Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KESAMAAN HABITAT

I. Dasar Teori
Habitat atau disebut juga ‘’alamat’’ dari suatu organisme (baik hewan ataupun
tumbuhan) merupakan faktor terpenting dalam kesintasan mereka. Tanpa habitat dapat
dipastikan mengancam kesintasannya dan berakibat pada kematian dan akhirnya berujung
ke kepunahan spesies tersebut.
Habitat sebagai tempat tinggal suatu organisme memiliki banyak komponen atau
faktor abiotik sebagai pendukungnya. Hampir setiap spesies mempunyai karakteristik
habitat yang berbeda-beda, dimana hal ini akan mengarah pada relung spesies yang
berbeda pula.
Faktor abiotik sebagai penyusun atau bagian dari habitat mempunyai kisaran
toleransi yang terkadang masih bisa diterima oleh spesies-spesies penghuninya, sehingga
terjadi keselingkupan relung ekologinya. Kisaran toleransi yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan faktor lingkungan tersebut menjadi faktor pembatas, dan berujung pada
perbedaan spesies yang menghuni habitat tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu lokasi
penelitian dianggap sebagai sama habitat maka diperlukan suatu analisis dengan
menggunakan faktor lingkungan sebagai komponen untuk perhitungan.

II. Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa diharapkan mampu untuk menghitung analisis kesamaan habitat
pada suatu lokasi penelitian.
b. Mahasiswa diharapkan mampu untuk melakukan alternatif pengambilan sampel
apabila lokasi penelitian tidak sama habitat.

III. Materi Praktikum


Materi berupa data fisikokimia yang telah diperoleh (lihat tabel) dan dihitung sesuai
dengan rumus analisis kesamaan habitat Canberra.

1
Tabel ompong data fisikokimia pada suatu lokasi penelitian

Parameter Lokasi (plot)


x1 x2 x3 x4 x5
Temperatur (C°) A1 A2 A3 A4 A5
Salinitas (°/°°) B1 B2 B3 B4 B5
pH C1 C2 C3 C4 C5
DO (mg/l) D1 D2 D3 D4 D5

Keterangan :
x1....x5 = plot-plot dalam suatu stasiun atau transek

Rumus analisis kesamaan habitat Canberra.

C = 1 – 1/n Σ |x1 – x2| x 100%


x1 + x2
(modifikasi Lance and Williams, 1966 dalam Soegianto, 1992)

dimana :
C = indeks kesamaan habitat Canberra
n = jumlah beda parameter fisikokimia
x1,x2... = plot penelitian

kriteria kondisi sama atau tidak sama habitat mengacu pada hasil nilai persentase, bila :
C > 90%, maka plot-plot tersebut termasuk dalam satu habitat
C < 90%, maka plot-plot tersebut tidak termasuk dalam satu habitat.

IV. Cara Kerja


Analisis kesamaan habitat dilakukan dilaboratorium, dan bukan dilapangan. Oleh
karena itu beberapa urutan cara kerjanya dapat dilihat dibawah ini :
a. Lihat data pada tabel ompong diatas, kemudian masukkan data-data tersebut pada
rumus indeks kesamaan Canberra, hitung sesuai dengan urutan plot penelitian.
b. Data yang diperoleh dimasukkan dalam suatu tabel hasil nilai perhitungan sehingga
dapat diketahui perbandingan nilai persentase antar plot.
c. Setelah diketahui seluruh nilai persentase dalam tabel tersebut, maka dicari nilai
persentase yang terbesar, dan kedua plot digabungkan dengan asumsi awwl sebagai
plot yang sama (misal : jika nilai persentase tertinggi ditemukan pada perbandingan
antara plot x1 dan x2, maka plot x1 dan x2 digabungkan sebagai satu pembanding
dengan plot yang lain.
d. Pembandingan ini dilakukan sampai antar plot pembanding tersebut tidak dapat
dibandingkan lagi.

2
e. Dari nilai data terbesar yang telah didapatkan dari tabel pembanding pertama
sampai dengan yang terakhir, dibuatlah suatu dendogram untuk mengetahui
kesamaan antar plot.
f. Plot dianggap sama apabila memenuhi kriteria mempunyai kesamaan lebih besar
dari 90%, jika tidak maka dianggap bukan satu habitat.

Daftar Pustaka

Brower, J.E., Zar, J.H., von Ende, C.N. 1997. Field and laboratory methods for general
ecology. McGraw Hill. 273 pages.

Soegianto, A. 1992. Metode dan Teknik Analisis Komponen Biotik. Disampaikan pada
kursus AMDAL tipe B di ITS Surabaya pada tanggal 18 Januari – 28 Pebruari
1992.

3
Latihan Soal :
Indeks kesamaan habitat Canberra

Tabel 1. Data fisikokimia

Parameter Lokasi
x1 x2 x3 x4 x5
Temperatur (°C) 30 33 31 29 25
Salinitas (°/oo) 43 44 40 43 42
pH 5,2 5,3 6,9 5,2 4,9
DO (mg/lt) 9,0 8,1 7,5 8,5 7,5

C = 1 - 1 | x1 – x2 | x 100 %
n
∑ x1 + x2

Cx1x2 = 1 - 1 | 30 - 33 | + | 43 - 44 | + | 5,2 – 5,3 | + | 9 – 8,1 | x 100%


4
∑ 30 + 33 43 + 44 5,2 + 5,3 9 + 8,1

Cx1x2 = 1 - 1 0,04762 + 0,01149 + 0,00952 + 0,05263 x 100%


4

Cx1x2 = 1 - 1 0,12127 x 100%
4
.
Cx1x2 = 1 - 0,03032 x 100%

Cx1x2 = 96,97 %

Cx1x3 = 1 - 1 | 30 - 31 | + | 43 - 40 | + | 5,2 – 6,9 | + | 9 – 7,5 | x 100%


4
∑ 30 + 31 43 + 40 5,2 + 6,9 9 + 7,5

Cx1x3 = 1 - 1 0,01639 + 0,03614 + 0,14049 + 0,0909 x 100%


4

Cx1x3 = 1 - 1 0,28393 x 100%
4
.
Cx1x3 = 1 - 0,07098 x 100%

Cx1x3 = 92,90 %

Cx1x4 = 1 - 1 | 30 - 29 | + | 43 - 43 | + | 5,2 – 5,2 | + | 9 – 8,5 | x 100%


4
∑ 30 + 29 43 + 43 5,2 + 5,2 9 + 8,5

Cx1x4 = 1 - 1 0,01695 + 0 + 0 + 0,02857 x 100%


4

Cx1x4 = 1 - 1 0,04552 x 100%
4
.
Cx1x4 = 1 - 0,01138 x 100%

4
Cx1x4 = 98,86 %

Cx1x5 = 1 - 1 | 30 - 25 | + | 43 - 42 | + | 5,2 – 4,9 | + | 9 – 7,5 | x 100%


4
∑ 30 + 25 43 + 42 5,2 + 4,9 9 + 7,5

Cx1x5 = 1 - 1 0,09091 + 0,01176 + 0,02970 + 0,09091 x 100%


4

Cx1x5 = 1 - 1 0,22328 x 100%
4
.
Cx1x5 = 1 - 0,05582 x 100%

Cx1x5 = 94,42 %

Cx2x3 = 1 - 1 | 33 - 31 | + | 44 - 40 | + | 5,3 – 6,9 | + | 8,1 – 7,5 | x 100%


4
∑ 33 + 31 44 + 40 5,3 + 6,9 8,1 + 7,5

Cx2x3 = 1 - 1 0,03125 + 0,04762 + 0,13115 + 0,03846 x 100%


4

Cx2x3 = 1 - 1 0,24248 x 100%
4
.
Cx2x3 = 1 - 0,06212 x 100%

Cx2x3 = 93,79 %

Cx2x4 = 1 - 1 | 33 - 29 | + | 44 - 43 | + | 5,3 – 5,2 | + | 8,1 – 8,5 | x 100%


4
∑ 33 + 29 44 + 43 5,3 + 5,2 8,1 + 8,5

Cx2x4 = 1 - 1 0,06452 + 0,01149 + 0,00952 + 0,0241 x 100%


4

Cx2x4 = 1 - 1 0,10963 x 100%
4
.
Cx2x4 = 1 - 0,02741 x 100%

Cx2x4 = 97,26 %

Cx2x5 = 1 - 1 | 33 - 25 | + | 44 - 42 | + | 5,3 – 4,9 | + | 8,1 – 7,5 | x 100%


4
∑ 33 + 25 44 + 42 5,3 + 4,9 8,1 + 7,5

Cx2x5 = 1 - 1 0,13793 + 0,02326 + 0,03922 + 0,03846 x 100%


4

Cx2x5 = 1 - 1 0,23887 x 100%
4
.
Cx2x5 = 1 - 0,059718 x 100%

5
Cx2x5 = 94,03 %
Cx3x4 = 1 - 1 | 31 - 29 | + | 40 - 43 | + | 6,9 – 5,2 | + | 7,5 – 8,5 | x 100%
4
∑ 31 + 29 40 + 43 6,9 + 5,2 7,5 + 8,5

Cx3x4 = 1 - 1 0,03333 + 0,01205 + 0,1405 + 0,0625 x 100%


4

Cx3x4 = 1 - 1 0,24838 x 100%
4
.
Cx3x4 = 1 - 0,062095 x 100%

Cx3x4 = 93,79 %

Cx3x5 = 1 - 1 | 31 - 25 | + | 40 - 42 | + | 6,9 – 4,9 | + | 7,5 – 7,5 | x 100%


4
∑ 31 + 25 40 + 42 6,9 + 4,9 7,5 + 7,5

Cx3x5 = 1 - 1 0,10714 + 0,02439 + 0,16949 + 0 x 100%


4

Cx3x5 = 1 - 1 0,30102 x 100%
4
.
Cx3x5 = 1 - 0,075255 x 100%

Cx3x5 = 92,47 %

Cx4x5 = 1 - 1 | 29 - 25 | + | 43 - 42 | + | 5,2 – 4,9 | + | 8,5 – 7,5 | x 100%


4
∑ 29 + 25 43 + 42 5,2 + 4,9 8,5 + 7,5

Cx4x5 = 1 - 1 0,07407 + 0,01176 + 0,0297 + 0,0625 x 100%


4

Cx4x5 = 1 - 1 0,17803 x 100%
4
.
Cx4x5 = 1 - 0,044508 x 100%

Cx4x5 = 95,55 %

Tabel perbandingan antar plot (dalam %)

x1 x2 x3 x4 x5
x1 100 96,97 92,90 98,86 94,42
x2 96,97 100 93,79 97,26 94,03
x3 92,90 93,79 100 93,79 92,47
x4 98,86 97,26 93,79 100 95,55
x5 94,42 94,03 92,47 95,55 100

6
Dari tabel perbandingan diatas tentukan nilai persentase terbesar, dan anggaplah sebagai
plot habitat yang sama. Kemudian bandingkan kembali antar plot tersebut dengan memakai
plot x1 dan x4 sebagai satu plot.

C(x1x4)(x2) = 98,86 + 96,97 = 97,92 %


2

C(x1x4)(x3) = 98,86 + 92,90 = 95,88 %


2

C(x1x4)(x5) = 98,86 + 94,42 = 96,64 %


2

Dari hasil perhitungan diatas, kembali dibuat tabel seperti dibawah ini dan dicari angka
tertinggi, untuk kemudian dianggap sebagai satu habitat.

x1.x4 x2 x3 x5
x1.x4 100 97,92 95,88 96,64
x2 100 93,79 94,03
x3 100 92,47
x5 100

Setelah diketahui seperti tabel diatas, maka kembali dilakukan hal yang sama dengan
menggabungkan masing-masing plot yang dianggap sebagai satu habitat.

C(x1x4x2)(x3) = 97,92 + 92,90 = 95,41 %


2

C(x1x4x2)(x5) = 97,92 + 94,42 = 96,17 %


2

Kembali dibuat tabel seperti dibawah ini, dan ditentukan nilai tertinggi.

x1.x4.x2 x3 x5
x1.x4.x2 100 95,41 96,17
x3 100 92,47
x5 100

C(x1x4x2x5)(x3) = 96,17 + 92,90 = 94,54 %


2

Setelah lengkap, kemudian dibuat semacam dendrogram untuk memberikan gambaran


masing-masing plot serta perbandingannya satu sama lain.

x1 x4 x2 x5 x3

98,86%

97,92%

96,17%

7
94,54%

TUGAS 1 :
Buatlah analisis kesamaan habitat Canberra berdasarkan data berikut ini :

Tabel 2. Data fisikokimia di sejumlah plot yang diambil di lokasi Vieux Port de La
Rochelle, Prancis (tahun 2004)

Vieux Port de La Rochelle


Parameter
x1 x2 x3 x4 x5
Temperatur (°C) 14 9 10 6 4
Salinitas (°/oo) 44 41 45 42 43
pH 8,9 9,1 10,1 8,8 10,2
DO (mg/lt) 9,3 12 13 16 16
Kekeruhan (skala NTU) 1 2 3 2 6
Chlorine bebas (mg/lt) 0,0004 0,0006 0,007 0,006 0,0006
Zat padat terlarut (mg/lt) 0,07 0,01 0,06 0,1 0,9
Keterangan :
x1 = café de Passport
x2 = banque de Paris
x3 = banque de La Rochelle
x4 = monument de la Rochelle
x5 = bâtiment de l’ARPAE

Dengan mengacu pada tabel diatas, hitunglah indeks Canberra di lokasi tersebut dan
bandingkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (lihat buku praktikum).
Selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai