Anda di halaman 1dari 7

Modul Analisa Sistem Tenaga

PERTEMUAN 5:
MODEL SISTEM

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pemodelan sistem. Anda harus mampu:
1.1 Memahami Diagram Segaris
1.2 Memahami Diagram Impedansi dan Diagram Reaktansi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Diagram Segaris

Saluran transmisi tegangan tinggi, yang dihubungkan dengan saluran subtransmisi dan
saluran distribusi primer, akan memberntuk suatu jaringan interkoneksi yang rumit.
Jaringan tersebut berfungsi untuk mengirimkan dan menyebarkan tenaga listrik yang
dibangkitkan pada pusat-pusat pembangkit ke berbagai pusat beban. Kemampuan untuk
mengkaji berbagai parameter jaringan merupakan bagian penting dari tugas seorang
sarjana teknik listrik. Parameter-parameter tersebut meliputi: tegangan sistem, aliran daya
kompleks, dan rugi-rugi daya pada saluran.

Sistem 3-fasa yang seimbang selalu diselesaikan dalam bentuk 1-fasa, melalui
penggambaran diagram satu garis. Hal tersebut dilakukan karena setiap parameter listrik
1-fasa akan selalu sama pada kedua fasa lainnya, dengan perbedaan 120 antara satu
dengan yang lainnya. Penggambaran jaringan dengan simbol-simbol pada diagram satu
garis, menjadi lebih sederhana bila dibandingkan dengan penggunaan rangkaian ekivalen.

Diagram segaris adalah suatu diagram yang menunjukkan garis tunggal dan lambang-
lambang standar saluran transmisi dan peralatan-peralatan yang berhubungan dengan
suatu sistem listrik. Kegunaan diagram segaris adalah untuk memberikan informasi yang
berarti mengenai suatu sistem dalam bentuk yang ringkas.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 1


Modul Analisa Sistem Tenaga

Tabel 5.1 Simbol-simbol Komponen Sistem Tenaga Yang Dipergunakan Untuk Diagram
Segaris

Dari gambar simbol standar tersebut apabila ingin mengetahui letak titik dimana sistem
dihubungkan ke tanah, untuk menghitung besarnya arus yang mengalir terjadi gangguan
tidak simetris yang melibatkan tanah, maka simbol standar yang dipergunakan adalah 3-
fasa Y dengan netral ditanahkan. Untuk membatasi aliran arus ke tanah pada waktu ada
gangguan maka netral Y dengan tanah disisipkan resistansi atau reaktansi. Diagram
segaris suatu sistem tenaga yang sederhana terdiri dari dua simpul (rel atau bus atau gardu
induk).

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 2


Modul Analisa Sistem Tenaga

Gambar 5.1 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik Sederhana

Diagram segaris sederhana tersebut menunjukkan dua generator sinkron dengan


kumparan jangkar yang ada statornya dihubungkan Y, satu titik netral hubungan
bintangnya ditanahkan melalui reaktansi yang satunya titik netral hubungan Y ditanahkan
melalui reaktansi, hubungan ke rel, masing-masing melalui pemutus tenaga, dari rel
tersebut melalui pemutus tenaga dihubungkan dengan trafo 3-fasa Y-Y (T1) dimana netral
trafo ditanahkan secara langsung baik pada sisi tegangan rendah maupun sisi tegangan
tinggi.

Selanjutnya rangkaian generator dan trafo tersebut, melalui pemutus tenaga dihubungkan
ke saluran transmisi. Dari saluran transmisi melalui pemutus tenaga dihubungkan ke trafo
3-fasa hubung Y- dimana kumparan jangkar yang ada di stator dirangkai 3-fasa hubung
Y yang netralnya ditanahkan melalui reaktansi.

Pada masing-masing rel dihubungkan ke beban melalui pemutus beban. Keterangan


mengenai rating generator, trafo, beban dan reaktansi dari berbagai komponen sistem
tenaga tersebut seringkali diberikan langsung pada gambar.

Berikut contoh lain dari digram segaris sistem tenaga sederhana:

Gambar 5.2 Contoh Lain Diagram Satu Garis

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 3


Modul Analisa Sistem Tenaga

Gambar 5.3 Simbol Sistem Tenaga Listrik

Saluran transmisi jarak pendek digambarkan pada diagram satu garis dengan simbol
tahanan dan induktansi yang disusun secara seri. Untuk generator sinkron digunakan
simbol impedansi dari suatu sumber tegangan.

Pada gambar diagram satu garis di atas, nilainya dinyatakan dengan menunjuk sisi
transformator yang sama:
 Generator 1 dan 2: 30MVA, 10kV, X = 0.8Ω
 Motor sinkron 3 dan 4: 20MVA, 10kV, X = 1.1Ω
 T1, T2, T3: 10MVA, 10/150kV, Z = 1.3 + j12Ω dengan harga tegangan tinggi,
impedansi saluran transmisi = 2 + j20Ω

Gambar di bawah ini merupakan diagram impedansi keadaan sistem pada gambar
diagram satu garis di atas.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 4


Modul Analisa Sistem Tenaga

Gambar 5.4 Diagram Impedansi

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Diagram Impedansi dan Diagram Reaktansi

Perhatikan gambar diagram segaris berikut ini:

Gambar 5.5 Diagram Segaris Sistem Tenaga Listrik

Dalam aturan untuk menganalisa unjuk kerja dari suatu sistem tenaga listrik baik dalam
keadaan berbeban atau dalam keadaan terjadi suatu hubung singkat, maka diagram segaris
di atas harus diubah ke bentuk gambar impedansi yang memeperlihatkan ekivalen untai
dari tiap komponen sistem.

Diagram impedansi dari gambar diagram segaris di atas dapat dilihat sebagai berikut:

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 5


Modul Analisa Sistem Tenaga

Gambar 5.6 Diagram Impedansi

Diagram impedansi tersebut tergantung penggunaannya, jika dipergunakan untuk analisa


aliran beban, apalagi dengan bantuan program komputer maka gambar tersebut sudah
dapat digunakan. Tetapi bila dipergunkan untuk menganalisa dan menghitung arus-arus
gangguan, agar sederhana maka rugi-rugi sistem diabaikan, dalam hal ini yang diabaikan
adalah semua beban statis,semua resistansi, rangkaian magnetisasi trafo, dan kapasitansi
saluran transmisi, sehingga diagram impedansi tersebut akan menjadi diagram reaktansi.
Namun jika tersedia komputer untuk membantu perhitungan, maka penyederhanaan
tersebut tidak diperlukan.

Gambar 5.7 Diagram Reaktansi dari Diagram Impedansi Sebelumnya

Diagram impedansi dan reaktansi kadang disebut juga diagram urutan positif karena
diagram tersebut menunjukkan impedansi terhadap arus seimbang dalam sistem 3-fasa
seimbang.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
Rancang sebuah sistem tenaga listrik dengan menggambarkan komponen-komponen yang
dibutuhkan, kemudian gambarkan diagram segaris dan diargam impedansi dari sistem
yang anda rancang tersebut.

D. DAFTAR PUSTAKA

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 6


Modul Analisa Sistem Tenaga

Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik, Cetakan Kelima, PT Gramedia Pustaka Utama,
1995.

William D. Stevenson, Jr., Element of Power System Analysis, 4th Edition, McGraw-Hill
Book Company, 1979.

B.M. Weedy, Electric Power System, 2nd Edition, John Wiley & Sons Ltd., 1972.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 7

Anda mungkin juga menyukai