CRITICAL REVIEW
Raisa Farida Kafil1, Henny Susana Mediani2
1
Mahasiswa Pascasarjana Keperawatan Medikal Bedah Universitas Padjadjaran,
raisa.farida.kafil@gmail.com
2
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
1,2
Gedung Rumah Sakit Pendidikan UNPAD, Jalan Eyckman No.38 Bandung
ABSTRAK
Pasien paliatif seringkali menghadapi berbagai macam permasalahan dengan gejala yang spesifik dari tiap
penyakitnya. Kolaborasi tim diasosiasikan dengan peningkatan outcome perawatan terutama dalam
perawatan pasien dengan kondisi medis yang kompleks. Tujuan dari critical review ini adalah untuk menarik
sebuah kesimpulan berdasarkan temuan evidence-based yang membahas tentang efektivitas intervensi
berbasis kolaborasi tim pada tatanan perawatan paliatif. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah
critical review dari beberapa penelitian Randomized Controlled Trial (RCT). Database bibliografi
terkomputerisasi dicari mulai dari tahun 2005-2015 dengan kombinasi kata kunci Team-based collaborative,
Interdisciplinary team, Multidisciplinary team, Palliative, dan Palliative care. Artikel direview oleh dua
orang untuk mengkaji kualitas penelitian. Enam artikel yang melibatkan 1.327 responden ini membahas
tentang pendekatan multidisiplin dan interdisiplin dalam pengelolaan penyakit kronis di setting paliatif.
Walaupun kedua pendekatan tersebut mampu meningkatkan outcome pasien berupa penurunan gejala
penyakit, depresi, LOS, dan biaya kesehatan, namun adanya fragmentasi rencana perawatan pasien pada
pendekatan tim multidisiplin menyebabkan kurang efektifnya intervesi yang diberikan dan mungkin saja
merugikan pasien atau keluarga. Review ini menyimpulkan bahwa tim interdisiplin lebih direkomendasikan
jika dibandingkan dengan tim multidisiplin karena mampu menciptakan lingkungan perawatan patient-
centered-care, membangun lingkungan kerja yang kondusif, dengan waktu dan total biaya perawatan yang
optimal. Selain itu, pendekatan interdisiplin mampu memenuhi prinsip perawatan yang efektif, yaitu adanya
komunikasi efektif, kolaborasi, dan koordinasi.
Gambar 1. PRISMA Flow Diagram of Trial Selection Process for the Systematic Review.
Total hasil penelusuran artikel dengan
desain, sampel dan keterkaitan dengan
kata kunci yang telah ditentukan adalah
implikasi keperawatan maka terpilih 6
3.988 artikel, dengan rincian
artikel, 3 artikel yang membahas tentang
ScienceDirect sejumlah 1.988 artikel,
kolaborasi multidisiplin dalam perawatan
ProQuest sejumlah 568 artikel,
paliatif (Preen et al., 2005: Lemstra &
SpringerLink sejumlah 1.304 artikel,
Olszynski, 2005: Chock et al., 2013), dan
Emerald sejumlah 116 artikel, dan
3 artikel yang membahas tentang
sumber lain sebanyak 12 artikel.
kolaborasi interdisiplin dalam perawatan
Didapatkan 196 artikel melalui pemilihan
paliatif (Brumley et al., 2007: Gade et
judul dan menjadi 92 artikel melalui
al., 2008: Amris et al., 2014).
screening kesesuaian dengan tujuan
review. Sebanyak 86 artikel
Kolaborasi multidisiplin dalam
dieksklusikan karena tidak memenuhi perawatan paliatif
kriteria yang ditentukan; partisipan bukan Chock et al., (2013) melakukan
merupakan pasien dengan indikasi penelitian yang bertujuan untuk
perawatan paliatif, intervensi yang mengukur efektifitas intervensi
diberikan tidak mencakup adanya multidisiplin terhadap peningkatan 5
kolaborasi disiplin kesehatan, serta desain domain mayor dalam kualitas hidup
yang digunakan bukan merupakan RCT. (fungsi kognitif, fisik, emosi, spiritual,
Setelah skrining lebih lanjut sesuai dan sosial) pada pasien kanker tahap
Lingkaran paling dalam pada konsep prosedur dan sumber daya yang tepat,
tersebut menunjukkan tujuan dari praktik keterampilan, kondisi tim yang
kolaborasi interdisiplin, sedangkan mendukung, karakteristik individu yang
lingkaran paling luar menunjukkan mendukung kerja tim, kejelasan visi,
potensi hambatan pencapaian tujuan penetapan kualitas dan hasil perawatan,
tersebut. Potensi hambatan dapat serta kemampuan menghormati dan
dijembatani dengan faktor enabler, yaitu memahami peran antar anggota tim
role classification, trust relationship, dan (Nancarrow et al., 2013).
power sharing melalui sensitisasi, Pada pendekatan interdisiplin,
eksplorasi, intervensi, dan evaluasi komunikasi dilakukan secara kolaboratif
(Orchard, Curran, & Kabene, 2005). dan penerapan praktiknya bersifat
Setidaknya ada 10 prinsip yang harus interdependen (Scarborough, 2013).
dimiliki oleh kolaborasi tim untuk Anggota tim tidak hanya berkontribusi
menciptakan perawatan yang efektif, spesifik sebatas keahlian profesi mereka
yaitu kepemimpinan dan manajerial yang sendiri, namun juga saling berkolaborasi
baik, strategi komunikasi terstruktur, untuk mengidentifikasi data dan
insentif, pelatihan dan pengembangan, mengembangkan rencana perawatan