Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam praktik keperawatan banyak menimbulkan konflik antara kebutuhan klien


dengan harapan perawat dan falsafah perawatan. Masalah etika keperawatan pada dasarnya
masalah etika kesehatan dalam kaitan ini dikenal istilah etika biomedis atau bioetis.
Bioetis mengandung arti ilmu yang mempelajari masalah yang timbul akibat kemajuan
ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi dan kedokteran.
Masalah bioetis tersebut berkata jujur. Dan dalam kesempatan ini kami akan membahas
berkata jujur dalam konsep kejujuran (veracity).
B. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum
1. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui
tentang Etika Keperawatan terapan berkata jujur bohong yang
bertentangan dengan falsafah agama

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan Khusus makalah ini agar mahasiswa dan pembaca mampu :
1. Memahami tentang Berkata Jujur
2. Mengetahui tentang Keinginan terhadap pengetahuan yang
bertentangan dengan falsafah agama ,politik ,ekonomi ,dan ideologi.

C. Metode Penulisan

Dalam metode penulisan makalah ini, kami menggunakan metode Deskriptif dan
adapun tehnik pengumpulan data penulis menggunakan Study Kepustakaan yaitu dengan
menggunakan beberapa sumber sebagai refesiensi juga menggunakan jasa internet dalam
pembahasan makalah ini.

D. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bab, Bab I pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang,
Tujuan penulisan, Metode penulisan, dan Sistematika penulisan. Bab II, Tinjauan teori yang
terdiri dari Pengertian Etika, Pengertian Berkata Jujur, Contoh Berkata secara jujur melawan
berkata bohong. Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Serta Daftar
Pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika adalah Ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup
di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan
tingkah laku yang benar, yaitu :

Baik & buruk

Kewajiban & tanggungjawab


Lama Perawatan masalahan dasar Etika Keperawatan

Bandman dan badman (1990) secara umum menjelaskan bahwa permasalahan etika
keperwatan pada dasarnya terdiri dari lima jenis , yaitu :
1.
2.
3.
4.

Kuantitas melawan kualitas hidup


Kebebasan melawan penanganan dan pencegahan bahaya
Berkata secara jujur melawan berkata bohong
Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah agama
,politik,ekonomi ,dan ideology
5. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak ilmiah dan coba-coba
B. Pengertian Berkata Jujur
Dalam konteks berkata jujur (truth telling), ada suatu istilah yang disebut desepsi,
berasal dari kata deceive yang berarti membuat orang percaya terhadap suatu hal yang tidak
benar, meniru atau membohongi. Desepsi meliputi berkata bohong, mengingkari atau
menolak, tidak memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak sesuai dengan
pertanyaan atau tidak memberikan penjelasan sewaktu informasi dibutuhkan.
Berkata bohong merupakan tindakan desepsi yang paling dramatis karena dalam
tindakan ini seseorang di tuntut untuk membenarkan sesuatu yang di yakini salah. Salah satu
contoh tindakan depsesi adalah perawat memberikan obat plasebo dan tidak memberi tahu
pasien tentang obat apa yang sebenarnya diberikan tersebut .
Tindakan depsesi ini secara etika tidak di benarkan. Para ahli etika menyatakan bahwa
tindakan depsesi membutuhkan keputusan yang jelas tentang siapa yang diharapkan
melakukan tindakan tersebut.
Konsep kejujuran (Veracity ) Merupakan prinsip etis yang mendasari berkata jujur .
seperti juga tugas yang lain, berkata jujur bersipat prima facie (tidak mutlak ) Sehingga
desepsi pada keadaan tertentu di perbolehkan . berbagai alas an yang di kemukakan dan
mendukung posisi bahwa perawat harus berkata jujur yaitu : merupakan hal yang penting

dalam hubungan saling percaya perawat pasien ; pasien mempunyai hak untuk mengetahui ;
merupakan kewajiban moral ; menghilangkan cemas dan penderitaan ; meningkatkan
kerjasama pasien maupun kelurga dan memenuhi kebutuhan perawat .
Alasanalasan yang mendukung tindakan desepsi , termasuk berkata bohong , meliputi:
pasien tidak mungkin dapat menerima kenyataan ,pasien menghendaki untuk tidak di beritahu
bila hal tersebut menyakitkan , secara professional perawat mempunyai kewajiban tidak
melakukan yang merugikan pasien , dan desepsi mungkin mempunyai manfaat untuk
meningkatkan kerja sama pasien.
Selanjutnya, kejujuran tidak hanya berimplikasi bahwa perawat harus berkata jujur,
namun juga membutuhkan adanya sikap positif dalam memberikan informasi yang
berhubungan dengan situasi klien. Kadang hal ini dapat menimbulkan masalah bagi perawat
dan menekankan pentingnya penghargaan atau pendekatan kelompok bagi perawatan
kesehatan. Misalnya, seorang pemuda menanyakan informasi kepada perawat mengenai obat
yang akan dibutuhkannya setelah transplantasi jantung. Perawat menimbang efek samping
nedikasi dan perubahan pola hidupnya yang dikaitkan dengan progam penggunaan obat
kronis serta menjawab pernyataan klien dengan jujur, memberikan seluruh informasi yang
relavan, meskipun klien mungkin memilih untuk memindahkan namanya dari daftar
transplantasi. Perawat juga harus mendiskusikan keuntungan dari transplantasi tersebut.
Beberapa dokter mungkin menganggap tindakan perawat ini sebagai ikut campur dalam
hubungan antara dokter dari klien. Dalam prinsip kejujuran, pengajaran dan pelindungan
klien. Dalam prinsip kejujuran, pengajaran dan pelindungan klien dalam situasi ini harus
dilakukan dengan menggunakan kelompok. Hal-hal yang di identifikasi oleh perawat harus
diajukan dalam diskusi oleh klien dan tim perawatan kesehatan.
Kerahasiaan adalah prinsip etika dasar yang menjamin kemandirian klien. Perawat
menghindari pembicaraan mengenai kondisi klien dengan siapapun yang tidak secara
langsung terlibat dalam keperawatan klien. Konflik kewajiban mungkin akan muncul etika
seorang klien memilih untuk merahasiakan informasi tertentu yang dapat membahayakan
klien atau orang lain. Misalnya seorang klien AIDS mungkin memilih untuk tidak
memberitahu anggota keluarganya. Jika anggota keluarganya menanggung perawatan klien
perawat mungkin merasa bahwa mereka memiliki hak untuk diberitahu. Prinsip kejujuran
mnegarahkan perawat dalam mendorong klien untuk berbagi informasi mengenai penyakit
mereka. Prinsip kerahasiaan membantu perawat memahami implikasi serius dari pemberian
informasi rahasia dan keinginan klien yang kompeten.
Prinsip kesetiaan (keyakinan) menyatakan bahwa perawat harus memegang janji yang
dibuatnya pada klien. Ketika seseorang jujur dan memegang janji yang dibuatnya, rasa

percaya yang sangat penting dalam hubungan perawat-klien akan terbentuk.ketika klien dan
keluarga tidak dapat bergantung pada perawat untuk menjalankan perjanjian tersebut. Mereka
berada pada risiko.
C. Berkata secara jujur melawan berkata bohong
Contoh permasalahan disini adalah seorang perawat yang mendapati teman kerjanya
menggunakan narkotika .dalam posisi ini perawat tersebut berada pada masalah apakah ia
mengatakan hal ini secara terbuka atau diam , karena diancam akan dibuka rahasia yang
dimiliki nya , bila melaporkan pada orang lain.

D.

Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah

agama ,politik ,ekonomi ,dan ideologi.


Beberapa permasalahan yang dapat diangkat sebagai contoh adalah seorang pasien
yang memilih penghapusan dosa dari pada berobat ke dokter .kampanye anti roko demi
keselamatan bertentangan dengan kebijakan ekonomi . alokasi dana untuk penelitian militer
lebih besar dari pada dana penelitian kesehatan .

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berkata Jujur adalah dalam konteks berkata jujur (truth telling), ada suatu istilah yang
disebut desepsi, berasal dari kata deceive yang berarti membuat orang percaya terhadap suatu

hal yang tidak benar, meniru atau membohongi. Desepsi meliputi berkata bohong,
mengingkari atau menolak, tidak memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak
sesuai dengan pertanyaan atau tidak memberikan penjelasan sewaktu informasi dibutuhkan.
Berkata bohong merupakan tindakan desepsi yang paling dramatis karena dalam
tindakan ini seseorang di tuntut untuk membenarkan sesuatu yang di yakini salah. Salah satu
contoh tindakan depsesi adalah perawat memberikan obat plasebo dan tidak memberi tahu
pasien tentang obat apa yang sebenarnya diberikan tersebut .

B. Saran
Saran kami sampaikan setelah melihat kesimpulan adalah :
1. Mahasiswa sebaiknya saat komunikasi menggunakan dengan pertanyaan terbuka.
2. Sebaiknya dosen memberikan motivasi terhadap mahasiswa untuk selalu berusaha
dalam menyelesaikan makalah ini.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan atas terselesaikannya
makalah ini dengan judul Etika Keperawatan terapan berkata jujur bohong yang
bertentangan dengan falsafah agama.

Pada kesempatan ini , kami menyampaikan bahwa makalah ini disusun sebagai salah
satu syarat dalam penugasan mata pelajaran Etika Keperawatan oleh dosen kepada kami.
Kami juga menyadari , bahwa atas berkat dan anugrah Tuhan Yang Maha Esa serta
bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
tugas ini dalam bentuk makalah tepat pada waktunya.
Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf atas
segala kekurangan tersebut dan kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan tanpa bantuan
mereka kami tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bu Hana Hariani Silalahi, S.Kep

Purwakarta, februari 2014

Kelompok 8

DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I

: PENDAHULUAN

BAB II

A.

Latar Belakang

B.

Tujuan Penulisan

C.

Metode Penulisan

D.

Sistematika Penulisan

: TINJAUAN TEORI
A.

Pengertian Etika

B.

Pengertian Berkata Jujur

C.

Contoh Berkata secara jujur melawan berkata bohong

D.

BAB III

: PENUTUP
A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai