Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN ORGANISASI SIMRS

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERMATA BUNDA

SOLOK
TAHUN 2019
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)
PERMATA BUNDA
NOMOR 046/DIR/PER/ RSIA-PB/IX/ 2019

TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI SIMRS
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) PERMATA BUNDA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) PERMATA BUNDA

Menimbang : a. bahwa RSIA Permata Bunda sebagai institusi yang


bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi –
tingginya.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu adanya pedoman
organisasi SIMRS Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Permata Bunda.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Direktur tentang Pedoman Organisasi
SIMRS Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata
Bunda.
Mengingat : a. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
b. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1691/MenKes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK (RSIA) PERMATA BUNDA TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI SIMRS RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK PERMATA BUNDA
KEDUA : Pedoman Organisasi SIMRS Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Permata Bunda sebagaimana terlampir dalam surat
keputusan ini.
KETIGA : Peraturan Direktur tentang Pedoman Organisasi SIMRS
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Bunda
sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua harus
dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kepada pasien di RSIA Permata Bunda.
KEEMPAT : Dengan dikeluarkannya peraturan direktur ini, apabila
terdapat peraturan yang bertentangan dengan peraturan
direktur ini, maka peraturan terdahulu dinyatakan tidak
berlaku.

Ditetapkan di Solok
Pada tanggal 30 September 2019
RSIA Permata Bunda
Direktur

dr. Vyola Regina

BAB I
PENDAHULUAN

Sistem Informasi Manajemen (SIM) bagi suatu rumah sakit merupakan hal
yang sangat penting untuk segera diterapkan. Hal ini mengingat semakin
kompleksnya permasalahan yang ada dalam data medik pasien maupun data-data
administrasi yang ada di rumah sakit. Namun menyediakan SIM bukanlah hal
yang mudah, terutama jika dikaitkan dengan biaya pengadaan SIM yang relatif
sangat besar. Penerapan sistem informasi pada suatu rumah sakit memerlukan
suatu perencanaan yang matang. Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga
kata yaitu sistem, informasi dan manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari
unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Informasi adalah data yang telah
disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya untuk membuat
keputusan. Manajemen adalah tindakan yang memikirkan dan mencapai hasil-
hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari tindakan
mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya. Sehingga Sistem
Informasi Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Jika lebih spesifik lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) adalah suatu prosedur pemrosesan data-data baik data- data umum
Rumah Sakit maupun data-data medik pasien sehingga dapat mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen.
Sedangkan Sistem Informasi Manajemen yang dimaksudkan adalah suatu
sistem yang telah berbasiskan komputer untuk mengolah data-data medik pasien
maupun data-data administrasi yang dimiliki rumah sakit. Selama ini jika kita
bicara tentang rumah sakit, yang paling mudah diingat adalah pelayanannya yang
tidak memuaskan ketika melakukan administrasi atau waktu yang terlalu yang
dibutuhkan oleh perawat untuk mencari data-data medik pasien.
Beberapa hambatan-hambatan yang sering dialami oleh pihak Rumah
Sakit yang disebabkan oleh sistem informasi yang belum dikelola dengan baik
adalah pencatatan yang berulang yang menyebabkan penduplikasian data, data
yang belum terintegrasi atau masih tersebar, pencatatan data masih dilakukan
secara manual sehingga banyak terdapat kesalahan dan informasi terlambat
disebarkan. Oleh karena sistem informasi manajemen untuk Rumah Sakit sangat
perlu dilakukan agar dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,
dapat menyajikan laporan akurat sehingga dapat memberikan kemudahan dalam
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.Sedangkan untuk melakukan
penerapan sistem informasi rumah sakit dibutuhkan biaya yang tidak sedikit
jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan agar hasil yang akan
diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk menunjang
terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan :
1. Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
2. Hardware (seperangkat komputer)
3. Networking (Jaringan LAN, wireless)
4. SPO (Standar Prosedur Operasional)
5. SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketika sistem informasi telah disiapkan dan diimplementasikan ternyata
ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak
Rumah Sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintegrasi dan berbasis
komputer, sulitnya mengubah pola kerja yang telah terbiasa dengan sistem manual
menjadi komputerisasi, dan penyajian data yang belum semuanya dalam bentuk
elektronik yang akan memudahkan proses migrasi data. Untuk itulah diperlukan
tenaga di bidang IT untuk bisa membantu dan menerapkan sistem tersebut sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pihak rumah sakit itu sendiri.

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Sejarah berdirinya RSIA Permata Bunda dimulai dengan mendirikan


rumah bersalin yang berlokasi di kelurahan Kampung Jawa kecamatan Tanjung
Harapan kota Solok. Dimana tempat operasionalnya berstatus kontrak. Rumah
bersalin merupakan tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkembang
sesuai dengan pertumbuhan penduduk dalam dalam pelayanan kesehatan yang
diberikan.
Melihat perkembangan dari pelayanan kesehatan, menunjukkan bahwa
angka kematian bayi dan kematian ibu masih bermasalah. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan pelayanan persalinan serta kesehatan ibu
dan anak. Untuk itu dibutuhkan sarana pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
representatif di wilayah kota solok yaitu rumah sakit ibu dan anak.
Untuk itu pada tahun 2009 dipindahkan lokasi (Re-lokasi) rumah bersalin
permata bunda yang terletak di kampung jawa kecamatan tanjung harapan ke jalan
by pass kelurahan kampai tebu kerambil kecamatan lubuk sikarah kota solok
dengan status hak milik. Selain merelokasikan rumah bersalin juga ditingkatkan
status pelayanan kesehatan menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda.
Faktor pendukung untuk meningkatkan status ini adalah letak yang strategis di
pinggir jalan by pass kota solok, yang merupakan lokasi yang selalu dilalui oleh
masyarakat dari berbagai pemukiman yang ada di kota solok maupun daerah
tetangga seperti kabupaten solok, kota sawahlunto, kabupaten sijunjung, dan
kabupaten dharmasraya. Lokasi ini dirancang dan direncanakan agar memudahkan
masyarakat dalam mengakses dari berbagai lokasi atau wilayah oleh sebab itu
pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda, ikut berperan aktif dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar.
RSIA Permata Bunda terletak di kelurahan kampai tabu kerambil,
kecamatan lubuk sikarah kota solok. Sedangkan RSIA Permata Bunda berbatasan
dengan :
 Sebelah Utara : Jalan By Pass
 Sebelah Selatan : Sawah/ rumah penduduk
 Sebelah Barat : Ruko
 Sebelah Timur : Ruko

Koordinat geografis RSIA Permata Bunda dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 2.1 Letak Koordinat Posisi Geografis RSIA Permata Bunda


No. TITIK KOORDINAT KOORDINAT
LS BT
1 Halaman Sebelah Kiri 00°48´08,7´´ 100°39´48,4´´
2 Halaman Sebelah Kanan 00°48´07,2´´ 100°39´50,0´´
3 Dekat Mushala 00°48´04,7´´ 00°39´49,0´´
4 Belakang Sebelah Kanan 00°48´08,4´´ 00°39´50,2´´
Sumber : Hasil Pengukuran 2015

Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi kegiatan RSIA Permata Bunda, dapat
dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1. Peta Lokasi RSIA Permata Bunda di Sumatra Barat


Gambar 2.2. Peta Lokasi RSIA Permata Bunda di kota Solok

Lokasi RSIA ini berada di lokasi yang strategis dan ramai dilewati oleh
masyarakat umum. Berdasarkan lokasi kegiatan usaha, maka RSIA Permata
Bunda sangat mudah diakses. Sebab lokasi RSIA ini terletak pada daerah
pelayanan usaha dan jasa di sepanjang jalan By Pass, yang nantinya merupakan
pokok pelayanan dari RSIA Permata Bunda. Selain itu, disekitar lokasi juga
terdapat areal persawahan, ruko, warung dan pemukiman penduduk serta kegiatan
lainnya.
RSIA Permata Bunda yang terletak di jalan By Pass Kelurahan Kampai Tabu
Kerambil Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok yang merupakan lokasi yang
sangat strategis. RSIA Permata Bunda dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya memanfaatkan lahan eksisting sekitar ± 3500 m2 dan sudah
terbangun gedung pelayanan dan pendukung.
Sehubungan dengan perkembangan RSIA Permata Bunda dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak pada masyarakat Kota Solok dan sekitarnya,
maka dibutuhkan pengembangan bangunan agar dapat meningkatkan pelayanan
terhadap kesehatan masyarakat Untuk itu pemrakarsa akan melakukan
pengembangan dengan membebaskan lahan di bagian belakang dan samping
kanan dengan luas ±7.880 m2 dan akan dibangun dua lantai. Penataan ruang yang
akan dilakukan sesuai dengan fungsi dan kondisi yang ada.
BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) PERMATA BUNDA

Visi

Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda adalah :

Menjadi rumah sakit ibu dan anak terdepan dengan pelayanan yang profesional,
bermutu dan terjangkau.

Misi

Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda adalah :

a. Melakukan pengelolaan rumah sakit secara profesional, efektif, efisien,


dan peduli lingkungan

b. Memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus kepada peningkatan mutu


dan keselamatan pasien

c. Menyelenggarakan program pengembangan SDM dan sarana prasarana


yang berkualitas

d. Mengutamakan tarif yang terjangkau namun bisa mendukung operasional


dan perkembangan rumah sakit

Motto

Motto Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda adalah :

Bekerja cepat, bertindak tepat, penuh amanah

Nilai

Nilai-nilai yang dianut oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda adalah :

“KELUARGA”

Komitmen Empati Loyalitas Unggul Antusias Ramah Gigih Amanah


Tujuan

Tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda adalah :

a. Terciptanya RSIA Permata Bunda sebagai Rumah Sakit yang memberikan


pelayanan kesehatan terbaik

b. Tersedianya sumber daya manusia yang profesional dan memiliki kompetensi


standar

c. Tersedianya peralatan medis dan non medis yang memadai dalam


meningkatkan akurasi pelayanan sesuai standar

d. Meningkatnya daya saing Rumah Sakit

Logo

Logo RSIA Permata Bunda adalah sebagaimana gambar yang tertera dibawah ini :

Maksud dan Arti Logo RSIA Permata Bunda mengutamakan keselamatan Ibu dan
Anak
Filosofi yang terkandung dalam logo adalah : bahwa RSIA Permata Bunda
memberikan pelayanan yang lebih utama terhadap ibu dan anak.
Maksud
Membantu program pemerintah RI dalam mengembangkan usaha di
bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi ibu dan anak.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)


PERMATA BUNDA

PT Permata
Dewan Pengawas
Bunda

Direktur

SPI Keperawatan Komite Medik

Kabid. Pelayanan
Kabid. KPPP Kabid. Penunjang
Medis

Penunjang Non
Unit Rawat Jalan Subbid. Keuangan Penunjang Medis
Medis

Unit Rekam
UGD Subbid. Diklat UPRS
Medis

Unit Rawat Inap Apotek Unit SIMRS

Unit Ruang
Operasi & Kamar Laboratorium General Affair
Bersalin

Perinatalogi Unit Gizi House Keeping

Unit Sterilisasi
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Unit kerja SIMRS RSIA Permata Bunda dipimpin oleh seorang kepala unit
yang memiliki 3 koordinator pelaksana di bawahnya.

Direktur

kabid.
Penunjang

Kepala Unit
SIMRS

Koordinator
Koordinator Koordinator
Inputer
Logistik Data
SIMRS

Gambar 5.1. Struktur Organisasi Unit SIMRS


BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Uraian Tugas Unit SIMRS


Unit SIMRS RSIA Permata Bunda Solok memiliki tugas pokok:
1. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan kebijakan dan prosedur unit
kerja SIMRS.
2. Melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan perangkat keras, jaringan dan
perangkat lunak di lingkungan RSIA Permata Bunda.
3. mengimplementasikan SIMRS di RSIA Permta Bunda Solok.

Kegiatan unit kerja SIMRS antara lain:

1. Penanganan permasalahan Aplikai SIMRS yang terjadi setiap hari.


2. Melakukan proses updating aplikasi SIMRS, antivirus, software
pendukung lainnya.
3. Melakukan penanganan teknis terhadap hardware yang mengalami
masalah.
4. Melakukan proses backup data aplikasi SIMRS.
5. Melakukan pembaharuan atau update aplikasi SIMRS
6. Menerima dan menangani keluhan dari masing-masing unit kerja yang
berhubungan dengan SIMRS.
7. Melaksanakan tugas dari atasan langsung.

B. Uraian Tugas Jabatan


1. Kepala Unit SIMRS
Tugas Pokok:
a. Membuat perencanaan kegiatan unit kerja.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan unit kerja.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan unit kerja.
d. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan.
e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan unit kerja.
2. Koordinator Logistik

Tugas Pokok :

Menjaga dan merawat fasilitas infrastruktur SIMRS.

Uraian Tugas :

1. Memelihara jaringan internet di lingkungan RSIA Permata Bunda.


2. Memelihara dan merawat fasilitas komputer di semua unit kerja.
3. Memelihara dan merawat fasilitas elektronik pendukung SIMRS.

3. Koordinator Inputer SIMRS


Tugas Pokok:
1. Mengkoordinasikan inputer pada unit kerja terkait.
2. Memastikan data yang di input adalah benar sesuai dengan kebutuhan.

4. Koordinator Data

Tugas Pokok:

1. Mengelola database SIMRS


2. Mengolah data sesuai dengan kebutuhan unit kerja.

5. Petugas SIMRS

Tugas Pokok:

1. Menginput data pasien pada bagian pendaftaran rawat jalan, rawat inap
dan IGD.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata Hubungan Kerja Internal


Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam
suatu organisasi merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan pengertian
tersebut tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja yang cenderung
tumpang tindih atau memang memerlukan kerjasama yang harus diatur dengan
tata hubungan kerja. tata hubungan kerja perlu dibuat terutama untuk tugas-tugas
yang bersifat strategis yang memerlukan kejelasan peran, wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing unit kerja.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja
internal adalah :
1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-
benar memerlukan pengaturan kerja sama.
2. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas.
3. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas.
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing-
masing unit.
B. Tata Hubungan Kerja Eksternal

Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara


unit-unit kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut.
Hubungan kerja dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas
program ataupun lintas sektor.

Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat


berbentuk:

1. Hubungan teknis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan


seimbang antara dua atau lebih unit organisasi yang secara teknis mempunyai
fungsi yang sama.
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya dan
daya dengan unit kerja lain untuk mencapai tujuan bersama.

Unit kerja terkait SIMRS:

Unit Rawat
Jalan
Unit Rawat
Unit RM
Inap

Unit
SIMR
Gambar 7.1. Unit Kerja Terkait SIMRS
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan dan kualifikasi personil unit kerja SIMRS disesuaikan


dengan struktur organisasi pada pedoman ini, meliputi:
1. Kepala Unit SIMRS
Kualifiasi personil:
a. Minimal DIII, di utamakan S1 Sistem Informatika
b. Memahami bahasa pemrograman untuk front-end dan back-end
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Memiliki jiwa kepemimpinan
e. Bertanggungjawab
2. Koordinator Logistik
Kualifiasi personil:
a. Minimal SMA atau sederajat, di utamakan D III Komputer Jaringan
b. Memahami sistem komputer dan jaringan
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Bertanggungjawab
3. Koordinator Inputer SIMRS
Kualifiasi personil:
a. Minimal SMA atau sederajat, di utamakan D III Sistem Informasi
b. Memahami bahasa pemrograman untuk front-end dan back-end
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Bertanggungjawab
4. Koordinator Data
Kualifiasi personil:
a. Minimal SMA atau sederajat, di utamakan D III
b. Memahami statistik dan pengolahan data
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Bertanggungjawab
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan


lingkungan kerja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana,
kebijakan, tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi Karyawan baru.

Sesuai dengan misi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Bunda
yaitu menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, maka Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Bunda dituntut untuk senantiasa
mengembangkan SDM yang baik guna terwujudnya kuantitas dan kualitas
Karyawan.

Salah satu upaya untuk menciptakan Karyawan yang berkualitas adalah


melalui program Orientasi Karyawan Baru. Program ini dilaksanakan setiap saat
Rumah Sakit melakukan rekrutmen Karyawan.

Adapun program Orientasi Karyawan Baru di Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Permata Bunda terbagi atas :

1. Orientasi Umum

Orientasi Umum dilaksanakan selama 2–3 hari. Calon Karyawan


dikumpulkan di ruang pertemuan untuk mendengarkan materi orientasi umum
sebagai berikut :

a. Orientasi Hari Ke - I
Materi Waktu Metode Penanggung Jawab
Profil RSIA Permata
1 jam Presentasi KPPP
Bunda
Product Knowledge
Presentasi, Tanya
(jenis-jenis pelayanan di 1 jam Ka. Bid. Pelayanan
Jawab
RSIA Permata Bunda)
KPPP
Peraturan Perusahaan Presentasi, Tanya
1 jam
Ketenagakerjaan Jawab

Ka. Bid. Pelayanan


Pelayanan Prima 1 jam Presentasi, Demo

Standar Keselamatan Presentasi, Tanya


2 jam Tim PMKP
Pasien Jawab, Demo

b. Orientasi Hari Ke – II
Materi Waktu Metode Penanggung Jawab
Pencegahan dan Presentasi, Tanya Tim PPI
2 jam
Pengendalian Infeksi Jawab, Demo
Kesehatan dan Presentasi, Tanya
2 jam K3RS
Keselamatan Kerja Jawab, Demo
Alur pelayanan Rumah Presentasi, Tanya
2 jam Yanmed
Sakit Jawab, Demo

2. Orientasi Khusus
Materi Waktu Metode Penanggung Jawab
Pengenalan infrastruktur
jaringan dan komputer di Presentasi, Tanya Kabid Penunjang
1 jam
RSIA Permata Bunda Jawab
Solok
Pelatihan penggunaan Presentasi, Tanya
2 jam Developer
Aplikasi SIMRS Jawab, Demo
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/ rapat di RSIA Permata bunda yaitu pertemuan antara Direktur


dengan Kepala Bidang atau Petugas/ staf lainnya atau hubungan struktural Rumah
Sakit guna membahas permasalahan atau rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan, mengkomunikasikan suatu progress kegiatan dan
mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang ada, guna mencapai tujuan.

Rapat dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, atau disesuaikan


dengan kebutuhan. Rapat di adakan di aula RSIA Permata Bunda jam 14.00 WIB
atau sesuai dengan kebutuhan.
Rapat dihadiri oleh Direktur, Kepala Bidang, Kepala Unit Rawat Inap, dan
Staf yang terkait. Pimpinan rapat adalah Kepala Bidang Kesekretariatan.Notulen
rapat adalah yang ditunjuk oleh Pimpinan rapat.
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pelaksanaan SIMRS di RSIA
Permata Bunda.

B. Jenis laporan
Laporan dibuat oleh kepala unit SIMRS. Adapun jenis laporan yang dilakukan
terdiri dari :
1. Laporan Semester

Laporan yang dibuat oleh kepala unit dalam bentuk tertulis setiap 6 (enam)
bulan dan diserahkan kepada kepala bidang tiap tanggal yang telah
ditentukan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan SDM unit SIMRS yang meliputi :


 Kuantitas SDM
 Kualitas SDM
b. Laporan fasilitas dan sarana unit SIMRS yang meliputi :
 Kelengkapan Alat dan Fasilatas
 Kondisi Alat dan Fasilitas
c. Laporan Produktivitas

2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh kepala unit dalam bentuk tertulis setiap tahun
dan diserahkan kepada kepala bidang tiap tanggal yang telah ditentukan.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan SDM dan evaluasi dalam satu tahun
b. Laporan fasilitas dan sarana unit SIMRS dan evaluasi dalam satu
tahun.

Anda mungkin juga menyukai