Anda di halaman 1dari 5

Asumsi-Asumsi Utama Imogene M.

King
1. Keperawatan: Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan
perawat yang selama pengkajian, pembuatan tujuan, dan menjalankannya, terjadi
transaksi dan tujuan yang akan dicapai.
2. Klien: King mengatakan bahwa klien adalah individu (sistem personal) atau
kelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa atau masalah
kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
3. Kesehatan: Menurut King, Kesehatan adalah kemampuan individu untuk melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang lazim; suatu pengalaman
hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerus terhadap stresor lingkungan
melalui penggunaan sumber-sumber yang optimum.
4. Lingkungan: King menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem sosial dalam
masyarakat; sistem sosial adalah kekuatan dinamis yang memengaruhi perilaku sosial,
integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti rumah sakit,klinik, lembaga komunitas, dan
industri.
Asumsi-Asumsi Teori Imogene King (Meleis, 1997):
Explicit:
1. Fokus dalam keperawatan adalah interaksi manusia dan lingkungan dengan tujuan
kesehatan untuk manusia.
2. Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan
kemampuan dalam bereaksi, menerima, mengontrol, mempunyai maksud-maksud
tertentu sesuai dengan hak dan respon yang dimilikinya serta berorientasi pada
tindakan dan waktu.
3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi-persepsi, tujuan-tujuan, kebutuhan, dan
nilai-nilai antara perawat - klien.
4. Klien memiliki hak azazi dalam menerima informasi, berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh kehidupan, kesehatan, dan pelayanan
kesehatan namun klien juga berhak untuk menolaknya.
5. Pertanggung jawaban dalam pelayanan keperawatan pada individu mencakup semua
aspek termasuk dalam keputusan memberi informasi.
6. Tidak jarang terjadi perbedaan tujuan antara pemberi dan penerima pelayanan
kesehatan.
Implicit:
1. Klien ingin berpartisipasi aktif dalam proses perawatan.
2. Klien secara sadar, aktif dan mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
Pengkajian 
1. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa
pengetahuan khusus dan keterampilan sedangkan klien membawa pengetahuan
tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
2. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah
Tingkat tumbuh kembang, Pandangan tentang diri sendiri, Persepsi yang merupakan
dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan, Pola komunikasi
diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
dan Sosialisasi
Diagnosa Keperawatan 
1. Dibuat setelah melakukan pengkajian. 
2. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
3. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa
keperawatan.
Perencanaan
1. Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan. 
2. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut
dilakukan.
3. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan
membuat keputusan.
4. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut
serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
Implementasi
1. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual untuk mencapai
tujuan.
2. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas tentang
pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan (Perry & Potter, 2005).
Contoh Kasus:
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya ke UGD RS. B keluhan
nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya seperti tertusuk, sesak nafas, RR: 38 x/mnt,
bibir dan kuku (aliran perifer) terlihat sianosis. Kapleri refill>3 detik. Lama nyeri dada
kurang lebih 20 – 30 menit. Tn. X mengatakan ia sering mengalami mudah lelah, nyeri pada
dada kirinya saat beraktifitas yang berat seperti mengangkat beras dan barang – barang, dan
sesak. Namun ia tidak pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk dengan pekerjaannya
sebagai pedagang sembako, selain itu istri dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa
beliau menderita penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X tidak pernah terlihat sering
mengalami nyeri dada saat di rumah.
Pengkajian:
Pengkajian meliputi: Persepsi, peran, pertumbuhan dan perkembangan, ruang, waktu,
komunikasi, interaks, transaksi, stress dan koping.
Persepsi
1. Bagaimana perasaan anda tentang kesehatan diri anda secara keseluruhan? 
2. Bagaimana perasaan anda tentang nyeri dada yang anda rasakan?
3. Apakah anda tahu penyebab dari nyeri dada anda?
4. Apakah anda pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada anda?
5. Apakah anda pernah terpikirkan bahwa anda menderita penyakit yangserius?
Peran
1. Bagaimaa penyakit dapat berefek untuk peran kehidupan anda?
2. Bagaimana peran keluarga anda setelah anda memiliki penyakit MCI?
3. Bagaimana anda melakukan peran anda setelah anda menderita MCI?
4. Apakah menurut anda perawat dan dokter telah meakuan perannya?
Transaksi
1. Informasi apa yang dan perawat berikan untuk informasi yang berhubungan untuk
penyakit anda? 
2. Perawatan seperti apa yang anda inginkan?
3. Apakah anda merasakan penting bila perawat mendiskusikan dengan anda setiap kan
memberikan asuhan keperawatan?
4. Bagaimana perawaan anda ketika dokter dan perawat berdiskusi mengenai proses
perawatan?
Stress dan Koping
1. Apakah penyakit anda membuat anda stress?
2. Bagaimana anda berperilaku ketika anda mengalami stress?
3. Apakah anda menginginkan seseorang memotivasi anda ketika anda stress?
4. Apakah nyeri dada membuat anda stress?
Komunikasi
1. Ketika anda memiliki masalah apakah anda menceritakan pada keluargaanda? 
2. Apakah dokter dan perawat memberikan informasi mengenai penyakit anda?
3. Apakah anda mengerti anda menderita penyakit apa?
4. Observasi proses komunikasi, ekspresi wajahnya, kontak matanya?
Ruang
1. Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri dada? 
2. Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada?
3. Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
4. Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di rumahsakit?
Waktu
1. Apakah anda sering mengalami nyeri dada? 
2. Kapan anda mengalami nyeri dada pertama kali?
3. Apakah nyeri dada anda meberi efek kepada setiap aktivitas anda?
4. Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu menemani anda?
Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Apa pengalaman anda dalam menangani nyeri dada? 
2. Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan bagaimana
hasilnya?
3. Apakah aktivitas yang anda lakukan sebelum terkena penyakit Myocard Infarct?
Interaksi
1. Apakah anda sering berinteraksi dengan keluarga anda?
2. Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda?
3. Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat dan dokter?
4. Apakah anda merasa nyaman dengan interaksi pasien lain diruang rawat anda?
Diri sendiri
1. Apakah anda merupakan manusia yang memiliki inisiatif? 
2. Apakah perasan anda ketika anda menderita penykit MCI?
3. Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah anda sendiri?aksi-reaksi
antara perawat-klien
Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidak seimbangan suplai oksigen miokard dengan
kebutuhan tubuh.
3. Ansietas b/d perubahan kesehatan-status sosial-ekonomi ancaman kematian.
4. defisiensi pengetahuan b/d kurang pajanan
Perencanaan
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasi respon
verbal, nonverbal yang bersifat individual sehingga perlu digambarkan secara rinci untuk
mengevaluasi keberhasilan penanganan respon nyeri akut pada pasien MCI, Intoleransi
aktivitas (pembatasan aktivitas) dapat dikaitkan dengan teori King, mewakili keadaan diri
klien terhadap stress dan koping pasien, dan bagaimana kita menyeting ruangan, waktu untuk
interaksi, transaksi, peran pasien dalam menjalani aktivitasnya sehari –  hari di rumah sakit
Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan kepada pasien
untuk melakukan aktivitas dengan kegiatan interaksi, transaksi, peran pasien dalam menjalani
aktivitasnya sehari – hari. Lakukan Pendidikan Kesehatan terhadap pasien MCI dalam proses
interaksi, transaksi, peran pasien untuk menjalani aktivitasnya sehari – hari. Yang mana
dalam hal ini dapat mencegah timbulnya nyeri dada kembali. Dengan pengembangan
pengkajian dan menerapkannya pada penegakkan diagnosa, pemberian informasi pada setiap
intervensi, implementasi keperawatan dan evaluasi hasil, maka pencapaian tujuan pasien
dapat dicapai.

Anda mungkin juga menyukai