Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI GANGGUAN HALUSINASI

DISUSUN OLEH

CHANDRA WIJAKSANA PUTRA,S.KEP 1114901200320

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DARUL AZHAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

BATULICIN

2021

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI GANGGUAN HALUSINASI
A. Topik
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat pada sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai tujuan terapi (Keliat, 2015).
Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa
adalah gangguan sensori persepsi: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi
adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita pasien antara lain
klien asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya
(Maramis, 2015).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Maramis, 2015).

B. Tujuan
Tujuan Khusus :
1) Sesi 3 Halusinasi : cara minum obat .
a. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara minum obat
b. Pasien mampu menyebutkan nama Obat
c. Pasien mampu menyebutkan warna obat
d. Pasien mampu menyebutkan dosis obat
e. Pasien menyebutkan keuntungan dan kerugian minum obat
C. Definisi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan terapi pengobatan
ketika pasien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang
memenuhi persyaratan tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar
diri peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiga
nya (Maramis, 2015).
Terapi Aktivitas Kelompok dibagi sesuai dengan kebutuhan yaitu,
stimulasi sensoris, orientasi realita dan sosialisasi. Terapi Aktivitas Kelompok
dibagi empat yaitu, terapi aktivitas kelompok stimuslasi kognitif/persepsi,
Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi sensori, Terapi Aktivitas Kelompok
Realita, dan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (Maramis, 2015).
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada
pasien dengan gangguan jiwa. Halusinasi juga dapat didefinisikan sebagai
terganggunya persepsi sensori seseorang, dimana tidak tidak terdapat
stimulus. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal dan rangsangan eksternal. Pasien memberi
pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata
(Kusumawati, 2010).

D. Komponen Kelompok
Pasien dengan diagnosa keperawatan Halusinasi sebanyak 3 orang
dengan cadangan 2 orang.

E. Indikasi
1. Pasien dengan diagnosa keperawatan halusinasi
2. Pasien yang sudah kooperatif
3. Pasien yang mampu berbicara secara koheren
4. Pasien yang memilki emosi yang stabil
F. Media dan alat
1. Spidol
2. HVS
3. Karton
4. Name tag

G. Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan menjelaskan nama, warna, dosis, keuntungan dan kerugian
obat

H. Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 19-04-2021
Jam : 09.00
Tempat : Ruang Subadra

P P

O F

Keterangan Gambar
L : Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
I. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas :
a. Memimpin jalannya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok
2. Fasilitator
Tugas :
Memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalan terapi.
3. Observer
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya kegiatan
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
4. Pasien
1. Kriteria pasien
1) Pasien yang mengikuti dengan kooperatif
2) Peserta yang mampu berbicara secara koheren
3) Peserta yang memilki emosi yang stabil
2. Susunan Pelaksanaan
1) Susunan perawat pelaksaan TAK
a. Leader : Chandra wijaksana putra
b. Fasilitator :
c. Observer :
2) Pasien Peserta TAK sebagai berikut :
NO NAMA MASALAH KETERANGAN
KEPERAWATAN
1. Ny. R Halusinasi Peserta
2. Halusinasi Peserta
3. Halusinasi Peserta
4. Halusinasi Cadangan

J. Tata tertib dan antisipasi masalah


1. Tata tertib pelaksanaan
a. Pasien bersedia mengikuti kegiatan TAK
b. Pasien wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai
c. Pasien berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi
d. Pasien tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan TAK berlangsung
e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, pasien
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelang dipersilahkan oleh
pembimbing
f. Pasien dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
g. Jika ingin ijin ke toilet pasien mengangkat tangan dan harus disetujui
oleh Leader
h. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
1) Apabila ada pasien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada
saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil
adalah: mempersiapkan pasien cadangan yang telah diseleksi sesuai
dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
2) Apabila dalam pelaksanan dalam anggota kelompok ada yang tidak
mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila masih tidak kooperatif
maka dikeluarkan dari kegiatan.

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI


Sesi 3 : Dengan Cara Minum Obat
A. Tujuan
1. Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara minum obat
2. Pasien mampu menyebutkan nama Obat
3. Pasien mampu menyebutkan warna obat
4. Pasien mampu menyebutkan dosis obat
5. Pasien menyebutkan keuntungan dan kerugian minum obat

B. Setting
1. Terapi dan pasien duduk bersama dalam lingkaran
2. Pasien berada diruangan Subadra

C. Alat
1. Spidol
2. HVS
3. Karton
4. Name Tag
5. Bola Kertas

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan menjelaskan nama, warna, dosis, keuntungan dan kerugian
obat
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih pasien yang memiliki gangguan halusinasi yang sudah
kooperatif.
b. Membuat kontrak dengan pasien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada pasien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
c) Menanyakan nama dan panggilan semua pasien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan pasien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal gangguan halusinasi
yang biasa dilakukan
b) Menjelaskan aturan main berikut.
1) Jika ada pasien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 15-20 menit.
3) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja

a) Leader mendiskusikan kegiatan yang akan dikerjakan: yaitu mengenal


Nama Obat, Warna, Dosis, Keuntungan Obat.
b) Bernyanyi bersama dengan lagu Cicak Di Dinding sambil memutar
kertas yang dijadikan bola, yang akan dicontohkan oleh fasilitator
dimana yang mendapatkan bola terakhir harus menyebutkan nama,
dosis, keuntungan dan kekurangan obat, kemudian selanjutnya di
teruskan oleh pasien.
c) Leader meminta pasien untuk menjelaskan nama obat, dosis, warna
dan keuntungan obat.
d) Beri pujian kepada pasien yang melakukan dengan baik.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.
b) Memberikan reinforcement positif terhadap perilaku pasien yang
positif.
b. Tindak lanjut
a) Menganjurkan pasien menilai dan mengevaluasi jika terjadi
penyebab halusinasi, yaitu tanda jika terjadi penyebab halusinasi,
yaitu tanda dan gejala; halusinasi dan akibatnya yang belum
diceritakan.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan yang akan datang dilain pertemuan.
2. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.
3. Dokumentasi kegiatan

F. Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi gangguan halusinasi Sesi 3, kemampuan
yang diharapkan adalah mampu mengontrol halusinasi menggunakan obat
yaitu dengan mengetahui nama obat, mengetahui warna, mengetahui dosis
obat, mengetahui keuntungan dan kerugian obat. Formulir evaluasi sebagai
berikut.
Sesi 3 : TAK
Stimulasi persepsi halusinasi

Kemampuan mengenal Obat

No Nama Nama Obat Memberi tanggapan tentang


Warna obat Dosis obat Keuntungan
Pasien
dan
kerugian
obat
1. Ny. R

2.

3.

4.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama pasien
2. Untuk setiap pasien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui nama
obat, warna, dosis, kentungan dan kerugian obat. Beri nilai (3) jika pasien
mampu, nilai (2) jika pasien mampu dengan bantuan, nilai (1) jika pasien
tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap pasien. Contoh : pasien mengikuti sesi 3, TAK
stimulasi persepsi gangguan halusinasi. Pasien mampu mengontrol halusinasi
menggunakan obat dengan mengetahui nama obat, mengetahui warna obat,
mengetahui dosis obat, serta mengetahui keuntungan dan kerugian obat. Anjurkan
pasein mengingat dan menyampaikan apa saja yang sudah didapatkan setelah
mengikuti TAK.
LAPORAN HASIL TAK HALUSINASI SESI 3

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (Tak) Halusinasi


Diruang Perawatan Khusus Pria Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum

Struktur Kelompok
Sesi 3
L : Leader (Chandra Wijaksana Putra)

O : Observer ()

F : Fasilitator ()

Peserta : Ny. R

Evaluasi Struktur
Sesi 3
.

Evaluasi Proses
Sesi 3

Evaluasi Hasil
Sesi 3
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(TAK) HALUSINASI DIRUANG PERAWATAN KHUSUS PRIA RUMAH
SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM

SESI 1: TAK
STIMULASI HALUSINASI
Kemampuan menyebutkan obat
N Nama klien Menyebutkan Menyebutkan Menyebutka Menyebut
o Nama Obat Warna Obat n keuntungan
Dosis Obat dan
kerugian
obat
1 Ny. R

Keterangan :
Nilai 3 : Pasien Mampu
Nilai 2 : Pasien Mampu Dengan Bantuan
Nilai 1 : Pasien Tidak Mampu

Kesimpulan yang didapatkan disesi 3 TAK Halusinasi:

Anda mungkin juga menyukai