorang ingin
mengirimkan surat tidak harus lagi menggunakan cara lama dengan pergi ke kantor pos
terlebih dahulu. Ia dapat memanfaatkan teknologi sebagai penggantinya, seperti melalui
E-mail, SMS, WhatsApp dan teknologi lainnya. Selain dampak positif ada pula dampak
negatif yang di timbulkan yaitu, hilangnya budaya tradisional, muncul berbagai kejahatan
di dunia maya (cybercrime), hingga timbulnya berbagai masalah sosial. Ada berbagai
faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat mendorong seseorang
untuk menyalagunakan IPTEK. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri
seseorang sementara faktor eksternal adalah yang berasal dari luar diri sendiri. Salah
satunya contoh adalah teknologi memberikan akses dan kemudahan kepada
penggunanya. Jenis kejahatan seperti cybercrime adalah yang paling sering ditemukan.
Kejahatan seperti membobol identitas seseorang, menyebarkan hoax, penyebaran
informasi berbau pornografi, penyebaran informasi yang bersifat kekerasan, dan masih
banyak lagi. Hal ini dapat terjadi jika pengguna tidak mengetahui dampak apa yang dapat
ditimbulkan dari tindakan yang dilakukannya. Hal lainnya yang mendorong seseorang
untuk menyalahgunakan teknologi adalah kurangnya kewaspadaan dan pengawasan baik
dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Tambahan dari Ibu Misnar Syam


Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan tentu harus berdasarkan
ideologi yaitu pancasila, artinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan harus
berketuhanan, berkemanusiaan, menjaga persatuan bangsa dan negara, musyawah
mufakat, serta adanya prinsip keadilan. Jadi, segala sesuatu harus berlandaskan pancasila
karena pancasila juga bersifat universal yang berguna bagi kebutuhan manusia, dan jika
disalah gunakan maka bisa mencelakakan manusia.

Demikian berita acara diskusi oleh kelompok 6,


Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai