Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi
Manajemen
Perilaku Biaya

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka

02
Ekonomi dan Akuntansi – S1 MK… 1) Dini Verdania Latif, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA.
Bisnis 2) Dr. Andry Arifian R, S.E., M.Si., Ak., CA.
3) Dr. Evi Octavia, S.E., M.M., Ak., CA.
4) Dr. Rima Rachmawati, S.E., M.Si., Ak., CA
5) Hj. Shinta Dewi Herawati, S.E., M.M., Ak., C.A.

Abstract Kompetensi
Perilaku biaya menggambarkan Mahasiswa mengetahui apa yang
apakah biaya berubah jika terjadi dimaksud denga perilaku biaya, dan
perubahan pada keluaran. Biaya dapat mengetahui kategori biaya
bereaksi terhadap perubahan berdasarkan perilaku biaya dan
keluaran dengan berbagai cara, yang menganalisis perilaku biaya tersebut
dapat dikategorikan sebagai biaya
variabel, biaya tetap, dan biaya
campuran (semi variabel)
2.1 DEFINISI BIAYA DAN PERILAKU BIAYA

Biaya adalah pengorbanan finansial yang dilakukan perusahaan untuk membeli atau
memproduksi sesuatu. Biaya dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan dan
nilai persediaan akhir. Biaya ini penting untuk persiapan laporan keuangan eksternal, yaitu
laporan laba rugi dan neraca. Biaya yang dilaporkan pada pernyataan ini diatur menurut
fungsi, yaitu biaya produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok penjualan), biaya
pemasaran, dan biaya administrasi

Namun, pengelompokan fungsional tersebut tidak membantu sama sekali untuk


penganggaran, pengendalian , dan pembuatan keputusan Untuk tujuan ini, perusahaan perlu
memahami perilaku biaya.

Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah jika terjadi
perubahan pada keluaran. Biaya bereaksi terhadap perubahan keluaran dengan berbagai cara,
yang dapat dikategorikan sebagai biaya variabel, biaya tetap, dan biaya campuran (semi
variabel)

2.2 BIAYA VARIABEL

Biaya variabel adalah biaya yang berubah berubah sebagai respons terhadap penggerak biaya
(cost driver). Misalnya, penggerak biaya umum adalah jumlah unit yang diproduksi. Unit
yang diproduksi merupakan penggerak biaya untuk bahan langsung; semakin banyak unit
yang diproduksi, semakin banyak bahan langsung yang dibutuhkan.

Misalkan pabrik memproduksi topi dan setiap satu topi membutuhkan dua m2 kain, dengan
biaya $ 1 per m2. Pembuatan 100 topi membutuhkan 200 m2 kain (100 topi × 2 m2 per topi),
sehingga besarnya biaya adalah $ 200 (200 m2 × $ 1).

Perubahan cost driver selalu menghasilkan perubahan yang sesuai dengan total biaya.
Misalnya, peusahaan berencana untuk memproduksi sebanyak 150 topi. Hal ini berarti
meningkatkan cost driver sebesar 50 persen (150- 100/100) menyebabkan biaya variabel
total meningkat sebesar 50 persen biaya dan akan menjadi $ 300 ($ 200 + [0,5 × $ 200]).

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Gambar 2.1 menunjukkan hubungan antara jumlah topi yang diproduksi denga total biaya
variabel

Gambar 2.1 Grafik Biaya Variabel Total

Biaya variabel per unit menggambarkan hubungan antara jumlah cost driver (jumlah unit
yang diproduksi) dan biaya variabel total. Untuk menghitung biaya variabel per unit, adalah
dengan membagi total biaya variabel dengan unit yang diproduksi:

Biaya variabel per unit tidak berubah meskipun volume produksi berubah. Biaya variabel per
unit bahan langsung yang dibutuhkan untuk membuat topi adalah $ 2 per unit. Saat
perusahaan meningkatkan produksi dari 100 topi menjadi 150, biaya variabel per unit tetap
sebesar $ 2. Hubungan ini digambarkan pada grafik 2.2

Grafik 2.2. Grafik Biaya Variabel per unit

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Biaya variabel merupakan biaya yang dapat dihindari (avoidable cost). Biaya yang dapat
dihindari adalah biaya tidak perlu dikeluarkan jika perusahaan tidak lagi melakukan suatu
aktivitas. Contohnya jika perusahaan tidak lagi memproduksi maka biaya bahan dan tenaga
kerja tidak perlu dikeluarkan, jumlah biaya variabel akan sama dengan nol.

2.3 BIAYA TETAP

Tidak seperti biaya variabel total, biaya tetap total tetap sama meskipun terdapat perubahan
aktivitas. Misalnya, sebuah pabrik mungkin perlu membayar sejumlah pajak properti dan gaji
supervisor. Sebagai contoh perusahaan membayar gaji supervisor sebesar $ 100.000 per
tahun. Jika perusahaan memproduksi 80.000 atau 120.000 unit - Perusahaan membayar
jumlah gaji yang sama sebesar $ 100.000. Grafik 2.3 menggambarkan grafik biaya tetap.

Grafik 2.3. Grafik Biaya Tetap Total

Di sisi lain, biaya tetap per unit menurun seiring dengan perubahan aktivitas. Lebih banyak
unit yang diproduksi, semakin rendah biaya tetap per unit. Gambar 2.4 mengilustrasikan
hubungan ini. Jika perusahaan memproduksi 20.000 unit, maka biaya tetap untuk satu unit
sama dengan $ 5 ($ 100.000 ÷ 20.000 unit). Namun, jika perusahaan menjual 200.000 unit,
biaya tetap per unit turun menjadi $ 0,50 ($ 100.000 ÷ 200.000 unit).

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Jumlah unit yang diproduksi

Grafik 2.4. Grafik Biaya Tetap per unit

Biaya tetap dapat merupakan biaya yang dapat dihindarkan (avoidable cost) dan biaya tidak
terhindarkan (unavoidable cost). Biaya yang dapat dihindari adalah biaya tidak perlu
dikeluarkan jika perusahaan tidak lagi melakukan suatu aktivitas. Sedangkan biaya yang tidak
terhindarkan adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak melakukan
aktivitas. Sebagai contoh, perusahaan melakukan aktivitas produksi dengan menggunakan
mesin dan menyewa gedung, sehingga biaya tetap akan terdiri dari biaya penyusutan dan
biaya sewa gedung. Biaya penyusutan merupakan biaya tetap tidak terhindarkan , sedangkan
biaya sewa gedung merupakan biaya tetap terhindarkan.

2.4 BIAYA CAMPURAN (BIAYA SEMI VARIABEL)

Banyak biaya mengandung komponen variabel dan tetap. Biaya ini disebut campuran atau
semi variabel. Adanya komponen biaya tetap menyebabkan perubahan biaya secara
keseluruhan tidak berbanding lurus dengan perubahan aktivitas.

Biaya campuran dapat dinyatakan dalam persamaan matematik, sebagai berikut :


Y = a + bX
Y = Biaya campuran
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel/unit

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
X = jumlah cost driver

Sebagai ilustrasi, asumsikan Butler's Car Wash memiliki kontrak untuk suplai airnya yang
menyediakan biaya meteran bulanan tetap sebesar $ 1.000, ditambah $ 3 per seribu galon
penggunaan. Di bawah ini adalah tabel dan grafik yang menggambarkan tagihan air (total
biaya) potensial Butler, sesuai dengan galon yang digunakan:

Grafik 2.5. Grafik Total Biaya Tagihan Air

Contoh pada perusahaan Butler di atas, telah memberikan informasi yang lengkap mengenai
komponen biaya variabel dan biaya tetapnya. Bagaimana jika informasi yang diketahui hanya
biaya totalnya saja, bisakah perusahaan memperkirakan biaya tetap dan biaya variabelnya?

2.5 METODE UNTUK MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI


KOMPONEN BIAYA TETAP DAN VARIABEL

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Seringkali satu-satunya informasi yang tersedia adalah biaya total suatu kegiatan dan ukuran
penggunaan aktivitas. Misalnya, sistem akuntansi mencatat biaya aktivitas set up untuk
periode tertentu dan jumlah jam set up yang disediakan selama periode itu. Komponen total
biaya perawatan tetap dan variabel tidak diungkapkan oleh catatan akuntansi.

Terdapat tiga metode yang banyak digunakan untuk memisahkan biaya campuran menjadi
komponen biaya tetap dan komponen variabel: metode tinggi-rendah, metode scaterplot, dan
metode kuadrat terkecil. Setiap metode menggunakan asumsi bahwa hubungan biaya
tersebut merupakan hubungan yang linier.

CONTOH 1
Asumsikan bahwa catatan akuntansi pabrik mengungkapkan biaya set up dan jam set up
selama lima bulan terakhir, sebagai berikut:

2.5.1 METODE TINGGI RENDAH

Untuk menggambarkan suatu grafik dibutuhkan minimal dua titik. Metode tinggi-rendah
adalah metode penentuan persamaan garis lurus dengan memilih dua titik (titik tinggi dan
rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter intersep dan kemiringan.

Titik tertinggi diartikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas yang tertinggi.
Titik rendah didefinisikan sebagai titik dengan keluaran atau tingkat aktivitas terendah.
Rumus untuk menentukan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah:

atau

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Untuk Contoh 1, titik tertingginya adalah 500 jam set up dengan biaya $ 3.750. Titik
terendahnya adalah 100 jam set up dengan biaya $ 1.000.

Biaya variabel per unit = ($ 3.750 - $ 1.000)/(500-100) = $ 6,875


Biaya tetap = $ 3.750 – ( $ 6,875 x 500) = $ 312,5
Kemudian dapat ditentukan rumus untuk menghitung total biaya , sebagai berikut :
Total biaya = $ 312,5 + ($ 6,875 x jam set up)

Rumus tersebut dapat membantu manajer untuk mengestimasi biaya. Sebagai contoh jika
pada bulan Juni diperkirakan terdapat 350 jam set up, maka estimasi biaya nya adalah :
Total biaya = $ 312.5 + ($ 6,875 x 350) = $ 2.718,75

Metode tinggi-rendah memiliki keunggulan objektivitas. Artinya, jika terdapat dua orang
menggunakan metode tinggi-rendah pada kumpulan data tertentu akan menghasilkan jawaban
yang sama. Selain itu, metode tinggi-rendah memungkinkan seorang manajer untuk segera
mengetahui hubungan biaya hanya menggunakan dua titik data. Kelemahan metode ini
adalah tidak akurat, karena dua buah titik tersebut tidak dapat mewakili kondisi yang
sebenarnya.

2.5.2 METODE SCATER PLOT

Metode scatterplot merupakan metode penentuan persamaan garis dengan cara memplot data
pada grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode sebar adalah membuat plot titik
data sehingga hubungan antara biaya set up dan tingkat aktivitas bisa dilihat. Plot ini disebut
sebagai grafik sebar (scattergraph) dan ditunjukkan pada Gambar 3.6 . Sumbu vertikal
adalah total biaya set up , dan sumbu horizontal adalah jumlah jam set up.

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Scattergraph dapat membantu memberikan wawasan tentang hubungan antara biaya dan
penggunaan aktivitas. Grafik sebar memungkinkan seseorang untuk secara visual membuat
garis fungsi yang sesuai.

Dengan asumsi bahwa pilihan garis yang paling pas adalah yang melewati titi1 dan 3. Titik 1
merupakan titik dengan biaya total sebesar $ 1.000 dan jam set up sebesar 100. Titik 3, biaya
total berjumlah $ 2.250 dan jam set up adalah 300. Maka besarnya biaya variabel
(menggunakan rumus seperti metode tinggi rendah) adalah :

Biaya variabel per unit = ($ 2.250 - $ 1.000) / (300 – 100) = $ 6,25


Biaya tetap = $ 2.250 – (300 x $ 6,26) = $ 375
Sehingga , fungsi biaya total adalah :
Biaya total = $ 375 + ($ 6,25 x Jam set up)

Jika manajer mengestimasi dalam bulan Juni akan terdapat 350 jam set up maka biaya
totalnya adalah :
Biaya total = $ 375 + ( $ 6,25 x 350) = $ 2.562,5

Kelemahan metode ini adalah kuranngya obyektivitas karena adanya kemungkinan tidak
akuratnya dalam pemilihan garis yang sesuai. Seseorang mungkin memutuskan bahwa garis
yang paling pas adalah yang melewati poin 1 dan 3, lainnya, mungkin memutuskan bahwa
garis tersebut harus melewati poin 2 dan 4, atau poin 1 dan 5.

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Keuntungan signifikan dari metode sebar adalah memungkinkan kita untuk melihat data
secara visual dalam grafik.

2.5.3 METODE KUADRAT TERKECIL

Metode kuadrat terkecil merupakan metode yang paling akurat dan andal untuk membagi
biaya campuran perusahaan menjadi komponen biaya tetap dan variabel, karena metode ini
memperhitungkan semua titik data yang diplot pada grafik di semua tingkat aktivitas yang
secara teoritis menggambarkan garis regresi yang paling sesuai.

Metode ini mengasumsikan bahwa tingkat aktivitas bervariasi di sepanjang sumbu x dan
biaya bervariasi di sepanjang sumbu y. Persamaan berikut mewakili garis biaya yang
dibutuhkan:

Penggunaan metode kuadrat terkecil untuk contoh 1 :


Untuk menghitung nilai a dan b, perlu dibuat tabel sebagai berikut :
X y X2 XY
100 1.000 10.000 100.000
200 1.250 40.000 250.000
300 2.250 90.000 675.000
400 2.500 160.000 1.000.000
500 3.750 250.000 1.875.000
2
∑x = 1500 ∑ y = 10.750 ∑x = 550.000 ∑XY = 3.900.000

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
b = ( ( 5 x 3.900.000) – (1500 x 10.750))/ ( (5 x 550.000) - 15002)) = $ 6,75
a = ((10.750 – 6,75(1500))/5 = 125

Persamaan fungsi total biaya adalah sebagai berikut :


Y = $ 125 + ( $ 6,75 x jam set up)

Garis total biaya yang terbentuk dengan menggunaka metode kuadrat terkecil disebut dengan
yang menunjukkan deviasi yang terkecil.

‘20 Akuntansi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai