Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari makhluk yang lain, karena dibekali hati, akal, dan pikiran. Membudaya adalah suatu kebiasaan/budaya yang sering dilakukan dan dianggap wajar.
Poespowardoyo(1977) mengatakan bahwa hidup membudaya merupakan ciri khas
kehidupan makhluk manusia. Kebudayaan merupakan ciptaan manusia yang berlangsung dalam kehidupan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi, yaitu proses pengambilalihan kebudayaan dalam arti membudayakan manusia.
Manusia memiliki hak istimewa
- “Berkuasa atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, atas ternak dan seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” - Diberi kemampuan mengolah realitas sebagaimana yang terberikan dihadapannya. - Hak manusia pada dasarnya berakar oleh penciptaan oleh Allah. Pada mulanya, manusia di tempatkan dalam kondisi eksistensi serupa dan segambar dengan Allah. (Bahasa Latin : Imago dei) Karya Penciptaan Tuhan atas Manusia sebagai “IMAGO DEI” (Bersegambaran denganNya): - Manusia memiliki (diberi oleh khalik) kebebasan dalam menjalankan kehidupan - Manusia ditempatkan dalam kondisi eksistensial berkesegambaran dengan Sang Penciptanya. - Manusia sebagai Patner eksistensialNya dan diposisikan dalam relasi dialogis denganNya. Sehingga pada hakekatnya, Manusia diberi kemampuan dan kesempatan untuk mentaati perintah-perintahNya. Segala sesuatu yang dipikirkan, dan dikerjakan dalam kegiatan membudayanya, harus dapat dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Sebagai Pribadi, Manusia selalu mengedepankan hak-hak asasinya : - Ingin merasa berharga. - Berkeinginan selalu berhasil dalam hidup. - Berkeinginan dihormati, dihargai dan disenangi oleh sesamanya. - Menolak diperlakukan sebagai benda atau sebagai alat, karena merasa sebagai makhluk yang punya kehormatan yang mampu menbedakan mana yang baik dan yang buruk. Hidup manusia berlangsung dengan melalui proses-proses kehidupan (imanesi), tetapi selalu juga muncul kemampuan darinya untuk memberi penilaian serta melakukan perubahan (transendensi). Kebudayaan sebagai ketegangan antara imanesi dan tansedensi dapat dipandang sebagai ciri khas istimewa kehidupan manusia.
Metode Memahami Hakekat Manusia
- Untuk melihat hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk membudaya di gunakan Metode “Fenomenologi” - Fenomenologi: uraian atau percakapan tentang fenomenon (sesuatu yang nampak, yang terlihat karena bercahaya, bersinar; “gejala), uraian tentang sesuatu yang sedang menggejala atau menampakkan diri (Drijarkara, 1966:122) - Metode fenomenologi bertujuan untuk memperoleh pengertian yang benar, yang sedalam-dalamnya, yang menangkap realitas menurut tuntutan realitas itu sendiri
Unsur-Unsur Esensial Manusia Membudaya
Koentjaraningrat (1990 : 203 – 204) menyebutkan ada 7 unsur universal budaya, dalam cahaya fenomenologi, yang digolongkan sebagai sistem dalam kegiatan kehidupan manusia : -Bahasa -Pengetahuan -Peralatan hidup -Mata pencaharian hidup -Organisasi sosial -Religi -Kesenian
Sumber : Buku Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) oleh Pamerdi Giri Wiloso,Dkk. SATYA WACANA UNIVERSITY PRESS 2016