Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

MIND MAP SISTEM KERJA ALAM : EKOSISTEM DAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KELAS MPKT-17

FG 5

Achsan Daffa Yudhistira 2006525671


Danisha 2006520512
Dimas Nugraha Koswara 2006520286
Janita Rahma Budiasih 2006578450
Mohammad Reza Fernanda 2006522221
Shafa Amusyah F 2006469481

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi yang
diampu oleh dosen Silvanus Nohan Rudrokasworo, M.T.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
Depok 2021
I. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh sistem timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungan. Ekosistem merupakan salah satu unit dasar dalam ilmu
ekologi. Suatu proses ekosistem melibatkan komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik
(makhluk tidak hidup).

A. Macam-Macam Ekosistem
Ekosistem yang pertama, yaitu ekosistem darat merupakan kehidupan makhluk hidup
dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan. Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang
sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma. Ekosistem ini memiliki lingkungan fisik
berupa daratan, tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas, dan jenis tumbuhan ataupun
hewan yang beradaptasi dengan lingkungan daratan. Komponen-komponen yang menyusun
ekosistem ini berupa komponen biotik seperti manusia, binatang, tumbuhan dan komponen
abiotik seperti suhu, cahaya matahari, air, iklim, dll.
Ekosistem darat terbagi menjadi beberapa macam, yaitu bioma hutan gugur, sabana,
tundra, gurun, taiga, hutan hujan tropis, dan padang rumput. Bioma hutan gugur terdapat pada
daerah dengan empat musim, seperti pada daerah Asia timur, Amerika Serikat bagian timur,
Chili, dan Eropa Barat. Ciri khas dari bioma ini adalah memiliki curah hujan yang merata
setiap tahunnya (75--100 cm/tahun), tumbuhan yang terdapat pada bioma ini memiliki daun
yang lebar, dan pada musim dingin tumbuhan tidak melakukan fotosintesis karena tidak bisa
menyerap air dengan baik yang mana akan membuat daun-daun berubah menjadi merah atau
coklat.
Bioma sabana, ekosistem darat yang berupa padang rumput dengan diselingi oleh
beberapa pohon. Biasa terdapat pada wilayah dengan iklim tropis seperti pada Australia
Utara, NTT, NTB, dan Kenya. Bioma ini terbagi menjadi dua, yaitu bioma sabana murni
(yaitu sabana yang terdiri atas satu jenis pohon), dan bioma sabana campuran (yaitu sabana
yang terdiri atas beberapa jenis pohon). Beberapa jenis pohon yang hidup di bioma sabana ini
adalah rumput, Eucalyptus, tumbuhan gerbang, dan Acacia. Sedangkan beberapa hewan yang
menempati bioma sabana ini antara lain macan tutul, gajah, rusa atau kijang, zebra, singa,
kuda, dan beberapa macam serangga termasuk rayap.
Bioma tundra, bioma yang paling dingin. Biasa terdapat pada daerah Arktik, Rusia,
Kanada,dll. Bioma ini terbagi menjadi dua macam, yaitu tundra Arktik dan juga tundra Alpin.
Tundra Arktik merupakan tundra yang berada di daerah kutub utara atau Artik, dan tundra
Alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi, seperti di puncak pegunungan Jaya
Wijaya. Ciri khas dari bioma ini adalah memiliki musim panas hanya 3 bulan, memiliki flora
yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow, birch, serta
tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat singkat, yakni 2
bulan saja, dan memiliki fauna yang khas juga, seperti muskoxem (bison yang berbulu tebal).
Bioma gurun merupakan padang yang mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai
sifat tandus. Hal ini karena curah hujan yang turun sangatlah sedikit (kurang dari 25
cm/tahun). Contoh dari bioma ini adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di Asia. Ciri
dari bioma ini adalah memiliki tanah yang tidak dapat menyimpan air, mempunyai kecepatan
evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi, dan memiliki kelembapan udara yang
sangat rendah.
Bioma taiga atau hutan boreal merupakan daerah di antara daerah memiliki iklim
subtropis dengan daerah yang memiliki iklim kutub. Daerah- daerah yang memiliki bioma ini
antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia, dan semenanjung Skandinavia. Ciri khas dari
bioma ini adalah memiliki perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan
juga musim dingin, tumbuhan yang dominan tumbuh di sana adalah tumbuhan yang memiliki
daun runcing seperti Jaru, dan dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni serigala, burung,
beruang hitam, moosem ajak, dan lynx.
Ekosistem darat selanjutnya juga berupa hutan hujan tropis. Sesuai dengan namanya,
hutan ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni daerah yang dilalui oleh garis
khatulistiwa. Contohnya adalah hutan hujan tropis di lembah sungai Amazon, lembah sungai
Kongo, dan beberapa di Asia Tenggara (termasuk di Kalimantan, Indonesia). Ciri khas dari
ekosistem ini adalah memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi (200-- 450 cm/ tahun),
mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, pohon-pohonnya tumbuh tinggi hingga 55 m,
dan memiliki suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius.
Terakhir, padang rumput, biasa terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga
mempunyai iklim sedang. Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara
lain Amerika Selatan, Hongaria, Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah
Indonesia. Ciri khas dari ekosistem ini antara lain memiliki suhu yang terasa panas, terdapat
posoritan dan juga drainase yang tidak teratur yang menyebabkan tumbuhan sukar untuk
dapat mengambil air, dan dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, seperti reptil,
burung, kijang, singa, dan kanguru.
Ekosistem yang kedua, yaitu ekosistem air dibagi menjadi dua macam, menjadi air
tawar dan air laut dengan masing masing ekosistem memiliki bioma yang berbeda
karakternya. Ekosistem air ini adalah tipe ekosistem yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yaitu cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah materi yang terlarut. Jika suatu
perairan memiliki kadar garam yang tinggi, termasuk ke dalam ekosistem air laut berlaku
juga sebaliknya masuk ke dalam ekosistem air tawar.
Yang pertama adalah ekosistem air tawar, yang dapat dibagi menjadi dua yaitu lotik
dan lentik. Lotik adalah jenis ekosistem air tawar yang airnya berarus (contohnya adalah
sungai). Ekosistem air tawar lentik tidak berarus dan meliputi rawa air tawar, rawa gambut,
kolom, dan danau. Ekosistem danau dan kolom terdiri dari tiga wilayah, yaitu litoral,
limnetik, dan profundal.
Selanjutnya, ekosistem air yang kedua adalah laut. Ekosistem air laut ini terbagi
menjadi empat bagian. Yaitu lautan yang memiliki salinitas yang tinggi dan dibagi menjadi
tiga daerah lautan yaitu lautan terbuka, laut dalam, dan lautan lepas pantai yang memiliki ciri
ciri yang berbeda masing masingnya. Yang kedua adalah ekosistem pantai yang merupakan
pesisir. Untuk yang ketiga, ada ekosistem estuari atau muara yang salinitas airnya berubah
bertahap mulai dari daerah air tawar hingga laut. Estuari merupakan salah satu tempat
mencari makan bagi unggas air. Terakhir, ekosistem terumbu karang yang kaya akan banyak
jenis karang batu dan alga berkapur.
Ekosistem terakhir, yaitu ekosistem buatan merupakan ekosistem yang dirancang dan
dibuat oleh manusia sedemikian rupa sehingga dapat membantu membuat suatu ekosistem
baru untuk komponen biotik dan abiotik yang ada. Terdapat beberapa contoh ekosistem
buatan yaitu ekosistem kolam ikan, ekosistem perkebunan, ekosistem sawah, dan juga
ekosistem kebun binatang.

B. Dampak Kerusakan Ekosistem


Ekosistem yang rusak bisa menyebabkan organisme-organisme yang berada di
ekosistem tersebut menjadi terancam keberadaannya bahkan bisa mengalami kepunahan. Hal
ini tentu akan mendatangkan efek yang berlipat-lipat berhubung keberadaan rantai makanan
pada ekosistem tersebut. Ketidakseimbangan eksistensi produsen dan/atau konsumen pada
rantai makanan serta menurunnya biodiversitas bisa terjadi akibat kerusakan ekosistem.
Ekosistem yang rusak juga bisa menyebabkan hilangnya keindahan alam. Contoh dari
kasus ini: kerusakan ekosistem terumbu karang yang menyebabkan warna-warna indahnya
hilang. Selain hilangnya keindahan laut, makhluk-makhluk hidup yang berhabitat di terumbu
karang kehilangan tempat tinggalnya. Poin ini berhubungan erat dengan poin selanjutnya
yaitu penurunan pendapatan negara akibat kerusakan ekosistem. Hilangnya keindahan alam
akibat kerusakan ekosistem berhubungan dengan penurunan pendapatan negara dari sektor
pariwisata. Alam yang telah rusak dan telah kehilangan keindahannya tentu tidak akan
menarik lagi untuk dikunjungi turis-turis.
Selain itu, pendapatan negara juga bisa terganggu dari segi ekspor bahan pangan.
Contoh dari kasus ini, yakni ekosistem laut yang rusak akibat asidifikasi laut atau
pencemaran zat kimia akibat pembuangan limbah ke laut dapat menyebabkan masuknya
kandungan bahan-bahan berbahaya dari polutan ke tubuh ikan-ikan atau makhluk hidup-
makhluk hidup di laut yang akan kita makan sehingga bahan makanan tersebut menjadi turun
kualitasnya bahkan bisa beracun. Contoh lain adalah penurunan produksi padi karena
terganggunya ekosistem sawah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan perbandingan
antara hama terhadap predatornya dan pencemaran ekosistem sawah akibat penggunaan
pestisida berlebih menyebabkan kerusakan kualitas dan kesuburan tanah yang menyebabkan
terganggunya kualitas dan kuantitas produksi padi.

C. Upaya Pelestarian Ekosistem


Ekosistem air semakin terancam akibat aktivitas manusia. Kita mengeksploitasi
sekaligus merusak makhluk hidup di dalamnya. Kita harus melestarikan perairan dan isinya
agar tidak semakin merusak. Dilansir dari Oxford Bibliographies, pelestarian atau konservasi
perairan adalah penelitian dan praktik ilmiah untuk mengatasi terancamnya ekosistem air
tawar, air payau, dan perairan laut. Berikut upaya pelestarian lingkungan perairan yang dapat
kita lakukan:
1. Mengurangi Penggunaan Plastik
Tahukah kamu bahwa sampah plastic yang kita gunakan sebagian besar berakhir di
lautan? Dilansir dari Condor Ferries, ada 5,25 triliun sampah plastik di lautan yang telah
membunuh 100 juta hewan setiap tahunnya. Sebanyak 100.000 di antaranya mati karena
terjerat plastik tanpa bisa melepaskan diri. Ini adalah alasan besar untuk kita mengurangi
konsumsi plastik. Kita bisa memulai dengan membawa tas sendiri saat berbelanja,
menggunakan kotak makanan yang bisa dipakai berkali-kali, dan mendaur ulang sampah
plastik.
2. Mengurangi Konsumsi Energi
Mengurangi konsumsi listrik dan bahan bakar fosil adalah salah satu upaya
melestarikan ekosistem air. Dengan mengurangi pembakaran bahan bakar fosil, kita bisa
mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem air.

3. Mengonsumsi Makanan Laut yang Aman


Konsumsi makanan laut yang aman dan tidak membahayakan laut. Jangan memakan
sirip hiu, sirip hiu biasanya dipotong dari hiu yang masih hidup. Hampir 100 hiu dibunuh
manusia setiap tahunnya hanya untuk diambil siripnya dan dibiarkan mati di lautan. Selain
sirip hiu, kita juga tidak boleh mengonsumsi hewan air yang dilindungi seperti penyu, paus,
dan juga lumba-lumba.
4. Memelihara Ekosistem Air
Tidak membuang sampah dan limbah apapun ke sungai, danau, dan laut sangat
penting dan bisa dimulai dari diri sendiri. Saat berkunjung ke pantai atau danau, cobalah
mengambil beberapa sampah dan buang ke tempat sampah. Menjaga kelestarian lingkungan
akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama. Pemeliharaan ekosistem air juga
dapat dilakukan dengan melakukan reboisasi (penghijauan hutan yang gundul) untuk
menambah air dalam batuan akuifer dan juga pelestarian terumbu karang.
5. Tidak Melakukan Eksploitasi Secara Berlebihan
Menangkap ikan untuk mencukupi kebutuhan dan juga sebagai sumber penghasilan
bukan berarti memburu ikan secara besar-besaran. Kita tidak boleh menggunakan bom ikan
dan juga pukat harimau karena membahayakan banyak organisme laut juga merusak terumbu
karang.

II. Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati memiliki arti keberagaman makhluk hidup yang didasarkan
pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui sebuah observasi/pengamatan.

A. Macam-Macam Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman yang terjadi karena terdapat variasi dalam susunan gen yang
terdapat dalam satu spesies yang sama. Gen menentukan sifat dan ciri yang dimiliki
oleh sebuah individu dan tidak ada suatu individu yang memiliki susunan gen yang
sama persis. Contohnya yaitu pada warna, jenis rambut, serta rasa.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Individu
Keanekaragaman tingkat spesies ditunjukkan dengan adanya jenis-jenis tumbuhan,
hewan, serta mikroorganisme yang berbeda-beda.Saat ini di dunia terdapat lebih dari
325.000 spesies tumbuhan, 1.600.000 spesies hewan, dan 160.000 spesies
mikroorganisme. Jumlah tersebut setiap tahunnya dapat terus berubah dengan terus
dilakukannya penelitian-penelitian terhadap makhluk hidup dan penemuan spesies-
spesies baru. Setiap spesies makhluk hidup tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya dengan spesies lainnya.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Sama seperti kedua keanekaragaman di atas, setiap ekosistem mempunyai keunikan
dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini
ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi
organismenya. Perbedaan-perbedaan ini bisa dilihat dari perbedaan iklim, suhu,
topografi, dll. Ada tiga contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem, yaitu
ekosistem tundra, gurun, dan hujan tropis.

III. Mind Map Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati

Lebih jelasnya bisa dilihat di link berikut, https://miro.com/app/board/o9J_lEQMk8M=/

REFERENSI
Edra, R. (n.d.). Macam-macam Ekosistem Di Bumi | Biologi Kelas 7. Aplikasi/Situs Bimbel
Online Terbaik di Indonesia | Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/macam-macam-
ekosistem-di-bumi

Ekosistem Buatan. (2016, September 29). DosenBiologi.com.


https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/ekosistem-buatan

Ekosistem Buatan. (2021, February 10). RuangBiologi.Co.Id | Blog Pelajaran Ilmu Biologi.
https://www.ruangbiologi.co.id/ekosistem-buatan/

Ekosistem Darat : Pengertian, ciri- ciri, Jenis Dan Manfaatnya. (2016, September 12).
IlmuGeografi.com. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/ekosistem-darat
Ekosistem Darat : Pengertian, Rantai Makanan Dan Contohnya. (2021, January 11).
Academia. https://academia.co.id/ekosistem/darat/

Ekosistem Darat. (2020, January 14). Rumus.co.id. https://rumus.co.id/ekosistem-darat/

Ekosistem Perairan - Pengertian, Macam, Ciri Dan Permasalahan. (2021, December 4).
DosenPendidikan.Com. https://www.dosenpendidikan.co.id/ekosistem-perairan/

Kresnoadi. (n.d.). Keanekaragaman Hayati: Tingkat Genetik, Individu, Dan Ekosistem |


Biologi Kelas 10. Aplikasi/Situs Bimbel Online Terbaik di Indonesia | Ruangguru.
https://www.ruangguru.com/blog/keanekaragaman-hayati

(n.d.). Website Resmi SMA Negeri 78 Jakarta. https://sman78-


jkt.sch.id/sumberbelajar/bahanajar/Ekosistem_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai