Anda di halaman 1dari 4

DESKRIPSI DAN ANALISIS JURNAL

1.1 Deskripsi Umum


Judul : Malpraktik dalam Kebidanan: Studi Retrospektif di
Negara Turki
Penulis : Burcu Tuncer Yilmaz, Sultan Alan dan Melike
Ozturk
Publikasi : HEALTH SCIENCES QUARTERLY
(https://doi.org/10.26900/hsq.2.1.01)
Pengkaji :
Tanggal Pengkajian : 23-24 Mei 2023
1.2 Deskripsi Konten
1) What (apa)
Jurnal ini berjudul : Malpraktik dalam Kebidanan: Studi Retrospektif di Negara Turki

2) Who (siapa)
Peneliti dari jurnal ini adalah: Burcu Tuncer Yilmaz, Sultan Alan dan Melike Ozturk
3) When (kapan)
Dipublikasikan pada 27 Desember 2022
4) Where (dimana)
 Penelitian ini dilakukan di Turki
 Dipublikasikan di HEALTH SCIENCES QUARTERLY
(https://doi.org/10.26900/hsq.2.1.01)
1.3 Latar Belakang Penelitian
Kegagalan medis atau malpraktek di bidang Kesehatan khususnya ibu dan anak
bisa langsung mempengaruhi kesehatan masyarakat. Terlebih bidan memiliki peran
tambahan seperti aturan yang harus dilaksanakan dengan standar praktek profesional,
meningkatkan layanan, dan memperbarui pengetahuan mereka tentang organisasi
hukum dan profesi. Berdasarkan ebuah studi tentang Gündoğmuş et al. berdasarkan
catatan Dewan Tertinggi Kesehatan antara 1993 dan 1998, bidan tanggung jawab
yang besar dengan 52% di 59 medis percobaan malpraktik.
Selain itu hal paling umum kesalahan yang sering terjadi yaitu
ketidakmampuan dalam mengevaluasi masalah dan komplikasi yang terkait dengan

1
kehamilan dan tidak melaporkan masalah ini kepada dokter secara tepat waktu,
pelaksanaan yang tidak tepat praktek selama persalinan (menggunakan vakum
ekstraktor, episiotomi yang salah), dan menggunakan atauoksitosin overdosis. Dalam
sebuah penelitian yang secara retrospektif memeriksa 30 kasus malpraktik di
Mahkamah Agung antara tahun 1978 dan 2006 di Turki, kasus yang berkaitan
dengan bidang kebidanan dan ginekologi menempati urutan kedua setelah bedah
cabang.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Beigi et al. permohonan gugatan
atas tuduhan malpraktik yang diajukan dalam periode 5 tahun di lembaga forensik
Iran kedokteran, 32% dari 66 kasus malpraktik terkait kepada bidan. Berdasarkan
hasil penelitian Angelini dan Greenwald memeriksa 65 tuntutan hukum tertutup pada
tahun 2005 terkait dengan perawat-bidan dan mengidentifikasi bahwa bidan adalah
terdakwa di lebih dari 60% persidangan.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahun, pandangan, pengalaman
dan pengamatan bidan tentang malpraktik.
1.5 Metodelogi Penelitian
a) Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu Chi Square dengan tahap signifikan
α=0,05
b) Sampel
Sampel penelitian adalah 75 Bidan yang bekerja di tiga Rumah Sakit di pusat
Kota Turki di bangsal persalinan dan nifas. Sampel dipilih berdasarkan kriteria
kriteria yang ada.
c) Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan tehnik wawancara
secara langsung dengan beberapa indicator dalam pertanyaan kuesioner, seperti:
profesionalisme seorang bidan, pengetahuan dan pandangan bidan tentang
malpraktek serta pengamatan dan pengalaman terkait unutuk malpraktik dan
indicator terakhir terkait dengan identifikasi pengalaman bidan dalam kegagalan
media yang pernah dilakukan.
d) Analisis data
Analisis data menggunakan Chi-Square dengan taraf signifikan α=0,05.

2
1.6 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa usia rata-rata bidan adalah 36
tahun, sebanyak 32% bidan lulusan D3, sebanyak 45,3% bidan bekerja di ruang
bersalin dan 54,7% bekerja di bangsal pasca melahirkan. Sebanyak 70,7% bidan
bekerja di rumah sakit > 10 tahun dan shif kerja pagi dan siang sebanyak 84%.
Berdasarkan analisis uji chy square diketahui bahwa variable umur, Pendidikan,
ruang kerja, jam kerja, lama kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kejadian malpraktik yang dilakukan oleh bidan di pusat kota Turki, diman nilai p
value < 0,05 dan shif kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan.
Hampir setengan bidan yang berpartisipasi dalam penelitian ini tidak memiliki
pengetahuan tentang konsep malpraktik yang sering terjadi pada kalangan Kesehatan
khususnya seorang bidan. Tingkat kesadaran bidan yang tinggi tentang konsep
malpraktik membuat bidan mematuhi akan etika kebidanan dan janji bidan yang
telah di ucapkan saat menjadi seorang bidan serta hal tersebut didukung dengan lama
kerja bidan pada instansi tertentu sehingga paham akan aturan atau etika yang
berlaku saat menjadi bidan.
Alasan dari malpraktik dapat terjadi yaitu adanya faktor ketidakmampuan
professional, ketika adanya etika kebidanan yang seharusnya dijalankan namun
dengan ketidakprofesional dalam bekerja etika tersebut tidak dijalankan. Akibatnya
timbul lah kelalaian, kecerobohan, ketidakmampuan dalam memberikan tindakan
secara prpfesional. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian Oztun mengenai
alas an kesalahan medis yang dilakukan di klinik ginekologi, sebanyak 47,4% bidan
dan perawat telah melakukan tindakan medis yang salah karena masalah pribadi
(kecerobohan, kelalaian, kurangnya pengetahuan dan tidak paham dengan prosedur
tindakan yang akan dilakukan) dan sebanyak 32,2% kesalahan medis karena alas an
kelembagaan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat peneliti terdahulu dapat disimpulkan
bahwa kesalahan medis yang paling umum praktik bidan pada masa antenatal
meninggalkan benda asing di dalam vagina selama episiotomy. Selain itu praktik
medis yang lainnya yaitu pada periode antenatal seperti kerusakan estetika jaringan
akibat untuk episiotomi yang salah, gangguan episiotomy jahitan, dan cedera bayi
baru lahir karena kemungkinan luka tusuk. Meninggalkan benda asing di dalamnya
tubuh pasien adalah situasi yang sebagian besar dialami oleh perawat ruang operasi
dan semua staf kesehatan melakukan praktik invasif.

3
Dalam studi multisenter mereka, Ozata dan Altunkan telah mengidentifikasi
bahwa kesalahan paling umum dari petugas kesehatan meninggalkan benda asing di
dalam tubuh pasien. Praktek yang umum yang sering dilakukan oleh bidan salah
dalam mengidektifikasi tanda vital, kesalahan pengobatan pada ibu, mengidentifikasi
anamnesis dari pasien dan cedera dari bayi karena kesalahan pengobatan.
Oleh karena itu, sebagai seorang professional dibidangnya khususnya bidang
Kesehatan, senantiasa menjalankan etika atau aturan yang ada di setiap profesi
masing-masing. Aturan yang telah ada dan harus dijalankan mempunyai dampai
negatif dan positif masing-masing dan tentunya pun akan mendapatkan reward untuk
seorang tenaga Kesehatan yang professional, menjalankan tugas sesuai dengan SOP
dan dampak negative tentunya akan mendapat punishment jika seorang profesi
melanggar etika kebidanan yang ada dan tidak berperilaku professional yang
menjalankan tugasnya serta dampak paling buruk yang akan terjadi jika melanggar
etika seperti melakukan malpraktik akan ditangguhkan lisensinya. Di Indonesia hal
ini di atur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan.

1.7 Kesimpulan
Dalam penelitian ini, temuan terkait dengan pengetahuan dan pendapat bidan
serta pengamatan dan pengalaman yang mereka peroleh sepanjang karir profesional
mereka tentang Tindakan medis yang salah dan malpraktik tidak diperoleh dan
kaitannya peraturan legislatif. Bidan telah menyatakan bahwa alasan paling umum
untuk malpraktik adalah kurangnya pengalaman profesional dan ketidakmampuan,
kecerobohan, dan kurangnya perhatian dan peduli. Bidan seharusnya dilatih untuk
mengetahui jenis-jenis malpraktik berkaitan dengan jenis klinik tempat mereka
bekerja dan mereka harus diperingatkan terhadap kesalahan saat praktik.

Anda mungkin juga menyukai