Anda di halaman 1dari 19

PSIKOLOGI

Disusun Oleh
Saskia Aleisya Safrini
NPM 1926030026

Dosen Pengampu :
Metha Fahriani, SST., M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2020
PENDAHULUAN

Adaptasi adalah suatu cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Selain itu, adaptasi merupakan salah satu persyaratan penting bagi
terciptanya kesehatan jiwa dan mental individu dan merupakan pertahanan yang bawa sejak
lahir atau diperoleh dari hasil belajar dan pengalaman. Penyesuaian atau adaptasi tidak hanya
dapat dilakukan oleh orang dewasa namun bayi pun dapat beradaptasi. Meski adaptasi bayi
satu dengan bayi yang lain pasti akan berbeda.

Psikologi (dari bahasa yunani kuno; psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa /mental. Psikologi tidak mempelajari
jiwa/mental ini secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetai psikologi membatasi pada
manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau
kegiatannya, sehinggaa psikologi dapat di definisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental. Jadi, pengertian psikologi secara harfiah adalah
ilmu tentang jiwa

Istilah psikologi digunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsaan jerman
yang bernama Philip melanccthon pada 1530. Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak
digunakan lagi sejak 1878 yang diperoleh oleh J.B. Watson sebagai ilmu yang mempelajari
perilaku karena ilmu pengetahuan menghendaki objeknya dapat diamati, dicatat, dan diukur,
jiwa dipandang terlalu abstrak,dan jiwa hanyalah salah satu aspek kehidupan.
PEMBAHASAN

I. Proses Adaptasi Psikologi Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupan

Adaptasi merupakan suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk


bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, dengan suatu tujuan untuk bertahan
hidup.
a) Tahapan Proses Adaptasi
1. Adaptif
Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki daya upaya untuk dapat
menyesuaikan diri, baik secara aktif maupun pasif. Seseorang aktif
melakukan penyesuaian diri bila terganggu keseimbangannya, yaitu antara
kebutuhan dan emenuhan. Untuk itu ia akan merespon dari tidak seimbang
menjadi seimbang. Bentuk ketidakseimbangan yang dapat muncul yaitu:
bimbang/ragu, gelisah, cemas, kecewa, frustasi, pertentangan (conflict),
dan sebagainya. Penyesuaian diri seseorang dengan lingkungannya
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: jenis kelamin, umur,
motivasi, pengalam, serta kemampuan dalam mengatasi masalah. Dua
bentuk ketidakseimbangan yang perlu mendapat perhatian yaitu Frustasi
dan konflik.

 Frustasi

Ada beberapa faktor penyebab frustasi. Pada umumnya frustasi dapat


disebabkan karena:

a.Tertundanya pencapaian tujuan seseorang untuk sementara, atau


untuk waktu yang tidak menentu.

b.Sesuatu yang menghambat apa yang sedang dilakukan.

 Konflik

Konflik (pertentangan) dapat muncul apabila terjadi ketidak


seimbangan dalam diri individu. Salah satu contoh: ‘Seseorang
dihadapkan pada beberapa pilihan yang harus dipilih satu, atau
beberapa diantaranya’. Seseorang yang mengalami konflik dan tidak
segera diatasi, dapat menimbulkan gangguan perilaku.

2. Maladaptif
Maladaptif adalah gangguan dengan berbagai tingkat keparahan (Stuart
dan Sundeen, 1998). Mal adaptif terdiri dari manipulasi, impulsif dan
narkisisme. sosial diatas, menarik diri termasuk dalam transisi antara
respon adaptif dengan maladaptif sehingga individu cenderung berfikir ke
arah negatif. Faktor yang mempengaruhi antara lain:
 Faktor Perkembangan
 Faktor Biologis
 Faktor sosiokultural Isolasi sosial

b) Proses Adaptasi Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya


1. Bayi

Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyusuaian radikal.


Meskipun rentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat
kelahiran. Bayi neonatal harus melakukan empat penyusuaian pokok
sebelum mereka dapat melanjutkan perkembangan mereka.
Penyesuaian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
• Perubahansuhu.
• Bernapasan
• Mengisap danmenelan.
• Pembuangan
Pada mulanya bayi mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan kehidupan pascanatal. Beberapa mugkin mengalami kesulitan
dalam penyesuaian dengan perubahan dan menderita dalam
penyesuaian dengan perubahan suhu dan menderita dengan salesma
teng dapat berkembang menjadi pneumonia. Bayi yang lain mengalami
kesulitan dalam bernapas dan harus di beri oksigen.
Tiga indikasi umum tentang kesulitan penyesuaian pada kehidupan
setelah kelahiran antara lain, Berkurang berat badan, Perilaku yang
tidak teratur, Kematian bayi.
2. Balita
Pada masa ini anak kelihatan berperilaku agresif, membrontak,
menentang keinginan orang lain. khususnya orang tua. Sebenarnya
pada masa ini adalah masa dimana anak mempelajari dasar-dasar
perilaku sosial untuk persiapan penyesuaian diri pada masa
selanjutnya. Masa ini di sebut juga sebagai usia menjajah, dimana anak
belajar menguasai dan mengendalikan lingkungan. Salah satu caranya
untuk menjelajahi lingkungan ialah dengan sering bertanya kepada
orang-orang terdekatnya. Anak-anak pada usia ini juga sering meniru
tindakan dan pembicaraan orang lain.
3. Usia Sekolah

Anak-anak pada masa ini harus menjalani tugas-tugas perkembangan


yakni, Belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa, membentuk
sikap sehat mengenai dirinya sendiri, belajar bergaul denagn teman-
teman sebaya, belajar peranan jenis yang sesuai dengan jensisnya,
membentuk keterampilan dasar: membaca, menelis, dan berhitung.
Membentuk konsep- konsep yang perlu untuk sehari-hari, membentuk
hati nurani, nilai normal dan sikap sosial, memeproleh kebebasan
pribadi, membentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok sosial
dan lembaga-lembaga(Marmi & Margiyati,2013). Selain itu juga pada
masa anak-anak ada fase yang di namakan perkembangan emosi, fase
ini merupakan peranan yang sangat penting dalam perkembangan
anak.
4. Remaja
Kelompok anak tanggung memungkinkan terbentuknya persahabatan
yang mendalam dan identifikasi dengan anggota sejenis yang dipilh,
meningkatkan cara berfikir kritis, pengendalian emosi dan kesediaan
bertanggung jawab terlebih terlihat melalui perbuatan atau tindakan.
Prestasi sekolah penting bagi mereka, karena mereka ingin
mengembangkan hasil usahanya(Marmi & Margiyati, 2013).
Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja adalah datangnya
haid pertama yang dinamakan menarche. Secara tradisi, menarche
dianggap sebagai sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang
mengalaminya dianggap sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-
tugas sebagai wanita dewasa, dan siap dinikahkan. Pada usia ini tubuh
wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai memproduksi
hormone-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhn dan
perkembangan system reproduksi.

II. Proses Adaptasi Psikologi Pada Anak Sesuai Tahap Perkembangan


a) Keadaan Psikologi Bayi dan Anak
Perkembangan bayi mencakup kemampuan perseptual, motoric,
kognitif dan keterampila social. Pertumbuhan dan perkembangan setiap bayi
tentu tidak selalu seragam.
1. Usia lahir hingga 1 bulan (0-1bulan)
 Mata beum bisa focus, tapi sudah belajar mengenali wajah dalam jarak
dekat.
 Dapat menirukan dalam menjulurkan lidah atau membuka mulut.
 Memejamkan mata atau berkedip saat ada cahaya yang kuat dan akan
menutup matanya bila terlalu banyak rangsangan cahaya yang masuk,
 menangis bearti membutuhkan sesuatu seperti asi,ganti popok,
ketenangan atau belaian.
2. Usia 1 bulan
 Penglihatan cukup jelas dalam jarak 8 hingga 12 inchi, akan
memandang wajah ibu saat disusui
 Gerakan, dalam ha menggengam dan mengayun masih bersifat reflex
 Meski tidur lebih dari setengah hari, tapi pelan pelan mulai banyak
tidur malam hari dari siang hari
 Senyuman pertama mungkin akan muncul di usia ini
 Menangis lebih banyak terjadi saat usia 6 minggu
3. Usia 2 bulan
 Mulai mengenal wajah wajah yang berbeda
 Dapat memegang benda dalam beberapa detik sebelum benda itu
terlepas
 Sudah mampu menoleh bila ada suara yang dating dari arah kiri atau
kanan
 Masih perlu tiga atau empat kali tidur siang, dan terbangun pada malam
hari untuk minum susu atau makan.
 Dalam hal minum susu mungkin bervariasi dari 6 hingga 10 kali sehari
4. Usia 3 bulan
 Gampang dan spontan dalam tersenyum
 Dapat memegang benda dan mengayunkanya
 Menjadi sangat asyik dengan tangan dan jari jarinya
 Akan mengikuti gerak dan arah gerakan benda
 Ketika tengkurap, sudah dapat mengangkat kepalanya dan bersandar pada
bahunya
5. Usia 4 bulan
 Dapat menglihat ke penjuru ruangan
 Dapat berguling dengan atau tanpa bantuan
 Memukul mukul air dan menendang nendang untuk kesengana saat
sedang dimandikan
 Dapat mulai menahan kepala secara tegak
 Mulai berekperimen dengan mengoceh
 Bisa mendengarkan music
 Mulai tumbuh gigi
6. Usia 5 bulan
 Mengenali anggota anggota keluarga dengan baik
 Akan mecondongkan dada untuk mengambil benda yang jatuh
 Mulai memegang benda, menggoyang goyangkan dan sering
mengekplorasi dengan mulut
 Dapat melihat keseluruhan ruangan
 Dapat menahan kepala secara tegak
7. Usia 6 bulan
 Sudah mampu duduk bila dibantu
 Dapat memutar tubuh dan menengokan kepala
 Bila belum ulai makan makanan padat, mulai saat ini bisa dimulai
 Kemungkinan bisa menambahkan konsonan pada saat mengoceh
8. Usia 7 bulan
 Memulai beberapa bentuk awal merangkak
 Memulai dapat mengangka tubuh untuk menuju kea rah posisi berdiri
 Gigi udah mulai terbentuk dan tumbuh di sebagian formasi
 Dapat mengenali nama sendiri dalam rangkaian kata kata
9. Usia 8 bulan
 Merangkak maju atau mundur, kadang sambal berpegangan pada suatu
benda
 Kemungkinan sudah dapat berdiri sambal bertopang pada sesuatu
 Sedikit motoric skill juga sudah berkembang seperti mengambil benda
kecil dengan cara menggenggamnya menggunakan ibu jari dan jari lainya
 Dapat mengingat kejadian yang baru lewat
 Mengerti bahwa mainan tidak hilang pada saat disembunyikan, paham
bahwa benda itu ada disuatu tempat tapi tidak tampak
 Menangis karena tidak sabar
10. Usia 10 bulan
 Belajar bertepuk tangan
 Belajar merembet atau mendaki sesuatu
 Memahami beberapa kata walaupun tidak bisa mengucapkanya
 Memahami ketinggian bahkan kadang takut dengan hal itu
 Ingin bermain didekat anda tetapi dalam prosesnya ingin mengeksplorasi
sendiri mainanya tersebut secara independent
 Tidur siang mungkin turun hingga hanya dua kali sehari
11. Usia 10 bulan
 Mampu berjalan bila anda memegang kedua tanganya
 Duduk dari posisi berdiri
 Kadang bergoyang atau melonjak lonjak ketika mendengan music
 Menjadikan semua peralatan rumah tangga sebagai mainan
 Takut terhadap tempat tempat aneh
12. Usia 11 bulan
 Merambat sepanjang furniture rumah tanpa bimbingan anda
 Bisa berjijit mengangkat tubuh diatas jari jari kaki
 Meloncat dan membungkuk
 Memahami bahwa benda kecil dapat masuk ketempat yang lebih besar
 Bisa membuat suara suara yang lebih bearti, termasuk menirukan irama
 Memahami kata jangan, tetapi belum dapat meletakanya dalam konteks
yang berbeda
13. Usia 12 bulan
 Segera akan berdiri dan berjalan sesaat sebelum ulang tahunya yang
pertama
 Akan menirukan tindakan tindakan seperti berbicara di telepon,
mendorong trolly belanja, menyapu lantai.
 Memahami lebih banyak kata kata yang kita ucapkan
 Kemungkinan menunjukan secara sementara prefensi kearah salah satu
orang tertentu
 Kadang menolak waktu untuk tidur baik siang ataupun malam
 Menunjukan kasih sayang dalam bentuk tersenyum, memeluk, mencium.

b). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologi

Perkembangan psikologis setiap individu sangat dipengaruhi oleh


beberapa factor, baik bersifat internal atau ekternal.

 Berikut bersifat internal:

a. Kecakapan dam keterampilan seorang anak

b. Harga diri

c. Presepsi seorang anak mengenai diri sendiri

d. Keinginan

 Factor ekternal

a. Adanyaorang terdekat yang dapat dipercayai

b. Cara orang tua mendidik dan membina anak

c. Jenis dan sifat pergaulan


d. Kelompok bermain dimana seorang anak bergabung

e. Keinginan

c) Masalah- Masalah Psikologi Yang Sering Terjadi Pada Anak


1. Ledakan Emosi
2. Kesulitan bersosialsasi
3. Kesulitan Berbicara

4. Kesulitan Membaca (Disleksia)

5. Kesulitan menulis (Disgrafia)

6. Kesulitan Menghitung (Diskalkulia)

7. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

8. Anak-anak Delinkuen
9. Autisme
10. Mengompol
11. Depresi
12. Berbohong

d) Kebutuhan Bimbingan Psikologis


Bimbingan psikologis ini biasanya diberikan kepada anak jika anak
tersebut dianggap mengalami gangguan. Namun untuk anak biasanya yang
dilakukan adalah memberikan bantuan bagi anak-anak yang mengalami
masalah. Jika anak mengalami masalah maka yang diberikan pengertian
adalah orangtua berupa konseling.
Pada anak yang lebih besar / remaja (pubertas) bimbingan psikologis
dapat diberikan secara langsung / individu bila dia datang kepada kita untuk
mendapatkan konseling. Namun yang sering terjadi dan lebih berhasil yaitu
dengan bimbingan kelompok karena kelompok lebih berhasil mendorong
untuk mengungkapkan perasaan atau masalahnya.

III. Perkembangan Psikologi Pada Anak


a) Perkembangan Anak Pada Masa Prasekolah
 Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan berkembangnya


kemampuan atau keterampilan motorik, baik yang kasar maupun yang lembut.
Fungsi utama dari bidang perkembangan fisik adalah terkait kemampuan anak
untuk bergerak dan mengendalikan bagian tubuhnya. Proses perbaikan
(refinement) perkembangan fisik terkait dengan kematangan pada otak,
masuknya input dari sistem sensorik, adanya peningkatan ukuran dan jumlah
urat otot, sistem syaraf yang sehat dan kesempatan yang diberikan untuk
berlatih. Pandangan psikolog masa kini memperlihatkan juga bahwa
lingkungan yaitu pengalaman, memainkan peran yang sangat penting dalam
timbulnya keterampilan motorik yang baru. (Desmita. 2005)

 Perkembangan intelektual
1.    Mampu berpikir dengan menggunakan simbol (symbolic function).
2.    Berpikirnya masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka meyakini apa
yang dilihatnya, dan hanya terfokus kepada satu atribut / dimensi terhadap
satu objek dalam waktu yang sama. cara berpikir mereka bersifat memusat
( centering ).
3.    Berpikirnya masih kaku tidak fleksibel. Cara berpikirnya berfokus
kepada keadaan awal atau akhir dari suatu transformasi, bukan kepada
transformasi itu sendiri yang mengantarai keadaan tersebut. Contohnya:
Anak mungkin memahami bahwa dia lebih tua dari adiknya, tetapi
mungkin tidak memahaminya, bahwa adiknya lebih muda dari dirinya.
4.    Anak sudah mulai mengerti dasar – dasar mengelompokkan sesuatu
atau dasar satu dimensi, seperti atas kesamaan warna, bentuk dan ukuran.
 Perkembangan Emosional
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu sebagai berikut.

1. Takut
2. Cemas
3. Marah
4. Cemburu
5. kegembiraan, kesenangan, kenikmatan,
 Perkembangan Bahasa
a. Masa ketiga ( 2,0 – 6,0 ) yang bercirikan
1) Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna.
2) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan, misalnya
burung pipit lebih kecil dari burung perkutut, anjing lebih besar dari
kucing.
b. Masa keempat ( 2,6 – 6,0 ) yang bercirikan
1) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak
kalimatnya.
2) Tingkat berpikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan
soal waktu – sebab akibat melalui pertanyaan – pertanyaan: kapan, ke
mana, mengapa, dan bagaimana
 Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh sosial psikologis
keluarganya. Apabila di lingkungan keluarga tecipta suasana yang harmonis,
saling memperhatikan, saling membantu ( bekerja sama ) dalam
menyelesaikan tugas – tugas keluarga atau anggota keluarga, terjalin
komunikasi antar anggota keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan aturan,
maka anak akan memiliki kemampuan, atau penyesuaian sosial dalam
berhubungan dengan orang lain.

 Perkembangan Bermain
Usia anak pra sekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena
setiap waktunya diisi dengan kegiatan bermain. Yang dimaksud dengan
kegiatan bermain disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan.

 Perkembangan Kepribadian
Aspek-aspek perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal-hal berikut.

1. Dependency & Self-Image


2. Initiative vs Guilt
 Perkembangan Moral
Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas
terhadap kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya).
 Perkembangan Kesadaran Beragama
Kesadaran beragama pada usia ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut.

1. Sikap keagamaannya bersifat reseptif (menerima) meskipun banyak


bertanya.
2. Pandangan ketuhanannya bersifat anthropormorph(dipersonifikasikan).
3. Penghayatan secara rohaniah masih superficial (belum mendalam)
meskipun mereka telah melakukan atau berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan ritual.

b) Perkembangan Anak Pada Masa Sekolah


 Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi
rangsangan intelektuan, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut
kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis
dan menghitung).

 Perkemankembangan Bahasa
Usia sekoalah dasar ini merupakan masa perkembangan pesatnya
kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary). Pada
awal masa ini, anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata, dan pada masa akhir
(usia11-12 tahun) telah dapat menguasai sekitar 50.000 kata.

 Perkembangan sosial
Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah dasar ditandai dengan
adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga juga dia mulai
membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas,
sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah tembah luas.

 Perkembangan Emosi
Emosi-emosi yang secara dialami pada tahap perkembangan usia
sekolah ini adalah marah, takut, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan
kegembiraan (rasa senagng, nikmat, atau bahagia).

 Perkembangan Moral
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar sah atau baik-
buruk) pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya, mungkin anak
tidak mengerti konsep moral ini, tetapi lambat laun anak akan memahaminya.
Usaha menanamkan konsep moral sejak usia dini (prasekolah) merupakan hal
yang seharusnya, karena informsi yang diterima anak mengenai benar- salah
atau baik-buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya di kemudian
hari.

 Perkembangan Penghayatan Keagamaan


Pada masa ini, perkembangan penghayatan keagamaan ditandai dengan
ciri-cirisebagai berikut:

i. Sikap keagamaan bersifat reseptif disertai pengertian.


ii. Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional
berdasarkan kaiadah-kaidah logika yang berpedoman pada indikator
alam semesta sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.
iii. Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan
kegiatan ritual diterimanya sebagai keharusan moral.
 Perkembagan Motorik
Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik
yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar
keterampilan yang berkaitan dengan motorik ini, seperti menulis,
menggambar, melukis, mengetik (komputer), berenamg, main bola, dan
atletik.

 Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum
memasuki masa remaja yang pertumbuhannya sangat cepat. Masa yang tenang
ini diperlukan oleh anak untuk belajar berbagai kemampuan akademik.

 Perkembangan Bicara
Anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi
dengan orang lain.

 Kegiatan Bermain
Permainan yang disukai cenderung kegiatan bermain yang dilakukan
secara kelompok, kecuali anak-anak yang kurang diterima di kelompoknya
dan cenderung memilih bermain sendiri.

 Usia 10-12
Pada usia 10-12 tahun, perhatian membaca puncaknya. Materi bacaan
semakin luas. Anak-anak laki menyenangi hal-hal yang sifatnya
menggemparkan, misterius, dan kisah-kisah pertualangan. Anak perempuan
menyenagi cerita kehidupan seputar rumah tangga.

c) Perkembangan Psikologi Pada Masa Pubertas


1. Tahap Perkembangan Remaja
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai
dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat Sullivan (1892-1949).
Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase.
Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar
melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi,
berkompromi dan kerjasama.

2. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja


 Perkembangan Biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa
pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta
kematangan sosial.

 Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget pemikiran operasional formal berlangsung antara


usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih
abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret.
Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk
memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya
penyesuaian diri biologis. Secara lebih lebih nyata mereka
mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. (Desmita. 2009)

3. Ciri-Ciri Masa Puber


Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai
oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas
dalam tahap-tahap lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber
(Desmita. 2009):

 Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih


 Masa Puber Adalah Periode yang Singkat

Meskipun masa puber relatif merupakan periode yang singkat


dalam rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:

 Tahap Prapuber, Tahap ini merupakan tumpang tindih dengan satu


atau dua tahun terakhir masa 3 kanak-kanak pada saat anak
dianggap sebagai “ prapuber”, yaitu bukanlah seorang anak tetapi
belum juga seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap pematangan.
 Tahap Puber, Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa
kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan
seksual muncul haid pada anak perempuan dan pengalaman akan
mimpi basah pertama kali di malam hari pada anak laki-laki.
 Tahap Pascapuber, Tahap ini bertumpang tindih denga tahun
pertama atau tahun kedua remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks
skunder telah berkembang baik dan organ-organ seks telah
berkembang dengan matang.
4. Kriteria Pubertas
Pubertas (puberty) ialah suatu periode dimana kematangan
kerangka dan seksual terjadi dengan pesat. Kriteria yang paling sering
digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan untuk memastikan
tahap Pubertas tertentu yang telah dicapai adalah menstruasi, basah malam
, bukti yang diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar X
dari perkembangan tulang. (Damaiyanti, 2008)

5. Perubahan Tubuh Pada Masa Puber


Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan
fisik penting di mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder.

 Perubahan ukuran tubuh


Di antara anak-anak perempuan,rata-rata peningkatan per tahun
dalam tahun sebelum haid adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa jua
terjadi 5 sampai 6 inci. Dua tahun sebelum menstrusi peningkatan rata-
rata adalah 2,5 inci. Jadi peningkatan keseluruhan selama dua tahun
sebelum menstrusi adalah 5,5 inci. Setelah menstrusi, tingkat
pertumbuhan menurun kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar
delapan belas tahun.

 Perubahan Proporsi Tubuh


Daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau kecil,
sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih
cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung,
kaki dan tangan. Barulah pada bagian akhir masa remaja seluruh
daerah tubuh mencpai ukuran dewasa, meskipun perubahan besar
terjadi sebelum masa puber usai.

 Ciri-ciri seks primer

Ciri-ciri seks primer ini ini berbeda antara anak laki-laki dan
anak perempuan. Bagi anak laki-laki, ciri-ciri seks primer yang sangat
penting ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat dari batang
kemaluan (penis) dan kantung kemaluan (scrotum), yang mulai terjadi
pada usia sekitar 12 tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis
dan 7 tahun untuk skrotum. Perubahan-perubahan pada ciri-ciri seks
primer pada pria ini sangat dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon
perangsang yang diproduksi oleh kelenjar bawah otak (pituitary gland).
Hormon perangsang pria ini merangsag testis, sehingga testis
menghasilkan hormon testosteron dan androgen serta spermatozoa.
Karena itu, kadang-kadang sekitar usia 12 tahun, anak laki-laki
kemungkinan untuk mengalami penyemburan air mani (ejaculation of
semen) mereka yang pertama atau yang dikenal dengan istilah “mimpi
basah”. Sementara itu, pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks
primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut
dengan manarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh
gadis. Terjadinya menstruasi yang pertama ini memberi petunjuk
bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan telah matang, sehingga
memungkinkan mereka untuk mengandung dan melahirkan anak.
(Hurlock., E.B. 2008)

 Perubahan ciri-ciri seks sekunder

Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak


langsung berhubungan dengan proses reproduksi, namun merupakan
tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.
KESIMPULAN

Adaptif adalah manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan, akan tetapi tidak
selalu manusia yang selalu berubah tetapi justru manusia yang harus mengubahnya.Manusia
sebagai mahkluk hidup mempunyai daya upaya untuk dapat menyesuaikan diri baik aktif
maupun pasif. Mal adaptif beberapa petunjuk yang dapat di gunakan untuk mendeteksi
adanya mal adaptif.

Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari
makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada
anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi
pada usia sekitar 12 tahun. Masa puber merupakan periode yang unik dan khusus yang
ditandai oleh perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-
tahap lain dalam rentang kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai