Anda di halaman 1dari 15

A Systematic Review

Non-pharmacology Interventions on Pain in Critically Ill Patients

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu


Mata Kuliah : Evidence Based Practice

Dosen Pengampu : Cecep E Kosasih, PhD

OLEH
Vanny Leutualy 220120180052
Peminatan Keperawatan Kritis

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
Intervensi Non Farmakologi untuk Mengatasi Nyeri Pasien Kritis
Sistematik Review

Vanny Leutualy1, Cecep E. Kosasih2


1
Mahasiswa Magister Keperawatan Peminatan Kritis, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran 2Fakultas
Keperawatan, Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Latar Belakang. Lebih dari 50% pasien yang dirawat di ICU mengalami nyeri selama proses perawatan. Penyebab
nyeri pada pasien kritis disebabkan oleh proses penyakit yang menyertai maupun karena prosedur perawatan yang
dilakukan. Terapi farmakologis seperti analgesik dan opioid sering diberikan kepada pasien kritis namun tidak dapat
mengatasi nyeri secara progresif. Dampak lain yang ditimbulkan dari penggunaan terapi farmakologi adalah efek
samping yang dapat berpengaruh terhadap proses perawatan dan penyembuhan pasien kritis. Tujuan. Sistematik
review ini bertujuan untuk mengidentifikasi terapi non farmakologi yang dapat digunakan sebagai terapi alternatif
atau tambahan untuk membantu mengatasi nyeri pasien kritis. Metode. Tiga database elektronik digunakan untuk
melakukan pencarian sistematis, yaitu Science Direct, Pubmed, dan CINAHL ebsco. Artikel penelitian yang dipakai
dalam studi ini dilakukan dalam rentang waktu antara 2009 sampai 2019. Desain dari artikel penelitian yang
dimasukkan dalam studi hanya randomised controlled trial. Hasil. Hasil pencarian artikel ditemukan pada database
Science direct sebanyak 1.311 artikel, Pubmed sebanyak 518 artikel dan CINAHL Ebsco sebanyak 46 artikel. Kriteria
inklusi yang digunakan, yaitu artikel dengan penelitian RCT, artikel peer review, bahasa inggris. Dari 1875 artikel
diperoleh 11 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis. Ditemukan beberapa intervensi non farmakologi
yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengurangi intensitas nyeri pasien kritis diantaranya terapi musik,
massage, reflexology, cold therapy dan topical heat therapy.. Kesimpulan. Sistematik review ini memberikan bukti
tentang metode non farmakologi yang dapat digunakan untuk mencegah dan menurunkan intensitas nyeri pasien kritis
yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU).

Keywords. Nyeri, Pasien kritis, Terapi non farmakologi


Nonpharmacology Interventions on Pain in Critically Ill Patients
Systematic Review

Vanny Leutualy1, Cecep E. Kosasih2


1
Master Of Nursing Student Critical Specialization, Nursing Faculty, Padjadjaran University2Nursing Faculty,
Padjadjaran University
ABSTRACT

Background. More than 50% of crictically ill patients who treated in ICU room still feel pain during the treatment
process. The causes of pain in critically ill patients by the disease process and because of the treatment procedures
performed. Pharmacology therapies such as analgesic and opioid are often given to critically ill patients but cannot
progressively progress to pain. Other impacts arising from the use of pharmacology therapy are side effects that can
affect the process of care and healing of critically ill patients. Purpose. This systematic review purpose to identify
nonpharmacology therapy that can be used as alternative or additional therapies to help critically ill patient to resolve
the pain. Methods. Three electronic database are used to do systematic searches are Sciens Direct, Pubmed and
CINAHL ebsco. The research articles used in this study were conducted in the period between 2009 until 2019.
Design of the research article was included in the study only randomized controlled trial. Results. The search results
found in the Science directs database were 1.311 articles, Pubmed 518 articles, and CINAHL Ebsco 46 articles. The
inclusion criteria were used articles with RCT, peer review articles, English. From 1.875 articles obtained 11 articles
that suitable inclusion criteria and were analyzed. The results of the study founds some non-pharmacology
interventions that can be used to prevent and reduce patient complications with music therapy, massage, reflexology,
cold therapy and topical heat therapy. Conclusion. The systematic review provides evidence about nonpharmacology
methods that can be used to prevent and reduce the pain intensity of critically ill patients who treated in Intensive Care
Unit (ICU)

Keywords. Pain, Critically Ill Patient, Nonpharmacology Therapy


Pendahuluan nyeri dan alat penilaian etiologi nyeri untuk semua
Nyeri merupakan pengalaman emosional dan pasien kritis serta strategi pengobatan nyeri baik itu
sensorik yang tidak menyenangkan, disebabkan oleh terapi farmakologis maupun non-farmakologis.
kerusakan jaringan dan menjadi gejala umum pasien (Reardon et al., 2015)
di Unit Intensive Care (ICU) (Dehghani et al., 2019). Manajemen nyeri pada pasien kritis fokus pada upaya
Nyeri menjadi masalah persisten yang terus menghilangkan nyeri dan memberikan kenyamaan
dikeluhakan oleh hampir setengah dari semua pasien pada pasien. Manajemen nyeri dengan terapi
di ICU (Reardon et al., 2015). Antara 45-82% pasien farmakologis pada pasien kritis dan dewasa perlu
kritis mengalami masalah nyeri dan berbeda diberikan dengan hemat dan membutuhkan
tingkatannya akibat respon stress, perubahan penggabungan dengan terapi non-farmakologis agar
fisiologis dan ketidakstabilan hemodinamik akibat dapat mengelolah nyeri pasien kritis secara efektif
tingginya kadar katekolamin dan sekresi hormone (Kirksey, Glory, & Sefcik, 2015). Terapi non-
(Dehghani et al., 2019). farmakologis adalah intervensi tanpa melibatkan
Keluhan nyeri yang dirasakan pada pasien kritis juga pemberian obat dan dapat digunakan sebagai
dapat timbul saat istirahat dan selama prosedur intervensi umum oleh perawat. Terapi non-
perawatan. Nyeri yang tidak tertangani pada pasien farmakologis yang dilakukan oleh perawat bertujuan
kritis dapat mempengaruhi hasil perawatan dan dapat untuk melengkapi terapi farmakologis dan dapat
berpengaruh pada ketidakstabilan parameter menjadi terapi alternatif untuk mengobati gejala
hemodinamik, hiperkatabolisme, hiperglikemia, penyakit termasuk keluhan nyeri pasien kritis. Terapi
infeksi, delirium, dan stress pasca trauma. Nyeri pada non-farmakologis yang diberikan pada pasien ktiris
pasien kritis yang tidak tertangani juga dapat dapat meningkat toleransi terhadap nyeri yang
menimbulkan kecemasan dan gangguan tidur pasien dialami akibat penyakit maupun nyeri procedural,
kritis (Papathanassoglou et al., 2018) mengurangi stress fisik, mengurangi kelemahan fisik,
Perawat kritis perlu memiliki pemahaman tentang dan mengurangi penggunaan obat analgesik (Khalil,
nyeri dan manajemen nyeri, karena walaupun banyak 2018).
bukti tentang upaya mengurangi keluhan nyeri dan
konsekuensi jangka panjang dari keluhan namun, Tujuan
hanya ada sedikit kemajuan dalam upaya Tujuan dilakukannya studi sistematik review ini
meningkatkan manajemen nyeri selama 20 tahun adalah untuk mengidentifikasi efek terapi non-
terakhir. Manajemen nyeri yang optimal pada pasien farmakologis terhadap nyeri pada pasien kritis.
kritis membutuhkan pengetahuan tentang fisiologi
Metode Intervensi dari artikel terdiri dari beberapa jenis terapi
Untuk meminimalkan potensi bias publikasi, peneliti non-farmakologi, baik sebagai intervensi mandiri
melakukan pencarian sistematis atau kombinasi dengan intervensi lainnya. Peneliti
dengan menelusuri elektronik database diantaranya; juga mempertimbangkan studi dari semua negara
Science Direct, Pubmed, dan CINAHL ebsco pada tetapi publikasi non bahasa inggris dikeluarkan.
bulan Mei-Juni 2019. Peneliti melakukan pencarian
lanjutan (advanced search) pada ketiga database
tersebut dalam rentang waktu antara 2009 dan 2019.
Kombinasi kata kunci yang digunakan yaitu
“intervention” OR “therapy”OR “treatment” AND
“pain” AND “nursing” AND “critical ill” OR
“critical care” OR “intensive care unit” AND
“randomized controlled trial” NOT “systematic
review or “literature review” or “review”.
Hasil pencarian artikel ditemukan pada database Gambar 1. Proses seleksi artikel
Hasil
Science direct sebanyak 1.311 artikel, Pubmed Karakteristik Penelitian
sebanyak 518 artikel dan CINAHL Ebsco sebanyak 46 Penelitian dilakukan di beberapa negara, yaitu Iran
artikel. Kriteria inklusi yang digunakan, yaitu artikel (n=4), Turkey (n=3), Canada (n=1), Taiwan (n=1),
dengan penelitian RCT, artikel peer review, bahasa Yunani (n=1) dan China (n=1). Jumlah partisipan
inggris. Setelah dilakukan peninjauan berdasarkan penelitian yang dimasukkan dalam review ini adalah
artikel yang tidak relevan dan duplikasi (28), 1084 peserta dengan sampel terendah 60 peserta dan
didapatkan 65 artikel yang sesuai dengan judul. terbanyak yaitu 240 peserta. Rentang usia peserta
Selanjutnya peneliti melakukan analisis berdasarkan penelitian bervariasi dari 18 tahun hingga 65 tahun.
kriteria inklusi, dan diperoleh 11 artikel yang sesuai. Partisipan dalam penelitian sebagian besar
Seleksi kriteria artikel pada sistematik ini mengikuti melibatkan pasien kritis dengan masalah jantung.
panduan PRISMA (Liberati et al., 2009; Moher et al., Karakteristik penelitian secara rinci dapat dilihat pada
2015) (Gambar 1). table 1.
Peneliti hanya memilih artikel yang memiliki Instrument
partisipan yang sakit kritis dengan keluhan nyeri, dan Instrument yang digunakan pada penelitian dalam
di rawat di Unit Intensive Care. Peneliti hanya review ini, untuk menilai intensitas nyeri yaitu Visual
memilih artikel yang melaporkan penelitian RCT. analogue scale (VAS) (n=4), Numeric Rating Scale
(NRS) (n=3), Critical Care Pain Observation Tool Deskripsi Intervensi
(CPOT) (n=3), Faces Pain Scale (n=1) dan Mc Gill Pain Intervensi yang termasuk dalam review ini, dapat
Questionnaire (n=1). Selain Instrument untuk menilai dikelompokkan menjadi delapan intervensi dan
nyeri, beberapa penelitian dalam review ini juga intervensi yang paling banyak ditemukan yaitu terapi
menggunakan instrument untuk menilai kecemasan musik. Enam penelitian membahas tentang intervensi
diantaranya; State-Trait Anxiety Inventory (STAI) terapi musik, empat penelitian tentang terapi
(n=1), Spielberger State Anxiety Ventory (SAI) massage, dua penelitian membahas tentang intervensi
(n=1). Instrumen untuk menilai tingakat kesadaran cold therapy , dua penelitian membahas tentang
menggunakan Ramsay Sedation Scale (n=1) serta intervensi reflexiology serta satu penelitian
instrument untuk menilai status psikologis yaitu Form membahas tentang topical heat therapy Deskripsi
of Physiological Parameters (n=1). Instrumen intervensi secara rinci dapat dilihat pada table. 1.
penelitian secara rinci dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Characteristics of the studies included in the systematic review
No Authors and Year Title Country Study Design N Inclusion Criteria Intervention Control Outcome Findings
Measurements
1. Yarahmadi, S., The combined effects of Iran Randomized- 180 (i) berusia 18-65 tahun Terdiri dari 3 Grup; Grup Control tidak Visual Analog Intervensi cold therapy
Mohammadi, N., Ardalan, cold therapy and music controlled (ii) terpasang chest-tube Grup (i) menerima menerima Scale (VAS) deng kombinasi terapi
A., Najafizadeh, H., & therapy on pain following clinical trial selama 24-120 jam, intervensi cold intervensi untuk mengukur music efektif
Gholami, M. chest tube removal among (iii) tidak buta dan tidak therapy. Grup (ii) intensitas nyeri mengurangi intensitas
(2018) patients with cardiac bypass mengalami gangguan menerima intervensi dari skala 0-10 nyeri yang disebabkan
surgery pendengaran terapi music. Grup (iii) oleh pelepasan chest
(iv) pasien kooperatif menerima intervensi tube (P<0.001). selain
(v) tidak memiliki cold therapy dan terapi itu tidak ada perbedaan
riwayat gangguan music. yang signifikan pada
mental, penggunaan score intensitas nyeri
narkotika dan alkohol, antara grup intervensi
(vi) BMI < 30kg/m2 dan grup control
(vii) tidak sedang setelah 15 menit
menggunakan obat pelepasan chest tube (P
penenang dan sedative = 0.07).
setidaknya 1 jam
sebelum chest tube
removal
(viii) tidak terpasang
ventilasi mekanik
(ix) bisa mendengat
music folk dan music
tradisional

2. T. Najafi Ghezeljeh, F. The effects of massage and Iran Randomized- 240 (i) berusia > 18 tahun (ii) Terdiri dari 3 Grup; Grup Control hanya Visual Analog Hasil uji statistic
Mohades Ardebili, F. Rafii. music on pain, anxiety and controlled tidak ada gangguan Grup (i) menerima menerima Scale (VAS) menunjukan adanya
(2017) relaxation in burn patients clinical trial pernapasan (setelah intervensi terapi music intervensi untuk mengukur penurunan intensitas
latihan pernapasan) (iii) (mendengar music perawatan standar intensitas nyeri nyeri, intensitas
pasien luka bakar 10– favourite partisipan). dari skala 0-10, kecemasan dan
45% total keseluruhan Grup (ii) menerima intensitas peningkatan level
permukaan tubuh (iv) intervensi terapi kecemasan dan relaksasi pada
bisa berkomunikasi (v) 3 massage Swedish (iii) level relaksasi kelompok intervensi
hari setelah luka bakar menerima intervensi participant jika dibandingkan
(tidak ada participant terapi music dan dengan kelompok
dalam fase akut (vi) massage Swedish kontrol tidak ada
dirawat di RS selama perbendaan yang
proses penelitian (vii) signifikan. Pada
tidak mengalami kelompok intervensi
kesulitan pendengaran terdapat perbedaan
atau tuli, and (viii) tidak yang signifikan
mengalami gangguan sebelum dan setelah
neurologis dan mati rasa intervensi (P<0.001)
3. Sevda Korkut BayJndJr, Effect of Ice Bag Turkey Randomized- 104 (i) berusia > 18 tahun (ii) Menerima intervensi Menerima Numerical Rating Hasil uji statistik
Gülsüm Nihal Çürük, and Application to Femoral controlled sedang menjalani placebo dan perawatan standar Scale (NRS) menunjukan
Abdurrahman Oguzhan. Region on Pain in Patients clinical trial intervensi pemasangan application cold bag untuk mengukur application cold bag
(2017) Undergoing Percutaneous single catheter di arteri intensitas nyeri efektif menurunkan
Coronary Intervention femoralis (iii) tidak ada dari skala 0-10. nyeri yang disebabkan
gangguan orientasi oleh femoral catheter
waktu dan tempat (iv) removal pasien yang
tidak ada gangguan menjalani PCI
kejiwaan dan masalah (P<0.001).
pendengaran serta tidak
alergi dingin (v) tanda-
tanda vital dalam batas
normal (vi) tidak
menggunakan analgesic
sebelum catheter
remoral
4. Madalina Boitor, Effects of Massage in Canada Randomized 60 (i) ≥18 tahun Menerima intervensi Grup control terdiri Numerical Rating Hasil menunjukkan
Geraldine Martorella, Reducing the Pain and Controlled (ii) berbahasa Perancis hand massage dari 2 kelompok; Scale (NRS) bahwa hand massage
Christine Maheu, Andrea Anxiety of the Cardiac Trial atau Inggris (iii) telah sebanyak dua kali (i) Grup kontrol untuk mengukur yang dilakukan
Maria Laizner, and Celine Surgery Critically Ill menjalani operasi dalam 24 jam post pasif dilakukan intensitas nyeri bersamaan dengan
Gelinas. jantung elektif operasi, intervensi perawatan ICU dan intensitas intervensi standar
(2018) (misalnya, CAGB, VR), diberikan selama 20 standar tanpa hand kecemasan dari dapat mengurangi
dan (iv) Mampu menit dan massage skala 0-10. intensitas nyeri, nyeri
melakukan self-report. mendapatkan (ii) Grup kontrol tidak menyenangkan,
perawatan ICU aktif menerima dan kecemasan dengan
standar. pegangan tangan rata-rata penurunan
sesekali dengan skala nyeri dua poin
belaian oleh pada 0-10 NRS
intervensionis dan (P<0.02)
mendapatkan
perawatan ICU
standar
5. Kuo-Cheng Hsu, Li Fen Effect of music intervention Taiwan Randomized 73 (i) pasien luka bakar Kelompok intervensi Kelompok kontrol Numerical Rating Hasil menunjukan
Chen, Pi Hsia Hsiep on burn patients’ pain and Controlled yang dirawat 24 jam di diberikan terapi musik menerima Scale (NRS) intervensi terapi music
(2016) anxiety during dressing Clinical Trial. RS dan berusia > 18 pertama selama 15 intervensi untuk mengukur dapat menurunkan
changes tahun dengan perkiran menit, kemudian perawatan standar, intensitas nyeri nyeri dan kecemasan
rawat di RS > 7 hari (ii) dinilai intensitas dan dinilai dan intensitas pasien luka bakar
dapat berkimunikasi sebelum berpakaian. intensitas nyeri kecemasan dari (P<0.02).
dengan baik tanpa Setelah berpakaian sebelum skala 0-10.
gangguan pendengaran diberikan intervensi berpakaian, setelah
(iii) tidak menderita terapi musik selama 30 berpakaian serta 30
gangguan kejiawaan menit dan kemudian menit beristirahat.
akut atau kronik (iv) diberikan intervensi
kondisi tidak kritis tanpa terapi music selama
penggunaan ventilator 60-90 menit
mekanik (v) tidak
memiliki pengalaman
terapi musik.
6. Elizabeth D. E. Effects of an integrative Yunani Randomized 60 (i) berusia > 18 tahun Kelompok intervensi Kelompok kontrol Critical Care Pain Hasil menunjukan
Papathanassoglou, Maria nursing intervention on pain Controlled (ii) mengerti bahasa diberikan terapi menerima Observation Tool kelompok intervensi
Hadjibalassi, Panagiota in Critically ill patients double-blinded Yunani (iii) memiliki multimodal (relaksasi, (CPOT) menilai mengalami penurunan
Miltiadous, Ekaterini repeated- skor agitasi -2 hingga + 2 terapi music mozard, nyeri pasien kritis intensitas nyeri secara
Lambrinou, Evridiki measures trial (skor sedasi Richmond) guided imagery, dan signifikan (p<0.001).
Papastavrou, (iv) skor GCS 9 (v) massage) sekali dalam Intervensi integratif
Lefkios Paikousis, and terpasang catheter arteri sehari antara pukul multimodal efektif
Theodoros Kyprianou. 9.30-11.30 pagi selama menurunkan intensitas
(2018) 5 hari nyeri pasien kritis.
7. Yang Liu, Marcia A. Effects of music therapy on China Randomized 112 (i) Pasien yang Kelompok intervensi Kelompok kontrol Faces Pain Scale Berdasarkan hasil uji
Petrini. pain, anxiety, and vital signs Controlled direncanakan untuk menerima terapi music hanya menerima untuk menilai statistic kelompok
(2015) in patients after thoracic Clinical Trial pembedahan thoraks selama 30 menit dalam perawatan standar nyeri, state-trait intervensi menunjukan
surgery (ii) beusia ≥ 18 tahun 3 hari dan mendapat anxiety inventory penurunan yang
(iii) dapat mengerti, perawatan standar (STAI) untuk signifikan pada
membaca dan berbicara menilai intensitas nyeri,
dengan bahasa china (iv) kecemasan kecemasan, tekanan
sadar, dapat berorientasi darah sistolik dan
dengan baik (orang, tekanan darah dari
tempat, waktu dan waktu ke waktu selama
situasi) intervensi dilakukan
dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
8. Vahid Saadatmand, Nahid Effects of Natural Sounds Iran Randomized 60 (i) Pasien dewasa yang Kelompok intervensi Kelompok kontrol VAS (Visual Berdasarkan hasil uji
Rejeh, Majideh Heravi- on Pain: A Randomized Controlled terpasanag ventilasi menerima terapi hanya menerima Analog Scale) statistik intensitas nyeri
Karimooi, Sayed Davood Controlled Trial with Trial mekanik di ICU natural sounds disore perawatan standar digunakan untuk pada kelompok
Tadrisi, Mojtaba Patients Receiving (ii) beusia > 17 tahun hari dengan di ICU mengukur intervensi menunjukan
Vaismoradi, and Sue Mechanical Ventilation (iii) terpasang ventilasi mengunakan intensitas nyeri penurunan jika
Jordan Support mekanik ± 48 jam headphone berlapis pada 30, 60 dan 90 dibandingkan dengan
(2014) (iv) cukup sadar untuk busa untuk menit sebelum kelompok kontrol pada
berpartisipasi (v) GCS ± meminimalkan tindakan dan 30 semua waktu penilaian
9 dan dapat kebisingan dan menit setelah (P<0.05). Intervensi
berkomunikasi (vi) rangsangan dari intervensi. natural dapat
status hemodinamika lingkungan serta digunakan sebagai
stabil (vii) dapat menerima perawatan intervensi non-
mendengar, memahami standar di ICU farmakologis untuk
dan berespon dengan menurunkan intensitas
cepat nyeri pasien yang
terpasang ventilasi
mekanik
9. Yesim Yaman Aktas¸ and The effects of music therapy Turkey Randomized, 66 (i) Berusia ≥18 tahun (ii) Kelompok intervensi Kelompok kontrol Critical-Care Pain Hasil uji statistik
Neziha Karabulut in endotracheal suctioning single-blind terintubasi dan mendapatkan terapi hanya menerima Observation Tool menunjukan terapi
(2015) of mechanically ventilated experimental membutuhkan musik selama 20 menit perawatan standar (CPOT) untuk musik efektif
patients study. endotracheal suction, pre dan post suction. menilai nyeri , mengurangi intensitas
(iii) tingkat kesadaran 2 ‘Ramsay Sedation nyeri dan mengontrol
atau 3 (menggunakan Scale untuk tingkat sedasi pasien
Ramsay Sedation Scale) menilai tingkat yang terpasang
kesadaram dan ventilasi mekanik
Form of selama suction
Physiological (P<0.001)
Parameters’ untuk
menilai status
psikologis
partisipan
10. Ali Mohammadpour, The effects of topical heat Iran Randomized 66 (i) pasien terdiagnosa Kelompok intervensi Kelompok kontrol Mc Gill Pain Terapi panas lokal
Batol Mohammadian, therapy on chest pain in double-blind ACS oleh dr spesialis diberikan terapi panas mendapatkan terapi Questionnaire adalah intervensi yang
Mehdi Basiri Moghadam patients with acute coronary placebo- jantung (ii) status topikal setelah 2 jam panas topikal 37oC untuk menilai efektif untuk mencegah
and Mahmoud Reza syndrome controlled hemodinamika stabil pasien masuk CCU dengan intervensi nyeri pasien ACS dan meredakan nyeri
Nematollahi clinical trial (iii) tidak memiliki dengan paket panas plasebo dada pada pasien
riwayat ketergantungan 75oC yang dibungkus dengan sindrom
alkohol dan narkotika dengan handuk dan koroner akut.
(iv) tidak ada riwayat ditempatkan tepat di Jika dibandingkan
penyakit pencernaan, dada pasien. Intervensi dengan kelompok
penyakit diberikan selama 2 hari kontrol, intensitas
musculoskeletal di dada setiap 12 jam dalam 4 nyeri, durasi dan
dan gangguan kejiwaan sesi yang berlangsung frekuensi pada
(v) dapat berbicara dan selama 23 menit kelompok eksperimen
mengerti bahasa Persia menurun secara
(vi) tidak ada bengkak, signifikan setelah
memar, edema atau luka penelitian (P<0.001).
di daerah dada (vii) BMI Selain itu, kebutuhan
18,5-25 10nalgesic opioid
sebelum dan sesudah
intervensi berbeda
secara signifikan antara
kelompok intervensi
dan kelompok kontor.

11. R. Ozturk⁎, U. Sevil, A. The effects of reflexology Turkey Randomize 63 (i) pasien post abdominal Kelompok intervensi Kelompok kontrol Visual analog Hasil uji statistic
Sargin, M.S. Yucebilgin on anxiety and pain in controlled trial hysterectomy jinak yang diberikan foot hanya diberikan scale (VAS untuk menunjukan setelah
(2017) patients after abdominal operasinya dilakukan reflexology dan analgesic menilai tingkat dilakukan intervensi
hysterectomy dengan anestesi umum pemberian analgesic nyeri dan selama 3 hari Foot
(ii) bersedia Spielberger State reflexology efektif
berpartisipasi (iii) Anxiety Inventory mengurangi intensitas
memiliki kemampuan (SAI) untuk nyeri. Post abdominal
membaca dan menulis menilai level hysterectomy
(iv) skala nyeri ≥ 3 kecemasan (P<0.05).
menggunakan skala
VAS (v) tidak ada
komplikasi post operasi
(N : Jumlah Sampel; CABG : Coronary Artery Bypass Grafting; VR : Valve Replacement; BMI : Body Mass Index; CCU : Cardiac Care Unit)
Pembahasan chest tube dapat dikurangi namun dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil review, ditemukan delapan terapi music dikombinasikan dengan cold therapy
intervensi non farmakologi yang dapat digunakan (P<0.001).
untuk membantu mengatasi masalah nyeri pasien Intervensi terapi music juga dilakukan oleh peneliti
kritis. Berbagai penelitian dalam review ini, Papathanassoglou et al., (2018) yang bertujuan untuk
mengungkapkan intervensi non farmakologi dan hasil mengurangi intensitas nyeri pasien kritis. Hasil uji
seperti yang dijelaskan berikut ini; statistic (p<0.001) menunjukan terapi terapi music
Therapy music dapat mengurangi intensitas nyeri pasien kritis.
Penelitian yang dilakukan oleh Hsu et al., (2016) Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa terapi music efektif dapat (Saadatmand et al., 2014) mendapatkan hasil yang
mengurangi nyeri pasien luka bakar yang dirawat di sama dimana terapi music dengan teknik
ICU (P=0.02), dan didapati perbedaan yang signifikan mendengarkan natural sound dapat mengurangi
pasien yang mendapatkan intervensi music pada intensitas nyeri pasien kritis yang terpasang ventilator
perawatan hari pertama sampai hari ke empat namun mekanikm (p<0.05). Namun itervensi yang dilakukan
tidak ada perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan mendengarkan natural sound berbeda dengan
dengan pasien yang hanya mendapatkan perawatan terapi music lain seperti jenis music yang
standar di ICU. Hasil yang sama juga dilaporkan oleh memperdengarkan bunyi instrument music atau suara
penelitian yang dilakukan oleh Ghezeljeh et al., (2017) dari penyanyi professional. Ternyata natural sound
mengungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan lebih menyenangkan dan menenangkan pasien serta
secara statistic terkait skor rata-rata perubahan dapat dijadikan sebagai sarana pengalihan
intensitas nyeri pada kelompok yang diberikan perhatian.intervensi terapi music dengan natural sound
perlakuan dan kelompok kontrol tanpa terapi music dirancang sebagai metode yang aman, mudah dan
disetiap sesi (p<0.001). Dengan melakukan terapi sederhana untuk membantu pasien menghlangkan
music ke pasien dengan luka bakar akan merelaksasi nyeri dan kecemasan.
pasien sehingga mengurangi aktifitas saraf simpatik Therapy Massage
dan melepaskan endoprine yang dapat mengurangi Therapy massage adalah salah satu jenis terapi non-
intensitas nyeri pasien kritis akibat luka bakar. farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi
Penelitian tentang efektifitas terapi music terhadap intensitas nyeri pasien kritis. Walaupun demikian dari
nyeri pasien post thoracic surgery yang dilakukan oleh haril review tidak menemukan keselurahan populasi
Liu & Petrini (2015) menunjukan hasil yang signifikan dan jenis kekritisan untuk semua kondisi pasien kritis.
dimana terapi music efektif mengurangi skor nyeri dan Penelitian dalam review ini yang dilakukan di Canada
ansietas pasien post thoracic surgery. Hal ini sejalan oleh Boitor et al., (2018) didapati bahwa setelah
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aktas & massage pada pasien bedah jantung dengan tekanan
Karabulut (2015), bahwa terapi music efektif sedang diatas tangan pada lingkungan yang tenang dan
mengurangi skor nyeri secara signifikan selama tanpa gangguan selama kurang lebih 20 menit dapat
menjalani prosedur endotrakeal suction pada pasien mengurangi intensitas nyeri dengan penurunan rata-
kritis yang terpasang ventilasi mekanik (p<0.001). rata 2 poin pada skala 0-10 setiap sesi intervensi,
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Sajad mengurangi ketidaknyamanan serta kecemasan. Selain
Yarahmadi et al., (2018) menunjukan hal yang sama, itu didapati pasien tampak mengalami penurunan
dimana terapi music yang diberikan kepada pasien ketegangan otot sehingga dapat melengkapi
yang mengalami nyeri yang disebabkan oleh pelepasan pengobatan farmakologis untuk menghilangkan
keluhan dan gejala tidak menyenangkan pada pasien di dalam pada bagian-bagian tertentu di kaki. Reflexology
unit perawatan intensif pasca operasi jantung. dilakukan pada kaki, karena kaki melambangkan
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Ghezeljeh et al., mikroskomos tubuh dan semua organ, kelenjar dan
2017) dengan menggunakan terapi massage swedish bagian tubuh yang lainnya terletak dalam susunan yang
dapat mengurangi intensitas nyeri serta intervensinya serupa di kaki. Dengan menerapkan terapi refloxology
juga dapat dikombinasikan dengan terapi music untuk diyakini dapat terhubung ke titik-titik tubuh tertentu di
mengurangi intensitas nyeri pasien kritis akibat luka bagian bawah kaki dan tekanan yang diterapkan pada
bakar. Terapi massage merupakan intervensi sistematis titik-titik tersebut dapat membuat tubuh menjadi rileks
yang dapat diterapkan dengan berbagai teknik dan dan seimbang. Penelitian yang dilakukan oleh
menghasilkan stimulasi reseptor sensorik di kulit, otot, Papathanassoglou et al., (2018) menjelaskan hasil yang
tulang dan sendi (Pados & Mcglothen-bell, 2019). Saat sama terkait efek reflexology pada pasien yang sakit
ini terapi massage menjadi pilihan pengobatan untuk kritis. Terapi reflexology dapat mengurangi intensitas
dipertimbangkan terkhususnya pada pasien paliatif intensitas nyeri pasien kritis.
(Dehghan, Fatehi, & Mehdipoor, 2018). Selain Cold Therapy
mengurangi intensitas nyeri terapi massage yang Hasil Penelitian Sajad Yarahmadi et al., (2018)
diberikan pada pasien dengan ventilator-associated menunjukkan cold therapy dapat mengurangi
pneumonia dan dilakukan daerah abdomen dapat intensitas nyeri pasien pasien chest tube removal
meningkatkan volume residu lambung dan mencegah cardiac bypass surgery secara signifikan (p<0.0001).
distensi abdomen (Bayrak & Ozdemir, 2015). Terapi Cold therapy juga dapat dikombinasikan dengan
massage sebagai terapi tradisional yang dapat pemberian terapi musik dan hasilnya signifikan dapat
meningkatkan penyerapan oksigen dengan menyentuh menurunkan intensitas nyeri. Cold therapy diakui
tubuh dan memanipulasi jaringan lunak diantaranya sebagai intervensi yang efisien dalam mengendalikan
termasuk menenangkan pikiran, memberikan rasa sakit karena dapat menghambat konduktivitas
kenyamanan, serta membantu proses penyembuhan rangsangan saraf, metabolisme seluler, hipoksia
penyakit. Demikian pula penelitian yang dilakukan jaringan dan edema (Waterman et al., 2012). Beberapa
oleh Papathanassoglou et al., (2018) ditemukan bahwa studi sebelumnya meneliti efek cold therapy dan
terapi massage yang dikombinasikan dengan terapi menunjukan hasil yang berbeda (Gorji et al., 2014;
reflexiology, music dan guided imagery dapat Waterman et al., 2012). Sedangkan penelitian yang
mengurangi intensitas nyeri pasien kritis. dilakukan oleh Hasanzadeh et al., (2016) menunjukan
Reflexology bahwa cold therapy dapat menurunkan intensitas nyeri
Penelitian yang dilakukan oleh Ozturk et al., (2018) pasien chest tube removal.
dengan menggunakan terapi “reflexology” dapat Penelitian lain yang dilakukan oleh Bayindir et al.,
menurunkan intensitas nyeri pasien post abdominal (2017) melaporkan cold therapy dengan menggunakan
hysterectomy (p<0.05). Reflexology merupakan teknik aplikasi ice bag yang diletakan pada daerah femoral
penyembuhan holistic, yang melibatkan berbagai pasien yang menjalani PCI secara efektif mengurangi
teknik dan pendekatan fisiologis seni kuno. intensitas nyeri saat pelepas kateter, hasil uji statistic
Reflexology tidak hanya metode yang didasarkan pada menunjukan intensitas nyeri yang berkurang secara
titik-titik rangsangan di telapak kaki tetapi juga hampir signifikan (p<0.001). Diantara terapi non-
sama dengan massage karena menyentuh jaringan farmakologis, aplikasi ice bag menunjukan efek yang
lunak untuk tujuan penyembuhan. Tetapi, memiliki berbeda dalam hal mengurangi intensitas nyeri karena
perbedaan dengan terapi massage karena melibatkan dapat membantu meningkatakan efek terapi
kontak yang lebih nyaman dan tekanan yang lebih farmakologis dengan meningkatkan ambang batas
nyeri, serta mengurangi kecepatan konduksi dari saraf- dilakukan untuk membantu proses penyembuhan.
saraf kecil (Demir, 2012) Berdasarkan hasil review, ditemukan beberapa metode
Topical Heat Therapy non farmakologi, yang dapat digunakan sebagai pilihan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohammadpour atau terapi alternatif untuk membantu mencegah dan
et al., (2014) menunjukkan terapi panas topikal efektif mengurangi intensitas nyeri pasien kritis, diantaranya
untuk mencegah dan meredakan nyeri dada pada terapi musik, massage, reflexology, cold therapy dan
pasien dengan acute coronary syndrome (ACS). Terapi topical heat therapy. Terapi musik efektif digunakan
panas topikal diberikan setelah 2 jam pasien masuk untuk mengatasi keluhan nyeri dan dapat dijadikan
CCU dengan paket panas 75oC yang dibungkus dengan sebagai alternatif tambahan bagi pasien kritis dengan
handuk dan ditempatkan tepat di dada pasien. Pada keluhan nyeri. Hasil review tidak ditemukannya efek
pasien ACS terjadi perubahan status hemodinamik samping dari pemberian terapi musik, yang berdampak
sehingga terapi panas lokal lebih direkomendasikan buruk bagi pasien kritis. Demikian juga, terapi
sebagai salah satu terapi nonfarmakologis untuk massage, reflexology, cold therapy dan topical heat
penanganan nyeri pasien ACS. Terapi panas topikal therapy yang dapat dipertimbangkan sebagai pilihan
dapat dijadikan sebagai salah satu terapi non-invasive atau terapi tambahan untuk membantu mengatasi nyeri
karena dapat membantu meringankan nyeri dada, pasien kritis.
meningkatkan fungsi endotel pembuluh darah, Diperlukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui
memfasilitasi proses angiogenesis dan mendorong intervensi non farmakologi yang paling efektif, untuk
pemulihan dan rehabilitas. mencegah dan mengatasi nyeri pasien kritis.

Limitations Reference
Keterbatasan dalam studi systematic review yaitu; Aktas, Y. Y., & Karabulut, N. (2015). The effects of
(1) artikel penelitian yang digunakan dalam studi ini music therapy in endotracheal suctioning of
mechanically ventilated patients. British
terbatas hanya menggunakan bahasa inggris dan hanya Association of Critical Care Nurses.
berkisar pada hasil penelitian 10 tahun terakhir (2) https://doi.org/10.1111/nicc.12159
artikel penelitian yang digunakan terbatas pada kasus Bayindir, S. K., Curuk, G. N., & Oguzhan, A. (2017).
Effect of Ice Bag Application to Femoral Region
pasien kritis; (3) pada beberapa artikel penelitian yang on Pain in Patients Undergoing Percutaneous
digunakan tidak secara jelas dijelaskan informasi Coronary Intervention. Pain Research and
Management, 2017.
penelitian; (4) data base yang digunakan untuk https://doi.org/https://doi.org/10.1155/2017/6594
pencarian artikel penelitian berbeda; keterbatasan 782
sumber daya informasi dalam studi Bayrak, B., & Ozdemir, L. (2015). The impact of
abdominal massage administered to intubated
and enterally fed patients on the development of
Kesimpulan ventilator-associated pneumonia : A randomized
controlled study. International Journal of
Masalah nyeri pada pasien kritis dapat menyebabkan
Nursing Studies, 52(2), 519–524.
peningkatan konsumsi analgesic dan opioid pada https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2014.11.001
proses perawatan di Unit Intensive Care. Pemberian Boitor, M., Martorella, G., Maheu, C., Laizner, A. M.,
& Gelinas, C. (2018). Effects of Massage in
terapi farmakologis untuk manajemen nyeri perlu
Reducing the Pain and Anxiety of the Cardiac
dipertimbangkan efek sampingnya, sehingga Surgery Critically Ill — a Randomized
Controlled Trial. Pain Medicine, (April), 1–14.
dibutuhkan terapi terapi non-farmakologis sebagai
https://doi.org/10.1093/pm/pny055
alternatif terapi untuk mengurangi nyeri pasien kritis
Dehghan, M., Fatehi, A., & Mehdipoor, R. (2018).
yang disebabkan oleh proses penyakit maupun Complementary Therapies in Clinical Practice
prosedur invasive maupun non invasive yang Does abdominal massage improve
gastrointestinal functions of intensive care pain in patients after abdominal hysterectomy : A
patients with an endotracheal tube ?: A randomised controlled trial. Complementary
randomized clinical trial. Complementary Therapies in Medicine, 36, 107–112.
Therapies in Clinical Practice, 30, 122–128. https://doi.org/10.1016/j.ctim.2017.12.005
https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2017.12.018
Pados, B. F., & Mcglothen-bell, K. (2019). Benefits
Dehghani, Z., Keikhaei, A., Yaghoubinia, F., Keykha, of Infant Massage for Infants and Parents in the
A., & Khoshfetrat, M. (2019). Impact of Pain NICU. Nursing for Women’s Health, (May), 1–7.
Management Algorithm on Pain Intensity of https://doi.org/10.1016/j.nwh.2019.03.004
Patients with Loss of Consciousness
Hospitalized in Intensive Care Unit : A Clinical Papathanassoglou, E. D. E., Hadjibalassi, M.,
Trial. Medical-Surgical Nursing Journal, 7(4). Miltiadous, P., Lambrinou, E., Papastavrou, E.,
https://doi.org/10.5812/msnj.90274.Research Paikousis, L., & Kyprianou, T. (2018). Effect of
an integrative nursing intervention on pain in
Ghezeljeh, T. N., Ardebili, F. M., & Rafii, F. (2017). critically ill patients; a pilot clinical trial.
The effects of massage and music on pain , American Journal of Critical Care, 27(3), 172–
anxiety and relaxation in burn patients : 185.
Randomized controlled clinical trial. Burns, 1– https://doi.org/doi:https://doi.org/10.4037/ajcc20
10. https://doi.org/10.1016/j.burns.2017.01.011 18271
Hsu, K., Chen, L. F., & Hsiep, P. H. (2016). Effect of Reardon, D. P., Anger, K. E., & Szumita, P. M.
music intervention on burn patients ’ pain and (2015). Pathophysiology, assessment, and
anxiety during dressing changes. Burns, 1–8. management of pain in critically ill adults.
https://doi.org/10.1016/j.burns.2016.05.006 American Journal of Health System Pharmacy,
72, 1531–1544.
Khalil, N. S. (2018). Critical care nurses ’ use of non- https://doi.org/10.2146/ajhp140541
pharmacological pain management methods in
Egypt. Applied Nursing Research, Saadatmand, V., Rejeh, N., Heravi-karimooi, M.,
44(September), 33–38. Davood, S., Tadrisi, Vaismoradi, M., & Jordan,
https://doi.org/10.1016/j.apnr.2018.09.001 S. (2014). Effects of Natural Sounds on Pain : A
Randomized Controlled Trial with Patients
Kirksey, K. M., Glory, G. M., & Sefcik, E. F. (2015). Receiving Mechanical Ventilation Support A
Pain Assessment and Management in Critically BSTRACT : Pain Management Nursing, 1–10.
Ill, 38(3), 237–244. https://doi.org/10.1016/j.pmn.2014.09.006
https://doi.org/10.1097/CNQ.0000000000000071
Sajad Yarahmadi, Mohammadi, N., & N Gholami.
Liberati, A., Altman, D. G., Tetzlaff, J., Mulrow, C., (2018). The combined effects of cold therapy and
Gøtzsche, P. C., Ioannidis, J. P. A., … Moher, D. music therapy on pain following chest tube
(2009). The PRISMA statement for reporting removal among patients with cardiac bypass
systematic reviews and meta-analyses of studies surgery. Complementary Therapies in Clinical
that evaluate health care interventions: Practice, 31, 1–5.
explanation and elaboration. PLoS Medicine, https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2018.01.006
6(7), e1000100.
Liu, Y., & Petrini, M. A. (2015). Effects of music
therapy on pain , anxiety , and vital signs in
patients after thoracic surgery. Complementary
Therapies in Medicine, 23(5), 714–718.
https://doi.org/10.1016/j.ctim.2015.08.002
Mohammadpour, A., Mohammadian, B., Moghadam,
M. B., & Reza, M. (2014). The effects of topical
heat therapy on chest pain in patients with acute
coronary syndrome : a randomised double-blind
placebo-controlled clinical trial. Journal of
Clinical Nursing, 1–8.
https://doi.org/10.1111/jocn.12595
Moher, D., Shamseer, L., Clarke, M., Ghersi, D.,
Liberati, A., Petticrew, M., … Group, P. (2015).
Preferred reporting items for systematic review
and meta-analysis protocols ( PRISMA-P ) 2015
statement, 1–9.
Ozturk, R., Sevil, U., Sargin, A., & Yucebilgin, M. S.
(2018). The effects of reflexology on anxiety and

Anda mungkin juga menyukai