I. Dasar Teori
Habitat atau disebut juga ‘’alamat’’ dari suatu organisme (baik hewan ataupun
tumbuhan) merupakan faktor terpenting dalam kesintasan mereka. Tanpa habitat dapat
dipastikan mengancam kesintasannya dan berakibat pada kematian dan akhirnya berujung
ke kepunahan spesies tersebut.
Habitat sebagai tempat tinggal suatu organisme memiliki banyak komponen atau
faktor abiotik sebagai pendukungnya. Hampir setiap spesies mempunyai karakteristik
habitat yang berbeda-beda, dimana hal ini akan mengarah pada relung spesies yang
berbeda pula.
Faktor abiotik sebagai penyusun atau bagian dari habitat mempunyai kisaran
toleransi yang terkadang masih bisa diterima oleh spesies-spesies penghuninya, sehingga
terjadi keselingkupan relung ekologinya. Kisaran toleransi yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan faktor lingkungan tersebut menjadi faktor pembatas, dan berujung pada
perbedaan spesies yang menghuni habitat tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu lokasi
penelitian dianggap sebagai sama habitat maka diperlukan suatu analisis dengan
menggunakan faktor lingkungan sebagai komponen untuk perhitungan.
1
Tabel ompong data fisikokimia pada suatu lokasi penelitian
Keterangan :
x1....x5 = plot-plot dalam suatu stasiun atau transek
dimana :
C = indeks kesamaan habitat Canberra
n = jumlah beda parameter fisikokimia
x1,x2... = plot penelitian
kriteria kondisi sama atau tidak sama habitat mengacu pada hasil nilai persentase, bila :
C > 90%, maka plot-plot tersebut termasuk dalam satu habitat
C < 90%, maka plot-plot tersebut tidak termasuk dalam satu habitat.
2
e. Dari nilai data terbesar yang telah didapatkan dari tabel pembanding pertama
sampai dengan yang terakhir, dibuatlah suatu dendogram untuk mengetahui
kesamaan antar plot.
f. Plot dianggap sama apabila memenuhi kriteria mempunyai kesamaan lebih besar
dari 90%, jika tidak maka dianggap bukan satu habitat.
Daftar Pustaka
Brower, J.E., Zar, J.H., von Ende, C.N. 1997. Field and laboratory methods for general
ecology. McGraw Hill. 273 pages.
Soegianto, A. 1992. Metode dan Teknik Analisis Komponen Biotik. Disampaikan pada
kursus AMDAL tipe B di ITS Surabaya pada tanggal 18 Januari – 28 Pebruari
1992.
3
Latihan Soal :
Indeks kesamaan habitat Canberra
Parameter Lokasi
x1 x2 x3 x4 x5
Temperatur (°C) 30 33 31 29 25
Salinitas (°/oo) 43 44 40 43 42
pH 5,2 5,3 6,9 5,2 4,9
DO (mg/lt) 9,0 8,1 7,5 8,5 7,5
C = 1 - 1 | x1 – x2 | x 100 %
n
∑ x1 + x2
Cx1x2 = 96,97 %
Cx1x3 = 92,90 %
4
Cx1x4 = 98,86 %
Cx1x5 = 94,42 %
Cx2x3 = 93,79 %
Cx2x4 = 97,26 %
5
Cx2x5 = 94,03 %
Cx3x4 = 1 - 1 | 31 - 29 | + | 40 - 43 | + | 6,9 – 5,2 | + | 7,5 – 8,5 | x 100%
4
∑ 31 + 29 40 + 43 6,9 + 5,2 7,5 + 8,5
Cx3x4 = 93,79 %
Cx3x5 = 92,47 %
Cx4x5 = 95,55 %
x1 x2 x3 x4 x5
x1 100 96,97 92,90 98,86 94,42
x2 96,97 100 93,79 97,26 94,03
x3 92,90 93,79 100 93,79 92,47
x4 98,86 97,26 93,79 100 95,55
x5 94,42 94,03 92,47 95,55 100
6
Dari tabel perbandingan diatas tentukan nilai persentase terbesar, dan anggaplah sebagai
plot habitat yang sama. Kemudian bandingkan kembali antar plot tersebut dengan memakai
plot x1 dan x4 sebagai satu plot.
Dari hasil perhitungan diatas, kembali dibuat tabel seperti dibawah ini dan dicari angka
tertinggi, untuk kemudian dianggap sebagai satu habitat.
x1.x4 x2 x3 x5
x1.x4 100 97,92 95,88 96,64
x2 100 93,79 94,03
x3 100 92,47
x5 100
Setelah diketahui seperti tabel diatas, maka kembali dilakukan hal yang sama dengan
menggabungkan masing-masing plot yang dianggap sebagai satu habitat.
Kembali dibuat tabel seperti dibawah ini, dan ditentukan nilai tertinggi.
x1.x4.x2 x3 x5
x1.x4.x2 100 95,41 96,17
x3 100 92,47
x5 100
x1 x4 x2 x5 x3
98,86%
97,92%
96,17%
7
94,54%
TUGAS 1 :
Buatlah analisis kesamaan habitat Canberra berdasarkan data berikut ini :
Tabel 2. Data fisikokimia di sejumlah plot yang diambil di lokasi Vieux Port de La
Rochelle, Prancis (tahun 2004)
Dengan mengacu pada tabel diatas, hitunglah indeks Canberra di lokasi tersebut dan
bandingkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (lihat buku praktikum).
Selamat bekerja