Anda di halaman 1dari 2

Video Edukasi Tata cara Isolasi Mandiri

LATAR BELAKANG

Di Indonesia, jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19 terus bertambah. Agar tingkat
penyebarannya tidak semakin parah, pemerintah menyarankan masyakarat untuk tetap berada di
rumah dan menerapkan protokol isolasi mandiri, terutama bagi yang mengalami gejala COVID-19.

Protokol isolasi mandiri dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi penularan COVID-19.
Pasalnya, virus Corona mudah sekali menyebar dan dapat menyebabkan gejala yang berat dan berakibat
fatal.

Protokol ini tidak diperuntukkan bagi semua orang. Berikut adalah orang-orang yang disarankan untuk
melakukan protokol isolasi mandiri:

1. Memiliki salah satu dari gejala COVID-19 yang ringan, seperti batuk, demam, atau sakit
tenggorokan yang bisa diatasi di rumah, dan tidak memiliki penyakit penyerta, seperti penyakit
jantung, diabetes, hipertensi, atau penyakit paru yang kronis
2. Tinggal dengan orang yang memiliki gejala COVID-19
3. Telah menjalani rapid test COVID-19 dan hasilnya positif, namun tidak mengalami gejala atau
jika hasil rapid test COVID-19 negatif dan menunggu pemeriksaan lanjutan
4. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di daerah yang endemis COVID-19 (baik di dalam
maupun di luar negeri) dalam 14 hari terakhir

PERMASALAHAN

Edukasi mengenai tata cara melakukan isolasi mandiri dirasa perlu dilakukan secara tersturktur. Dimulai
dari perumusan media yang sesuai dengan kondisi pandemi, dimana tatap muka langsung tidak
memungkinkan. Pemanfaatan media daring dirasa perlu di optimalkan untuk menjangkau masyarakat di
indonesia dan di wilayah kerja Puskesmas Srandakan pada khususnya.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Metode edukasi yang di pilih adalah menggunakan media video. Hal ini dilakukan dengan
mempertimbangkan efektivitas komunikasi tatap muka yang di rekam sedemikian rupa sehingga meski
komunkasi dilakukan secara daring, namun tetap mempertahankan aspek penting dari komunikasi
langsung yaitu tatap muka dengan lawan bicara. Media video juga memungkinkan adanya ilustrasi
mengenai topik yang di bahas, sehingga memudahkan pendengar untuk memahami maksud dari
narasumber.

PELAKSANAAN

Setelah materi video selesai di rekam. Edukasi melalui grup aplikasi pesan Whats app dilakukan untuk
menjangkau berbagai kalanagan di wilayah kerja Puskesmas Srandakan. Setelah menyaksikan video
tercipta diskusi yang dinamis antar masyarakat, maupun anatara masyarakat dengan penyedia layanan
kesehatan di Puskesmas Srandakan. Semua permasalahan dan pertanyaan yang muncul terkait isolasi
mandiri dan COVID 19 juga dibahas bersama dalam forum forum grup Whatss app tersebut.

MONITORING & EVALUASI


Pemahaman masyarakat terkait isolasi mandiri di evaluasi secara rutin dengan membuka komunikasi
secara berkala di grup grup whats app yang ada di masyakarat Srandakan. Pelaksanaan isolasi mandiri
bagi para warga yang di wajibkan melaksanakan isolasi juga turut di pantau oleh kader kader yang
tersebar di wilayah kerja Puskesmas Srandakan. Bagi masyakarat yang di anggap belum mampu
melaksanakan isolasi mandiri sesuai dengan protokol yang baik dan benar, akan di lakukan edukasi
personal via daring dengan memanfaatkan media video yang telah di persiapkan untuk mencapai
pemahaman yang komprehensif dari warga tersebut terkait topik isolasi mandiri.

Anda mungkin juga menyukai