Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen


Kode Mata Kuliah : EKSI 4416
Nama Mahasiswa/i : Andlea Yanto Novitasary
NIM : 042404004

1. Jelaskan cara mengendalikan persediaan dan berikan contohnya!


Jawab:
Dalam proses pengelolaan persediannya, organisasi perlu menghitung dan mengorganisasikan
secara tepat penggunaan persediaan agar kegiatan produksi berjalan dengan efisien.
Pengorganisasian persediaan dimulai dari tahap pembelian, pemroduksian, pengiriman
sampai penyimpanannya. Pengorganisasian yang dilakukan contohnya meliputi berikut ini:
a. Pengorganisasian pembelian bahan baku, salah satunya dilakukan dengan cara
menghitung secara tepat bahan baku yang dibutuhkan. Dengan perhitungan secara tepat,
diharapkan tidak terjadi ketidakefisienan pembelian bahan baku dengan pembelian yang
berlebih. Di samping itu kekurangan dalam pembelian bahan baku juga dapat
mengakibatkan proses produksi tidak efisien. Ketidakefisienan yang dapat terjadi dari
kedua kejadian tersebut dapat berkaitan dengan masalah waktu, biaya, personil pelaksana,
dan faktor-faktor lainnya.
b. Pada proses pemroduksian (pembuatan) juga perlu dilakukan pengendalian berkaitan
dengan pelaksanaan manajemen persediaan. Proses pembuatan produk sebaiknya
didahului dengan perencanaan produksi yang matang, sehingga hal ini dapat
meminimalisir terjadinya proses produksi yang tidak efisien mengakibatkan banyak
tersisanya material-material sisa produksi yang masih dapat dimanfaatkan. Proses
produksi juga sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan aktual, agar tidak terjadinya
penumpukan stok persediaan di gudang.
c. Pengiriman persediaan sedapat mungkin dilakukan pada saat yang tepat ketika material
tersebut sudah dibutuhkan, tidak terlampau terlalu cepat dan tidak terlambat. Ketepatan
pengiriman meningkatkan nilai manfaat atas barang yang dikirimkan. Di samping itu
masalah keamanan pengiriman barang juga perlu diperhatikan, risiko yang mungkin bisa
timbul pada saat proses pengiriman barang diantaranya risiko kerusakan dan pencurian.
d. Pengelolaan penyimpanan persediaan juga perlu dilakukan agar barang yang dimiliki
dapat terjaga kualitas serta kuantitasnya dari risiko kesalahan dan kecurangan yang dapat
mengganggu keberadaan persediaan.

2. Mengapa inovasi melalui penelitian dan pengembangan penting?


Jawab:
Karena inovasi dilakukan untuk mempertahankan maupun mengembangkan prestasi yang
sudah dimiliki, di samping itu inovasi juga dilakukan unutk menghindari dampak-dampak
buruk yang dapat ditimbulkan dari stagnasi proses yang monoton. Pada kaitannya dengan
kegiatan pemroduksian produk, inovasi bertujuan untuk melakukan pengembangan atas
produk yang dihasilkan. Upaya inovasi dilakukan untuk menghasilkan produk baru,
melakukan modifikasi produk, maupun membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan
efisien. Kondisi persaingan yang semakin ketat pada berbagai lini organisasi membuat proses
inovasi menjadi sebuah hal wajib untuk dilakukan agar organisasi dapat bersaing dengan para
pesaingnya, baik itu organisasi bisnis maupun organisasi non-bisnis. Upaya inovasi harus
dilakukan secara terstruktur dan sistematis, agar manfaat dari proses inovasi dapat diperoleh
secara maksimal. Salah satu upaya utama untuk melakukan inovasi agar hasil yang diperoleh
dapat menjadi maksimal adalah dengan terlebih dahulu melakukan proses penelitian dan
pengembangan.

3. Jelaskan 4 bauran pemasaran dan berikan contohnya!


Jawab:
Bauran pemasaran menurut McCarthy, et al (2008) merupakan seperangkat alat pemasaran
yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran, terdiri dari berikut ini:
a. Produk (product). Produk bermakna sebagai sesuatu yang ditawarkan, baik berwujud fisik
maupun tidak, yang dapat ditawarkan kepada konsumen. Produk dihasilkan dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kebutuhan mengarah kepada
keperluan atas sesuatu yang dipenuhi. Seperti yang diketahui, kebutuhan dibagi menjadi
kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan-kebutuhan turunan lainnya.
Kebutuhan akan dipengaruhi atas fsktor lingkungan, waktu, kebiasaan, dan faktor lainnya.
Terkadang cara individu memandang individu lainnya dapat berbeda-beda. Konsep
lainnya mencakup keinginan, keinginan bermakna hasrat untuk mendapatkan atau
menghendaki sesuatu. Terkadang keinginan dan kebutuhan akan berbeda, dan terkadang
tidak jarang terjadi benturan antara apa yang perlu lebih diutamakan antara kebutuhan
dan keinginan. Kemampuan untuk menganalisis serta memahami kebutuhan dan
keinginan calon konsumen menjadi sesuatu yang sangat berharga, sehingga organisasi
dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memenuhi harapan serta keinginan calon
konsumen atas suatu produk. Sebagai contoh, seorang calon konsumen lebih berfokus
pada fungsionalitas produk, akan lebih tertarik untuk mengambil keputusan membeli suatu
produk alat komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhannya untuk mempermudah proses
komunikasi dengan pihak lain, dibandingkan alat komunikasi yang mempunyai berbagai
fungsi dan fitur tetapi tidak pernah ia butuhkan.
b. Harga (price). Harga merupakan komponen nilai jual atas suatu produk yang
mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan upaya atau biaya yang telah
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk, ditambah dengan tambahan nilai atas
manfaat dan kegunaan dari suatu produk. Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan
taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi
harga di antara berbagai kelompok konsumen. Tingkat harga dapat menjadi faktor
penggugur maupun pengambil keputusan atas jadi atau tidaknya konsumen membeli suatu
produk. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang telah memiliki kualitas produk, strategi
promosi, dan strategi penempatan yang baik mengalami kegagalan dalam menjual produk
disebabkan oleh kesalahan menentukan tingkat harga, yang mengakibatkan harga jual
produk menjadi tidak rasional.
c. Tempat (place). Tempat berkaitan dengan dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran
distribusi yang meungkinkan konsumen dapat dengan mudam memperoleh suatu produk.
Pemilihan tempat yang baik harus mengombinasikan berbagai dasar pertimbangan.
Beberapa aspek yang berkaitan dengan tempat seperti cara mengakses, ruang lingkup,
lokasi, transportasi, dan komponen lainnya yang tidak kalah penting. Di samping itu
terdapat pula dasar yang tidak boleh terlupakan, yaitu pertimbangan yang berkaitan
dengan manfaat yang dapat diperoleh serta biaya yang perlu dikeluarkan. Contohnya
adalah tingkat penjualan air minum mineral dalam kemasan di daerah yang beriklim panas
sewajarnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan di daerah yang beriklim
dingin.
d. Promosi (promotion). Promosi merupakan suatu upaya untuk memperkenalkan produk
kepada konsumen. Promosi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak
langsung. Inti dari kegiatan promosi yaitu proses komunikasi secara efektif. Makana yang
terkandung pada kegiatan komunikasi efektif dalam kaitannya dengan kegiatan
pemasaran, yaitu bagaimana organisasi dapat mengomunikasikan kelebihan-kelebihan
atas produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan serta keinginan konsumen sehingga
dapat memengaruhi pandangannya atas produk yang ditawarkan. Pada dasarnya organisasi
tidak harus mengadakan program promosi yang mewah, tetapi yang dibutuhkan adalah
makna dari kegiatan promosi yang dilakukan apakah dapat mempengaruhi calon
konsumen dalam mengambil keputusan atau tidak.

4. Jelaskan 4 bidang komunikasi bisnis dan berikan contohnya!


Jawab:
Empat bidang komunikasi bisnis yaitu:
a. Komunikasi bisnis ke konsumen (business to consumer – B2C)
Merupakan bentuk layanan penjualan organisasi secara langsung kepada konsumen
melalui proses transaksi barang atau jasa, dimana pemesanan dapat langsung dilakukan
oleh konsumen. Contoh: komunikasi bisnis antara bagian marketing atau sales penjualan
sebuah mobil yang melakukan komunikasi atau melakukan transaksi dengan calon
pelanggan yang ingin membeli mobil sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
b. Komunikasi bisnis ke bisnis (business to business – B2B)
Transaksi secara elektronik antara organisasi atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis
lainnya. Biasa disebut juga transaksi antar perushaan. Contoh: transaksi secara elektronik
yang dilakukan oleh kantor pusat kepada distributor atau kantor cabang yang tersebar di
berbagai kota.
c. Komunikasi konsumen ke konsumen. (consumer to consumer – C2C)
Transaksi elektronik yang dilakukan antarindividu, tanpa melalui institusi organisasi.
Contoh: konsumen menjual televisi bekas pakai langsung kepada konsumen lainnya tanpa
perantara organisasi bisnis lainnya.
d. Komunikasi konsumen ke bisnis (consumer to business – C2B)
Transaksi yang dilakukan individu dalam menjual produk barang atau jasa kepada
organisasi. Contoh: konsumen yang menjual mobilnya kepada toko yang melakukan
transaksi jual/beli mobil bekas.

Sumber:
BMP EKSI4416/Sistem Pengendalian Manajemen/Modul 7-8

Anda mungkin juga menyukai