Anda di halaman 1dari 2

PERBEDAAN GAMELAN SURAKARTA DAN JOGJAKARTA

Gamelan itu yang saya tahu ya sama saja. Ya, kalau beda daerah pasti beda sih, tapi saya
baru tau kalau gamelan Jawa itu beda lho satu sama lain. Gamelan itu ada gamelan gaya
Surakarta dan Jogjakarta. Jadi begini ceritanya kenapa Surakarta dan Jogja bisa jadi punya
2 budaya yang berbeda ya?

Zaman kerajaan Mataram dulu terjadi perpecahan oleh VOC. Dengan ditandai Perjanjian
Giyanti, Mataram dibagi 2 menjadi Keraton Surakarta yang dipimpin Pakubuwono III dan
Kesultanan Jogjakarta yang dipimpin oleh Mangkubumi. Pakubuwono II mengamanatkan
kedua anaknya dengan perintah yang berbeda. Untuk Mangkubumi diamanatkan unutuk
memepertahankan budaya Mataram, sedangkan Pakubuwono III diminta membuat inovasi
kebudayaan. (maaf kalau salah mohon koreksinya. Saya hanya menyampaikan informasi
yang saya serap). Jadi budaya Jogja yang masih sangat kental sampai sekarang ini
umurnya sudah sejak zaman kerajaan Mataram lho.

Beberapa perbedaan antara gamelan Surakarta dan Jogjakarta :

Surakarta

 Lebih kecil ramping


 Sifatnya lebih feminin
 Warna ukiran gamelan lebih mencolok dan ukirannya tembus

Jogjakarta

 Besar dan instrumennya lebih banyak


 Nadanya putus-putus, jaraknya jauh-jauh
 Ukiran tidak tembus dan cenderung lebih simple

 Ukuran gamelan berkaitan dengan nadanya. Nada di gamelan Jogja lebih rendah
sedikit karena ukurannya yang lebih tebal. Fungsi gamelan ada dua, yaitu mandiri
dan iringan. Mandiri digunakan saat uyon-uyon (saat tamu-tamu berdatangan, pra
acara) dan klenengan. Sedangkan iringan untuk tari dan wayang. Gamelan yang
komplit itu namanya gamelan ageng, sedangkan yang hanya sebagian saja namanya
gadon. Hmm kalau dibandingkan, keraton Surakarta cenderung lebih menonjolkan
diri dibanding Jogjakarta yang apa adanya. Kalau yang ini sih saya sudah pernah
dengar sebelumnya sih.

 Harga gamelan itu tidak usah ditanya lagi. Aspek yang mempengaruhi harganya
adalah fisik, usia, dan sejarahnya. Satu bilah saja harganya (pada zaman tahun
70an) 200 ribu per buah. Bayangkan untuk 1 set gamelan bisa mencapai ratusan
juta. Jadi miris kalau mengingat PSTK sempat kecolongan 25% gamelannya.
Gamelan baru itu harus dilaraskan setidaknya 2-5 kali. Kalau di alat musik biasa, ya
mirip-mirip lah dengan menyetem.
 Oya, ada yang menarik tentang alat musik yang bernama rebab, ini adalah salah
satu instrumen tingkat lanjut. Filosofi alat ini seperti manusia. Sebelumnya rebab itu
seperti biola yang diberdirikan. Serat-seratnya banyak dan harus dikencangkan
untuk digesek dengan rangkung namanya. Kawat rebab dianalogikan sebagai
kelamin wanita dan rangkung adalah kelamin pria.

Anda mungkin juga menyukai