Anda di halaman 1dari 11

UAS

MENGANALISA JURNAL INTERNASIONAL TENTANG MASALAH


ETIKA HUKUM OLEH BIDAN (LEGAL ETHICS PROBLEMS BY
MIDWIVES)

Nama : Jojor Br Manurung, A.Md. Keb

PROGRAM SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK BHAKTI ASIH
PURWAKARTA
2021/2022
JURNAL 1
JURNAL INTERNASIONAL
LEGAL COMPLAINTS ABOUT MIDWIVES AND THE IMPACT ON THE
PROFESSION
(KELUHAN HUKUM TENTANG BIDAN DAN DAMPAK TERHADAP PROFESINYA)

A. Penulis Jurnal
Nama : Akram Peyman, Nahid Dehghan N, M. Esmailpour Bandboni & Zahra
Behboodi Moghadam.
Institusi : Tehran University of Medical Science, Iran.

B. Nama Jurnal
Nursing Ethic, 2019, Vol. 26 (1) : 148-160.
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0969733016689816

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Tehran, Iran.
Waktu : Tahun 2019

D. Latar Belakang
Memberikan asuhan kebidanan yang aman dan berkualitas tinggi adalah tugas yang
kompleks, dan bidan memainkan peran penting dalam hal itu. Kebidanan adalah profesi yang
dijalankan sesuai dengan agama dan kepercayaan umum di Iran dan negara-negara Islam
lainnya, dan dengan semua tekanan kerja fisik dan psikologis yang terkait dengan profesi ini,
perempuan telah mengambil tanggung jawab ini. Bidan mengembangkan hubungan yang
paling penuh dan terapeutik dengan ibu selama persalinan dan dalam keadaan apa pun tidak
dapat meninggalkan tugas mereka kecuali bidan lain menggantikan mereka. Ketika bidan
meminta bantuan dokter, tanggung jawab berada di tangan dokter, tetapi bidan diharapkan
mengikuti perintah dokter dan bertanggung jawab atas keselamatan perawatan yang
diberikan kepada ibu dan anak-anaknya. Faktanya, bidan sering mempraktikkan dan
mengambil keputusan secara mandiri dan, karena kemandiriannya, bertanggung jawab jika
terjadi kesalahan klinis. Laporan internasional tentang keluhan terhadap dokter di banyak
negara menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan ilmiah dan teknologi yang signifikan di
bidang layanan diagnostik dan terapeutik, tingkat keluhan menunjukkan tren yang meningkat
di seluruh dunia. Kebijakan di Iran baru-baru ini adalah meningkatkan populasi dengan
peningkatan pada persalinan normal. Keluhan atas kelalaian klinis di Iran ditangani dengan 2
cara, baik melalui Dewan Medis atau rujukan langsung ke pengadilan dalam hal ini gugatan
akan dirujuk ke kedokteran forensic untuk penyelidikan dan akan ditangani dalam komisi
medis organisasi itu.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif dan pengalaman bidan Iran
terkait keluhan pasien kepada pihak berwenang dan dampaknya terhadap profesi kebidanan.

F. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kualitatif yaitu data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam semi-terstukrut dan menganalisis perspektif dan pengalaman
sekelompok bidan Iran yang dipanggil ke pengadilan. Sebanyak 14 bidan dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: memiliki
setidaknya gelar sarjana di bidang kebidanan, bekerja di rumah sakit bersalin, dan dipanggil
ke pihak berwenang setidaknya satu kali setelah ada pengaduan. Mereka dipilih dengan
variasi maksimum dalam karakteristik demografis. Penelitian ini dilakukan dengan
persetujuan informasi bebas bidan dan disetujui oleh Komite Ilmu Kedokteran Universitas
Tehran.

G. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Penelitian dilakukan secara wawancara langsung ke responden dan direkam. Hasil dari
semua rekaman dan setelah dianalisis ada 4 tema utama yang dikembangkan yaitu :
1. Tidak Puas Terhadap Kebidanan
Kerusakan fisik dan psikologis akibat proses hukum, kurangnya dukungan dan
perlindungan dari otoritas kesehatan dan pertimbangan hak-hak pengadu tanpa
memperhatikan hak bidan lambat laun menyebabkan bidan mengembangkan rasa tidak
puas terhadap profesinya. Sebagian besar peserta kecewa karena kurangnya dukungan
dari petugas rumah sakit maupun dari organisasinya sehingga ada bidan yang
mengundurkan diri dari profesinya dan masih ada bidan tetap menjalani profesinya.
2. Penyimpangan professional
Saat dihadapkan pada keluhan pasien karena takut akan litigasi dan untuk
menyelamatkan diri dari masalah yang akan datang, bidan cenderung bertindak
sedemikian rupa untuk mengurangi kemungkinan terjadinya konflik hukum
dikemudian hari, misalnya mereka lebih suka mempersiapkan pasien untuk operasi
Caesar untuk menghindari persalinan normal yang rumit. Adanya keengganan
bertanggung jawab seeperti kesadaran pasien tentang hak-haknya dan semakin banyak
keluhan yang diajukan terhadap bidan menyebabkan banyak penyedia layanan
mengelak dari memikul tanggung jawab pada pasien dan meletakkan tanggung jawab
dipundak orang lain.
3. Obsesi dengan pekerjaan.
Salah satu faktor yang berperan penting dalam peningkatan kemampuan bidan
adalah rasa percaya diri selama bekerja. Sementara ketakutan akan keluhan
berkonstribusi pada kecemasan dan obsesi terhadap pekerjaan. Obsesi adalah
gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola umum perhatian terhadap ketertiban,
perhatian berlebihan terhadap detail, control mental dan interpersonal dan kebutuhan
untuk mengontrol lingkungan seseorang. Dalam penelitian ini, adapun contoh obsesi
performa hati-hati dilakukan wawancara pada bidan dengan pengalaman 7 tahun dan
mengatakan bahwa “ Jika suara jantung janin turun sedikit, saya akan segera
menginformasikan ke dokter kandungan dan dokter spesialis lainnya. Tidak mau
mengambil risiko seperti itu, saya terus-menerus menelepon dokter kandungan untuk
membuatnya sadar akan prosesnya dan memeriksa pasien terus-menerus karena saya
takut akan mengalami prolaps tali pusat atau masalah lain selama proses persalinan.
Kadang-kadang saya bahkan tidak bisa tidur di rumah, sehingga saya menelepon
kolega saya dari rumah untuk memeriksa kembali kondisi pasien saya”. Beberapa
peserta menyatalan bahwa meskipun telah melewati beberapa tahun sejak tuntutan
hukum mereka, mereka masih tidak dapat mempercayai dokter atau kolega, karena
layanan kesehatan membutuhkan kerja tim, perilaku ini dapat menyebabkan konflik
dengan kolega mereka.
4. Melemahnya status professional
Peran profesional bidan adalah memberikan perawatan dan mendukung wanita
hamil selama kehamilan persalinan, dan persalinan. Ketidakseimbangan kekuatan
antara dokter dan perawat serta dukungan dokter oleh otoritas telah menekan posisi
kebidanan dalam sistem pelayanan kesehatan. Seorang bidan dengan pengalaman kerja
19 tahun dilaporkan, “ Hakim Amedis bertanya "mengapa Anda tidak
menginformasikan kondisi pasien kepada dokter?" Saya menjawab “dia sedang sibuk
menjalani operasi di mana saya tidak punya akses ke sini; Selain itu, pasien tidak
mengalami kontraksi rahim dan detak jantung janin baik. ” Dengan nada suara dan
tatapan yang merendahkan, hakim menjawab “tidak Bu, Anda seharusnya menyuruh
pasien menunggu sampai saya memberi tahu dokter kebidanan, guru dan guru saya.”.
Hakim medis ingin mempermalukan saya. Saya berusaha sebaik mungkin untuk tidak
menangis, karena saya yakin bahwa saya benar, tetapi saya tidak akan pernah benar-
benar melupakannya.”
Beberapa hasil penelitian telah disebutkan dalam penelitian sebelumnya tentang
efek professional dari pengaduan. Namun, pendekatan kualitatif dalam studi ini
menemukan wawasan baru tentang dampak keluhan bidan di Iran. Dengan mengekstrak
empat tema diatas, penelitian ini menemukan bahwa profesi kebidanan sedang bergerak
menjauh dari identitas aslinya, sehingga dapat mengkhawatirkan masa depan profesinya.

H. Kesimpulan Penulis
Membangun hubungan yang tepat antara bidan dan dokter kebidanan serta
memperbarui pedoman untuk mengatur protokol persalinan efektif dalam mengurangi
kesalahan. Ketika pasien mengeluh karena kurangnya penasihat / pengacara yang
memenuhi syarat di rumah sakit dan juga kurangnya pengetahuan tentang aturan
profesional dan proses litigasi, bidan cenderung menghadapi kebingungan dan
ketidakpastian. Kehadiran penasihat secara permanen di rumah sakit juga dapat
memastikan bidan bahwa mereka akan didukung jika terjadi kesalahan. Untuk
mengurangi stres akibat kelalaian, pengacara dapat memfasilitasi diskusi bebas tentang
kesalahan yang dialami dimana pengalaman dibagikan. Investasi tersebut dapat
meningkatkan minat profesional bidan dan menopang sumber daya manusia. Penting
bahwa ketika seorang bidan dihadapkan pada keluhan yang diajukan oleh pasien, alih-
alih mencari seseorang untuk disalahkan, periksa sistem dan kinerjanya. Tampaknya
untuk mengurangi insiden pengaduan, bidan dan mahasiswa kebidanan harus dididik
tentang faktor-faktor yang mendasari pengaduan, strategi untuk mencegah faktor-faktor
tersebut, dan cara membela diri di pengadilan.

I. Kelemahan Penelitian Yang Terdapat Di Jurnal ini


1) Peneliti yang melakukan penelitian ini tidak menulis lama waktu saat penelitian.
2) Tidak ada teori seperti hukum/ perundang-undangan apa saja ketika bidan mengalami
masalah, dan penelitian ini hanya melewati wawancara pada bidan yang pernah melakukan
kesalahan/ pernah dipanggil ke pengadilan.

J. Kelebihan Penelitian Yang Terdapat Di Jurnal ini


Kita dapat mengetahui bahwa kita sebagai bidan harus berhati-hati agar tidak terjadi
kelalaian yang menyebabkan pasien tersebut mengadu/ menuntut dan membawa kita ke
pengadilan.

K. Manfaat Penelitian Yang Terdapat Di Jurnal ini Bagi Tenaga Kesehatan.


1) Dapat menambah referensi atau literature mengenai pelayanan bidan yang optimal
sehingga kita jangan sampai mendengar keluhan pasien dan tidak membawa kita sampai
ke pengadilan.
2) Bagi masyarakat, diharapkan menjadi informasi yang bermanfaat kedepannya dalam
menggunakan tenaga medis.
3) Bagi Pemerintah, diharapkan jika ada keluhan pasien menyangkut bidan tersebut, di
diskusikan terlebih dan bidan tersebut berhak mendapatkan dukungan dari organisasi/
dokter dan kolega yang berada dirumah sakit untuk menghindari adanya konflik batin
pada bidan itu sendiri.
JURNAL 2

ANALISA JURNAL INTERNASIONAL


“MORAL DISTRESS AMONG MIDWIVES WORKING IN THE LABOUR WARD OF A
HOSPITAL IN GHANA”
(TEKANAN MORAL DIANTARA BIDAN YANG BEKERJA DALAM PERSALINAN
BANGSAL RUMAH SAKIT DI GHANA)

A. Penulis Jurnal
Nama : Addo, Hannah A. Amoah, Shopia A. Eshun, & Hannah N. Ocean.
Institusi : Departement of Nursing and Midwifery, University for Development Studies,
Tamale, Ghana.

B. Nama Jurnal
European Journal of Midwifery, June 2020 Vol 24 (4)
http://www.europeanjournalofmidwifery.eu/Moral-distress-among-midwives-working-in-the-
labour-ward-of-a-hospital-in-Ghana,120117,0,2.html

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Kumasi, Ghana.
Waktu : Bulan Juni 2020

D. Latar Belakang
Tekanan moral terus menjadi salah satu masalah penting dibidang etika klinis yang dapat
memiliki efek berbeda, tidak hanya pada kinerja professional medis seperti dokter, perawat,
bidan dan penyedia layanan kesehatan lainnya, tetapi juga pada pasien dan system perawatan
kesehatan. Yang dimaksud tekanan moral dalam jurnal ini adalah “ ketika seseorang
mengetahui hal yang benar untuk dilakukan, tetapi kendala kelembagaan membuat hamper
tidak mungkin untuk mengejar tindakan yang benar”. Studi empiris tentang tekanan moral
diantara bidan sangat kurang. Tinjauan sistematis yang menyelidiki tekanan moral dan faktor
terkait mengungkapkan bahwa sebagian besar penelitian (72%) berfokus pada perawat, tetapi
baru-baru ini telah dipelajari dikalangan dokter dan bidan. Tekanan moral dikalangan bidan
sebagian besar mengadopsi pendekatan kuantitatif. Di Ghana, penelitian tentang tekanan
moral di antara bidan dan perawat belum terbukti dengan baik. Tenaga kerja kebidanan di
Ghana, seperti di bagian lain dunia, menghadapi situasi yang menyedihkan secara moral yang
mempengaruhi kualitas perawatan yang mereka berikan kepada pasien / klien, yang perlu
dieksplorasi secara mendalam.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami tekanan moral dari perspektif
pengalaman bidan yang bekerja di bangsal persalinan Rumah sakit umum di Ghana.

F. Metode Penelitian
Studi ini menggunakan desain studi kasus eksploratif dan kualitatif serta pendekatan
fenomenologis interpretatif untuk mengeksplorasi dan memahami apa ibu tekanan moral dan
bagaimana hal itu berdampak pada hasil kerja dan kesejahteraan bidan. Teknik pengambilan
samplenya menggunakan Teknik purposive sampling yaitu 8 dari 12 bidan terdaftar yang
bekerja pada 3 sift di rumah sakit tersebut. Dan data untuk penelitian ini diperoleh melalui
wawancara mendalam secara individu.

G. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Pengetahuan yang dirasakan tentang tekanan moral
Bidan menganggap tekanan moral sebagai stres yang timbul dari situasi di mana mereka tahu
cara yang benar untuk melakukan sesuatu atau bagaimana menyelamatkan nyawa, tetapi
karena alasan seperti kendala sumber daya dan tidak hormat dari rekan kerja dan atasan
mereka, mereka tidak dapat melakukannya. . Distress moral juga dipandang sebagai situasi
dimana pasien tidak mengindahkan instruksi mereka atau pasien mencari pendapat /
klarifikasi lebih lanjut dari bidan lain, yang menimbulkan kesan bahwa bidan yang
memberikan instruksi awal atau respon terhadap pertanyaan pasien tidak kompeten.
2. Penyebab tekanan moral yang dirasakan.
Sebagian besar bidan berpandangan bahwa kurangnya logistik yang merupakan penyebab
utama tekanan moral, menciptakan situasi di mana jumlah pasien yang menerima
perawatan melebihi sumber daya yang tersedia untuk melayani mereka. Hal ini
menyebabkan bidan tidak dapat menjalankan tugas profesionalnya secara efektif dan
efisien, yang menyebabkan mereka menjadi tertekan secara moral. Sebuah dilema dalam
pengasuhan dimana rekomendasi bidan untuk pengobatan berada. Diabaikan oleh dokter,
ketidaktersediaan atau keterlambatan respon dokter ketika bidan dihadapkan pada situasi
darurat, dan sikap tidak hormat dari rekan kerja, juga disebutkan sebagai penyebab lain
yang dipersepsikan.
3. Efek yang dirasakan dari tekanan moral
Para bidan melaporkan efek tekanan moral yang meliputi hasil kerja yang rendah dan
ketidaklengkapan perawatan, kemarahan dan frustasi yang mengakibatkan pasien berteriak,
perilaku tidak professional dan hubungan kerja yang buruk dengan rekan kerja lainnya.
Selain itu, kelelahan kerja juga salah satu efek yang dirasakan dan dapat mempengaruhi
kemampuan bidan untuk merawat rumah mereka dan perkembangan masalah tidur juga
disebutkan.

H. Kesimpulan Penulis
Kesimpulan dari penelitian diatas yaitu peneliti mengidentifikasi kurangnya logistic dan sumber
daya manusia yang tidak memadai menjadi penyebab signifikan tekanan moral dalam praktik
kebidanan. Logistik dan sumber daya manusia yang tidak memadai / kurang merupakan
tantangan yang signifikan untuk pemberian perawatan berkualitas kepada klien. Keadaan ini
terkadang mengarah pada improvisasi dalam pemberian asuhan, yang bisa berisiko dalam situasi
kritis. Bidan memainkan peran penting dalam mencapai target SDG 3 3.1 dan 3.2, yang
bertujuan untuk mencapai rasio kematian ibu kurang dari 70 per 100000 kelahiran hidup dan
kematian neonatal setidaknya 12 per 1000 kelahiran hidup pada akhir tahun 2030.13,14, dan,
dengan demikian, hal-hal yang mempengaruhi penyampaian layanan mereka yang efektif dan
efisien tidak boleh dianggap mudah.

I. Kelemahan Penelitian Yang Terdapat Di Jurnal ini


1. Peneliti yang melakukan penelitian ini tidak menulis lama waktu saat penelitian.
2. Metode penelitian ini hanya menggunakan tatap muka / wawancara kepada responden
tanpa melihat langsung apa benar di rumah sakit Ghana terdapat tekanan moral yang
dirasakan oleh responden.

J. Kelebihan Penelitian Yang Terdapat Di Jurnal ini


Kita dapat mengetahui bahwa bidan yang bekerja di Rumah sakit tidak boleh main-main dan
banyak bidan yang merasakan tekanan moral dan mereka berusaha bagaimana cara
mengatasi tekanan moral yang dihadapi mereka itu sendiri.

K. Manfaat Penelitian Yang Terdapat Di Jurnal ini Bagi Tenaga Kesehatan.


1. Dapat menambah referensi atau literature mengenai tekanan moral pada bidan yang
bekerja di rumah sakit.
2. Bagi masyarakat, diharapkan menjadi informasi yang bermanfaat kedepannya dalam
menggunakan tenaga medis.
3. Bagi Pemerintah, diharapkan untuk memperluas wewenang bidan terutama bidan yang
bekerja di rumah sakit agar tidak terjadi konflik dengan tenaga kesehatan yang lainnya
dan dapat menyelamatkan pasien ketika ada permasalahan (gawat darurat).

Anda mungkin juga menyukai