Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS KOLERASI SEDERHANA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah statistika pendidikan

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Hani Farhani
2. Iis Sumiati
3. Resi Munawaroh
4. Ulfa Aulia Tanziah

STAI SILIWANGI GARUT


PIAUD
2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukronillah, puji serta syukur kami penjatkan kehadirat Allah


yang maha ghofur atas rahmat dan karunia-Nya kami mampu menyusun makalah
ini sebagai pemenuhan salah satu tugas dari mata kuliah statistika pendidikan. Tak
lupa shalawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan pada junjunan kita,
penutup para nabi, rahmatan lil’alamin yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini senantiasa kami susun dalam rangka pemenuhan salah satu tugas
mata kuliah statitika pendidikan. Namun, selain dari pada pemenuhan tugas kami
juga belajar dari penyusunan makalah ini mengenai analisis kolerasi sederhana.
Materi ini merupakan salah satu bagian dari materi statistika pendidikan, di mana
mata kuliah ini sangat penting untuk dipahami karena sebagai bekal bagi kita
untuk pemenuhan tugas akhir pada jenjang pendidikan S-1.

Kami mengucapkan banyak terimakasih atas segala perhatian yang telah


dituangkan dalam menelaah makalah kami terutama kepada dosen pengampu
mata kuliah statistika. Kami berharap banyak adanya sebuah kritik dan saran atas
penyusunan makalah ini karena itu sangat mebantu kami dalam memperbaikan
penyusunan ini. Kami mohon pemaklumannya apabila terdapat banyak kesalahan
dan kekurangannya karena pada dasarnya kami masih dalam tahap pembelajaran.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Sampul ………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar ………………………………………………………… 2

Daftar Isi ……………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………... 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 4
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Kolerasi Sederhana………………………… 5


B. Koefisien Kolerasi……………………………………………….. 5
C. Koefisien Determinasi……………………………………………. 7
D. Pengujian Analisis Koefisien Kolerasi ………………………….. 7
E. Contoh Kasus Analisis Kolerasi Sederhana……………………… 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………. 12
B. Saran……………………………………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pemenuhan tugas akhir pendidikan jenjang S-1 adalah penyusunan


skripsi dan salah satu mata kuliah yang dapat menopang tersusunnya skripsi
dengan baik adalah statistika pendidikan.

Statistika pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara


penyajian data hasil penelitian. Dengan demikian mata kuliah ini amat sangat
penting dipahami oleh seluruh mahasiswa. Karena tanpa adanya pemahaman
akan hal ini mahasiswa akan sangat merasa kesulitan dalam menyajikan data
yang sangat banyak dari hasil penelitiannya.

Terdapat beberapa macam bagian-bagian dari statistika pendidikan yang salah


satunya adalah analisis kolerasi sederhana. Yang mana materi mengenai
analisis kolerasi sederhana ini akan kami paparkan dalam pembahasan materi
makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu analisis kolerasi sederhana?
2. Bagaimana cara menentukan koefisien kolerasi?
3. Bagaimana cara menetukan koefisien determinasi?
4. Bagaimana cara pengujian analisis koefisien kolerasi?
5. Bagaimana contoh kasus dalam penentuan analisis kolerasi sederhana?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui pengertian analisis kolerasi sederhana.
2. Untuk mengetahui cara menentukan koefisien kolerasi.
3. Untuk mengetahui cara menentukan koefisien determinasi.
4. Untuk mengetahui cara pengujian analisis koefisien kolerasi.
5. Untuk mengetahui contoh kasus dalam penentuan analisis kolerasi
sederhana.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISI KOLERASI SEDERHANA

Sebelum mengetahui apa itu analisis kolerasi sederhana terlebih dahulu kita
harus mengetahui makna dari setiap kata-kata itu. Analisis menurut KBBI
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Analsis merupakan suatu aktivitas yang terdiri dari serangkaian
kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk
dikelompokkan kembali menurut criteria tertentu kemudian dicari kaitannya
lalu di tafsirkan maknanya

Adapun makna dari kolerasi menurut KBBI adalah hubungan timbale balik
atau sebab akibat. Jadi, secara sederhana akolerasi dapat diartikan sebagai
suatu hubungan.  Namun ketika dikembangkan lebih jauh, korelasi tidak
hanya dapat dipahami sebatas pengertian tersebut. Korelasi merupakan salah
satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan untuk mencari hubungan
antara dua variabel yang bersifat kuantitatif.

Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa makna dari analisis
kolerasi sederhana adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan atau kolerasi antar dua variabel.

Analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering


disebut Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai
-1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel
semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua
variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik
maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka
Y turun).

Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat kekuatan hubungan dua


variabel biasa disebut dengan koofesien kolerasi. Koofesien kolerasi
berdasarkan data sampel disimbolkan dengan r dan koofesien kolerasi
berdasarkan data populasi disimbolkan dengan ρ.

B. KOEFISIEN KORELASI

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien


korelasi sebagai berikut:

5
0,00    -   0,199    = sangat rendah

0,20    -   0,399    = rendah

0,40    -   0,599    = sedang

0,60    -   0,799    = kuat

0,80    -   1,000    = sangat kuat

Koefisien korelasi yang disimbolkan dengan "r" atau "ρ", adalah ukuran
korelasi linear (suatu hubungan, baik dalam hal besar maupun arah) antara dua
variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1, dengan tanda
plus dan minus yang menandakan korelasi positif dan negatif. Jika koefisien
korelasi bernilai tepat -1, hubungan antara kedua variabel tersebut merupakan
negatif sempurna. Sementara itu, jika koefisien korelasi bernilai tepat +1,
hubungan di antara kedua variabel merupakan positif sempurna. Jika tidak,
kedua variabel mungkin memiliki korelasi positif, negatif, atau bahkan tidak
berkorelasi sama sekali. Anda bisa menghitung koefisien korelasi secara
manual, menggunakan kalkulator di internet, atau menggunakan fungsi
statistik dalam kalkulator grafik.

Koefisien kolerasi dapat dirumuskan sebagai berikut.

❑ ❑ ❑

r= n (∑ (∑ (∑ )))

xy −

x

y


Keterangan :

r : Nilai koefisien kolerasi

Ʃx : Jumlah pengamatan variabel x

Ʃy : Jumlah pengamatan variabel y

Ʃxy Jumlah hasil perkalian variabel x dan y

(Ʃx2) : Jumlah kuadrat hasil pengamatan variabel x

(Ʃx)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel x

(Ʃy2) : Jumlah kuadrat hasil pengamatan variabel y

(Ʃy)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel y

6
n : Jumlah pasangan pengamatan y dan x

Hubungan kuat dan lemahnya suatu kolerasi

C. KOEFISIEN DETERMINASI

Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel terikat y


(variabel yang dipengaruhi atau dependen) yang dapat diterangkan atau
diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas x (variabel yang memengaruhi
atau independen). Koefisien determinasi disimbolkan dengan r2. Adapun
rumus dari koefisien determinasi adalah sebagai berikut.

❑ ❑ ❑

r= n ( ∑

(
xy − ∑ x (∑ y )
❑ ❑
))

D. PENGUJIAN ANALISIS KOEFISIEN KOLERASI

Berikut adalah rumus dalam menentukan uji keberartian nilai koefisien


kolerasi dengan rumus uji t untuk uji kolerasi.

r √❑ r
t= atau t =
❑ √❑

Di mana :

t : Nilai t-Hitung

7
r : Nilai koefisien kolerasi

n : Jumlah data pengamatan

Tabel t-Student

8
E. CONTOH KASUS ANALISIS KOLERASI SEDERHANA

Contoh:

Tahun Bungan Kredit Nilai Investasi


Investasi (BK)

2003 15,31% 9.890,80

2004 13,91% 12.500,00

2005 15,74% 12.247,00

2006 14,75% 20.649,00

2007 12,82% 34.878,70

2008 14,44% 20.363,40

2009 13,00% 37.799,80

2010 12,44% 60.626,30

2011 11,90% 76.000,00

2012 11,27% 92.200,00

2013 11,31% 128.200,00

Jawab :

9
❑ ❑ ❑

r= n (∑ (∑ (∑ )))

xy −

x

y

Tahun BK (x) Nilai Investasi X2 Y2 XY


(y)

2003 15,31% 9.890,80 234,40 97.827.924.64 151.428,15

2004 13,91% 12.500,00 193,49 156.250.000,00 173.875,00

2005 15,74% 12.247,00 247,75 149.989.009,00 192.767,78

2006 14,75% 20.649,00 217,56 426.381.201,00 304.527,75

2007 12,82% 34.878,70 164,35 1.216.523.713,69 447.144,93

2008 14,44% 20.363,40 208,51 414.668.059,56 294.047,50

2009 13,00% 37.799,80 169,00 1.428.824.880,04 491.397,40

2010 12,44% 60.626,30 154,75 3.675.548.251,69 754.191,17

2011 11,90% 76.000,00 141,61 5.776.000.000,00 904.400,00

2012 11,27% 92.200,00 127,01 8.500.840.000,00 1.039.094,00

2013 11,31% 128.200,00 127,92 16.435.240.000,00 1.449.942,00

Jumlah 146,89 505.355,00 1.986,35 38.278.093.039,62 6.202.860,68

11 ( 6.202.860,68 )− (146,89 )( 505.355,00 )


r= = -0,892
√❑

10
Jadi, nilai koefisien kolerasinya adalah -0,892. Artinya karena nilai
kolerasinya hampir mendekati nilai -1,0 maka hubungan antara bunga kredit
investasi dan nilai investasi adalah kolerasi negatif kuat.

Ujilah apakah (a) nilai r = -0,892 pada hubungan antara suku bunga dan
investasi PMDN sama dengan nol pada taraf nyata 5% ?

1. Perumusan hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah koefisien kolerasi sama dengan nol. Kolerasi
dalam populasi dilambangkan dengan ρ sedang pada sampel r.
H0 : ρ = 0 (artinya tidak terdapat hubungan nyata antara suku bunga dengan investasi)
H1 : ρ ≠ 0
2. Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2 = 0.05/2 = 0.25) dengan derajat
bebas (df) = n-k = 11-2 = 9. Nilai taraf nyata a/2 = 0,25 dan df = 9 adalah
= 2,262. Ingat bahwa n adalah jumlah data pengamatan, yaitu = 11,
sedangkan k adalah jumlah variabel, yaitu y dan x jadi k = 2.
3. Menentukan nilai uji t

r −0,892
t= = = -5,9
√❑ √❑

4. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,262

Distribusi t, df = 9

Daerah menolak Daerah tidak Daerah menolak

H0 menolak H0 H0

-5,9 -2,262 2,262

5. Kriteria Uji : Tolak H0 jika t-hitung < t-table atau t-hitung > t-table.
6. Kesimpulan : Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah menolak H 0 atau
t-hitung = -5,9 < t-tabel = -2,262. Maka H0 ditolak. Sehingga dapat di

11
simpulkan bahwa terdapat hubungan kuat dan nyata antara tingkat suku
bunga investasi dengan nilai investasi.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Analisis kolerasi sedehana merupakan teknik statistika dalam menentukan


derajat kekuatan atau keeratan hubungan antara dua variabel yaitu varibel x
dan y.

Dalam proses analisis kolerasi sederhana terdapat dua cara yaitu koefisien
kolerasi dan koefisien determinasi, di mana kedua cara ini akan menjadi
sebuah penentu dalam pengujian koefisien kolerasi dalam penarikan sebuah
kesimpulan dari hipotesis yang telah di tentukan.

B. SARAN

Penyusunan makalah ini merupakan sebuah pemenuhan salah satu tugas mata
kuliah statistika pendidikan. Namun demikian kami selaku penyusun belum

12
benar-benar memahami isi dari makalah ini. Untuk itu kami meminta saran
terutama dari dosen pengampu mata kuliah ini dalam pengembangan materi
dan pemahaman isi dari makalah ini supaya kami mampu memperbaikinya
agar lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Analisis korelasi sederhana - YouTube, 03/12/20

ANALISIS KORELASI SEDERHANA ~ Duwi Consultant, 03/12/20

tabel distribusi T - Bing images, 03/12/20

13

Anda mungkin juga menyukai