Anda di halaman 1dari 2

Headlight tester

Headlight tester adalah merupakan salah satu alat uji kendaraan bermotor. Alat ini
berfungsi sebagai alat untuk mengukur intensitas cahaya dan sebagai alat untuk mengetahui
penyimpangan lampu utama kendaraan bermotor baik penyimpangan ke atas,bawah dan
penyimpangan ke kanan maupun ke kiri.

. Dasar hukum penggunaan alat ini adalah

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan:

· pasal 70 (Daya Pancar Dan Arah Sinar Lampu Utama) Daya pancar dan arah sinar lampu
utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf g meliputi:

a. daya pancar lampu utama lebih dari atau sama dengan 12.000 (dua belas ribu) candela;

b. arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0˚34’ (nol derajat tiga puluh empat menit) ke kanan
dan 1˚09’ (satu derajat nol sembilan menit) ke kiri dengan pemasangan lampu dalam posisi
yang tidak melebihi 1,3% (persen) dari selisih antara ketinggian arah sinar lampu pada saat
tanpa muatan dan pada saat bermuatan.

Adapun komponen-komponen dalam headlight tester antara lain

a. Lensa

Berfungsi untuk meneruskan cahaya kendaraan bermotor menuju ke cermin untuk di


pantulkan ke photocell

b. Cermin

Berfungsi untuk memantulkan sinar dari lensa menuju ke photocell.

Ketika cermin ini kotor maka sinar yang di pantulkan ke photocell akan mempengaruhi
hasil dari intesitas cahaya yang di baca oleh opesarional amplifiernya.

c. Photocell

Berfungsi untuk menyerap cahaya yang masuk. Cahaya yang masuk ini di pantulkan
dari cermin ketika cermin mendapatkan sinar. Maka dari itu headlight tester tidak boleh di
tempatkan pada ruangan yang terbuka apalagi langsung terkena cahaya matahari.

Pada photocell ini bila ada cahaya yang masukn kuat, maka teganagn yang di hasilkan
besar. Tegangan ini di bangkitka oleh OM (operasional amplifier).
d. Operasional Amplifier

Operasioanal amplifier berfungsi untuk menguatkan tegangan yang masuk dari photocell
setelah ada cahya yang masuk di photocell.

Setelah tegangan yang masuk di Operasional Amplifier, tegangan tersebut di tampilkan


ke indikator untuk memperoleh intensitas cahayanya serta apakah ada penyimpangan kanan,
kiri dan penyimpangan atas serta bawahnya

Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari headlight tester ini adalah ketika ada sinar cahaya yang masuk maka
sinar tersebut di teruskan ke lensa kemudian dari lensa di pantulkan oleh cermin ke photocell.
Di dalam photocell sinar tersebut di serap kemudian di bangkitkan menjadi tegangan oleh OM
(operasional amplifier) lalu di tampilkan oleh indikator.

Cahaya yang masuk dalam OM (Operasional amplifier) tersebut di tampilkan dalam


bentuk intensitas cahaya serta apakah ada penyimpangan dari lampu kendaraan bermotor yang
tidak simetris terhadap titik fokus headlight tester

Kesimpulan

Headlight sangat penting untuk penerangan jalan terutama di malam hari,maka dari itu
dibutuhkan alat untuk pengujiannya yaitu headlight tester yang dapat menguji itensitas cahaya

Pengujian headlight sangat penting agar tidak merugikan pengendara lain dan dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai