Kode Mata Kuliah : EKSI 4416 Nama Mahasiswa/i : Andlea Yanto Novitasary NIM : 042404004
1. Jelaskan cara mengendalikan persediaan dan berikan contohnya!
Jawab: Dalam proses pengelolaan persediannya, organisasi perlu menghitung dan mengorganisasikan secara tepat penggunaan persediaan agar kegiatan produksi berjalan dengan efisien. Pengorganisasian persediaan dimulai dari tahap pembelian, pemroduksian, pengiriman sampai penyimpanannya. Pengorganisasian yang dilakukan contohnya meliputi berikut ini: a. Pengorganisasian pembelian bahan baku, salah satunya dilakukan dengan cara menghitung secara tepat bahan baku yang dibutuhkan. Dengan perhitungan secara tepat, diharapkan tidak terjadi ketidakefisienan pembelian bahan baku dengan pembelian yang berlebih. Di samping itu kekurangan dalam pembelian bahan baku juga dapat mengakibatkan proses produksi tidak efisien. Ketidakefisienan yang dapat terjadi dari kedua kejadian tersebut dapat berkaitan dengan masalah waktu, biaya, personil pelaksana, dan faktor-faktor lainnya. b. Pada proses pemroduksian (pembuatan) juga perlu dilakukan pengendalian berkaitan dengan pelaksanaan manajemen persediaan. Proses pembuatan produk sebaiknya didahului dengan perencanaan produksi yang matang, sehingga hal ini dapat meminimalisir terjadinya proses produksi yang tidak efisien mengakibatkan banyak tersisanya material-material sisa produksi yang masih dapat dimanfaatkan. Proses produksi juga sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan aktual, agar tidak terjadinya penumpukan stok persediaan di gudang. c. Pengiriman persediaan sedapat mungkin dilakukan pada saat yang tepat ketika material tersebut sudah dibutuhkan, tidak terlampau terlalu cepat dan tidak terlambat. Ketepatan pengiriman meningkatkan nilai manfaat atas barang yang dikirimkan. Di samping itu masalah keamanan pengiriman barang juga perlu diperhatikan, risiko yang mungkin bisa timbul pada saat proses pengiriman barang diantaranya risiko kerusakan dan pencurian. d. Pengelolaan penyimpanan persediaan juga perlu dilakukan agar barang yang dimiliki dapat terjaga kualitas serta kuantitasnya dari risiko kesalahan dan kecurangan yang dapat mengganggu keberadaan persediaan.
2. Mengapa inovasi melalui penelitian dan pengembangan penting?
Jawab: Karena inovasi dilakukan untuk mempertahankan maupun mengembangkan prestasi yang sudah dimiliki, di samping itu inovasi juga dilakukan unutk menghindari dampak-dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari stagnasi proses yang monoton. Pada kaitannya dengan kegiatan pemroduksian produk, inovasi bertujuan untuk melakukan pengembangan atas produk yang dihasilkan. Upaya inovasi dilakukan untuk menghasilkan produk baru, melakukan modifikasi produk, maupun membuat proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Kondisi persaingan yang semakin ketat pada berbagai lini organisasi membuat proses inovasi menjadi sebuah hal wajib untuk dilakukan agar organisasi dapat bersaing dengan para pesaingnya, baik itu organisasi bisnis maupun organisasi non-bisnis. Upaya inovasi harus dilakukan secara terstruktur dan sistematis, agar manfaat dari proses inovasi dapat diperoleh secara maksimal. Salah satu upaya utama untuk melakukan inovasi agar hasil yang diperoleh dapat menjadi maksimal adalah dengan terlebih dahulu melakukan proses penelitian dan pengembangan.
3. Jelaskan 4 bauran pemasaran dan berikan contohnya!
Jawab: Bauran pemasaran menurut McCarthy, et al (2008) merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran, terdiri dari berikut ini: a. Produk (product). Produk bermakna sebagai sesuatu yang ditawarkan, baik berwujud fisik maupun tidak, yang dapat ditawarkan kepada konsumen. Produk dihasilkan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kebutuhan mengarah kepada keperluan atas sesuatu yang dipenuhi. Seperti yang diketahui, kebutuhan dibagi menjadi kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan-kebutuhan turunan lainnya. Kebutuhan akan dipengaruhi atas fsktor lingkungan, waktu, kebiasaan, dan faktor lainnya. Terkadang cara individu memandang individu lainnya dapat berbeda-beda. Konsep lainnya mencakup keinginan, keinginan bermakna hasrat untuk mendapatkan atau menghendaki sesuatu. Terkadang keinginan dan kebutuhan akan berbeda, dan terkadang tidak jarang terjadi benturan antara apa yang perlu lebih diutamakan antara kebutuhan dan keinginan. Kemampuan untuk menganalisis serta memahami kebutuhan dan keinginan calon konsumen menjadi sesuatu yang sangat berharga, sehingga organisasi dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memenuhi harapan serta keinginan calon konsumen atas suatu produk. Sebagai contoh, seorang calon konsumen lebih berfokus pada fungsionalitas produk, akan lebih tertarik untuk mengambil keputusan membeli suatu produk alat komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhannya untuk mempermudah proses komunikasi dengan pihak lain, dibandingkan alat komunikasi yang mempunyai berbagai fungsi dan fitur tetapi tidak pernah ia butuhkan. b. Harga (price). Harga merupakan komponen nilai jual atas suatu produk yang mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan upaya atau biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk, ditambah dengan tambahan nilai atas manfaat dan kegunaan dari suatu produk. Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok konsumen. Tingkat harga dapat menjadi faktor penggugur maupun pengambil keputusan atas jadi atau tidaknya konsumen membeli suatu produk. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang telah memiliki kualitas produk, strategi promosi, dan strategi penempatan yang baik mengalami kegagalan dalam menjual produk disebabkan oleh kesalahan menentukan tingkat harga, yang mengakibatkan harga jual produk menjadi tidak rasional. c. Tempat (place). Tempat berkaitan dengan dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi yang meungkinkan konsumen dapat dengan mudam memperoleh suatu produk. Pemilihan tempat yang baik harus mengombinasikan berbagai dasar pertimbangan. Beberapa aspek yang berkaitan dengan tempat seperti cara mengakses, ruang lingkup, lokasi, transportasi, dan komponen lainnya yang tidak kalah penting. Di samping itu terdapat pula dasar yang tidak boleh terlupakan, yaitu pertimbangan yang berkaitan dengan manfaat yang dapat diperoleh serta biaya yang perlu dikeluarkan. Contohnya adalah tingkat penjualan air minum mineral dalam kemasan di daerah yang beriklim panas sewajarnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan di daerah yang beriklim dingin. d. Promosi (promotion). Promosi merupakan suatu upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Promosi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Inti dari kegiatan promosi yaitu proses komunikasi secara efektif. Makana yang terkandung pada kegiatan komunikasi efektif dalam kaitannya dengan kegiatan pemasaran, yaitu bagaimana organisasi dapat mengomunikasikan kelebihan-kelebihan atas produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan serta keinginan konsumen sehingga dapat memengaruhi pandangannya atas produk yang ditawarkan. Pada dasarnya organisasi tidak harus mengadakan program promosi yang mewah, tetapi yang dibutuhkan adalah makna dari kegiatan promosi yang dilakukan apakah dapat mempengaruhi calon konsumen dalam mengambil keputusan atau tidak.
4. Jelaskan 4 bidang komunikasi bisnis dan berikan contohnya!
Jawab: Empat bidang komunikasi bisnis yaitu: a. Komunikasi bisnis ke konsumen (business to consumer – B2C) Merupakan bentuk layanan penjualan organisasi secara langsung kepada konsumen melalui proses transaksi barang atau jasa, dimana pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen. Contoh: komunikasi bisnis antara bagian marketing atau sales penjualan sebuah mobil yang melakukan komunikasi atau melakukan transaksi dengan calon pelanggan yang ingin membeli mobil sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. b. Komunikasi bisnis ke bisnis (business to business – B2B) Transaksi secara elektronik antara organisasi atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya. Biasa disebut juga transaksi antar perushaan. Contoh: transaksi secara elektronik yang dilakukan oleh kantor pusat kepada distributor atau kantor cabang yang tersebar di berbagai kota. c. Komunikasi konsumen ke konsumen. (consumer to consumer – C2C) Transaksi elektronik yang dilakukan antarindividu, tanpa melalui institusi organisasi. Contoh: konsumen menjual televisi bekas pakai langsung kepada konsumen lainnya tanpa perantara organisasi bisnis lainnya. d. Komunikasi konsumen ke bisnis (consumer to business – C2B) Transaksi yang dilakukan individu dalam menjual produk barang atau jasa kepada organisasi. Contoh: konsumen yang menjual mobilnya kepada toko yang melakukan transaksi jual/beli mobil bekas.