Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

.
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL IHSAN
Jl. Kiastramanggala Baleendah Kabupaten BandungTelp. (022)5940872,5940875,5941719
Fax. (022)5941709 E-mail : rsudalihsan@yahoo.com
B A N D U N G 40381

PERJANJIAN KERJA
ANTARA
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN
Sdr. Adis Fikri

Nomor : SDM.00. .08.16

Bismillahirrahmanirrahiim

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga bulan Januari tahun 2018, Pihak-pihak yang bertanda tangan di
bawah ini :

I. H. Dodo Suhendar, dr.,MM, Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi
Jawa Barat, yang beralamat atau berkedudukan di Jl. Kiastramanggala Baleendah
Kabupaten, dalam hal ini akan bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Umum Daerah
Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya akan disebut PIHAK KESATU;

II Adis Fikri lulusan pendidikan SMA, bertempat tinggal di .....................................sebagai


. Pegawai, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya akan disebut
PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja dengan ketentuan sebagai
berikut :

Pasal 1

(1) PIHAK KESATU, menerima PIHAK KEDUA sebagai pegawai kontrak RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun (bbrp bulan/ situasional), terhitung
mulai tanggal .................. sampai dengan ..................;
(2) PIHAK KEDUA menerima sebagai pegawai kontrak RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat
yang bergerak dalam pelayanan jasa kesehatan dan telah menyadari pekerjaan dalam
profesinya menurut sifat kegiatannya diperlukan; ketelitian, keuletan, sifat sabar, santun dan
terampil serta memiliki kestabilan mental.

Pasal 2

(1) PIHAK KEDUA menyatakan bahwa pada saat penandatanganan kontrak kerja ini tidak
dalam ikatan kontrak kerja dengan pihak yang lain;
(2) Untuk kepercayaan kepada PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA bersedia untuk menyimpan
atau menitipkan ijazah asli di PIHAK KESATU sampai dengan akhir batas kontrak;
(3) Penyimpanan ijazah dibuat dengan bukti tertulis tanda terima dari PIHAK KESATU.

Pasal 3

PIHAK KEDUA, telah mengetahui dan mendapat penjelasan dari PIHAK KESATU bahwa
RSUD Al Ihsan adalah UPTD Provinsi Jawa Barat yang dalam kedudukannya tersebut tidak
diatur dengan peraturan ketenagakerjaan oleh karena itu perjanjian kerja ini tidak didasarkan
kepada ketentuan / undang-undang ketenagakerjaan

Paraf pihak kesatu ................................

Paraf pihak kedua ................................


1
Pasal 4

(1) PIHAK KEDUA setuju untuk menerima gaji kontrak sebesar Rp. .....................,-
(.............................................) / bulan yang merupakan akumulasi dari gaji pokok dan
tunjangan tetap, kecuali tunjangan keluarga, sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang
berlaku di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat;
(2) Ketentuan mengenai gaji dan tunjangan seperti yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini dapat
berubah dan menyesuaikan dengan kebijakan;
(3) Disamping mendapatkan gaji dan tunjangan tetap, PIHAK KEDUA juga diberikan
kesejahteraan lainnya sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku di RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat, seperti; Pakaian Kerja, Tambahan Pendapatan Pegawai (TPP), Jaminan
Kesehatan, dan yang lainnya;
(4) Pemberian pakaian diberikan sesuai dengan kondisi alokasi anggaran tahunan;
(5) Untuk pegawai yang bekerja di unit kerja yang memiliki bahaya radiasi diberikan tunjangan
bahaya radiasi sesuai dengan Keputusan Direktur RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat;

Pasal 5

(1) Pegawai kontrak yang telah menjalani kontrak kerja selama 3 (tiga) bulan berhak
mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sesuai ketententuan yang berlaku;
(2) Perhitungan Tambahan Penghasilan Pegawai dimulai pada bulan ke-4 (keempat);
(3) Kontrak kerja ini dapat diperpanjang bilamana terdapat kesepakatan antara kedua belah
pihak;
(4) PIHAK KESATU dapat memperpanjang kontrak kerja, bilamana PIHAK KEDUA masih
diperlukan dan mempunyai penilaian kinerja yang baik (memiliki prilaku dan prestasi kerja
baik);
(5) KEDUA BELAH PIHAK dapat mengakhiri kontrak kerja secara sepihak sebelum kontrak
kerja berakhir dengan ketentuan harus membayar ganti rugi sebesar gaji terakhir yang
diterima dikali sisa masa kontrak yang belum dijalani;
(6) PIHAK KESATU dapat mengakhiri kontrak kerja secara sepihak sebelum kontrak kerja
berakhir dengan tanpa harus membayar ganti rugi bilamana PIHAK KEDUA terbukti
melakukan pelanggaran berat atau telah mendapatkan Surat Peringatan Tertulis ke-3 atau
karena berdasarkan hasil evaluasi kinerja dalam waktu tertentu memiliki kinerja yang kurang
baik atau tidak baik.

Pasal 6

(1) PIHAK KEDUA tidak berkewajiban membayar ganti rugi kepada PIHAK KESATU dalam
kaitannya dengan kontrak kerja, bilamana :
1. Meninggal dunia;
2. Sakit keras atau tidak dapat disembuhkan;
3. Cacat fisik yang menyebabkan tidak dapat bekerja;
4. Gangguan jiwa;
(2) Untuk angka 2 sampai dengan 4 seperti yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini perlu
dibuktikan dengan keterangan atau hasil pemeriksaan dari dokter rumah sakit.

Pasal 7

(1) Apabila Perjanjian Kerja ini berakhir, PIHAK KEDUA tidak mendapatkan uang pesangon,
uang penghargaan masa kerja serta penggantian fasilitas perumahan, pengobatan dan
perawatan;
(2) PIHAK KESATU akan memberitahukan PIHAK KEDUA bilamana kontrak kerja ini akan
berakhir selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum jatuh tempo/ berakhirnya
perjanjian kerja.
(3) PIHAK KEDUA yang tidak akan memperpanjang kontrak kerja, harus memberitahukan
kepada PIHAK KESATU selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum jatuh tempo/
berakhirnya perjanjian/ kontrak kerja.
Paraf pihak kesatu .......................

Paraf pihak kedua .......................

2
(4) PIHAK KESATU tidak akan memberikan surat keterangan telah bekerja (pengalaman
kerja/verklaring) bilamana PIHAK KEDUA tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pada
ayat (3) pasal ini;
Pasal 8

(1) PIHAK KEDUA telah menyadari akan kedudukannya sebagai pegawai Non PNS dengan
status sebagai pegawai kontrak RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat oleh karena itu tidak
akan menuntut untuk menjadi CPNS maupun sebagai pegawai Tetap;
(2) Perubahan status kepegawaian adalah bukan merupakan hak pegawai tetapi menjadi hak
prerogative PIHAK KESATU;
(3) Perubahan status kepegawaian dapat dilakukan oleh PIHAK KESATU setelah dilakukan
evaluasi yang didasarkan kepada pertimbangan: kondisi keuangan, formasi kepegawaian
dan penilaian kinerja pegawai serta hasil assessment.

Pasal 9

(1) PIHAK KEDUA yang berasal dari Pegawai Harian Lepas dan telah bekerja lebih dari 12
(dua belas) bulan secara berturut-turut berhak mendapatkan cuti tahunan;
(2) Bilamana pencapaian masa kerja 12 (dua belas) bulan diperoleh pada pertengahan tahun
berjalan, maka cuti tahunan diberikan secara proporsional;
(3) PIHAK KEDUA yang pada saat penandatanganan kontrak ini telah mengandung tetapi
belum memiliki masa kerja 1 (satu) tahun, maka cuti melahirkannya diberikan sesuai
kebijakan Direktur;
(4) Pemberian cuti lainnya atau izin dispensasi pegawai kontrak diberikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku pada PIHAK KESATU.

Pasal 10

(1) Dalam 1 (satu) minggu PIHAK KEDUA wajib bekerja selama 6 (enam) hari kerja, dan
diberikan hak libur 1 (satu) hari;
(2) Jadwal kerja pegawai ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku pada PIHAK KESATU;
(3) Untuk kepentingan PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA bersedia untuk melaksanakan
perintah kerja lembur;
(4) Perhitungan uang lembur ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku pada PIHAK
KESATU.
(5) PIHAK KEDUA wajib mengikuti kegiatan apel pagi atau upacara hari nasional, dan
bimbingan rohani.
(6) PIHAK KEDUA, yang tidak mengikuti kegiatan sebagaimana ayat (5) pasal ini dikenakan
sanksi administrasi kepegawaian dan pengurangan Tambahan Penghasilan Kepegawaian
(TPP) sesuai ketentuan yang berlaku;
Pasal 11

PIHAK KEDUA, tidak akan menolak untuk ditempatkan di unit mana saja dan bersedia untuk
berkerja pada jadwal kerja shift.

Pasal 12

(1) PIHAK KEDUA akan tunduk dan patuh terhadap aturan yang berlaku di RSUD Al Ihsan;
(2) PIHAK KEDUA bersedia memenuhi kewajiban sebagai pegawai RSUD Al Ihsan Provinsi
Jawa Barat :
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Taat menjalankan agama serta berprilaku sesuai ajaran agama;
3. Mengutamakan kepentingan negara, bangsa dan masyarakat, serta RSUD Al Ihsan di
atas kepentingan pribadi atau golongan;
4. Mentaati dan menghormati kesepakatan yang dibuat dengan pihak RSUD Al Ihsan, baik
yang dibuat tertulis maupun lisan;
Paraf pihak kesatu ........................

Paraf pihak kedua .......................


3
5. Menyimpan rahasia negara dan bangsa dan/atau rahasia jabatan dengan sebaik-
sebaiknya;
6. Memperhatikan, mentaati dan melaksanakan segala ketentuan yang berlaku di
lingkungan RSUD Al Ihsan, baik di dalam kedinasan maupun luar kedinasan;
7. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa
tanggungjawab, kesadaran dan rasa pengabdian;
8. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, bersemangat, sopan santun dan mencerminkan visi,
misi dan motto RSUD Al Ihsan;
9. Menghormati dan mentaati etika profesi;
10. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan seluruh
pegawai RSUD Al Ihsan dan tidak mengeklusifkandiri terhadap satu pemahaman dalam
Islam;
11. Mentaati jam kerja, dan atau jadual kerja serta melakukan absensi sesuai aturan yang
berlaku;
12. Mengikuti apel pagi atau upacara hari nasional serta bimbingan rohani;
13. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik di lingkungan RSUD Al Ihsan;
14. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan pelanggan
menurut bidang tugasnya.
Pasal 13
PIHAK KESATU dalam melakukan pembinaan kepegawaian dapat memberikan sanksi
administrasi mulai dari teguran lisan sampai dengan pemutusan hubungan kerja secara sepihak
bilamana PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran terhadap ketentuan / peraturan yang berlaku
pada PIHAK KESATU;
Pasal 14
Kontrak kerja ini berakhir bilamana :
1. Jatuh tempo akhir kontrak kerja;
2. Pihak Kedua Meninggal Dunia;
3. Pihak Kedua mengalami sakit keras yang tidak dapat disembuhkan;
4. Pihak kedua mengalami cacat fisik yang menyebabkan tidak dapat bekerja secara optimal;
5. Pihak kedua mengalami ganggual mental;
6. Pihak kedua mengundurkan diri;
7. Diputuskan kontrak oleh Pihak Kesatu
Pasal 15
Kontrak kerja ini dibuat rangkap 2 (dua), bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama untuk dipatuhi oleh kedua belah pihak;
Pasal 16
Bilamana terjadi perselisihan berkaitan dengan kontrak kerja ini, kedua belah pihak sepakat
untuk mengutamakan penyelesaian secara musyawarah, tetapi bilamana dengan cara musyawarah
tersebut tidak selesai, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui pengadilan.

Demikian, Kontrak Kerja ini ditanda – tangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani tanpa paksaan dari pihak manapun juga.

Bandung, .... Juni 2018


PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

......................................................... H. Dodo Suhendar, dr.,MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19650928 199010 1 002

Anda mungkin juga menyukai