16 DPR D P R
17 ITS ITS - -
18 Bandara Juanda Juanda Bandara -
19 Rumah Sakit Syaiful Anwar Syaiful Anwar Rumah
sakit
20 Kemetrian Kesehatan RI Kesehatan RI Kementrian
ARSIP AKTIF
2. A. Jelaskan pengertian arsip aktif dan beri contohnya!
B. Jelaskan komposisi ideal arsip dalam organisasi!
Jawaban :
A. Arsip Aktif yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan atau terus menerus,
arsip ini sering digunakan untuk kelangsungan pekerjaan kantor, baik kantor
pemerintah, swasta, atau organisasi kemasyarakatan karena masih dipergunakan
secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan admnistrasi
lainnya.Contoh : Arsi berkas pegawai (karyawan), data absensi, jadwal pelajaran,
jadwal kerja dll.
B. Kompisisi ideal arsip dalam organisasi
10 % Arsip Permanen
25% Arsip Aktif (1-5 % Arsip Vital)
30 % Arsip Inaktif
35 % Arsip tdk memiliki nilai guna
3. Sistem pengeloaan arsip di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dimulai dari sistem
Resolusi, sistem agenda, sistem verbal, , sistem kaulbach, sistem Takah,, Sistem pola baru,
dan sistem kearsipan menurut UU no 43 tahun 2009. Jelaskan secara singkat dan prinsip dari
masing-masing sistem tersebut!
A. Sistem Resolusi:
B. Sistem Agenda:
C. Sistem Verbal:
D. Sistem Kaulbach:
E. Sistem Takah:
F. Sistem pola baru: dan
G. Sistem kearsipan menurut UU no 43 tahun 2009
Jawaban :
A. Sistem Resolusi
Sistem pengumpulan arsip dalam bentuk seri notulen atau catatan harian. Prinsip dalam sistem
resolusi yaitu setiap seri disusun secara kronologis mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember, bila berganti tahun maka tanggal akan dimulai dengan tanggal 1 Januari
kembali. Banyaknya surat pada satu bundel tidak harus 1 tahun, melainkan tergantung pada
kebutuhan arsip pada saat itu.
B. Sistem Agenda
Sistem ini dalam pengurusan suratnya menggunakan sarana buku (buku agenda) untuk
pencatatan surat dan buku ekspedisi untuk distribusinya. Prinsip pengurusan arsip dalam
sistem agenda adalah penyimpanan surat masuk dan keluar tidak dijadikan dalam satu buku
atau berkas atau juga suat masuk disimpan terpisah dengan copy (tindasan) surat keluarnya.
C. Sistem Verbal
Sistem yang penataan arsipnya berdasarkan kesamaan arsip, seperti dilihat dari kesamaan
masalah atau kesamaan urusan yang disusun secara kronologis. Prinsipnya dengan arsip
yang diterima diberi nomor yang biasa disebut nomor verbal sebagai nomor urut arsip.
Penataan arsip verbal dilakukan dengan cara menghimpun atau menyatukan arsip yang
memiliki kesamaan urusan (dossier).
D. Sistem Kaulbach
Sistem pencatatan dan pengaturan arsip dengan menggunakan kartu kaulbach atau kartu
korespondensi dimana pengelompokan arsip dilakukan berdasarkan klasifikasi. Prinsip pada
pengelolaan arsipnya yaitu arsip dicatat dan diatur menggunkan kartu kaulbach dan juga
pengurusan keluar masuknya arsip dilakukan dengan menggunakan kartu kaulbach juga yang
berdasar dengan masalahnya dan pengelompokan arsipnya didasarkan pada klasifikasi
masalah. Penataan berkasnya dilakukan dengan menggunakan kode huruf dan angka.
E. Sistem Takah
Sistem yang nama lain dari tata naskah yaitu yang pengelolaan arsipnya dilakukan dengan
cara menciptakan, mengolah, memelihara, mengendalikan, dan menyajikan arsip secara
kronologis dalam berkas yang sama. Prinsip dalam pengelolaannya menggunakan beberapa
sarana pencatatatn sebagai pendukung sistem, contohnya seperti map takah; buku indeks;
buku takah; lembar catatan; buku harian takah; kartu pemeriksaan peredaran takah (KPPT);
buku ekspedisi takah; buku daftar pembukaan takah; dan yang terakhir sampul takah rahasia.